Kematian
Yesus di kayu salib dibenarkan oleh ahli-ahli sejarah dunia abad
permulaan, baik Romawi, Yunani, maupun Yahudi. Demikian juga keberadaan
para pengikutNya yang begitu setia mengikuti ajaran-Nya sekalipun
mendapatkan tantangan berat. Dari sekian banyak penulis tersebut.
beberapa di antaranya adalah:
a. Tacitus (60-120)
Tacitus adalah seorang sejarawan Romawi vang hidup sekitar tahun 60-120. Dia dianggap senior di antara para sejarawan Romawi. Dalam bagian tertentu bukunva Annals. Tacitus menggambarkan tentang Kaisar Nero yang menganiaya orang-orang Kristen secara kejam karena iman mereka kepada Kristus, Mereka dihukum mati oleh prokurator Pontius Pilatus pada zaman pemerintahan Tiberius.
b. Plinius Yr (62-113)
Plinius pernah menjabat sebagai wali negeri Bitinia dan Pontus di Asia Kecil (Turki Modern), Ketika itu ia dipusingkan oleh persoalan bagaimana memperlakukan orang-orang Kristen yang dianggap sebagai sekte liar. Dalam suratnya kepada Kaisar Trynaus (sekitar tahun 111 M atau 112 M), Plinius menyaksikan tentang kehidupan orang-orang Kristen vang saleh dan kesetiaan mereka terhadap Kristus, pendiri mereka.
c. Yosephus
Yosephus adalah seorang sejarawan Yahudi yang lahir beberapa tahun sesudah penyaliban Kristus. la menuliskan tentang peristiwa penyaliban. Dalam bukunva Antiquities (93 M), Yosephus memaparkan kelika Pilatus menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus dan bagaimana Ia menampakkan diri kepada para murid pada hari yang ketiga, Yosephus mencatat: "Sekarang, kira-kira waktu ini, Yesus, seorang yang bijak jika pantas menyebut-Nya seorang manusia, karena Dia telah melakukan pekerjaan-pekerjaan ajaib, seorang guru seperti itu yang menerima kebenaran dengan sukacita. Dia menarik banyak orang Yahudi dan juga banyak yang bukan orang Yahudi. Dia adalah Kristus; dan ketika Pilatus atas anjuran orang-orang penting di antara kami menghukum Dia di kayu salib, mereka yang mungasihi-Nya dari mula-mula tidak pernah meninggalkan Dia, karena Dia menampakkan diri-Nya kepada mereka dan hidup kembali pada hari ketiga, seperti dinubuatkan para nabi Allah dan puluhan ribu hal-hal ajaib yang lain tentang Dia; dan umat Kristen, nama yang berasal dari nama-Nya, hingga saat ini masih tetap hidup (tidak musnah)"
d. Lucien dari Samosata (125-190)
Lucien dari Samosata adalah sastrawan Yunani terpandang (125-190 M). seorang penganut paham Epikuros. Ia menggambarkan Kristus pemrakarsa kultus kekristenan; dan menyebutkan bahwa Kristus disalibkan di Palestina karena telah menciptakan kultus ini. Lucien menulis tentang penyaliban Yesus meskipun ia sendiri tidak dapat memahami iman Kristen, dia tidak mengerti mengapa banyak orang Kristen bersedia mati untuk Yesus.
e. Talmud (125-190)
Kitab Talmud adalah kumpulan tradisi Yahudi yang berisi pengajaran dan penafsiran Kitab Suci dan hukum. Kitab Talmud memuat peristiwa penyaliban Yesus sebagai berikut: "Yesus disalibkan sehari sebelum hari Paskah. Kami memperingatkan Dia selama empat puluh hari bahwa Dia akan dibunuh karena Dia seorang tukang sihir dan berencana menipu bangsa Israel dengan khayalan-Nva. Barangsiapa hendak mengikuti-Nya, diminta untuk membela-Nya, Dia disalibkan sebelum Paskah. Adakah yang berani membela Dia? Apakah Dia bukan pengacau yang berasal dari Iblis? Disebutkan dalam kitab nabi-nabi; Ulangan 1:8-9, "Kau tidak akan berkenan kepada dia atau mendengar kepada dia atau matamu merasa kasihan kepada dia; juga tidak menyelamatkan dia atau menyembunyikan dia; tetapi engkau akan benar-benar membunuh dia."
f. Pontius Pilatus
Sebagai perwakilan pemerintah Romawi di Yudea, maka Pontius Pilatus pun mengirimkan surat berita acara proses peradilan, penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus kepada Kaisar Tiberius di Roma, Tertulianus pernah mengutip dokumen ini dalam menunjang pembelaannya bagi orang-orang Kristen yang teraniaya.
Sumber :
Elisa B Surbakti, Benarkah Yesus Juruselamat Universal?, BPK Gunung Mulia, 2002, hlm.90-92.
a. Tacitus (60-120)
Tacitus adalah seorang sejarawan Romawi vang hidup sekitar tahun 60-120. Dia dianggap senior di antara para sejarawan Romawi. Dalam bagian tertentu bukunva Annals. Tacitus menggambarkan tentang Kaisar Nero yang menganiaya orang-orang Kristen secara kejam karena iman mereka kepada Kristus, Mereka dihukum mati oleh prokurator Pontius Pilatus pada zaman pemerintahan Tiberius.
b. Plinius Yr (62-113)
Plinius pernah menjabat sebagai wali negeri Bitinia dan Pontus di Asia Kecil (Turki Modern), Ketika itu ia dipusingkan oleh persoalan bagaimana memperlakukan orang-orang Kristen yang dianggap sebagai sekte liar. Dalam suratnya kepada Kaisar Trynaus (sekitar tahun 111 M atau 112 M), Plinius menyaksikan tentang kehidupan orang-orang Kristen vang saleh dan kesetiaan mereka terhadap Kristus, pendiri mereka.
c. Yosephus
Yosephus adalah seorang sejarawan Yahudi yang lahir beberapa tahun sesudah penyaliban Kristus. la menuliskan tentang peristiwa penyaliban. Dalam bukunva Antiquities (93 M), Yosephus memaparkan kelika Pilatus menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus dan bagaimana Ia menampakkan diri kepada para murid pada hari yang ketiga, Yosephus mencatat: "Sekarang, kira-kira waktu ini, Yesus, seorang yang bijak jika pantas menyebut-Nya seorang manusia, karena Dia telah melakukan pekerjaan-pekerjaan ajaib, seorang guru seperti itu yang menerima kebenaran dengan sukacita. Dia menarik banyak orang Yahudi dan juga banyak yang bukan orang Yahudi. Dia adalah Kristus; dan ketika Pilatus atas anjuran orang-orang penting di antara kami menghukum Dia di kayu salib, mereka yang mungasihi-Nya dari mula-mula tidak pernah meninggalkan Dia, karena Dia menampakkan diri-Nya kepada mereka dan hidup kembali pada hari ketiga, seperti dinubuatkan para nabi Allah dan puluhan ribu hal-hal ajaib yang lain tentang Dia; dan umat Kristen, nama yang berasal dari nama-Nya, hingga saat ini masih tetap hidup (tidak musnah)"
d. Lucien dari Samosata (125-190)
Lucien dari Samosata adalah sastrawan Yunani terpandang (125-190 M). seorang penganut paham Epikuros. Ia menggambarkan Kristus pemrakarsa kultus kekristenan; dan menyebutkan bahwa Kristus disalibkan di Palestina karena telah menciptakan kultus ini. Lucien menulis tentang penyaliban Yesus meskipun ia sendiri tidak dapat memahami iman Kristen, dia tidak mengerti mengapa banyak orang Kristen bersedia mati untuk Yesus.
e. Talmud (125-190)
Kitab Talmud adalah kumpulan tradisi Yahudi yang berisi pengajaran dan penafsiran Kitab Suci dan hukum. Kitab Talmud memuat peristiwa penyaliban Yesus sebagai berikut: "Yesus disalibkan sehari sebelum hari Paskah. Kami memperingatkan Dia selama empat puluh hari bahwa Dia akan dibunuh karena Dia seorang tukang sihir dan berencana menipu bangsa Israel dengan khayalan-Nva. Barangsiapa hendak mengikuti-Nya, diminta untuk membela-Nya, Dia disalibkan sebelum Paskah. Adakah yang berani membela Dia? Apakah Dia bukan pengacau yang berasal dari Iblis? Disebutkan dalam kitab nabi-nabi; Ulangan 1:8-9, "Kau tidak akan berkenan kepada dia atau mendengar kepada dia atau matamu merasa kasihan kepada dia; juga tidak menyelamatkan dia atau menyembunyikan dia; tetapi engkau akan benar-benar membunuh dia."
f. Pontius Pilatus
Sebagai perwakilan pemerintah Romawi di Yudea, maka Pontius Pilatus pun mengirimkan surat berita acara proses peradilan, penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus kepada Kaisar Tiberius di Roma, Tertulianus pernah mengutip dokumen ini dalam menunjang pembelaannya bagi orang-orang Kristen yang teraniaya.
Sumber :
Elisa B Surbakti, Benarkah Yesus Juruselamat Universal?, BPK Gunung Mulia, 2002, hlm.90-92.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar