Minggu, 22 April 2012

KERAJAAN ALLAH (bagian 5 dan kesimpulan)

7. Perumpamaan tentang Perjamuan kawin.

Mat. 22:1-14 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Dengan perumpamaan ini Tuhan Yesus Kristus mengumumkan bahwa Kerajaan Allah itu diperuntukan bagi semua orang, baik orang yang hidup saleh maupun orang yang hidupnya salah. Tetapi bagi mereka yang mau menerima undangan Tuhan yaitu Pemberitaan Injil, mereka harus mempunyai hidup yang baru, hidup yang sesuai dengan panggilan imannya, yang diperumpamakan dengan pakaian pesta. Dan bagi mereka yang menerima pemberitaan Injil tetapi tidak mempunyai hidup baru yang indah akan ditolak Tuhan.
Hidup baru yang indah bagi Tuhan adalah hidup yang penuh dengan kesucian, yaitu kesucian yang timbul dari dalam hati, yang mendasari segala pikiran, ucapan, dan tindakan di dalam hidupnya.
Pada mulanya undangan diperuntukan bagi bangsa terpilih, yaitu bangsa Israel, tetapi mereka tidak mau memenuhi undangan itu, karena mereka tidak mau percaya pada pemberitaan Injil Kerajaan, bahkan mereka menyiksa dan membunuh orang-orang yang di utus Nya. Tetapi dengan demikian bangsa-bangsa asing mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan undangan itu. 

Jadi dengan demikian Kerajaan Allah diperuntukan bagi semua orang yang mempunyai hidup baru yang indah dan mereka yang mau menerima pemberitaan Injil tetapi tidak mempunyai hidup baru akan ditolak Tuhan.

Mat.7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang berseru kepada Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama Mu, dan mengusir setan demi nama Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang  kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


8. Perumpamaan tentang benih yang tumbuh.

Mrk. 4:26-29  Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.  Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.  Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." 

Dengan perumpamaan tentang benih yang tumbuh Tuhan Yesus memberitahukan bahwa pertumbuhan Kerajaan Allah tidak tergantung pada pekerjaan manusia, karena Kerajaan Allah bertumbuh dengan sendirinya sesuai dengan kehendak Allah. Kerajaan itu bertumbuh semakin lama semakin besar dan proses terjadinya tidak dapat dimengerti oleh orang yang memberitakan firman Injil Kerajaan.  Dan firman Injil Kerajaan bertumbuh dalam diri orang-orang beriman, baik secara kwantitatif maupun secara kwalitatif, sehingga ketika jumlah orang-orang beriman yang menjadi dewasa jumlahnya sudah genap maka Kerajaan Allah baru dinyatakan di bumi.
Secara kwantitatif, Kerajaan Allah berkembang dari dua belas murid yang dipilih Tuhan Yesus menjadi sejumlah bilangan yang tidak terhitung banyaknya, dan ketika jumlahnya genap seperti yang dikehendaki Allah maka Kerajaan Allah akan dinyatakan kepada dunia.
Secara kwalitatif, Kerajaan Allah akan dipenuhi oleh orang-orang kudus yang sempurna, tidak bercacat-cela, murni seperti perawan. Karena orang-orang yang demikianlah yang dikehendaki Allah untuk menghuni Kerajaan Nya.

Jadi Kerajaan Allah akan dinyatakan kepada dunia setelah genap sejumlah orang-orang kudus yang mencapai sempurna dan yang tidak terhitung banyaknya.

Wah.14:3-5  Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


Kesimpulan:

Dari perumpamaan-perumpamaan yang diungkapkan Tuhan Yesus di atas, dapat diketahui seperti apakah Kerajaan Allah yang dimaksudkan Nya.
Kerajaan Allah adalah dimulai dari benih iman yang pertumbuhannya membutuhkan waktu.
Kerajaan Allah adalah sekumpulan orang-orang beriman yang bertumbuh menjadi orang-orang kudus, yang  menghasilkan buah roh dalam hidupnya.
Kerajaan Allah diberikan kepada orang beriman yang mau menyerahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan Yesus Kristus.
Kerajaan Allah tidak menerima orang-orang yang masih hidup dalam dosa.
Kerajaan Allah hanya dapat diperoleh karena adanya pengampunan dosa oleh darah Tuhan Yesus Kristus.
Kerajaan Allah diberikan kepada semua orang yang mau hidup menuruti imannya.
Kerajaan Allah hanya diberikan kepada orang beriman yang mempunyai hidup baru yang indah.
Kerajaan Allah berkembang tidak bergantung pada seseorang, melainkan oleh kehendak Allah.
Kerajaan Allah akan dinyatakan setelah terdapat orang-orang kudus yang sempurna dan genap jumlahnya.

Dengan perkataan lain dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Allah dimulai dari benih iman, yang pertumbuhannya membutuhkan waktu, dimana sekumpulan orang-orang beriman banyak sekali yang tumbuh menjadi orang kudus, yang menghasilkan buah roh. Mereka adalah orang-orang yang menyerahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan. Di dalam Kerajaan Allah tidak ada seorang pun yang masih hidup dalam dosa, hal ini dimungkinkan karena adanya pengampunan dosa oleh kuasa darah Tuhan Yesus Kristus, yang diberikan kepada semua orang yang mau percaya dan hidup menuruti imannya itu, sehingga mempunyai hidup baru yang indah. Oleh karena itu perkembangan Kerajaan Allah tidak bergantung pada orang-perorangan, melainkan oleh kehendak Allah, yang akan dinyatakan Nya setelah orang-orang kudus  yang sempurna genap jumlahnya.




Sabtu, 21 April 2012

KERAJAAN ALLAH (bagian 4)

5. Perumpamaan tentang pengampunan

Mat.18:21-35. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkan lah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan ku lunas kan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus-dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan ku lunas kan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan nya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah ku hapuskan karena engkau memohonkan nya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?  Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.  Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." 

Dengan perumpamaan di atas Tuhan Yesus hendak mengatakan bahwa manusia dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah karena adanya pengampunan oleh Tuhan Yesus yang adalah raja dari Kerajaan Allah itu. Tetapi Ia menuntut kepada orang yang telah diampuni dosanya itu juga harus mau mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Bila ia tidak mau mengampuni orang lain itu maka Tuhan Yesus akan mengijinkan  iblis untuk menderanya dengan kesulitan-kesulitan hidup sampai ia dapat mengampuni orang lain seperti yang dikehendaki Nya.
Kehendak Tuhan Yesus adalah bahwa selagi manusia masih hidup di dunia ia harus selalu mau memaafkan atau mengampuni semua orang yang bersalah kepadanya, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja orang itu lakukan. Bilamana ia bisa mengampuni dengan tulus maka ia telah bertumbuh imannya dan imannya itu telah menghasilkan buah Roh (Gal.5:22-23), karena buah Roh mempunyai sifat-sifat yang menjadi dasar bagi manusia agar dapat mengampuni kesalahan orang lain dengan tulus. Dan bagi orang yang belum mencapai iman seperti itu tidak akan mampu melakukannya, karena ia masih dikuasai oleh dagingnya atau egonya. Tetapi bagi mereka yang mempunyai iman yang sungguh-sungguh (yang benar) akan dapat mencapai pertumbuhan seperti yang dikehendaki Tuhan Yesus itu, walaupun harus melalui kesulitan-kesulitan hidup yang penuh dengan air mata. Hal ini sesuai dengan perkataan Tuhan Yesus :"Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." (Mrk. 10:25-27)

Gal. 5:22-23  Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Mrk.24b-27  "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Jadi orang yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah mereka yang dapat mengampuni sesamanya manusia dengan tulus, dengan segenap hatinya , tidak hanya dengan ucapan di bibir saja. Adalah suatu tuntutan yang sangat tinggi dan sepertinya sangat sulit untuk dapat dilakukan oleh manusia. Tetapi bilamana Tuhan Yesus telah mengatakan bahwa hal itu mungkin untuk dilakukan oleh manusia maka tidak ada sesuatu apapun yang akan dapat  menggagalkan nya. Hal itu pasti bisa terjadi, karena FirmanNya "ya" dan "amin", yang berarti pasti dan digenapi.

6. Perumpamaan tentang orang-orang upahan di ladang anggur

Mat. 20:1-16 . "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah se dinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.  Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?  Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandor nya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk dahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.  ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuannya itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat se dinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri-hati kah engkau, karena aku murah hati ? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Dengan perumpamaan ini Tuhan Yesus Kristus hendak menyampaikan pesan bahwa setiap orang yang hidup menuruti imannya, berikrar untuk tidak menikah dan menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Nya atau menjadi martir karena nama Nya akan mendapat upah yang sama, yaitu mendapat tempat yang paling mulia di dalam Kerajaan Allah. (lihat: Peta Perjalanan Iman Kristiani; Pertumbuhan Iman kristiani)

Mat.19:11-12  Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.

Ada yang bertobat dan berikrar dari sejak masih muda belia (usia remaja), yang diumpamakan pekerja-pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan pertama, pada pagi-pagi benar. Ada yang bertobat dan berikrar pada masa muda (usia 20 an), yang diumpamakan pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan ke dua, kira-kira pukul sembilan pagi. Ada yang bertobat dan berikrar  pada masa sudah dewasa (usia 30 an tahun), yang diumpamakan pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan ke tiga, kira-kira pukul dua belas siang. Ada yang bertobat dan martir pada masa sudah tua (usia 50 an), yang diumpamakan pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan ke empat, kira-kira pukul tiga sore. Ada yang bertobat dan martir pada masa  sudah lanjut usia (usia 60 an lebih), yang diumpamakan pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan ke lima, kira-kira pukul lima petang.
Berikrar tidak menikah atau menyerahkan hidupnya seutuhnya kepada Tuhan Yesus Kristus mempunyai batas usia, yaitu usia tiga puluh tahun bagi seorang wanita dan usia tiga puluh lima tahun bagi seorang pria. Karena pada masa sebelum usia itu orang mempunyai harapan akan masa depan dan dapat berkarier untuk meraih cita-citanya. Dengan berikrar berarti ia merelakan untuk tidak mengejar cita-citanya itu demi imannya kepada Tuhan. Hal itu sama saja dengan memberikan hidupnya kepada Tuhan.
Disamping berikrar sebagai pernyataan orang beriman menyerahkan hidupnya seutuhnya kepada Tuhan, ada pula cara lain sebagai pernyataan orang beriman menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, yaitu dengan menjadi martir karena nama Tuhan Yesus Kristus. Tetapi hal ini hanya dapat terjadi apabila orang itu hidup didalam situasi dimana Antikris berkuasa.

Mat.10:32-42 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Mat.16:25-27 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salib nya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

 Mrk.8:34-38 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."

Luk.9:23-26
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.

Jadi untuk mendapat tempat yang mulia di dalam Kerajaan Allah, ada dua jalan yaitu dengan berikrar tidak menikah karena nama Yesus Kristus atau dengan martir karena nama Nya.
Bagi yang berikrar tidak menikah, ia harus mau hidup menuruti tuntunan Roh Kudus, yang memberinya firman melalui mimpi, nubuat, penglihatan atau pembukaan firman yang terdapat di dalam Alkitab. Sedangkan bagi yang tidak berikrar, karena ia banyak direpotkan oleh hal-hal dunia sehingga firman Tuhan menjadi sulit diperolehnya. Tetapi ia masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan tempat yang mulia itu dengan jalan martir, bila berada dalam masa pemerintahan Antikris.