Rabu, 02 Januari 2013

Sepuluh Perintah Berbahagia (6) / Khotbah di Atas Bukit

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Orang yang suci hatinya adalah orang yang hidup dengan sepenuh hati mengikut Tuhan, sehingga dalam segala perasaan, pikiran, perkataan dan tindakannya, semuanya sesuai dengan hati nuraninya yang terdalam. Di dalam dirinya sudah tidak terdapat lagi satu titik kepalsuan atau kebohongan atau kemunafikan. Bilamana 'ya' akan dikatakannya 'ya', bila 'tidak' maka akan dikatakannya 'tidak'. Ia berkata-kata sesuai dengan yang ada dihatinya. Ia tidak menggunakan trik-trik atau tak-tik yang biasa dilakukan oleh orang kebanyakan, karena ia dengan sadar tidak mau mendukakan Roh Kudus yang tinggal diam dalam dirinya. Adalah menjadi kebiasaan baginya untuk selalu menyenangkan hati Tuhan dengan berlaku dan bertutur kata dengan tulus dan jujur. Orang yang demikian termasuk orang yang sudah  dewasa imannya, sehingga bila Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kalinya, ia akan termasuk orang yang akan melihatNya dan ia akan diangkatNya ke langit.

Mat. 5:37  Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Why. 14:4-5  Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Orang yang dengan sepenuh hati mengikut Tuhan, menunjuk pada seorang yang percaya sungguh-sungguh pada karya penyelamatan Tuhan Yesus Kristus. Ia bukan seorang yang telah terindoktrinasi suatu ajaran / aliran gereja tertentu, tapi ia percaya dari dalam hatinya dan tidak mau percaya kepada berbagai aliran pengajaran gereja yang pada kenyataannya masing-masing mempunyai doktrin yang berbeda-beda. Ia hanya percaya pada ajaran Tuhan Yesus yang ada dalam Alkitab melalui pembukaan firman yang diberikan Roh Kudus kepadanya. Perbedaan itu bisa mencakup berbagai ajaran, misalnya: tentang ketuhanan Yesus; tentang penyelamatan; tentang baptisan air; tentang baptisan Roh; tentang karunia Roh; tentang persepuluhan; tentang kebangkitan; tentang akhir zaman dan beberapa ajaran lainnya. Orang ini mampu membedakan ajaran yang benar dan sesuai  pengajaran Tuhan Yesus dengan ajaran-ajaran yang tidak sesuai firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab; karena kepadanya Roh Kudus memberikan kemampuan untuk menimbang dan mengingatkannya akan firman Tuhan (Mat.26:75; Yoh.2:17; 12:16).

Mat.26:74-75 Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam. Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Yoh.2:12-17 Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja. Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." 

Yoh.12:12-16 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai." Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

Ajaran tentang ketuhanan Yesus, ada gereja yang mengajarkan bahwa Yesus adalah manusia biasa, ciptaan Allah seperti manusia pada umumnya tetapi yang mendapat perkenan Allah Bapa sehingga mendapat karunia untuk menjadi Anak Allah. Yesus adalah nabi yang diutus Allah, bukan Tuhan. Sedangkan gereja yang lain mempunyai ajaran bahwa Yesus adalah Allah dari sejak kekal sampai kekal, yang sudah ada sebelum dunia dijadikan. Ia adalah Allah Anak yang diutus Allah Bapa turun ke dunia menjadi manusia untuk menyelamatkan umat manusia dengan mengorbankan nyawanya sebagai penebusan dosa-dosa manusia. Dan ada juga gereja yang mengajarkan bahwa Yesus yang datang ke dunia bukan manusia biasa melainkan seorang manusia illahi; Ia tidak mati dan tidak menebus dosa melainkan mengajarkan kehendak Allah sebagai nabi terakhir yang diutus Allah sebagai penggenapan dari nubuatan nabi Musa (Ul.18:15; 18-19).

Ul.18:15-22 Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Ajaran tentang penyelamatan, ada gereja yang mengajarkan bahwa semua orang mau percaya akan diselamatkan dan mendapat tempat di sorga, keselamatan diberikan kepada orang berdosa hanya karena iman dan perbuatan baik yang dilakukannya tidak menyelamatkannya melainkan menentukan kemuliaan yang akan diperolehnya di sorga. Ajaran ini menekankan bahwa keselamatan tidak bisa hilang/ gagal. Tapi ada gereja yang mengajarkan bahwa keselamatan hanya diberikan kepada orang yang mau percaya dan bertobat dari dosanya dan tidak hidup didalam dosa lagi; bagi orang yang mengaku beriman tapi masih hidup dalam dosa tidak akan mendapat keselamatan yang dijanjikan. Ajaran ini menekankan bahwa keselamatan bisa hilang/ gagal.

Ajaran tentang baptisan air, ada gereja yang mengajarkan bahwa baptisan air yang benar adalah dengan dicelup/ diselam. Dan bagi gereja yang mempunyai ajaran ini, orang yang dibaptis tidak diselam tidak sah dan harus dibaptis ulang. Ada aliran yang mengajarkan bahwa baptisan air yang benar harus dicelup/ diselam didalam air yang mengalir (di sungai), jadi yang dibaptis dalam air yang tidak mengalir (dalam bak/ kolam) biarpun dicelup/ diselam tidak sah. Ada aliran yang mengajarkan bahwa baptisan hanya sebagai tanda pertobatan saja, maka baptisan cukup dilakukan dengan memercikan air pada orang yang bertobat, tidak perlu dicelup/ diselam lagi. Tetapi ada juga yang mengajarkan bahwa baptisan dapat dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi, baik dipercik maupun dicelup/ diselam dapat dibenarkan, disesuaikan dengan tempat, sarana dan orang yang akan dibaptiskan. Bila ada sungai yang bersih dan jernih baptisan dapat dilakukan, tapi bila tidak maka di dalam kolam juga bisa, atau bila yang akan dibaptis orang yang sudah tua atau sedang sakit maka baptisan pun dapat dilakukan dengan memercikan air saja.

Ajaran tentang baptisan Roh, ada gereja yang mengajarkan bahwa baptisan Roh ditandai dengan fenomena bahasa roh. Tetapi ada juga yang mengajarkan bahwa baptisan Roh terjadi ketika seseorang mengalami hidup baru, karena menurut ajaran ini hidup baru merupakan tanda bahwa Roh Kudus telah masuk ke dalam diri orang itu dan merubah pola hidupnya yang lama. Dalam aliran ini baptisan Roh terjadi bersamaan dengan baptisan air dan bahasa Roh bukan tanda dari baptisan Roh.

Ajaran tentang karunia bahasa Roh, ada aliran yang mengajarkan bahwa karunia bahasa Roh sebagai kepenuhan Roh merupakan satu tiket keselamatan orang percaya, sehingga seorang yang belum kepenuhan Roh belum memperoleh keselamatan. Tetapi ada juga gereja yang mengajarkan bahwa karunia bahasa Roh bukan syarat memperoleh keselamatan, karena karunia itu diberikan kepada orang tertentu yang Tuhan Yesus anggap berkenan, dan kepada siapa Tuhan Yesus memberikan adalah hak mutlak Tuhan sendiri dan berdasarkan kerelaanNya.

Ajaran tentang persepuluhan, ada gereja yang menekankan bahwa persepuluhan adalah wajib disetorkan seorang beriman kepada gereja dimana ia menjadi anggota jemaatnya; karena ia mendapatkan makanan rohani dan dipelihara/ digembalakan di dalamnya. Dan bagi jemaat yang melakukannya akan diberkati Tuhan baik jasmani maupun rohaninya. Tetapi ada juga gereja yang mengajarkan bahwa persepuluhan diserahkan kepada masing-masing orang beriman dan mereka yang mempunyai kesadaran untuk menyetorkan persepuluhan dianggap mempunyai iman yang telah dewasa. Gereja ini tidak mengajarkan tentang berkat duniawi, ia hanya mengajarkan tentang berkat rohani.

Ajaran tentang kebangkitan, ada gereja yang mengajarkan bahwa kebangkitan akan terjadi bagi darah dan daging (tubuh)  orang-orang yang sudah mati, sehingga gereja mengajarkan bahwa orang beriman setelah meninggal dunia tubuhnya harus dikuburkan. Sedangkan gereja yang lain mengajarkan bahwa yang dibangkitkan adalah tubuh rohaninya; sehingga bagi gereja ini orang yang meninggal, tubuhnya boleh dibakar atau dikubur.

Ajaran tentang akhir zaman, ada gereja yang mengajarkan tentang akhir zaman terjadi dengan segera dan meramalkannya pada tahun tertentu, tetapi kenyataannya tidak terjadi sesuai ramalan gereja itu, dan meralatnya beberapa kali namun tetap tidak menjadi kenyataan. Walaupun demikian jemaat gereja yang demikian masih tetap setia menjadi anggotanya. Sedangkan gereja lain mengajarkan agar anggota jemaatnya untuk senantiasa berjaga-jaga, memperhatikan ibadahnya dengan tekun mengikuti persekutuan, doa dan pembacaan firman setiap hari; agar ketika Tuhan Yesus datang, yang waktunya tidak ada yang tahu, ia akan diangkat Nya ke sorga.

Orang yang berlaku dan bertutur kata tulus dan jujur, menunjuk pada seorang yang hidup apa adanya. Oleh karena cara hidupnya yang demikian ia tidak pernah merasa terbeban dalam menjalani hidupnya walaupun dalam kondisi dan situasi yang kurang mengenakan. Ia berbuat segala sesuatu kepada orang-orang dilingkungannya sesuai dengan kata hatinya, maka ia akan berbuat atau melakukan sesuatu dengan wajar, tidak dibuat-buat atau untuk mencari perhatian orang lain dan berkata-kata dengan jujur apa adanya, tanpa ada yang disembunyikan. Sehingga ia mejadi orang yang dipercaya orang banyak dan dihargai sebagai orang yang baik dan sederhana. Walaupun ada orang yang tidak suka padanya dan memusuhinya, ia tidak membalas dan tetap berlaku baik dan memaafkan orang yang berbuat jahat padanya (Mat.18:22); karenanya orang yang tidak suka dan memusuhinya menjadi malu dan berbalik menyukai dan menyeganinya (Rm.12:20). Oleh perbuatan orang-orang seperti inilah maka justru kebaikannya menjadi nyata dihadapan orang banyak dan imannya menghasilkan buah roh yang menyenangkan hati Tuhan, sehingga dalam Kerajaan Allah ia akan duduk dan makan semeja dengan Tuhan (Luk.22:30).

Mat.18:21-35 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Rm.12:19-21 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! 

Luk.22:24-30 Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Tidak ada komentar: