Pada Perintah Berbahagia yang ke sepuluh Tuhan Yesus memberikan satu penghiburan bagi orang yang mau mengikutinya dan bertahan dengan imannya. Bahwa semua yang akan dihadapinya bukanlah hal yang baru dan bukanlah hal yang sangat sulit karena hal itu sudah dialami juga oleh nabi-nabi dalam Perjanjian Lama dan mereka dapat menanggungnya sampai selesai.
Mat.21:33-40 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"
Bilamana Tuhan Yesus berkenan membaptis orang beriman dengan baptisan Api, maka ia yang beruntung mendapatkannya harus bersuka dan bergembira, karena baptisan itu merupakan undangan dari Tuhan Yesus Kristus untuk masuk ke dalam Kerajaan Nya dan mendapatkan karunia yang terbesar, yang tertinggi dan yang termulia, yang merupakan karunia yang diberikan oleh Allah Bapa kepada umat manusia; tiada karunia lain yang dapat melebihinya.
Jadi baptisan Api merupakan 'pintu' (yang satu-satunya) untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Nya itu, barang siapa hendak masuk ke dalam Kerajaan Sorga, maka ia harus mau dan dapat menanggung penderitaannya sampai mati/ martir dalam baptisan Api itu. Tanpa melalui baptisan Api tiada seorang pun dapat masuk ke dalam kebahagiaan Tuhan yang dijanjikanNya, sebagai upah mengikut Yesus Kristus, yaitu upah yang terbesar dan yang paling mulia di sorga.
Kis.14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Mat.22:1-14 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Pintu masuk ke dalam Kerajaan Allah sudah pula dilewati oleh nabi-nabi yang datang sebelum Yesus Kristus; nabi-nabi Allah juga mendapatkan baptisan Api dan mereka mengalami penderitaan yang harus ditanggungnya sampai mati/ martir, karena dengan martir demi Tuhan para nabi baru mendapatkan pintu supaya dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah dan dapat menerima masing-masing upahnya yang besar dan paling mulia, yaitu: " sukacita damai sejahtera disisi Allah selama-lamanya."
Inilah daftar nama nabi-nabi yang mendapatkan upah besar, yang mendapat pintu masuk ke dalam Kerajaan sorga melalui baptisan Api:
1. Yesaya bin Amos
Nabi yang menegur dengan keras akan dosa-dosa bangsa Israel, menurut tradisi akhirnya dibunuh dengan digergaji atas perintah raja Manaseh. (Ibr.11:37)
2.Yeremia bin Hilkia
Nabi yang dibunuh dengan dilempari batu. (Ibr.11:37)
Ibr.11:37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
3.Yehezkiel bin Busi
4. Amos
Seorang peternak domba dari Tekoa
5. Mika
Orang Moresyet
6. Zakaria bin Berekya
Nabi yang dibunuh dengan dilempari batu di pelataran bait Allah.(Luk.11:51)
Luk.11:51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.( bandingkan dengan 2Taw.24:21)
Mat.23:35 supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. ( bandingkan dengan 2Taw.24:21)
2Taw.24:21 Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah TUHAN.
7. Yohanes Pembaptis bin Zakaria
Nabi yang dibunuh dengan dipenggal kepalanya atas perintah Herodes Antipas sebagai hadiah bagi keponakannya Salome anak Herodias istri saudaranya Herodes Filipus I.(Mat.14:10)
Mat.14:6-12 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
8. Yesus Kristus bin Daud bin Abraham
Nabi dan Tuhan sendiri yang dibunuh dengan disalib.(Mat.27:35, 50)
Mat.27:33-50 Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi." Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah." Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga. Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.