Rabu, 26 Desember 2012

Sepuluh Perintah Berbahagia (3) / Khotbah di Atas Bukit

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Orang yang lemah lembut adalah orang yang memperlakukan orang lain dengan penuh perhatian dan dengan hati yang tulus, tidak dengan motivasi lain, misalnya : untuk mencari keuntungan atau memuaskan keinginan dagingnya. Ia tidak menilai orang dari penampilan luarnya saja; dan tidak membeda-bedakan orang atas dasar apapun, baik ras, agama, suku, budaya, umur, jabatan, jumlah kekayaan, warna kulit, dan lain-lain. Ia memandang orang lain sebagai manusia seutuhnya,  yaitu sebagai ciptaan Tuhan yang bermartabat, mulia dan berharga untuk dikasihi.

Orang yang berpikiran duniawi akan berbuat baik kepada orang lain berdasarkan azas manfaat, yaitu apabila yang dilakukan bermanfaat baginya. Paling sedikitnya mereka akan berpikiran bahwa 'perbuatan baik yang ia lakukan kepada orang juga akan dilakukan orang lain kepada dirinya bilamana ia suatu ketika mengalami kesusahan'. Ketika ia mengalami kesusahan, ternyata tidak mendapatkan pertolongan yang ia harapkan, hatinya menjadi kecewa dan tawar; kemudian ia tidak mau berbuat baik lagi.
Kebanyakan orang akan melakukan perbuatan baik karena mempunyai maksud atau keinginan  tersembunyi, yang ditutupi dengan suatu alasan agar mendapat citra yang baik,  agar keinginan, maksud dan tujuan yang sebenarnya tidak diketahui orang. Pada dasarnya yang ia lakukan adalah suatu strategi untuk dapat memuaskan keinginan dagingnya atau nafsunya. 
Seorang pegawai/ bawahan berbuat sebaik mungkin kepada bos/ atasannya agar ia mendapatkan gaji yang lebih baik atau mendapatkan promosi untuk jabatan yang lebih tinggi. Atau seseorang pemuda berbuat baik dan bertingkah-laku  yang manis kepada seorang pemudi, agar mau diajaknya berkencan dan menjadi pasangan hidupnya. Sebaliknya seorang pemudi juga akan berbuat baik dan tampil secantik mungkin agar pemuda yang disukainya tertarik kepadanya dan mau mengencaninya.
Tetapi terdapat orang-orang yang berbuat lebih jahat lagi, yaitu orang yang merancang perbuatan-perbuatan atau tipu daya tertentu, mulai yang halus sampai yang kasar untuk memancing orang masuk perangkapnya, dan kemudian dipaksa nya untuk menyerahkan miliknya kepada orang itu. Perbuatan yang terakhir ini sangat jahat dan sering dilakukan orang didalam dunia bisnis dan dunia politik, oleh karena itu banyak pebisnis dan politikus yang kemudian menjadi kehilangan hati-nurani, yang mengakibatkan mereka tidak pernah lagi bisa berbuat baik dengan tulus dan murni dari hatinya kepada sesama.

Sebaliknya seorang yang berpikiran rohani  akan berbuat baik kepada orang lain yang dijumpainya, lebih-lebih kepada orang yang dalam keadaan menderita atau mengalami kesulitan (Mat:12:50; 25:40,45). Ia akan dengan senang hati mau mengulurkan tangannya menolong orang. Hatinya penuh kasih pada sesamanya, ia hidup dengan mengikuti suara hati. Ia hidup dengan mengandalkan suara roh atau hati nurani yang berbicara kepadanya dalam berbagai keadaan sepanjang hidupnya. Ia adalah orang yang hidup menurut roh atau hidup dengan iman dan menjadi pelaku firman.

Mat.12:46-50. Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau."  Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Mat.25:31-46. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamana kah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamana kah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamana kah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamana kah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

Adalah sangat mudah diucapkan segala uraian perkataan atau kalimat di atas, namun pada kenyataannya sangat sulit  dilakukan. Untuk itu yang perlu diperhatikan orang beriman agar dapat melakukan firman, adalah : Datang kepada Nya dan mau hidup menurut yang diajarkan Tuhan Yesus, yaitu orang hidup tidak boleh kuatir (Mat.6:25,34), orang hidup harus bersyukur atas semua berkat yang telah diberikan kepadanya, dan berkerja dengan rajin tapi tidak ambisius dan tidak serakah. Ia harus mempunyai motivasi bahwa semua yang dikerjakannya adalah untuk memuliakan Tuhan dan melakukannya dengan memperhatikan azas kepantasan. 
Orang yang mau dan dapat melakukan apa yang diajarkan Nya itu, ia akan menemukan kelegaan dan ketenangan dalam jiwanya disepanjang hidupnya, yang tidak mungkin dapat diperolehnya dengan cara lain.

Mat.6:25-34. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?  Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Mat. 11:25-30. Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.  Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.  Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.  Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.".

Orang yang memiliki bumi adalah orang mempunyai hidup yang bahagia, penuh suka cita damai sejahtera dan dikasihi banyak orang. Keberadaan dirinya senantiasa membawa kesejukan, kedamaian, dan kesenangan bagi orang yang ada disekelilingnya. Oleh karena itu kehadirannya dirindukan oleh banyak orang dan banyak orang yang ingin bertemu dan mengenalnya, karena pribadinya seperti sebuah magnet yang kuat, yang menarik pribadi-pribadi lain kepadanya, mempengaruhinya dan mengubah pribadi orang-orang itu menjadi seperti dirinya.

Tidak ada komentar: