Senin, 26 Desember 2011

TUBUH KEMULIAAN



Setelah seorang beriman mencapai kedewasaan iman dan menjadi sempurna, tubuh jasmaninya berubah menjadi tubuh kemuliaan yang tidak mengalami ketuaan, sakit-penyakit, lapar-haus, panas-dingin dan  gangguan jasmani yang lain. Tubuh kemuliaan tidak dapat dibatasi oleh hukum alam lagi, ia tidak dapat dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Ia dapat pergi kemana saja dalam sekejap, hanya dengan memikirkannya saja lalu ia sudah berada di suatu tempat yang dikehendakinya pada saat itu juga. Walaupun demikian tubuhnya mempunyai massa, bisa dilihat, bisa dipegang, bisa makan dan minum.  Pada kedatangan Tuhan Yesus kembali ke bumi orang-orang kudus pilihan Tuhan dibangkitkan dan diangkat naik kepadaNya bersama-sama dengan orang-orang pilihanNya yang masih hidup pada saat itu. Tubuh jasmani mereka berubah menjadi tubuh kemuliaan.
Demikian pula dengan Yesus Kristus, setelah Ia dibangkitkan dari kubur, selama empat puluh hari lamanya Ia menemui banyak murid-murid dengan mengenakan tubuh kemuliaan. Ia dapat masuk kedalam rumah yang terkunci rapat dan Ia dapat datang pergi dalam sekejap. 

Yoh. 20:19  Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Orang yang mengenakan tubuh kemuliaan mempunyai bentuk tubuh dan rupa pada keadaan dewasa yang paling sempurna. Sehingga seorang yang dipanggil Tuhan (mati) pada saat sudah lanjut usia, ketika mengenakan tubuh kemuliaan akan kembali pada keadaan saat ia dewasa, pada keadaan fisiknya yang paling sempurna. Tapi tanda pengenal pada mereka tidak hilang, seperti yang ditunjukan oleh Yesus Kristus kepada Thomas, yaitu tanda bekas paku pada tangan dan lubang bekas tusukan tombak pada lambungNya.

Yoh. 20:25 -29  Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

Mereka akan datang bersama-sama Tuhan Yesus dan memerintah Kerajaan Allah pada masa Pemerintahan Seribu Tahun Damai. Mereka mengenakan tubuh kemuliaan hadir ditengah-tengah persekutuan orang-orang Kristen, dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Yesus Kristus setelah kebangkitanNya itu. Dan orang-orang yang hadir akan mengenalnya dan mendengarkan perkataannya. Pada masa ini karunia-karunia Roh Kudus sudah tidak dinyatakan lagi, baik karunia bahasa roh, karunia mengartikan bahasa roh, karunia bernubuat, karunia membedakan roh, karunia kesembuhan, karunia membuat mujizat, karunia hikmat, karunia makrifat, dan karunia iman, semuanya sudah dihapuskan. Alkitab juga sudah tidak dibaca lagi karena mereka mendengar langsung perkataan orang-orang kudus yang di utus Tuhan Yesus. Praktis rohani mereka bertumbuh bukan berdasarkan iman tapi dari apa yang mereka lihat dan dengar; karena Roh Kudus atau Roh Penolong sudah tidak berkarya lagi di bumi. Dan ketika ada orang kristen yang mengalami pertumbuhan rohani hingga mencapai sempurna, ia segera akan raib atau menghilang diangkat ke sorga disaksikan oleh orang yang sedang bersamanya. Hal itu terjadi seperti saat kedatangan Tuhan Yesus yang ke dua, hanya kejadian ini berlangsung terus selama pemerintahan Kerajaan  Seribu Tahun Damai.

Mat. 24:40-41 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

Peristiwa adanya orang-orang kudus yang mengenakan tubuh kemuliaan digambarkan dalam mimpi Yakub sebagai malaikat-malaikat yang turun naik tangga dari  langit ke bumi. 

Kej. 28:10-12  Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.

Yesus Kristus pun memberi keterangan tentang orang-orang kudus dengan tubuh kemuliaan itu, menggunakan gambaran yang sama dengan mimpi Yakub. Dalam hal ini malaikat-malaikat  Allah adalah orang-orang kudus dengan tubuh kemuliaan, sedangkan anak manusia adalah orang Kristen yang hidup di bumi pada masa pemerintahan Kerajaan Seribu Tahun Damai.

Yoh. 1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."




Tidak ada komentar: