Kamis, 27 Desember 2012

Sepuluh Perintah Berbahagia (4) / Khotbah di Atas Bukit

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Orang yang lapar dan haus akan kebenaran adalah orang yang senantiasa mengusahakan hidupnya sesuai dengan firman  Tuhan (Mat. 4:4), karena Tuhan sendiri adalah sumber kebenaran (Yoh. 14:6). Dengan tindakannya itu, ia dapat berjalan  selangkah demi selangkah  di jalan Tuhan (Mzm. 119:105) untuk menuju kepada Kerajaan Allah yang kekal.

Mat. 4:4  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Yoh. 14:6   Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Mzm. 119:105  Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Orang yang lapar dan haus akan kebenaran menunjuk pada seorang yang beriman yang hidup menurut imannya itu. Ia mau merespon firman Tuhan yang diterimanya dan segera melakukannya dengan sepenuh hati. Ia melakukannya seperti seorang yang kelaparan mendapat makan atau seperti seorang yang kehausan mendapat air minum; ia akan segera makan dan minum dengan lahap.
Roti adalah makanan pokok bagi orang Israel, dan manusia membutuhkan makanan itu untuk dapat hidup dengan sehat; bagi anak-anak agar dapat bertumbuh menjadi dewasa, dan bagi orang dewasa agar mendapat tenaga untuk beraktivitas dan bekerja. Roti atau makanan berguna untuk hidup manusia secara jasmani, tetapi firman Tuhan berguna untuk kehidupan rohani seorang beriman, karena roh manusia merupakan pribadi sejati dari manusia. Roh manusia juga mengalami pertumbuhan seperti halnya jasmaninya, maka ia juga memerlukan makanan yang akan menjadikannya sehat dan dapat bertumbuh dewasa dengan baik. Seorang beriman yang memperhatikan kehidupan rohaninya akan senantiasa menyediakan dirinya untuk menerima firman Tuhan, baik dalam keadaan bangun maupun dalam keadaan tidur (Mzm.1:2) , karena firman yang datang kepadanya dapat melalui pembacaan firman Tuhan, khotbah dalam ibadah, nubuat, penglihatan dalam doa (saat teduh), mendengar suara, atau mimpi dalam tidurnya; dan ia siap melakukannya dengan segera.

Mzm.1:1-3 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 

Kebenaran yang ada pada manusia bersifat sementara, ia dikatakan benar selama belum ada yang dapat menyangkalnya atau menyanggahnya, tetapi ketika ada kebenaran baru yang dapat membuktikan bahwa apa yang dikatakan benar saat itu ternyata adalah salah atau tidak seutuhnya benar, maka kebenarannya akan digantikan dengan kebenaran yang baru. Sedangkan 'kebenaran' yang dari Allah bersifat absolut dan kekal, di dalam kebenaran yang dari Allah ini tidak terdapat kesalahan walaupun setitik atau sekecil apapun dan kebenaran dari Allah tidak pernah berubah sepanjang jaman ,sepanjang masa, sepanjang kehidupan manusia, sepanjang kehidupan alam raya dan sepanjang kehidupan alam roh di sorga. Karena Kebenaran itu adalah Tuhan sendiri yang datang dari Allah, yaitu Yesus Kristus, sang Juru Selamat manusia. 
Orang beriman yang hidup menurut firman yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus akan mau memikul salibnya dan mengikuti cara hidup yang diajarkan Nya. Ia akan hidup dengan menggunakan imannya, seperti halnya seorang yang berjalan ditengah-tengah kegelapan dengan menggunakan pelita firman Tuhan untuk mencapai tujuan hidup kekal didalam Kerajaan Allah yang dijanjikanNya.
Orang beriman dalam perjalanan hidupnya selalu menggunakan iman, ia tidak kuatir akan hidupnya lagi, ia tidak kuatir akan apa yang akan ia makan dan minum; biarpun ia tidak tahu apa yang akan diberikan Tuhan kepadanya dan biarpun ia juga tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya kelak. Orang beriman dalam perjalanan hidupnya selalu mengikuti firman yang diperolehnya, ia melangkah menuruti firman Tuhan selangkah demi selangkah. Ketika ia mendapat dan melangkah menuruti firman Tuhan ia akan diberikan firman lagi, demikian yang terjadi selanjutnya ia akan mendapat firman lagi setelah melangkah menuruti firman yang diperoleh sebelumnya; sampai suatu ketika dalam hidupnya ia tiba pada titik sempurna atau hampir sempurna, ia diubahkan tubuhnya dengan tubuh kemuliaan dan diangkat ke sorga (Kej.5:24; Ibr.11:5; 2Raj.2:11; Mrk.16:19) atau ia mendapat Baptisan Api (Kis.7:59-60; 12:1-2) dan menyerahkan nyawanya bagi Tuhan kemudian diangkat ke sorga untuk berkumpul bersama-sama dengan Tuhan Yesus Kristus dan orang-orang lain yang telah 'diangkat' Nya terlebih dahulu.

Kej.5:24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah. 

Ibr.11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.

2 Raj.2:9-12. Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu." Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi." Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.

Mrk.16:19. Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Kis.7:51-60. Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.


Kis.12:1. Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. 

Orang yang dipuaskan oleh Tuhan adalah mereka yang mendapatkan kebahagiaan kekal di sorga bersama-sama dengan Nya. Kelak di sorga orang-orang yang sampai disana tidak akan merasa kecewa dan komplain kepada Tuhan , karena semua yang didapatinya disana semuanya sempurna dan memuaskan, tidak ada lagi sesuatu hal yang membuat orang tidak senang karena semua yang ditemuinya disana membuat hatinya berbahagia; enak, nyaman, senang, sukacita, damai sejahtera dan memuaskan hati. Tidak ada lagi dijumpainya kebencian, permusuhan, pertikaian, perkelahian, peperangan, kematian, kesakitan, kelaparan, kehausan, kepanasan atau pun kedinginan, semua terasa nyaman. Kepuasan yang demikianlah yang akan diberikan Tuhan kepada mereka yang hidup menurut roh, bertumbuh menjadi dewasa, menghasilkan buah roh dan menjadi sempurna.




Tidak ada komentar: