Pengetahuan (knowledge) adalah segala pengetahuan firman Tuhan yang akan menuntun orang percaya pada hidup yang penuh kebajikan yang dikehendaki Allah. Tanpa pengetahuan firman Tuhan orang akan mudah tersesat oleh pandangannya sendiri, yang sering sangat subyektif; mementingkan keuntungan dan kesenangannya sendiri.
Pengetahuan firman Tuhan merupakan pembukaan firman yang dikaruniakan Tuhan Yesus kepada setiap orang beriman secara pribadi, masing-masing menurut pergumulan dan kebutuhan hidupnya saat itu; tetapi pembukaan firman itu tidak bertentangan antara yang diperolehnya lebih terdahulu dengan pembukaan firman yang diperolehnya kemudian, bahkan kemudian membentuk suatu pengajaran yang utuh dan saling mendukung antara pembukaan firman yang satu dengan pembukaan firman yang lain. Dan pembukaan firman yang diperoleh seseorang tidak bertentangan dengan pembukaan firman yang diperoleh orang beriman yang lain. Pembukaan firman yang diperoleh oleh masing-masing orang beriman memiliki nafas yang sama dan selaras antara yang diperoleh satu orang dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena masing-masing memperoleh pembukaan firman dari Roh yang sama.
Mat.13:10-13. Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.
Pembukaan firman Tuhan yang diperoleh seorang beriman diberikan Tuhan yesus kristus untuk menuntunnya agar dapat hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya, sehingga imannya dapat bertumbuh dan menghasilkan buah Roh yang diinginkanNya. Didalam perjalanan hidupnya seorang beriman sering mendapatkan 'pembukaan firman' yang berasal dari dirinya sendiri karena dipengaruhi oleh pikiran, keinginan dan ambisi pribadi yang berasal dari dagingnya; sehingga pembukaan firman yang diperolehnya tidak sesuai lagi dengan pengajaran Tuhan Yesus Kristus. Dalam hal ini ia telah disesatkan oleh Iblis melalui nalar dan logikanya, dengan banyak argumen yang kelihatan masuk akal dan benar. Karena kasus seperti ini maka banyak orang memperoleh pembukaan firman yang beraneka ragam dan sering kali bertentangan satu dengan yang lainnya; baik yang diperoleh oleh seorang yang sama atau oleh orang yang berlainan. Dan tidak jarang kemudian timbul perdebatan sengit yang berujung pada saling menghujat diantara mereka, karena menganggap 'pembukaan firman' yang diperoleh orang lain sesat sedangkan 'pembukaan firman' yang diperolehnya yang benar.
Kasus seperti diatas sebenarnya tidak perlu terjadi apabila seorang beriman mempunyai batasan yang jelas tentang pengajaran Tuhan Yesus kristus* dan tahu cara menguji pembukaan firman itu benar dari Tuhan atau dari pikirannya sendiri. Pengajaran Tuhan Yesus adalah pengajaran tentang kerohanian, yaitu tentang bagaimana hidup menurut Roh agar imannya bertumbuh dan menghasilkan buah Roh yang sesuai dengan pengajaranNya. Semua 'pembukaan firman' yang tidak sejalan dengan pengajaran Tuhan Yesus Kristus mengenai kerohanian adalah bukan dari Tuhan, tapi dari pikiran orang itu sendiri.
Banyak hamba Tuhan yang mengajar atas nama Roh Kudus tetapi yang diajarkannya bukan mengenai hal-hal rohani, tetapi lebih pada hal-hal duniawi, jelas dapat dipastikan bahwa pengajaran itu bukan berasal dari Roh Kudus. Banyak firman Tuhan digunakan untuk melegalisir keinginan dan pikirannya sendiri sehingga jemaat tidak tahu lagi membedakan yang mana pengajaran Tuhan Yesus Kristus yang benar dan sesuai dengan Injil. Banyak jemaat yang memilih pengajaran yang mengajarkan hal-hal duniawi dari pada yang rohani, karena pada dasarnya jemaat yang demikian adalah orang-orang duniawi, yang sebenarnya tidak pernah menjadi pengikut Tuhan Yesus Kristus dan tidak pernah dikenalNya (Mat.7:21-23).
Banyak hamba Tuhan yang mengajar atas nama Roh Kudus tetapi yang diajarkannya bukan mengenai hal-hal rohani, tetapi lebih pada hal-hal duniawi, jelas dapat dipastikan bahwa pengajaran itu bukan berasal dari Roh Kudus. Banyak firman Tuhan digunakan untuk melegalisir keinginan dan pikirannya sendiri sehingga jemaat tidak tahu lagi membedakan yang mana pengajaran Tuhan Yesus Kristus yang benar dan sesuai dengan Injil. Banyak jemaat yang memilih pengajaran yang mengajarkan hal-hal duniawi dari pada yang rohani, karena pada dasarnya jemaat yang demikian adalah orang-orang duniawi, yang sebenarnya tidak pernah menjadi pengikut Tuhan Yesus Kristus dan tidak pernah dikenalNya (Mat.7:21-23).
Mat.7:21-23. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
*keterangan yang berkenaan dengan pengajaran Tuhan Yesus Kristus terdapat dalam bahasan dengan judul: 'Garis Besar Pengajaran Tuhan Yesus (Luk.6:20-49)' dan juga 'Berdoa'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar