Rabu, 31 Juli 2013

Penuh Roh


Pengertian 'Penuh Roh' atau 'Penuh dengan Roh Kudus' atau 'Dipenuhi dengan Roh Kudus' masih kabur di dalam pengajaran gereja, sehingga perlu adanya satu pengertian yang tegas apa yang dimaksudkannya. Ada gereja yang mengajarkan bahwa orang percaya yang 'penuh Roh' adalah mereka yang sudah mendapat karunia berbahasa Roh; dan ada gereja yang mengajarkan: ketika orang mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamatnya kemudian mengalami hidup baru maka ia sudah penuh 'Roh Kudus'; tapi ada juga gereja yang tidak mengajarkan tentang hal kepenuhan Roh Kudus, karena menganggapnya sudah tidak sesuai lagi dengan jaman modern. Dengan adanya berbagai padangan gereja tentang hal 'kepenuhan Roh Kudus', maka ada pertanyaan yang harus dijawab orang beriman: "Apakah gereja perlu mengajarkan tentang hal 'kepenuhan Roh Kudus'?" dan bila jawabannya "perlu diajarkan" maka alasannya harus jelas dan dapat diterima jemaat. Tetapi bila jawabannya adalah "tidak perlu diajarkan" maka perlu pula ada penjelasan.

Adalah tidak mungkin gereja dapat menjawab pertanyaan diatas bila mereka belum tahu jelas tentang apa yang dimaksudkan dengan 'penuh Roh Kudus"; untuk mengetahuinya maka perlu diteliti lagi penjelasan Alkitab tentang hal ini. Dibawah ini dibuat daftar ringkasan mengenai hal 'penuh Roh Kudus'.
Dalam kitab Perjanjian Baru mengenai hal 'penuh Roh Kudus'  terpusat di dalam kitab 'Kisah Para Rasul' dan beberapa terdapat dalam Injil Lukas. Kesimpulannya adalah bahwa satu orang dokter Lukas saja yang telah memberikan perhatian mengenai hal ini, karena 'kitab Kisah Para Rasul' merupakan buku kedua dari 'Injil Lukas' dan dapat disebut juga 'Injil Lukas jilid dua'.

.Yohanes Pembaptis sejak dari dalam rahimnya penuh dengan Roh Kudus, sehingga ketika mendengar salam dari Maria melonjak kegirangan, dan Elizabet penuh dengan Roh Kudus kemudian bernubuat (Luk.1:11-16;  Luk.1:39-45);
.Yesus yang penuh Roh Kudus menjalani puasa di padang gurun (Luk.4:1-13);
.Orang-orang percaya yang berkumpul di loteng Yerusalem dipenuhi Roh Kudus lalu berbahasa Roh dan bernubuat  (Kis.2:1-4);
.Ketika Petrus penuh dengan Roh Kudus, ia bersaksi kepada orang banyak yang hadir (Kis.4:7-9);
.Ketika murid-murid sedang berkumpul dan berdoa, mereka dipenuhi Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani (Kis.4:31);
.Stefanus dipilih untuk pelayanan meja karena dinilai penuh Roh Kudus (Kis.6:1-5);
.Stefanus dengan penuh Roh melihat kemuliaan Allah (Kis.7:54-60);
.Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan pada orang-orang Samaria, lalu menerima Roh Kudus (Kis.8:14-17);
.Ketika Petrus sedang berkhotbah Roh Kudus turun atas orang banyak, lalu mereka berbahasa roh (Kis.10:44-48);
.Murid-murid di Antiokia penuh Roh Kudus dan bersuka-cita (Kis.13:42-52);
.Paulus menumpangkan tangan pada murid-murid yang berjumlah dua belas orang, dan mereka berbahasa roh dan bernubuat (Kis.19:1-7).

Dari daftar di atas dapat disimpulkan bahwa dokter Lukas menulis pesan kepada pembaca Injilnya yaitu Theofilus (karena Injil Lukas ditulis untuknya), bahwa pengikut Kristus yang bersaksi dan melakukan perbuatan ajaib (berbahasa Roh, bernubuat, melihat kemuliaan Allah (karunia membedakan roh) = karunia Roh; dan   bersuka-cita = buah Roh) adalah karena Roh Kudus yang telah bekerja di dalam diri orang-orang sederhana itu. Dan Roh Kudus itu adalah Roh Allah sendiri yang telah dijanjikan oleh Yesus Kristus, yang telah diketahui oleh orang banyak dan telah divonis dengan hukuman salib di bukit Golgota sampai mati.

Setelah mengerti pesan dokter Lukas demikian maka sudah dapat ditarik kesimpulan untuk digunakan sebagai dasar pengajaran oleh gereja pada masa sekarang. Kesimpulannya adalah bahwa seorang beriman dikatakan 'penuh Roh Kudus' apabila dalam dirinya terlihat suatu fenomena atau suatu perbuatan yang dapat dilihat dan yang dapat dinilai oleh orang lain. Fenomena itu dapat berupa karakter yang mencerminkan buah Roh (Gal.5:22-23) dan adanya karunia-karunia Roh yang dipraktekkan orang percaya (1Kor.12:8-10).

Gal.5:22-23. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.*

1 Kor.12:8-10. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.*

@ fenomena dalam PB
@ fenomena dalam PL
@ fenomena dalam PB dan PL
* Penjelasannya diuraikan dalam tulisan berjudul: 'Buah Roh' dan 'Bermacam-macam Karunia Roh Kudus'. 

Untuk mengetahui apakah kesimpulan dokter Lukas sudah sesuai atau belum dengan ajaran Tuhan maka perlu diadakan penyelidikan kitab-kitab Perjanjian Lama; ternyata disana ditemukan pula orang-orang yang 'dipenuhi Roh Kudus', yang dalam Perjanjian Lama dikatakan dengan istilah 'dipenuhi Roh Allah', yaitu: 

.Yusuf penuh dengan Roh Allah sehingga mempunyai hikmat (Kej.41:33-40); 
.Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dipenuhi dengan Roh Allah sehingga mempunyai hikmat (Kel.31:1-5);  
.Saul kepenuhan Roh Allah, lalu bernubuat (1 Sam.10:10-11);
.Roh Allah hinggap pada tiga kelompok orang-orang suruhan Saul secara berturut-turut, sehingga merekapun kepenuhan seperti nabi (1 Sam.19:19-24);
.Elisa memberikan dua bagian Roh dari Elia, dan mereka melakukan banyak perbuatan mujizat  (2.Raj.2:1-18);
.Daniel dikatakan oleh raja Nebukadnezar sebagai orang yang penuh roh dewa yang kudus, karena mempunyai hikmat yang tidak dimiliki manusia (Dan. 4:4-37).

Dari laporan penulis-penulis kitab Perjanjian Lama mengenai hal 'penuh Roh' memberikan gambaran yang sama dengan pesan dokter Lukas dalam Injilnya (tentang fenomena yang terlihat yaitu: hikmat, nubuat dan mukjizat = karunia Roh); jadi seseorang yang mempraktekkan berbahasa Roh, bernubuat, hikmat dan mukjizat serta bersaksi tentang Tuhan Yesus disebut sebagai seorang yang 'penuh Roh'. Dengan demikian maka kesimpulan yang telah dibuat di atas sudah sesuai dengan Alkitab dan sesuai juga dengan janji Tuhan Yesus Kristus ketika Ia hendak terangkat ke sorga, bahwa ketika Roh Kudus turun ke atas orang percaya maka mereka akan menerima kuasa (Kis.1:6-9) dan akan melakukan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukanNya (Yoh.14:12-14), dan juga bersaksi tentang Dia (Mrk.16:15-18).

Kis.1:6-9. Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.


Yoh.14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Mrk.16:15-18. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." 


Lampiran:

Daftar ayat-ayat Alkitab tentang 'penuh Roh'


Luk.1:11-16. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.  Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.  Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;  ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 

Luk.1:39-45. Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

Luk.4:1-13. Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah,  sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.  

Kis.2:1-4. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Kis.4:7-9. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,

Kis.4:31. Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

Kis.6:1-5. Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.

Kis.7:54-60. Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.  Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Kis.8:14-17. Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.

Kis.10:44-48. Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus: "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.

Kis.13:42-52. Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.

Kis.19:1-7. Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus." Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes." Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus." Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.  Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang. 

Kej.41:33-40. Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir. Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya. Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu." Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya.
Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?" Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.
Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu." 

Kel.31:1-5. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan. 

1 Sam.10:10-11. Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka. Dan semua orang yang mengenalnya dari dahulu melihat dengan heran, bahwa ia bernubuat bersama-sama dengan nabi-nabi itu; lalu berkatalah orang banyak yang satu kepada yang lain: "Apakah gerangan yang terjadi dengan anak Kish itu? Apa Saul juga termasuk golongan nabi?

1 Sam.19:19-24. Ketika diberitahukan kepada Saul, demikian: "Ketahuilah, Daud ada di Nayot, dekat Rama,"  maka Saul mengirim orang-orang suruhan untuk mengambil Daud. Tetapi orang-orang ini melihat sekumpulan nabi kepenuhan, dengan dikepalai oleh Samuel. Dan Roh Allah hinggap pada orang-orang suruhan Saul, sehingga merekapun kepenuhan seperti nabi. Lalu hal itu diberitahukan kepada Saul; ia mengirim orang-orang suruhan yang lain, tetapi orang-orang itupun juga kepenuhan seperti nabi. Saul mengirim sekali lagi orang-orang suruhan, rombongan yang ketiga, dan orang-orang inipun juga kepenuhan. Lalu ia sendiri pergi ke Rama. Sesampainya ke dekat perigi besar yang di Sekhu, bertanyalah ia, katanya: "Di mana Samuel dan Daud?" Jawab orang: "Ada di Nayot, dekat Rama." Lalu pergilah ia ke sana, ke Nayot, dekat Rama dan pada diapun hinggaplah Roh Allah, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan seperti nabi, hingga ia sampai ke Nayot dekat Rama. Iapun menanggalkan pakaiannya, dan iapun juga kepenuhan di depan Samuel. Ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-harian dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata: "Apakah juga Saul termasuk golongan nabi?"

Bil.27:18-20. Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya, suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu di depan mata mereka itu  dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia.

2.Raj.2:1-18. Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal. Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel. Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!" Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho. Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!" Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan.  Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.
Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu." Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi." Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.
Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan. Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: "Di manakah TUHAN, Allah Elia?" Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa. Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah. Mereka berkata: "Coba lihat! Di antara hamba-hambamu ini ada lima puluh orang laki-laki, orang-orang tangkas. Biarlah mereka itu pergi mencari tuanmu, jangan-jangan ia diangkat oleh Roh TUHAN dan dilemparkan-Nya ke atas salah satu gunung atau ke dalam salah satu lembah." Elisa menjawab: "Janganlah suruh pergi!" Tetapi ketika mereka mendesak-desak dia sampai memalukan, maka berkatalah ia: "Suruhlah pergi!" Mereka menyuruh lima puluh orang. Orang-orang ini mencari tiga hari lamanya, tetapi tidak bertemu dengan Elia. Ketika mereka kembali kepada Elisa yang masih tinggal di kota Yerikho, berkatalah ia kepada mereka: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Jangan pergi?" 

Dan. 4:4-37. Aku, Nebukadnezar, diam dalam rumahku dengan tenang dan hidup dengan senang dalam istanaku; lalu aku mendapat mimpi yang mengejutkan aku, dan khayalanku di tempat tidurku serta penglihatan-penglihatan yang kulihat menggelisahkan aku. Maka aku mengeluarkan titah, bahwa semua orang bijaksana di Babel harus dibawa menghadap aku, supaya mereka memberitahukan kepadaku makna mimpi itu. Kemudian orang-orang berilmu, ahli jampi, para Kasdim dan ahli nujum datang menghadap dan aku menceritakan kepada mereka mimpi itu, tetapi mereka tidak dapat memberitahukan maknanya kepadaku.
Pada akhirnya Daniel datang menghadap aku, yakni Daniel yang dinamai Beltsazar menurut nama dewaku, dan yang penuh dengan roh para dewa yang kudus. Lalu kuceritakan kepadanya mimpi itu: Hai Beltsazar, kepala orang-orang berilmu! Aku tahu, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa yang kudus, dan bahwa tidak ada rahasia yang sukar bagimu! Sebab itu inilah riwayat penglihatan mimpi yang kudapat, maka ceritakanlah kepadaku maknanya. Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu, demikian: di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi; pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi. Daun-daunnya indah, buahnya berlimpah-limpah, padanya ada makanan bagi semua yang hidup; di bawahnya binatang-binatang di padang mencari tempat bernaung dan di dahan-dahannya bersarang burung-burung di udara, dan segala makhluk mendapat makanan dari padanya. Kemudian dalam penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu tampak seorang penjaga, seorang kudus, turun dari langit; ia berseru dengan nyaring, demikian katanya: Tebanglah pohon itu dan potonglah dahan-dahannya, gugurkanlah daun-daunnya dan hamburkanlah buah-buahnya! Biarlah binatang-binatang lari dari bawahnya dan burung-burung dari dahan-dahannya! Tetapi biarkanlah tunggulnya tinggal di dalam tanah, terikat dengan rantai dari besi dan tembaga, di rumput muda di padang; biarlah ia dibasahi dengan embun dari langit dan bersama-sama dengan binatang-binatang mendapat bagiannya dari rumput di bumi! Biarlah hati manusianya berubah dan diberikan kepadanya hati binatang. Demikianlah berlaku atasnya sampai tujuh masa berlalu. Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan itu. Itulah mimpi yang telah kudapat, aku, raja Nebukadnezar; sekarang engkau, Beltsazar, katakanlah kepadaku maknanya, sebab semua orang bijaksana dari kerajaanku tidak dapat memberitahukan maknanya kepadaku; tetapi engkaulah yang sanggup, karena engkau penuh dengan roh para dewa yang kudus!" 

Lalu berdirilah Daniel yang namanya Beltsazar, tercengang beberapa saat, pikiran-pikirannya menggelisahkan dia. Berkatalah raja: "Beltsazar, janganlah mimpi dan maknanya itu menggelisahkan engkau!" Beltsazar menjawab: "Tuanku, biarlah mimpi itu tertimpa atas musuh tuanku dan maknanya atas seteru tuanku!
Pohon yang tuanku lihat itu, yang bertambah besar dan kuat, yang tingginya sampai ke langit dan yang terlihat sampai ke seluruh bumi, yang daun-daunnya indah dan buahnya berlimpah-limpah dan padanya ada makanan bagi semua yang hidup, yang di bawahnya ada binatang-binatang di padang dan di dahan-dahannya bersarang burung-burung di udara--tuankulah itu, ya raja, tuanku yang telah bertambah besar dan kuat, yang kebesarannya bertambah sampai ke langit, dan yang kekuasaannya sampai ke ujung bumi! Tentang yang tuanku raja lihat, yakni seorang penjaga, seorang kudus, yang turun dari langit, sambil berkata: Tebanglah pohon ini dan binasakanlah dia, tetapi biarkanlah tunggulnya ada di dalam tanah, terikat dengan rantai dari besi dan tembaga, di rumput muda di padang, dan biarlah ia dibasahi dengan embun dari langit dan mendapat bagiannya bersama-sama dengan binatang-binatang di padang, hingga sudah berlaku yang demikian atasnya sampai tujuh masa berlalu--inilah maknanya, ya raja, dan inilah putusan Yang Mahatinggi mengenai tuanku raja: tuanku akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggal tuanku akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepada tuanku akan diberikan makanan rumput, seperti kepada lembu, dan tuanku akan dibasahi dengan embun dari langit; dan demikianlah akan berlaku atas tuanku sampai tujuh masa berlalu, hingga tuanku mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Yang dikatakan tentang membiarkan tunggul pohon itu, berarti: kerajaan tuanku akan kembali tuanku pegang segera sesudah tuanku mengakui, bahwa Sorgalah yang mempunyai kekuasaan. Jadi, ya raja, biarlah nasihatku berkenan pada hati tuanku: lepaskanlah diri tuanku dari pada dosa dengan melakukan keadilan, dan dari pada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang tertindas; dengan demikian kebahagiaan tuanku akan dilanjutkan!" 

Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar; sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel, berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?" Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu; engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!" Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.

Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun. Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?" Pada waktu akal budiku kembali kepadaku, kembalilah juga kepadaku kebesaran dan kemuliaanku untuk kemasyhuran kerajaanku. Para menteriku dan para pembesarku menjemput aku lagi; aku dikembalikan kepada kerajaanku, bahkan kemuliaan yang lebih besar dari dahulu diberikan kepadaku. Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.

Dan.5:10-12. Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: "Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat; sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum, karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!" 

Selasa, 30 Juli 2013

Menyembah Allah dalam roh dan kebenaran

Sudah menjadi naluri manusia untuk mempercayai bahwa diluar dirinya ada suatu kekuatan yang lebih besar dan lebih berkuasa dari pada dirinya. Manusia kemudian menyembahnya dengan memberi korban hasil buah-buahan, binatang-ternak, bahkan manusia ( Kej.4:3-4; Kej.22:9-10)*  agar kehidupan mereka  diberkati. Mulanya manusia tidak mengenalnya namun lama-kelamaan  memberinya nama sesuai dengan dialek bahasa mereka sendiri ( Kel.3:13-15).* Tidak terkecuali dengan kelompok-kelompok nomaden di Timur Tengah, yang kemudian kita mengenal salah satunya sebagai cikal bakal bangsa Israel (Yahudi). Mereka memberi nama kepada yang disembahnya dan kemudian membuat tempat ibadah di Yerusalem sebagai pusat pemujaan mereka.

Kej.4:3-4. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

Kej.22:9-10. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Kel.3:13-15. Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?" Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.

*cerita: Kain-Habel; Abraham-Ishak; dan Yahweh-Musa untuk mewakili manusia dimasa prabudaya/ budaya manusia primitif.

Dalam perjalanan sejarah bangsa Israel kemudian terpecah menjadi dua, yaitu yang tinggal di Samaria (kerajaan Israel Utara) dan yang tinggal di Yudea (kerajaan Yehuda), dan masing-masing mempunyai tempat penyembahan sendiri-sendiri. Orang Samaria di gunung Gerizim sedang orang Yahudi tetap di Yerusalem. Dalam konteks inilah kemudian Yesus Kristus memberikan pengajaran kepada perempuan Samaria yang ditemuiNya disumur-tua yang dipercaya sebagai sumur peninggalan Yakub, nenek moyang bangsa Israel.

Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yoh.4:21-24)

Dari perkataan Tuhan Yesus diatas kita temukan dua petunjuk bahwa:
1. Manusia tidak harus menyembah Tuhan Allah disuatu tempat tertentu.
2. Manusia harus menyembah Tuhan Allah dalam roh dan kebenaran.

1. Manusia tidak harus menyembah Tuhan Allah disuatu tempat tertentu saja. 

Dimasa sekarang berziarah ke tempat-tempat yang dianggap suci masih dilakukan orang-orang modern, baik yang beragama Kristen maupun yang beragama lain. Alasan orang melakukannya adalah karena dengan berziarah ketempat-tempat yang dianggap suci itu, mereka merasa lebih dekat dengan Tuhannya. Dan mereka mempunyai keyakinan bahwa dengan melakukannya akan mendapat pengampunan atas dosa-dosa mereka, akan mendapat berkat duniawi dan rohani, bahkan ada yang menjadikannya untuk mendapatkan satu status yang lebih tinggi dari pada orang yang tidak pernah berziarah. Menentang anggapan seperti itu Yesus Kristus mengajarkan bahwa manusia tidak perlu lagi datang ke tempat-tempat tertentu yang dianggap sebagai tempat yang suci untuk melakukan ritual tertentu, karena pada setiap orang yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, Roh Kudus tinggal dalam dirinya (Yoh.14:15-17). Dan mereka mendapatkan karunia untuk mengetahui tentang apa yang dikehendaki Tuhan ( Mat.13:11-13). Orang beriman akan mengetahui bahwa yang diinginkan Tuhan bukan penyembahan seperti itu, tetapi penyembahan yang bersifat spiritual, bukan hanya penyembahan ritual.

Yoh.14:15-17. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. 

Mat.13:11-13. Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. 

2. Manusia harus menyembah Tuhan Allah dalam roh dan kebenaran.

Kalimat  'menyembah dalam roh dan kebenaran'  tidak boleh  ditafsirkan seperti yang selama ini diajarkan dalam gereja Pentakosta, dimana menyembah dalam roh diartikan sama dengan menyembah dengan menggunakan bahasa roh; dan menyembah dalam kebenaran diartikan melakukan perbuatan-perbuatan baik dan benar. Yang sebenarnya dimaksudkan Tuhan Yesus dengan  'menyembah dalam roh dan kebenaran' adalah menyembah Tuhan Allah mulai dari dalam hati yang tulus, suci dan tidak munafik, yang dilakukan dalam tindakan dan perbuatan yang benar (baca: melakukan perbuatan kasih) sepanjang hidupnya sampai dipanggil Tuhan ke sorga. 

Jadi kalimat itu harus dimengerti dalam satu kesatuan, tidak boleh dipotong-potong, karena kalimat yang dikatakan Tuhan Yesus hanya mempunyai satu makna saja, seperti yang telah diungkapkan diatas. Kasus ini sama dengan jawaban Tuhan Yesus kepada ahli Taurat yang mencobaiNya dengan pertanyaan tentang hukum yang terutama dalam hukum Taurat (Mat.2:34-40). Dalam jawaban Tuhan Yesus terdiri dari dua kalimat, tetapi yang dimaksudkan adalah satu, karena yang terutama dalam hukum Taurat tentunya hanya satu saja yang utama.

Mat.2:34-40. Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." 

Perkataan Tuhan Yesus dalam menjawab pertanyaan ahli Taurat mempunyai pengertian bahwa orang yang mengasihi Tuhan, ia harus melakukan kasih kepada sesamanya; dengan mengasihi sesamanya ia telah melakukan perintah hukum Taurat dan sekaligus ia melakukan perintah Tuhan (Yoh.14:15-21). Karena perintah Tuhan adalah supaya manusia saling mengasihi sesamanya (Yoh.13:31-35). Jadi jawaban Tuhan Yesus itu mempunyai satu pengertian saja, bahwa seorang yang mengasihi Tuhan harus melakukan perintahNya, yaitu mengasihi sesamanya manusia.

Yoh.14:15-21. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di da lam kamu. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."

Yoh.13:31-35. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."



Sabtu, 13 Juli 2013

Trinitas, pengajaran tentang keallahan yang tiga.

Pengajaran tentang Trinitas telah menjadi polemik dan perdebatan sampai sekarang…baik diantara orang yang beragama Kristen sendiri maupun oleh orang yang beragama lain. Yang menganut pengajaran Trinitas akan membelanya dengan semua argumennya untuk membenarkan ajaran ini. Yang menentang pengajaran Trinitas juga berupaya membuat argumen untuk membuktikan bahwa pengajaran Trinitas salah adanya. Diantara kedua belah pihak tidak pernah mencapai titik temu, walaupun perdebatan ini sudah berlangsung selama ribuan tahun lamanya.

Dalam upaya untuk dapat menyelesaikan polemik itu maka tulisan ini mengusulkan satu cara pandang bagaimana seharusnya menyikapi pengajaran tentang Trinitas ini. Sehingga baik yang setuju maupun yang menentang ajaran Trinitas mau mengerti dan mau menyudahi polemik dan perdebatan yang sebenarnya tidak memberikan manfaat apapun kepada kedua belah pihak.

Pada dasarnya pengajaran tentang Trinitas atau keallahan yang tiga, yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus tidak pernah diajarkan dalam pengajaran kitab-kitab Perjanjian Lama, yang merupakan tradisi Yahudi yang mengajarkan keallahan yang satu atau tunggal (monotheistik); Sedangkan tentang pengajaran Kristen yang menggunakan kitab-kitab Perjanjian Lama, dalam kasus ini yang sering digunakan adalah kitab Kejadian (Kej.1:26; 3:22), untuk mendukung pengajaran Trinitas adalah suatu pemerkosaan terhadapnya.

Kej.1:26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

Kata ‘Kita’ digunakan untuk mendukung bahwa Allah itu benar-benar tidak tunggal, melainkan jamak. Tetapi bila dimengerti bahwa pengajaran Yahudi tentang keallahan adalah monotheistik, maka argumen itu menjadi tidak tepat. Pengertian yang lebih tepat adalah bahwa kata ‘Kita’ yang digunakan didalam kalimat ini adalah merupakan kata ganti orang pertama untuk Allah yang bersifat untuk memuliakanNya. Kasus seperti ini sering ditemukan dalam kalimat yang digunakan seorang pejabat atau seorang pemimpin dalam menyebut dirinya sendiri dengan kata ‘kami’ sebagai kata yang lebih memberikan rasa yang lebih santun; tidak menggunakan kata ‘aku’ yang berkesan sombong, angkuh, sok berkuasa, atau tinggi hati. Lagipula kata ‘Allah’ yang merupakan terjemahan dari ‘Elohim’ mempunyai pengertian tunggal*, walaupun menggunakan bentuk jamak, seperti bentuk jamak dalam bahasa Ibrani dari kata ‘nabi’ yang menjadi ‘neviim’ yang artinya nabi-nabi; karena arti yang dimaksud bukan ‘allah yang jamak’ melainkan mempunyai pengertian bahwa ‘Elohim adalah allah yang mengatasi alah-allah yang lain’. Dan berkaitan dengan ayat ini sering dihubungkan dengan ayat yang terdapat dalam kitab Ulangan (Ul.6:4) yang menggunakan kata ‘esa’ untuk menterjemahkan kata ‘ekhad’ dalam bahasa Ibrani.

* lihat keterangan lebih detail dalam: Sharing Iman Kristen - ‘ELOHIM (2)

Ul.6:4. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Kata ‘ekhad’ mempunyai arti ‘satu’ atau ‘pertama’*, tidak mempunyai pengertian jamak. Dalam Alkitab berbahasa Indonesia oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) diterjemahkan dengan kata ‘esa’ yang artinya juga ‘satu’; tetapi sering diberi arti ‘satu yang jamak’ oleh pengajaran Kristen untuk mendukung pengajaran Trinitas. Ini juga terlalu memaksakan makna ayat itu secara keseluruhannya. Hal ini akan sangat kentara bila kata ‘TUHAN’ yang merupakan terjemahan dari ‘Yahwe’ dibaca dengan lengkap seperti aslinya dengan kalimat:

“Dengarlah, hai orang Israel: Yahweh itu Elohim kita, Yahweh itu ‘satu yang jamak’!”

Kalimat ini menjadi janggal karena sudah jelas diketahui oleh semua orang Yahudi bahwa Yahwe itu ‘satu’ bukan ‘satu tapi jamak’. Akan terasa pas apabila kalimat diatas ditulis dengan kalimat:

“Dengarlah, hai orang Israel: Yahwe itu allah kita yang mengatasi allah-allah lain, Yahwe itu ‘satu yang utama’!”

Dalam kalimat ini terasa nuansa keyahudiannya menjadi sangat kental, sebagaimana Yahwe menurut kepercayaan Yahudi yang adalah allah yang monotheistik dan allah yang mengalahkan semua allah bangsa-bangsa lain.

* kamus singkat Ibrani-Indonesia/ oleh D.L. Baker & A.A. Sitompul – Cet.4 – Jakarta: Gunung Mulia. 2000.

Pengajaran tentang keallahan yang tiga atau Trinitas merupakan ajaran yang diberikan oleh Yesus Kristus, yang tidak pernah diajarkan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama dan juga bukan pengajaran dari rasul Paulus, karena rasul Paulus hanya membuat penjelasan saja tentang pengajaran yang diajarkan Tuhan kepadanya, dan hal ini dinyatakannya dalam surat yang ditujukannya kepada jemaat di Korintus (1 Kor.2:13).

1 Kor.2:13. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.

Tuhan Yesus Kristus mengajarkan tentang Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus yang dapat ditemukan dalam banyak pasal dalam keempat Injil.

Allah Bapa:
Injil Matius pasal 5:16,48; 6:6,9,14; 7:11,21; 10:32; 11:27; 16:27; 18:10,14; 20:23; 24:36; 28:19.
Injil Markus pasal 11:25; 13: 32; 14:36.
Injil Lukas pasal 2:49; 6:36; 10:22; 11:2; 12:32; 22:42; 23:34,46; 24:49.
Injil Yohanes pasal 2:16; 3:35; 4:23; 5:17,18,37; 6:65; 10:15,30; 12:26,49; 14:2,6,9,10,20,28; 15:1,8,16,23; 16:3,23,32; 20:17,21.

Mat.5:16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Mrk.11:25. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”

Luk.2:49. Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”

Yoh.2:16. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.”

Allah Anak:
Injil Matius pasal 4:3; 8:29; 14:33;16:16; 26:63; 27:40,54.
Injil Markus pasal 3:11; 5:7; 15:39.
Injil Lukas pasal 1:35; 4:41; 22:70.
Injil Yohanes pasal 1:34,49; 5:25; 10:36; 11:4,27; 19:7; 20:31.

Mat.4:3. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”

Mrk.3:11. Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.“

Luk.1:35. Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Yoh.1:34. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”

Allah Roh Kudus:
Injil Matius pasal 1:18; 3:11; 12:31; 28:19.
Injil Markus pasal 1:8; 3:29; 12:36; 13:11.
Injil Lukas pasal 1:15,35,41; 3:22; 4:1; 11:13; 12:10,12.
Injil Yohanes pasal 1:33; 14:26; 20:22.

Mat.1:18. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

Mrk.1:8. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”

Luk.1:15. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;

Yoh.1:33. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.

Begitu banyak pasal yang memberitakan tentang Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus yang diajarkan Yesus Kristus dalam keempat Injil membuktikan bahwa pengajaran tentang Allah yang tiga itu adalah benar adanya. Dan bagi orang yang mempercayai ajaran bahwa Yesus adalah Tuhan dan Ia telah hidup menjadi manusia, telah mati untuk menebus dosa manusia, telah naik ke surga dan akan datang kembali untuk menjemput orang-orang kudusNya, disebut pengikut Kristus atau orang Kristen. Sedangkan mereka yang menentang pengajaran itu tidak bisa disebut orang Kristen, karena pada dasarnya mereka bukan pengikut Kristus.

Masalah kepercayaan atau iman adalah masalah pribadi yang tidak perlu dan tidak bisa diperdebatkan; oleh karena itu bagi orang Kristen tidak perlu bersusah payah untuk menjelaskan kepercayaannya itu pada orang yang bukan orang Kristen; karena pengajaran Yesus Kristus tidak mungkin bisa dijelaskan dengan akal atau logika, tapi hanya bisa dimengerti orang yang mempunyai iman kepadaNya. Lagipula Allah yang diperkenalkan Yesus Kristus adalah Tuhan yang hidup, Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang maha kuasa, yang menciptakan bumi-langit beserta isinya. Ia tidak membutuhkan pembelaan dari manusia yang adalah ciptaanNya, karena Tuhan bisa membela dirinya sendiri dan bahkan tidak perlu membela diri. Orang yang mau melindungiNya adalah orang yang tidak tahu diri, sombong, tinggi hati; orang yang tidak percaya bahwa Tuhan adalah Allah yang hidup dan maha kuasa; dan sebenarnya ia adalah orang yang tidak mengerti dan tidak pernah mengenal Tuhan.

Adalah tidak mungkin manusia mengerti Allah dengan sebenar-benarnya, karena Allah maha sempurna sedangkan manusia tidak sempurna. Oleh karena itu Allah memberikan cara atau jalan bagi manusia untuk mengenal diriNya dengan mengkaruniakan Roh Kudus bagi orang yang percaya kepadaNya agar dapat mengenalNya dengan sempurna. Walaupun demikian untuk mendapatkan gambaran tentang keallahan yang tiga (Trinitas) itu terpaksa harus diterangkan dengan mengambil contoh yang dikenal oleh manusia supaya dapat sedikit dimengerti oleh akal dan nalarnya.

Contoh yang diusulkan adalah ‘Kunci’ yang terdiri dari gembok, anak-kunci, dan kaitan, ketiganya merupakan satu kesatuan. Oleh karena bila seseorang membeli sebuah kunci maka ia akan mendapatkan ketiganya sekaligus dalam satu kemasan, yang mana gembok dan anak kuncinya merupakan pasangan yang tidak bisa dipertukarkan dengan yang lain. Dalam hal ini ‘anak kunci’ bukan berarti sesuatu yang diperanakan, tetapi lebih merupakan istilah saja, seperti halnya istilah anak panah, anak sekolah, dan anak buah. Orang akan mengatakan “untuk menutup pintu rapat-rapat” dengan kalimat “mengunci pintu”. Jadi dalam hal ini yang diterangkan adalah fungsi kerja dari kunci itu, bukan barangnya. Demikian pula Allah Bapa, Allah Anak, dan Roh Kudus dapat dimengerti dengan membayangkan gembok, anak kunci, dan kaitan, dimana ketiganya akan berfungsi untuk mengunci bila ketiganya ada dan bekerja sama. 
Gembok, anak kunci, dan kaitan adalah tiga buah benda yang berbeda, tetapi tanpa salah satu diantaranya tidak dapat digunakan untuk mengunci. 
Demikian pula dengan pengertian Trinitas, dimana Allah Bapa sendiri, Allah Anak sendiri, Allah Roh Kudus sendiri, tetapi ketiganya adalah satu kesatuan (unity). Allah Bapa berbeda dengan Allah Anak, Allah Anak berbeda dengan Allah Roh Kudus, dan Allah Roh Kudus berbeda dengan Allah Bapa, tetapi ketiganya tidak dapat dipisahkan. Allah Roh Kudus mempunyai kehendak yang sama dengan kehendak Allah Anak, Allah Anak mempunyai kehendak yang sama dengan kehendak Allah Bapa, dan Allah Roh Kudus mempunyai kehendak yang sama dengan kehendak Allah Bapa.


gembok, anak-kunci, dan kaitan (terpasang)
gembok, anak-kunci, dan kaitan (tidak terpasang)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kitab-kitab Perjanjian Lama tidak pernah mengajarkan tentang Trinitas, karena Yesus Kristus yang pertama kali mengajarkannya, dalam upaya untuk memperkenalkan lebih dalam lagi tentang Allah yang monotheistik kepada manusia, dan memperkenalkan diriNya dengan nama "YESUS" (dalam bahasa Ibrani sama dengan YOSUA atau YEHOSUA atau YOSUA, yang berarti Yehowah atau Yahweh yang menyelamatkan manusia *). Dan Ia tidak memperkenalkan allah yang lain dari Allahnya orang Yahudi. Jadi dalam hal ini Allah yang diperkenalkan Yesus adalah Allah yang sama dengan Allah yang disembah Abraham, Allah yang sama dengan Allah yang disembah Ishak, Allah yang sama dengan Allah yang disembah Yakub, dan Allah yang sama dengan Allah yang disembah orang Yahudi; yaitu Allah yang monotheistik, Allah yang esa, Allah yang tunggal, Allah yang satu, yaitu diriNya sendiri.

kamus singkat Ibrani-Indonesia/ oleh D.L. Baker & A.A. Sitompul – Cet.4 – Jakarta: Gunung Mulia. 2000.hal.32

*Yun.2:1-9
2:1. Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
2:2 katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
2:3 Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
2:4 Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
2:5 Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku
2:6 di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
2:7 Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.
2:8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.
2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!" (lihat kamus Alkitab LAI hal. 343, TUHAN = Yahweh)

*Mat.1:18- 25
1:18. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 
1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.
1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
1:25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus..

Jumat, 12 Juli 2013

Pertumbuhan Iman kristiani: 7. Kasih akan saudara-saudara (brotherly kindness) dan 8. Kasih akan semua orang (brotherly kindness charity)



Pertumbuhan Iman kristiani: 7. Kasih akan saudara-saudara (brotherly kindness)


Kasih akan saudara-saudara (brotherly kindness) adalah kesalehan yang timbul dari dalam hati yang diberlakukan di dalam hubungannya dengan orang-orang yang dekat dengannya dan orang-orang yang kenal dengannya, misalnya keluarga, saudara, orang tua, istri, anak, karyawan, kolega, teman, dan saudara seiman.

Kasih akan saudara-saudara (filea) adalah tiga kali jawaban Petrus atas pertanyaan Yesus Kristus kepadanya (Yoh.21:15-19). Tetapi pada saat rasul Petrus menulis nasihatnya kepada jemaat, ia sudah berusia lanjut dan sudah mengalami pertumbuhan iman  hingga mencapai dewasa; sehingga ketika ia teringat pertanyaan Yesus Kristus kepadanya waktu itu (setelah 20-30 tahun lamanya), ia ingin semua jemaat juga bisa mengalami pertumbuhan iman seperti dirinya. Dari pengalaman imannya sendiri itulah rasul Petrus dapat mengambil pelajaran bagaimana seharusnya seorang Kristen harus bertumbuh imannya. Jadi adalah benar bahwa seorang Kristen akan memperoleh pengenalan yang lebih kaya akan Tuhan dan firman Tuhan bilamana ia mau melakukan firman yang telah diperolehnya; tetapi sebaliknya bila tidak melakukannya semua yang ada padanya (pembukaan firman yang diperolehnya) akan diambilNya kembali (Mat.13:10-17). Seorang Kristen yang mendapat pembukaan firman Tuhan dan melakukannya, oleh Yesus Kristus  disebut sebagai orang yang bijaksana (Mat.7:24-27).

Yoh.21:15-19. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (agape) Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (filia) Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (agape) Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (filia) Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (filia) Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi (filia) Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (filia) Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki." Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

Mat.13:10-17. Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

Mat.7:24-27. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."


Pertumbuhan Iman kristiani:  8.  Kasih akan semua orang (brotherly kindness charity)

Kasih akan semua orang (brotherly kindness charity) adalah keadaan dimana orang beriman dengan penuh kesalehan dapat bermurah hati kepada semua orang, tanpa membeda-bedakan (apa agamanya, rasnya, negaranya dan lain-lain). Pada posisi ini pertumbuhan imannya sudah mencapai sempurna, seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Ia mengasihi sesamanya seperti mengasihi dirinya sendiri (Mat.22:34-39).

Mat.22:34-39. Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah (agape) sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Kasih akan semua orang (agape) adalah kasih yang dituntut Yesus Kristus kepada Petrus (Yoh.21:15-19). Dia menuntut demikian kepada Petrus, karena memang demikianlah yang harus dipenuhi oleh seorang murid Yesus Kristus, seperti yang telah diungkapkannya didalam pengajaranNya, bahwa seorang yang menjadi muridNya haruslah mau meninggalkan semua miliknya dan mengikut Tuhan Yesus Kristus. 

Mat.16:24-28. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:  "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."

Mat.19:16-22. Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Luk.14:25-35. Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Kasih akan semua orang (agape) adalah kasih yang paling sempurna, dan hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah mencapai pertumbuhan iman yang sempurna atau iman yang mendekati sempurna. Karena untuk dapat melakukannya seseorang harus bisa melepaskan semua ikatan yang bersifat duniawi, mau hidup menderita bagi Tuhan, dan rela hidup hanya mengandalkan iman kepada Tuhan. Tidak kuatir akan makan dan minum; tidak juga berpikir tentang pakaian atau tempat tinggal; karena ia dengan iman telah menyerahkan hidupnya bagi Tuhan, dan ia percaya bahwa Tuhan yang akan memeliharanya dan akan memenuhi semua yang dibutuhkannya itu. Semua hal yang dituntut Tuhan Yesus itu hanya dapat dipenuhi oleh seorang yang mau menyerahkan hidupnya seutuhnya bagi Tuhan.*

Mat.6:25-34. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?  Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

*Baca topik berjudul : PETA PERJALANAN IMAN KRISTIANI (8); PEMURIDAN OLEH TUHAN YESUS (9); RENUNGAN ( 09 ): Tentang Hidup Membujang

Pertumbuhan Iman kristiani: 6. Kesalehan (godliness)



Kesalehan (godliness) adalah keadaan dimana seorang beriman dapat bersikap, berbuat, berkata-kata dan berpikir dengan penuh ketulusan, penuh pengertian, penuh pengorbanan, penuh hikmat dan penuh makrifat. Pada posisi iman seperti ini ia tidak dapat tergoda oleh hal-hal duniawi.

Kesalehan sering dikaitkan dengan perilaku seseorang yang taat menjalani imannya, oleh karena itu seorang yang hidupnya sangat duniawi tidak akan disebut sebagai seorang yang saleh. Adalah sebuah ironi bila seorang hamba Tuhan tidak dapat menunjukan kesalehan dalam hidupnya. Selain itu seorang Kristen harus menunjukan kesalehannya bukan hanya di dalam ibadah gereja saja, melainkan juga harus memiliki kesalehan di dalam hatinya. Kedua hal itu merupakan dua muka dari sekeping uang logam atau dua muka selembar uang kertas, dimana keduanya harus ada; tanpa sisi yang lain maka uang itu akan dikatakan uang palsu dan tidak diakui nilainya. Demikian pula dengan kesalehan yang hanya menampilkan salah satu kesalehan saja, maka akan dinilai sebagai suatu kesalehan yang palsu, hanya sekedar pura-pura saja.

Kesalehan di dalam ibadah gereja adalah perilaku yang mencerminkan kesungguhan hatinya dalam upaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia rajin mengikuti ibadah; ia rajin berdoa; ia rajin membaca firman Tuhan (baca: Injil atau Alkitab); ia rajin berpuasa; dan ia juga rajin membantu pendeta di dalam pelaksanaan ibadah. Contoh orang yang menunjukan kesalehannya di dalam ibadah adalah Simeon dan Hana (Luk. 2:25-39). 

Luk.2:25-39. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." 
Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 

Sedangkan kesalehan di dalam hatinya adalah kesucian diri yang hanya diketahui dirinya sendiri dan oleh Tuhan yang menilai hati manusia (Luk.16:15). Seorang yang mempunyai kesalehan dalam hatinya senantiasa akan berkata-kata sesuai dengan kata hatinya; ia akan mengatakan segala sesuatu sesuai dengan yang sebenarnya, tidak berbohong, atau menyembunyikan maksud-maksud terselubung dalam perkataannya untuk memperdaya orang lain atau untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri (Mat.12:34-37). Oleh karena itu ia dikatakan sebagai seorang yang benar dan saleh, seperti halnya dengan Simeon, Hana,  Nuh, Asa, Zakaria, Elizabet, dan Yusuf .

Luk.16:15. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.

Mat.12:34-37. Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Kej.7:1. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. 

Taw.14:2-6. Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala. Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah. Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di Yehuda. Dan kerajaanpun aman di bawah pemerintahannya. Karena negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat membangun kota-kota benteng di Yehuda; TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya. 

Luk.1:5-6. Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. 

Luk.23:50-53. Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar. Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. 


Selasa, 09 Juli 2013

Pertumbuhan Iman Kristiani: 5. Ketekunan (patience)

Ketekunan (patience) adalah penguasaan diri yang sudah mendarah daging sehingga tahan terhadap segala ujian dan kesulitan hidup dengan penuh kesabaran.

Ketekunan yang dituntut kepada seorang beriman ada tiga hal, yaitu: bertekun dalam doa, bertekun dalam merenungkan firman Tuhan, dan bertekun dalam menjalani pencobaan. Ketiga hal itu harus dilakukan orang Kristen sejak ia bertobat hingga ia bertemu muka dengan muka dengan Tuhan Yesus Kristus di dalam Kerajaan Sorga. Karena dengan bertekun dalam tiga hal itu seorang Kristen akan bertumbuh hingga mencapai iman yang sempurna.

1. Bertekun dalam doa.

Seorang beriman diibaratkan oleh rasul Paulus seumpama cabang pohon zaitun liar yang di tempelkan (okulasi) pada pohon zaitun sejati dan cabang itu akan hidup dari pohon zaitun sejati. Demikian pula dengan seorang Kristen imannya akan hidup apabila ia mendapatkan penghiburan, pengajaran, perintah, teguran, dan nasihat dari Tuhan melalui doa, seperti ranting  pohon anggur yang hidup, bertumbuh dan berbuah karena diberi makanan oleh pokok pohon anggur. Karena dengan doa imannya akan hidup, bertumbuh hingga dewasa dan menghasilkan buah Roh.

Rm.11:24. Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri. 

Yoh.15:1-8. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." 

Melalui doa seorang beriman akan mendapatkan penghiburan Tuhan ketika ia sedang mengalami kesedihan, beban yang berat, dan tekanan dalam hidupnya; akan mendapat perintah untuk melakukan suatu hal yang diinginkan Tuhan kepadanya; akan mendapat teguran apabila ia melakukan kesalahan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan perintahNya; dan Tuhan akan memberi nasihat kepadanya agar ia melakukan semuanya tepat seperti yang  diperintahkanNya.*  

*lihat topik dengan judul: DOA

2. Bertekun dalam merenungkan firman Tuhan.

Mazmur Daud menggambarkan firman Tuhan sebagai pelita yang dipasang pada kaki seorang yang hendak berjalan keluar rumah pada malam hari yang gelap. Ia akan dapat melihat jalan yang akan dilaluinya karena adanya pelita itu, walaupun pada jarak yang lebih jauh ia hanya dapat melihat kegelapan malam saja.

Mzm.119:105. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 

Ketika seorang beriman mau melangkahkan kakinya menuruti firman yang diperolehnya maka ia akan dimampukan oleh Roh Kudus dan  akan mendapatkan firman yang baru. Demikian akan berlangsung terus-menerus dan berulang dengan firman yang baru lagi bila ia mau segera meresponnya, sehingga ia semakin bertumbuh imannya dan semakin mengerti kehendak Tuhan terhadapnya.

Mzm.1:1-3. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

3. Bertekun dalam menjalani pencobaan.

Yesus Kristus berpesan kepada murid-muridNya untuk senantiasa berjaga-jaga dalam doa agar tidak sampai jatuh kedalam berbagai-macam pencobaan yang dialami dalam hidupnya dimana dengan berbagai tipu daya Iblis senantiasa berupaya untuk menjauhkan manusia dari Tuhan dan agar ia tidak selamat.

Mat.2:36-46. Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa. Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."

Dalam hal ini seorang beriman dilatih agar menjadi kuat dan memiliki kasih (agape) seperti yang diajarkan dan dikehendaki Tuhan Yesus kepada murid-muridNya. Seorang Kristen akan menjadi semakin tajam rasa perikemanusiaannya apabila ia melatih dirinya di dalam pergaulannya dengan orang-orang disekelilingnya, dengan orang di dalam keluarganya, dengan orang-orang yang ada di dalam lingkungan sekolahnya, dengan orang-orang di lingkungan bermainnya, dengan orang-orang di lingkungan kerjanya. Karena dengan rajin melakukan latihan iman ia akan menjadi manusia utuh sebagaimana ia diciptakan segambar dengan Allah.  

Ams.27:17. Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya

Kej.1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 



  

Sabtu, 06 Juli 2013

Pertumbuhan Iman Kristiani: 4. Penguasaan diri (temperance)


Penguasaan diri (temperance) adalah segala sikap, perbuatan, perkataan dan pikiran yang didasarkan pada pengetahuan akan firman Tuhan , sehingga tidak lepas kontrol dan lupa karena kepentingannya sendiri, tapi lebih mementingkan pertumbuhan imannya.

Contoh penguasaan diri yang paling nyata adalah pencobaan oleh Iblis terhadap Yesus Kristus ketika Ia berpuasa di padang gurun  empat puluh hari lamanya. Dalam kesempatan itu Yesus dicobai tiga hal, mengenai keinginan dagingnya atau nafsunya untuk menguji penguasaan diriNya, yaitu mengenai nafsu biologis, nafsu berkuasa, dan nafsu mendapatkan penghormatan dari manusia.

Mat.4:1-11. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. 

Ketiga pencobaan itu dapat disimpulkan menjadi penguasaan diri terhadap tiga hal mulai dari yang bersifat sangat kasar sampai kepada yang paling halus, yaitu:
1. Penguasaan diri terhadap nafsu makan-minum dan seksual. 
2. Penguasaan diri terhadap keinginan untuk berkuasa. 
3. Penguasaan diri terhadap keinginan untuk dihormati.

1. Penguasaan diri terhadap nafsu makan-minum dan seksual.  

Kebanyakan orang jatuh oleh karena dicobai dalam hal makan-minum dan seksual, tidak terkecuali dengan orang beriman. Sudah banyak cerita tentang orang Kristen yang jatuh kedalam dosa karena tidak dapat menguasai diri dari godaan makanan, minuman dan seksual. Bahkan cerita yang cukup menghebohkan adalah jatuhnya seorang hamba Tuhan yang sudah dianggap senior dan terhormat karena kalah oleh godaan makanan. Mereka jatuh kedalam perangkap kenikmatan makan karena tidak kuat menguasai dirinya dari godaan makanan enak, sehingga ia memuaskan diri dengan makan makanan kesukaannya, yang mengakibatkan kematian baginya karena gangguan metabolisme dalam tubuhnya. Mereka banyak yang mati disebabkan oleh kanker dan stroke.

Banyak hamba Tuhan yang terjatuh oleh godaan makanan karena ada satu pendapat yang dianut oleh sebagian orang beriman dalam kalangan hamba Tuhan, bahwa sebagai hamba Tuhan atau pendeta mereka tidak merasa leluasa untuk melampiaskan kesenangan mereka, karena tentunya akan mendapat celaan dari jemaat. Dan mereka merasa kesenangan yang dapat mereka lakukan hanya menikmati makan makanan enak saja.  Mereka dapat makan sepuasnya di rumah atau di kamar mereka tanpa diketahui oleh jemaatnya dan terbebas dari segala celaan.
Selain makanan enak, mereka ada juga yang kecanduan makan obat ekstase, sehingga mati akibat over dosis.

Mereka yang tidak kuasa menguasai dirinya dari minuman keras atau alkohol juga dapat menyebabkan kematian bagi dirinya baik secara langsung, yang menyebabkan fungsi syarafnya melemah atau organ tubuhnya rusak terbakar, dalam hal ini yang sering terkena adalah organ jantungnya; maupun menyebabkan kematian secara tidak langsung karena mengalami kecelakaan yang disebabkan ia sedang dalam keadaan mabuk, bisa karena terjatuh dari ketinggian atau karena mengalami kecelakaan lalulintas. Dan yang terakhir adalah tidak kuasa menguasai diri dari godaan seksual. Biasanya orang beriman terjatuh kedalam godaan seksual diawali dengan ketidak mampuannya menguasai diri dari godaan makan dan minum.

Secara rohani sebenarnya orang Kristen yang sedang mengalami pertumbuhan imannya itu akan mengalami kemajuan yang sangat pesat ketika mereka dapat melewati ujian yang pertama ini. Mereka yang mampu lolos dari ujian pertama ini akan dipakai Tuhan untuk pelayanan dengan penuh kuasa, karena mereka akan diperlengkapi Tuhan dengan berbagai karunia kuasa Roh Kudus, sehingga ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus sendiri, bahkan Ia menjanjikan pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada itu untuk dilakukannya demi kemuliaan Allah.

Yoh.14:12-14. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." 

Bilamana orang beriman sudah dipakai Tuhan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan itu, bukan berarti ia sudah selesai bertumbuh imannya tetapi masih akan terus bertumbuh hingga mencapai iman yang dewasa; ia masih harus melewati lagi ujian yang ke dua dan ketiga untuk dapat mencapai iman yang sempurna. Dalam hal ini perjalanan imannya akan menjadi lebih mudah untuk dapat mencapai sempurna, karena setiap saat, setiap hari, sepanjang sisa hidupnya ia disertai Tuhan dan ia menyaksikan kuasa  Tuhan didemonstrasikan didepan matanya. Ia tidak dapat lagi jatuh karena godaan iblis, tetapi ia hanya bisa jatuh oleh karena kemauannya sendiri, ia dengan sadar berbuat dosa seperti dosa yang dilakukan malaikat Luciver.

Ibr.10:26-27. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

2. Penguasaan diri terhadap keinginan untuk berkuasa.  

Sudah menjadi tabiat manusia yang mempunyai kekuatan akan mulai ingin berkuasa, baik berkuasa atas wilayah maupun berkuasa terhadap orang lain. Ia akan merasa tidak ada lagi yang dapat membatasinya dan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri, ia akan menganggap semua yang dikatakannya adalah hukum bagi orang yang dikuasainya dan bertindak layaknya seorang raja. Bagi seorang beriman yang benar-benar taat kepada Tuhan, ia tidak akan begitu bodoh untuk melakukan hal diatas, karena ia mengetahui kehendak dan rencana Tuhan terhadap hidupnya dari semua pembukaan firman yang selama ini diperolehnya.

Tetapi bagi orang beriman yang tidak mampu menguasai diri dari godaan yang pertama, maka ia akan jatuh juga pada ujian yang ke dua dan ke tiga, karena ia telah ditaklukan oleh Iblis dan tidak mampu lagi melakukan perlawanan. Ia akan terperosok ke dalam dosa yang lebih dalam lagi, sehingga ia tidak tidak mungkin dapat bangkit lagi dan akan menjadi penghuni neraka dan harus menjalani siksaan bersama-sama dengan Iblis dan setan. Inilah hukuman yang terberat di dalam neraka.

Mat.8:10-12. Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." 

3. Penguasaan diri terhadap keinginan untuk dihormati.

Inilah ujian yang paling halus yang akan dihadapi oleh seorang beriman yang telah mencapai iman yang hampir sempurna. Adalah tidak masuk akal bilamana seorang yang sudah mencapai iman pada tingkat seperti ini sampai jatuh oleh ujian terakhir yang dihadapinya. Kesadaran hati dan pikirannya sudah tidak mungkin dapat dipisahkan dari Tuhan Yesus, karena semua isi hati dan pemikirannya sudah selaras dengan hati dan pikiran Tuhan. Yang dilakukannya adalah juga yang dikehendaki Tuhan, yang dipikirkannya adalah juga yang dipikirkan Tuhan. Jadi sesungguhnya ia pada keadaan ini benar-benar sudah menyatu dengan Tuhan, dimana Tuhan ada di dalam dia dan dia ada di dalam Tuhan. Tidak ubahnya ia seperti Tuhan Yesus sendiri yang hidup di dunia dalam rupa dan tubuh yang lain, yaitu dalam rupa dan tubuh orang beriman itu.

Yoh.14:18-21. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." 


Kamis, 04 Juli 2013

Pertumbuhan Iman Kristiani: 3. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan (knowledge) adalah segala pengetahuan firman Tuhan yang akan menuntun orang percaya pada hidup yang penuh kebajikan yang dikehendaki Allah. Tanpa pengetahuan firman Tuhan orang akan mudah tersesat oleh pandangannya sendiri, yang sering sangat subyektif; mementingkan keuntungan dan kesenangannya sendiri.

Pengetahuan firman Tuhan merupakan pembukaan firman yang dikaruniakan Tuhan Yesus kepada setiap orang beriman secara pribadi, masing-masing menurut pergumulan dan kebutuhan hidupnya saat itu; tetapi pembukaan firman itu tidak bertentangan antara yang diperolehnya lebih terdahulu dengan pembukaan firman yang diperolehnya kemudian, bahkan kemudian membentuk suatu pengajaran yang utuh dan saling mendukung antara pembukaan firman yang satu dengan pembukaan firman yang lain. Dan pembukaan firman yang diperoleh seseorang tidak bertentangan dengan pembukaan firman yang diperoleh orang beriman yang lain. Pembukaan firman yang diperoleh oleh masing-masing orang beriman memiliki nafas yang sama dan selaras antara yang diperoleh satu orang dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena masing-masing memperoleh pembukaan firman dari Roh yang sama.

Mat.13:10-13. Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. 

Pembukaan firman Tuhan yang diperoleh seorang beriman diberikan Tuhan yesus kristus untuk menuntunnya agar dapat hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya, sehingga imannya dapat bertumbuh dan menghasilkan buah Roh yang diinginkanNya. Didalam perjalanan hidupnya seorang beriman sering mendapatkan 'pembukaan firman' yang berasal dari dirinya sendiri karena dipengaruhi oleh pikiran, keinginan dan ambisi pribadi yang berasal dari dagingnya; sehingga pembukaan firman yang diperolehnya tidak sesuai lagi dengan pengajaran Tuhan Yesus Kristus. Dalam hal ini ia telah disesatkan oleh Iblis melalui nalar dan logikanya, dengan banyak argumen yang kelihatan masuk akal dan benar. Karena kasus seperti ini maka banyak orang memperoleh pembukaan firman yang beraneka ragam dan sering kali bertentangan satu dengan yang lainnya; baik yang diperoleh oleh seorang yang sama atau oleh orang yang berlainan. Dan tidak jarang kemudian timbul perdebatan sengit yang berujung pada saling menghujat diantara mereka, karena menganggap 'pembukaan firman' yang diperoleh orang lain sesat sedangkan 'pembukaan firman' yang diperolehnya yang benar.

Kasus seperti diatas sebenarnya tidak perlu terjadi apabila seorang beriman mempunyai batasan yang jelas tentang pengajaran Tuhan Yesus kristus* dan tahu cara menguji pembukaan firman itu benar dari Tuhan atau dari pikirannya sendiri. Pengajaran Tuhan Yesus adalah pengajaran tentang kerohanian, yaitu tentang bagaimana hidup menurut Roh agar imannya bertumbuh dan menghasilkan buah Roh yang sesuai dengan pengajaranNya. Semua 'pembukaan firman' yang tidak sejalan dengan pengajaran Tuhan Yesus Kristus mengenai kerohanian adalah bukan dari Tuhan, tapi dari pikiran orang itu sendiri.

Banyak hamba Tuhan yang mengajar atas nama Roh Kudus tetapi yang diajarkannya bukan mengenai hal-hal rohani, tetapi lebih pada hal-hal duniawi, jelas dapat dipastikan bahwa pengajaran itu bukan berasal dari Roh Kudus. Banyak firman Tuhan digunakan untuk melegalisir keinginan dan pikirannya sendiri sehingga jemaat tidak tahu lagi membedakan yang mana pengajaran Tuhan Yesus Kristus yang benar dan sesuai dengan Injil. Banyak jemaat yang memilih pengajaran yang mengajarkan hal-hal duniawi dari pada yang rohani, karena pada dasarnya jemaat yang demikian adalah orang-orang duniawi, yang sebenarnya tidak pernah menjadi pengikut Tuhan Yesus Kristus dan tidak pernah dikenalNya (Mat.7:21-23).

Mat.7:21-23. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" 

*keterangan yang berkenaan dengan pengajaran Tuhan Yesus Kristus terdapat dalam bahasan dengan judul: 'Garis Besar Pengajaran Tuhan Yesus (Luk.6:20-49)' dan juga 'Berdoa'