Senin, 08 April 2013

BAIT ALLAH ( 1 )

MASJID AL AQSA VS PEMBANGUNAN BAIT ALLAH KE TIGA




Kitab Wahyu
Pasal 11
“Membangun kembali bait suci”
Injil mengatakan bahwa bait Allah ketiga akan dibangun di Israel

Yang Pertama tekah dibangun Raja Salomo, anak raja Daud dan telah dihancurkan oleh Nebukadnezar saat ia menginvasi Israel pada tahun 586 SM. Bait Allah yang kedua dibangun oleh Zerubabbel antara tahun 520-516 SM. Bait Allah ini yang berdiri pada saat Yesus datang Ke dunia.
Markus 13:1-2
13:1Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: “Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!”
13:2Lalu Yesus berkata kepadanya: “Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan.”

38 tahun kemudian, Titus datang dengan tentara Romawinya dan membakar bait suci dan selama kebakaran ini, semua emas dan perak di bait suci ini meleleh dan menempel di dinding bait Allah.


Dengan keinginan untuk mendapatkan Emas dan perak, setiap prajurit roma membawa batu dinding atau tembok dari bait suci Allah yang menempel emas dan perak yang meleleh akibat kebakaran. Sehingga, seperti yang dikatakan Yesus; “tidak ada satu batupun yang akan tinggal diatas batu yang lain.”
Seperti yang dikatakan dalam nubuatan injil,bahwa bait Allah ketiga akan dibangun menjelang kiamat diawal 7 tulah atau malapetaka selesai dilaksanakan atau 7 tahun masa kesukaran.
Dalam Pasal 11 dari kitab Wahyu, kita lihat rasul Yohanes di suruh bangkit dan mengukur bait suci dan mengukur bait suci yang ketiga.
Ini sangat menarik, karena dalam Pasal 12 dan juga dalam 2 Tesalonika, kita dengan jelas mendapat penjelasan tentang ini. Bahwa awal mula penderitaan dan masa kesusahan, bait Allah ketiga harus sudah dibangun di Yerusalem.dan itu adalah bait Allah ketiga
Dalam Kitab 2 Tesalonika, Antikris, yang adalah penguasa seluruh dunia yang akan masuk bait Allah yang baru dalam statusnya sebagai penguasa dunia dan menyatakan bahwa dia adalah Allah.
dalam 2 Tesalonika 2:2-3
2:2supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
2:3Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
Mari kita ikuti Gambaran Rasul Yohanes dalam Wahyu 11:
Wahyu 11
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”
(wahyu 11:1-2)
Ini adalah Perkataan yang sangat menakjubkan yang dikatakan Allah lewat Rasul Yohanes dimana kita hidup sekarang dan menantikan bahwa bait Allah ketiga akan dibangun
Wahyu ini di tulis tahun 90 M lebih dari 1900 tahun yang lalu dan Nubuatan ini berkata pada saat Bait suci ketiga sudah dibangun. Jadi, dengan kata lain, Nubuatan ini bisa terjadi jika bait suci Allah yang ketiga sudah dibangun. Pada saat Rasul Yohanes menulis ini (pada thn 90 M) bait Allah sudah hancur tahun 70 M oleh titus dan tentara Roma. Rasul Yohanes melihat Bait suci yang akan datang atau bait suci Allah yang ketiga.dan sebagai catatan bahwa Bait Allah tidak akan dibangun sampai awal 7 tahun masa kesusahan
Tetapi untuk membangun bait Allah ketiga, kita mendapat sedikit kesusahan dengan berdirinya bangunan Islam “ Dome of The Rock ”, Tepat di posisi bait suci di Yerusalem.

Bagaimana Rasul Yohanes dapat mengetahui 1900 tahun lalu, bahwa ada bangunan lain yang berdiri diatas bait suci Yerusalem, jika kita memikirkan tentang itu, ini diluar kemampuan Yahudi Fundamental untuk menulis seperti ini. Bahwa bangunan itu akan berdiri dan dibiarkan berdiri (wahyu 11:2) dan itu di tulis 1900 tahun lalu dan Yohanes melihat ini sudah berdiri berdampingan anatara Dom Of rock dan bait suci Yerusalem. Bagaimana Manusia dapat menulis seperti ini.


sekali lagi kita hidup sekarang untuk menantikan nubuatan Allah ini bener–benar terjadi. Dan kalau Nubauatan ini benar – benar terjadi, ”saudara, jangan keraskan hati anda untuk mengabaikan panggilan Allah”. ”kita mungkin sering mengabaikan Allah tetapi, jangan sampai Allah mengabaikan kita, sekali saja”
Kepada yohanes diberikan sebatang “bulu” untuk mengukur
Ia beranjak dan mengukur bait suci Allah dan dikatakan untuk tidak mengukur pelataran bait suci sebelah luar sebab mereka telah diberikan kepada bangsa-bangsa asing.
Yehezkiel 40:5, Yehezkiel melihat tembok keliling bait suci Allah
Yehezkiel 40:5
Lihat, di luar bangunan itu ada tembok, seluruh keliling bangunan itu. Dan di tangan orang itu ada tongkat pengukur, yang panjangnya enam hasta. –Hasta ini setapak tangan lebih panjang dari hasta biasa–. Ia mengukur tembok itu, tebalnya satu tongkat dan tingginya satu tongkat.
Bait Allah akan dibangun kembali di Yerusalem pada hari-hari terakhir menjelang kedatangan Yesus.
Sebagaian pekerjaan seperti konstruksi dan penyempurnaan bangunan dimulai di awal masa kesusahan selama 7 tahun tersebut. dan Antikris memperkenalkan dirinya dan antikris ini membuat dunia bertekuk lutut dibawah kakinya selama 3 ½ tahun. Kita percaya bahwa masa damai ini adalah masa damai antara Israel dan bangsa-bangsa arab. Penting untuk diketahui adalah mereka yang paling susah berkompromi dan selalu berkesan eksklusif sekarang, Seseorang harus bisa mendamaikan antara bangsa-bangsa arab dengan Israel sekarang.
Untuk Perdamaian dengan bangsa arab, Israel akan melakukan usaha agar mereka mendapat izin untuk membangun Bait Allah mereka yang ketiga. (aneh, rumah nenek moyang mereka dari zaman nabi-nabi, mereka harus minta ijin segala untuk membangun di sana)
Bangsa Arab-Palestina ingin merdeka dan memiliki Negara sendiri dan yang menjadi masalah adalah tanah ini diberikan Tuhan kepada Abraham pada kejadian 12.
Kejadian 12: 7: ”………….. ”Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.”……….



Tuhan mengatakan Tanah itu akan menjadi milik Israel selamanya. Sebagai Orang kristen kita harus sadar bahwa Tuhan tidak akan mengizinkan tanah yang sudah dijanjikan kepada Abraham diberikan kepada bangsa lain. ”Sebab lebih mudah langit dan bumi ini runtuh daripada satu perkataan Allah tidak terjadi, dan apalagi itu adalah janjinya kepada Abraham yang pasti ditepati.” ini Tuhan yang berjanji kepada Abraham, pasti akan di tepati.
Saat ini aktivitas di Israel meningkat terkait rencana pembangunan bait Allah ke 3
Beberapa grup dan organisasi seperti ”The Temple Mount Faithful” terus meningkatkan kerja mereka untuk membangun kembali bait suci Allah ke 3. Bahkan bangsa Yahudi telah mempersiapkan tata cara pengorbanan seperti pada bait suci lama (1 dan 2). Beberapa group lain berusaha membangun Bait Allah ketiga dengan jalan damai dan kompromi sedangkan yang lain berusaha untuk menghancurkan “Dome Of The Rock”
Dr. Asher Kaufman telah meniliti di lokasi bait suci dan mempelajari Dokumen selama bertahun
Dia mengatakan bahwa lokasi asli bait suci adalah 322 feet ke utara dari “dome Of the Rock”. Jika anda melihat, disana ada sebuah batu datar dalam banguan yang kecil yang disebut “dome of the spirit” atau juga “dome of the tablets”. Dr. Kaufman percaya bahwa inilah tempat yang maha suci dan kudus dari bait Allah dari bait Allah pada masa Salomo.
Mengkuti illustrasi dan gambaran lokasi bait suci sekarang, Dengan “Dome Of The Rock” dan bait Allah ke 3 akan dibangun disebelahnya.

Ilustrasi berikut menunjukan area sekitar bait suci Yerusalem. Anda dapat melihat bahwa area yang terbuka dari kubah emas “Dome Of The Rock” ke sebelah utara, bahwa ada jarak diantara bangunan Islam ini untuk membangun bait suci Allah yang ketiga.

Garis biru pada gambar diatas menunjukan bahwa Tembok akan dibangun untuk memisahkan antara bait suci Allah dengan “Dome Of The Rock”dan memisahkan keduanya seperti yang dikatakan (wahyu 11:2). dan itu bukan area di luar bait suci yang telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain.
Ada satu fakta menarik jika bait Allah ketiga dibangun kembali dimana jalur timur-barat dari dome Of tablets akan berhadapan langsung dengan Pintu Gerbang Kuno dibagian Timur lokasinya dibawah pintu bagian selatan yang digunakan sekarang
Kita tahu bahwa Bait suci asli menghadap ke pintu gerbang bagian timur
Foto ini diambil dari bukit Zaitun, terlihat pintu gerbang bagian timur dengan bait suci Yerusalem dibelakangnya. “Dome Of spirits” yang adalah tepat kudus dari Bait suci asli zaman salomo dengan anak panah merah pada gambar di bawah ini.

Jika bait suci Allah sudah dibangun,dan jika anda berdiri di bukit Zaitun dan lihat melewati lembah menuju bait suci yang baru ke arah pintu gerbang timur (yang disebut juga Shushan atau Gerbang Hakohan) dan meluaskan pandangan (ke arah dome of the rock) dan melihat bahwa semua pintu gerbang memiliki tinggi yang berbeda-beda dengan pengaturan yang sempurna.
Gambar berikut menunjukkan Bait suci, dengan bangunan Islam “Dome Of the Rock” dengan illustrasi bangunan baru bait Allah sudah dibangun dan mungkin terlihat seperti ini.
Dengan jalan masuk menuju bait suci adalah pintu gerbang sebelah timur:

Semua tembok yang mengeliling Yerusalem adalah tembok yang tinggi, kecuali tembok disebelah timur. Hal ini di maksud supaya, yang mengorbankan sapi atau hewan korban dapat melihatnya dari bukit Zaitun melewati pintu gerbang sebelah timur selama hari penebusan [Mishnah, Middot 2:4]
that the east-west line aligning the Mount of Olives with the Eastern Gate and the Temple bisect on a small shrine called the Dome of the Spirits.

Lokasi tempat paling kudus atau pusat kaabah telah diketahui yaitu tempat dimana berdirinya dome of the Spirits. Dr. Kaufman menulis bahwa batu datar didalam dome of the spirits hanya muncul di bait suci – Tongkat untuk mendorong Tabut perjanjian pada bait suci yang pertama, yang modelnya juga dibangun pada bait suci kedua.

Lantai disekitar “Dome of the rock” sudah di paving (di aspal). Ini adalah “Eben Shetiyyah” (Fondasi batu) yang adalah lantai dasar pada tempat suci kuno. seperti yang ditulis:
Dr. Asher Kaufman, Biblical Archeology Review, Vol IX No.2, Mar./Apr. 1983, Where the Ancient Temple of Jerusalem Stood, Extant “Foundation Stone” for the Ark of the Covenant Is Identified
“JUST PUBLISHED: The 4-inch-wide, 3.5-inch-tall ostracon, or inscribed potsherd, shown contains the oldest complete extra-Biblical mention of the House (or Temple) of Yahweh ever found. The 8 Hebrew letters are read right to left. Lamed, Bayit, Yod, Tau La-Bayit = The House Biblical Archaeology Review, Nov./Dec. 1997, Vol. 23, No. 6, p. 30 (p. 28-32) -
Menurut Rabbi Moses ben Maimon (maimonides) tercatat dalam Talmud pada waktu sebelum penghancuran(titus pada tahun 70 M) bait suci yang di renovasi oleh Herodes. Bait suci tidak dibangun ditengah (dilokasi Dome Of The Rock) [Encyclopedia Judaica CD, "Temple Mount"]
Bahwa Lokasi bait suci memang tidak tepat ditengah-tengah bait suci tetapi jauh dari dinding sebelah selatan dibandingkan dengan jarak ke dinding yang lain [Mishnah, Middot 2:1] ini menjelaskan bahwa lokasi tepatnya bait suci adalah sebelah utara dari Dome of the Rock dan Sebelah barat dari Gerbang timur yang ada sekarang
“Sejak dibangun Salomo, Bait suci berdiri di posisi paling tinggi dari lokasi bait sucinya.
Area yang kosong setelah situs Islam Dome Of The Rock, hanya lokasi ini yang bisa dibangun yang kita lihat dari gerbang timur dan dari bukit Zaitun, yang menunjukan lokasi yang tepat untuk membangun bait suci Allah.


Ada perkataan menarik dalam kitab Yehezkiel tentang Gerbang ini:
Yehezkiel 44:1
Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu gerbang luar dari tempat kudus, yang menghadap ke timur; gerbang ini tertutup.

Pintu Gerbang timur merupakan Pintu gerbang penting di Yerusalem, dan hanya lewat sini untuk masuk ke kota Yerusalem dari timur. Pintu gerbang Timur merupakan Pintu Gerbang yang tertua dan tidak dibangun kembali oleh penguasa Islam Sulaiman Agung pada tahun 1539-1542. Sulaiman mengerti dari injil Bahwa Mesias akan datang kembali melintasi Gerbang ini ketika dia kembali ke bumi jadi Pintu Gerbang bagian Timur ditutup oleh penguasa islam tersebut pada tahun 810. Ini berarti, mendekati 1200 tahun.
Injil mengatakan, ketika Yesus datang, Turun dari Surga (wahyu 19) dan Turun menginjakkan kakinya diatas Bukit Zaitun, tempat yang sama ketika Dia terangkat ke Sorga.
Kis 1:11
………. “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Zakharia 14:4
Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
700 Tahun sebelum Yesus lahir, Nabi Allah Maleakhi mengatakan ketika Yesus datang, Dia akan menuju bait Allah dan segera.
Maleakhi 3:1
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
Ini adalah kedatangan Yesus pertana kali, ketika dia memasuki Bait suci pada saat masih bayi, dan malaekhi mengatakan bahwa ia akan datang kembali, seperti yang di katakan Maleakhi ketika Yesus datang kedua kali
Mat 24:27
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Sekali ketika Yesus datang, Dia akan turun di bukit Zaitun dan berjalanmenuju Pintu Gerbang timur.
Zakharia 14:1-4
14:1Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan TUHAN, maka jarahan yang dirampas dari padamu akan dibagi-bagi di tengah-tengahmu.
14:2Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu.
14:3Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran.
14:4Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
Ketika kaki Yesus menyentuh Bukit Zaitun, akan terjadi Gempa buni yang dahsyat, sehingga bukit Zaitun terbelah menjadi Dua…Perbukaan bumi bergetar dan patah dengan pergerekan konstan, dan itu kita sebut sebagai gempa bumi. Dua lempeng bumi yang berbeda bergerak sehingga menimbulkan patahan akibat gesekan sehingga terjadi Gempa bumi.
Sungai Jordan dan Lembah Jordan tetap Eksis sebab patahan atau gempa tektonik terjadi di sekitar laut Merah, melalui seluruh tanah Israel dibawah sungai jordan
Peta berikut menunjukan garis hitam sebagai perbatasan antra lempeng bumi atau Plate bumi di sekitar Israel dan Arab Saudi. Garis bulat Merah adalah lokasi Bukit Zaitun

Ketika Yesus naik Ke sorga, adalah dari bukit Zaitun:
Kis 1:9-12
1:9Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
1:12Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
Dengan kata lain, bukit Zaitun adalah tempat Yesus meninggalkan Dunia dan mungkin juga tempat ketika Dia kembali ke Dunia.
Wahyu 11:1-2
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”
Yerusalem akan dikuasai selama 42 bulan (3 1/2 tahun)
Pelataran sebelah luar adalah “the dome Of the Rock, selama 3 ½ tahun masa kesusahan, bangunan baru bait Allah ke 3 akan berdampingan dengan bangunan Islam “Dome Of the Rock”. Pada saat artkel ini di tulis, Israel sedang mempersiapkan pembangunannya yang segera dibangun.
Pada saat ini sekolah-sekolah Israel sedang melatih anak-anak di “Yasheva”. Mereka di latih bagaimana mengorbankan Hewan di bait Allah dan juga upacara lain yang tertulis dalam Injil.

Sapi Merah (Red Heifer) dibutuhkan untuk pemurniaan segala macam perkakas didalam bait Allah yang baru nanti di Yerusalem. Baru-baru ini telah ditemukan.jika sapi Merah telah benar-benar berwarna merah, maka siap digunakan untuk menyucikan bait Allah.
Menurut sumber yahudi, Tidak ada sapi yang benar-benar berwarna merah yang sudah lahir di Israel sejak Yerusalem jatuh tahun 70 M. Salah seorang aktivis yahudi mengatakan “Kami telah menunggu 2000 tahun untuk tanda dari tuhan, dan sekarang telah terbukti dengan lahirnya sapi merah. ”Kelahiran sapi Merah dilihat sebagai tanda kedatangan Mesias dan melanjutkan kembali Upacara Korban di bumi di bait Allah ke 3, ketika dia datang kembali.
Sapi Merah telah lahir di Israel, yang hanya terjadi satu kelahiran untuk setiap generasi. Ini adalah Mujizat. Sangat langka, Itu sudah cukup sebab abu lembu merah ini dengan air murni sudah cukup untuk penabisan atau pemurnian. Sejauh ini jumlah sapi atau lembu merah yang lahir adalah sembilan. 10 lembu merah diperkirakan lahir pada akhir bait Allah ke 3 selesai dibangun.

Sapi atau lembu merah harus berumur 3 tahun sebelum dia bisa di korbankan
Selain itu beberapakriteria yang harus di penuhi tentang lembu merah tersebut:
Lembu harus benar-benar berwarnah merah
Tidak memiliki cacat
Belum pernah digunakan untuk membajak atau dipasang alat pembajak tanah
(kalau poin ketiga, jelas sekarang membajak tanah tidak menggunakan sapi lagi bukan!)
Ini adalah Tujuan utama dari tujuh tahun masa kesukaran. awal periode 7 tahun tersebut, Tuhan akan mengirim dua saksinya seperti yang tercatat dalam wahyu 11.
Jadi kita harus bersiap untuk kedatangan Yesus Kedua kali…..

Tafsir Cerita Yesus (2)

Yesus Berpuasa

Mat.4:1-11. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."  Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. 

Yesus pergi ke padang gurun yang sepi dan berpuasa siang dan malam; tidak makan dan juga tidak minum selama empat puluh hari. Hal ini tidak mungkin dapat dilakukan oleh manusia jika tidak ditopang oleh kuasa-roh, karena tubuh manusia hanya akan dapat bertahan selama sepuluh hari tidak makan dan minum, lebih dari pada itu maka ia akan mengalami dehidrasi dan mati kehabisan cairan tubuh. 
Dalam kenyataannya seorang yang berpuasa tidak makan dan minum setelah  tujuh hari tidak lagi buang air kecil dan air besar lagi, dan tidak akan merasakan lapar lagi. Seluruh tubuhnya akan terasa lemas seperti baju yang teronggok dilantai, ia tidak mempunyai tenaga lagi untuk berdiri, apalagi untuk berjalan. Tetapi adalah lain halnya apabila mendapat kekuatan dari kuasa Roh Allah, ia akan dapat bertahan dan tidak mengalami hal diatas, ia tidak merasa lapar dan haus lagi, tapi badan tetap berenergi, dapat berdiri dan berjalan bahkan dapat melakukan aktifitas sehari-hari seperti biasa. Ini terjadi karena Allah menopangnya dan memberinya kekuatan sehingga dapat hidup tanpa mengalami gangguan biologis, yang secara alami seharusnya terjadi pada manusia, yang tubuhnya terdiri dari darah dan daging.

Injil menceritakan bahwa setelah empat puluh hari Yesus merasa lapar, ini berarti bahwa Ia saat itu tidak ditopang Allah lagi, yang selama lebih dari tiga puluh hari telah menopangNya. Hal ini terjadi karena Yesus harus menjalani ujian dari Iblis yang harus dikalahkanNya. Ia harus mengalahkan Iblis dengan kekuatanNya sendiri sebagai manusia pada umumnya. Ia harus dapat mengalahkan keinginan dagingNya secara biologis, yaitu rasa lapar dan haus; Ia harus dapat mengalahkan perasaan akan sifat 'ego' Nya sendiri; Dan Ia juga harus dapat mengalahkan keinginanNya untuk menguasai dunia. Dan semuanya itu sepenuhnya merupakan ujian bagi diriNya secara lahir dan batin, tanpa dipengaruhi oleh keadaan luar dari diriNya. Yang tampil pada waktu itu adalah benar-benar murni diri pribadiNya sendiri berhadapan dengan Iblis yang mencobaiNya.

Semua ujian yang terjadi pada Yesus, bukanlah terjadi di dunia nyata, melainkan terjadi di dalam dunia roh. Setelah Ia tidak ditopang Allah maka kelemahan badani menguasainya lagi, dan dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar, Ia bertemu dengan Iblis yang datang mencobaiNya. Ia tidak berada di atas bumbungan bait Allah yang tingginya tidak kurang dari sepuluh meter; Dan Ia juga tidak berada di atas gunung yang sangat tinggi sehingga dapat melihat seluruh kota di dunia, karena tidak ada tempat yang demikian. Yang terjadi adalah Yesus  masih berada di padang gurun, mungkin dalam keadaan terbaring lemas dan lemah seperti orang tertidur atau setengah pingsan, tidak sadar penuh, dan dalam angan-anganNya atau dalam dunia roh, Ia mengalami semua kejadian itu.

Berpuasa yang demikian inilah yang akan diperintahkan oleh Yesus kepada pengikutNya yang telah mencapai kedewasaan iman tertentu dan yang dipersiapkan Tuhan untuk melakukan pelayanan dan untuk melakukan pekerjaan berat, yang akan diberikan Yesus kepadanya. Maka dalam berbagai kesempatan Ia mengungkapkan perkataan yang dapat ditafsirkan maknanya berkenaan dengan hal berpuasa untuk mengalahkan Iblis dan mendapatkan kuasa atas sorga dan dunia yang telah diberikan kepada Nya. Yesus mengatakan bahwa muridNya akan melakukan perbuatan 'puasa' seperti halnya murid Yohanes Pembaptis. (Mat.9:14-17; Mark.2:18-22) 

Mat.9:14-17. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Yesus mengatakan bahwa muridNya juga akan melakukan perkerjaan seperti yang dilakukanNya ketika menjadi manusia (Yoh.14:12-14). Dalam pekerjaanNya itu Yesus banyak melakukan mujizat dan kesembuhan di dalam kumpulan orang banyak. Dan Hal ini juga akan dilakukan oleh murid-muridnya yang telah lulus mengalahkan Iblis, yang mencobainya di dalam puasa yang empat puluh hari itu.(Mat.2816-20; Mrk.16:14-18; Mat.10:16-33)

Mat.14:12-14. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Mat.28:16-20. Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Mrk.16:14. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
 

Mat.10:16-33. "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." 

Minggu, 07 April 2013

Tafsir Cerita Yesus (1)

Pengalaman Yesus yang diceritakan didalam Injil sering menjadi suatu cerita yang sulit untuk dimengerti oleh orang Kristen pada masa sekarang; atau bahkan mungkin juga oleh orang-orang yang mendengar dan membaca Injil pada masa awal kekristenan. Ada beberapa cerita tentang pengalaman Yesus yang sering ditafsirkan dengan berbagai macam versi, misalnya : Pengalaman Yesus pada saat dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis; Pengalaman Yesus dicobai oleh Iblis pada saat Ia berpuasa di padang gurun;  Pengalaman Yesus pada saat bersama-sama dengan Elia dan Musa; Pengalaman Yesus pada saat berdoa di bukit Zaitun; dan beberapa cerita lain. Cerita-cerita diatas itu sulit dimengerti orang yang membaca Injil, karena semua itu merupakan cerita tentang 'fenomena (dunia) roh'. Dan fenomena seperti itu masih terus terjadi dan akan terus terjadi sampai kedatangan Tuhan Yesus yang ke dua nanti.

Yesus di Baptis.

Mat.3:13-17. Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Dalam cerita diatas terdapat tiga hal yang diceritakan Tuhan Yesus, yaitu: tentang langit yang terbuka; tentang Roh Allah yang turun ke atas Nya; dan tentang suara Allah Bapa yang dari sorga. Semua itu tentunya tidak diceritakan kepada orang banyak yang datang kepada Nya, melainkan diceritakan oleh Yesus kepada murid-murid terdekat Nya saja, mereka adalah kedua belas murid Nya atau mungkin hanya diceritakan Yesus kepada tiga orang murid terdekatnya saja, yaitu: Yohanes, Petrus dan Yakobus.

Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Ia diselamkan ke dalam air dalam posisi terlentang dengan melenturkan pinggang kebelakang sehingga mukanya sampai tenggelam di bawah permukaan air beberapa inci dengan muka menengadah menghadap ke atas langit; setelah beberapa detik dibawah permukaan air (mungkin dengan mata terpejam) dan kemudian wajahnya keluar dari permukaan air (tentunya sambil membuka mata), Ia melihat langit terbuka dan ada sinar yang terang menyerupai burung merpati turun ke atas kepala Nya. Pada saat itu Ia juga mendengar suara Allah Bapa berkata kepada Nya.

Semua yang dilihat dan didengar Yesus tentunya tidak dapat dilihat dan didengar oleh orang-orang yang ada disana pada waktu itu, tidak terkecuali juga Yohanes Pembaptis. Hal ini dapat disimpulkan karena pada kesempatan lain, ketika Yohanes Pembaptis dipenjarakan oleh Herodes, ia menyuruh muridnya untuk menanyakan kepada Yesus tentang siapakah Dia?

Mat.11:2-6. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Kemungkinan pada saat Yesus dibaptis, yang dilihat orang-orang yang berada disana hanya sebuah kilat dilangit dengan diiringi suara guruh (yang terjadi beberapa saat saja), dan kejadian ini dianggap sebagai fenomena alam yang biasa saja dan tidak terlalu mengesankan mereka, karenanya peristiwa tersebut tidak dicatat didalam Injil, kemungkinan pada saat itu langit sedang dalam keadaan teduh dan berawan.
Sedangkan suara Allah yang terdengar lebih dapat diterima dengan susunan kalimat seperti yang tertulis dalam Injil Markus dan Injil Lukas dari pada yang tertulis dalam Injil Matius di atas (mungkin karena Markus yang adalah keponakan Barnabas (Kol.4:10; Kis.12:12) dan Lukas yang seorang dokter (Kol.4:14.) mendapatkan cerita ini dari sumber pertama, karena mereka dekat dengan rasul Petrus), dimana Injil Markus dan Injil Lukas menggunakan kata ganti orang pertama untuk Allah dan kata ganti orang ke dua untuk Yesus.

Mrk.1:10-11 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Luk.3:21-22. Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Berkenaan dengan cerita Yesus itu terdapat pula kesaksian dari Yohanes Pembaptis tentang pengalaman yang dialaminya sebelum membaptis Yesus. Karena pengalamannya inilah maka ia sempat menolak untuk membaptis Nya.

Kesaksian Yohanes Pembaptis.

Yoh.1:29-42. Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." 
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

Dua orang murid Yohanes itu adalah Andreas dan Yohanes (dalam Injil Yohanes tidak pernah menulis namanya sendiri dan keberadaannya disamarkan dengan kata ganti orang ketiga atau dengan keterangan tentang pengalamannya bersama Yesus tanpa menyebut nama) yang kemudian menjadi rasul Yesus, mereka yang kemudian menceritakan  kepada rasul-rasul yang lain tentang kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus yang dikatakannya itu kepada mereka.
Kesaksian Yohanes Pembaptis adalah merupakan pengalamannya pribadi berkomunikasi dengan Allah Bapa yang membimbingnya dan memerintahkannya untuk mengadakan baptisan pertobatan bagi orang-orang banyak, sebagai langkah untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanan Nabi yang akan datang seperti yang dijanjikan Musa.
Dari  kesaksian Yohanes Pembaptis yang tertulis dalam Injil Yohanes inilah kemudian gereja mengenal Yesus adalah Anak Allah.

Ul.18:15-22. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? -- apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Dikatakan Yohanes bahwa ia tidak mengenal nabi yang akan datang itu, dan ia mendapat petunjuk nabi yang dimaksud oleh tanda Roh Kudus yang turun atas seseorang yang. Dalam hal ini Yohanes Pembaptis tentunya secara pribadi sudah kenal atau pernah bertemu atau paling sedikitnya mengetahui perihal Yesus, karena Elizabeth bundanya masih mempunyai hubungan keluarga yang dekat, ia adalah saudara sepupu Maria, bunda Yesus. Yohanes Pembaptis tidak tahu sebelumnya bahwa Yesus adalah nabi yang dimaksudkan itu.

Dalam perkataan Yohanes pembaptis di ayat diatas menyatakan tiga kejadian, yaitu:
1. Ia pernah mendapat firman yang menyuruhnya menyelenggarakan pembaptisan di sungai Yordan sebagai tanda pertobatan dosa-dosa, sebagai persiapan bagi penyelamatan dosa-dosa manusia yang akan dilakukan oleh Yesus.
2. Ia mendapat firman yang memberitahukan kepadanya bahwa nabi yang dimaksud oleh Musa itu adalah Anak Allah dan tanda yang akan menyertainya.
3. Ia telah melihat tanda Roh Kudus yang berbentuk seperti burung merpati turun  dan berada diatas kepala Yesus.

Dari tiga hal di atas dapat diterangkan, bahwa firman yang diterima Yohanes Pembaptis dapat melalui pendengaran langsung, atau bisa juga melalui nubuat ketika ia sedang berdoa, atau melalui mimpi ketika ia sedang terlelap tidur. Dan ketiganya terjadi pada waktu yang berbeda, mungkin kejadian satu dengan kejadian lainnya berjarak berapa hari sampai beberapa bulan atau mungkin sampai bahkan berjarak sampai beberapa tahun.

Luk.1:35-38 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Selasa, 22 Januari 2013

Garis Besar Pengajaran Tuhan Yesus (Luk.6:20-49)

Tuhan Yesus Kristus secara garis besar mengajarkan tiga hal kepada murid-murid dan pendengarNya; yaitu bagaimana mereka harus bersikap terhadap dirinya sendiri, bagaimana mereka harus bersikap terhadap orang lain (sesama manusia); dan bagaimana mereka harus bersikap terhadap Tuhan (Allah Bapa), sehingga mereka dapat berkenan di hatiNya.

Sikap terhadap diri sendiri.
Luk.6:20-26. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.  Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.  Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.  Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu." 

Sikap yang harus diambil terhadap diri sendiri adalah menyangkut hati mereka masing-masing secara pribadi dalam menjalani kehidupannya di dunia. Tuhan Yesus menghibur orang yang sedang mengalami kesulitan hidup, yang hidup miskin harta duniawi, yang tidak mempunyai makanan yang cukup, yang harus menjalani hidupnya dengan penuh air mata; dan bahkan bila mereka dibenci, dikucilkan dan difitnah karena mereka hidup menuruti firman Tuhan. Mereka yang dalam keadaan demikian justru dikatakanNya 'berbahagia', karena dalam keadaannya mereka mempunyai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Allah, mau mengakui kelemahan dan ketidak-mampuan mereka sehingga selalu mengharapkan pertolongan Nya.
Sedangkan mereka yang kaya, yang berkelimpahan makanan, yang menjalani hidupnya dengan penuh tawa; bahkan bila mereka yang mendapatkan banyak penghargaan dan pujian dari manusia, karena prestasi dan kebaikan yang ditunjukannya. Mereka yang dalam keadaan demikian justru dikatakanNya 'celaka', karena dalam keadaannya itu mereka akan mudah sekali jatuh dalam perangkap iblis dan mudah menjadi lupa kepada Tuhan Allah. Mereka akan merasa kuat dan gagah, semua dalam kendalinya dan mereka tidak memerlukan pertolongan orang lain atau bahkan pertolongan  Tuhan sekalipun. Karena mereka mengganggap bahwa mereka adalah Tuhan sendiri.

Sikap hati yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah sikap hati yang lebih mengutamakan perkara-perkara rohani dibandingkan  perkara-perkara jasmani. Adalah suatu panggilan hidup atau karunia bagi orang yang menetapkan sikap hidup rohani. Seseorang mempunyai keputusan untuk memilih sikap hidup yang rohani, bukan berarti bahwa ia tidak boleh kaya. Karena keberadaan seseorang menjadi kaya atau miskin adalah karunia Tuhan pula, yang sudah ditetapkan Allah Bapa sejak semula; hanya saja bagi mereka yang mempunyai sikap hidup  rohani akan menggunakan kekayaannya untuk berbuat baik, berbuat kasih terhadap orang lain; dan tidak menggunakannya untuk menuruti sifat kedagingannya atau untuk memuaskan keinginan nafsunya, seperti yang dilakukan oleh orang-orang kaya pada umumnya yang masih berpikiran duniawi. Oleh karena itu kepada orang-orang kaya yang terakhir ini Tuhan Yesus mengatakan mereka adalah orang yang akan 'celaka'. Tetapi bagi orang kaya yang mempunyai sikap hidup rohani akan mengalami pertumbuhan iman yang baik dan cepat mencapai kedewasaan iman atau mencapai iman yang sempurna.

Kekayaan bukanlah tujuan hidup bagi seorang yang mempunyai sikap hidup rohani, tetapi dalam kesehariannya ia tetap harus bekerja dan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia tidak bermalas-malasan dan apatis menjalani hidupnya, melainkan penuh suka-cita, semangat dan bergairah. Seseorang yang mendapat karunia dari Tuhan Allah dan menjadi kaya-raya maka ada saja jalannya yang akan menghantarkan dirinya menjadi orang kaya dan berkelimpahan harta dunia. Sedangkan seseorang yang bekerja dengan keras, berlaku hemat, atau bahkan ada orang yang menjadi kikir sepanjang hidupnya tidak pernah menjadi kaya raya. Ia tetap tidak akan bisa menambahkan jumlah hartanya lebih banyak dari pada jumlah yang telah ditetapkan oleh Allah Bapa. Ia hanya akan dapat menambahkan predikat sebagai orang kikir dibelakang namanya.

Mat.6:26-27 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Jadi seseorang  kaya atau miskin tidak menjadi ukuran untuk menentukan seseorang akan memilih sikap hidupnya, tetapi ditentukan oleh hatinya masing-masing. Dan dalam keberadaannya masing-masing, mereka dapat memuliakan Tuhan Allah, baik yang dalam keadaan kaya maupun dalam keadaan miskin. Bagi yang kaya, ia dapat memuliakan Tuhan Allah dengan kekayaan yang ada padanya, yaitu dengan kedermawanannya, kemurahannya, kebaikannya dan kesabarannya. Bagi yang miskin pun dapat memuliakan Tuhan Allah dengan kemiskinannya, yaitu dengan kejujuran, kerajinan dan keiklasannya. Hal ini jelas sekali seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus tentang bagaimana mereka harus bersikap terhadap orang lain.

Sikap Terhadap orang lain/ sesama manusia
Luk.6:27-45. "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;  mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.  Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.  Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." 

Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." 

"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." 

Dari pengajaran Tuhan Yesus ini dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang menginginkan pujian, penghormatan dan penghargaan dari orang lain, ia adalah seorang yang tidak tahu kehendak Tuhan. Karena Tuhan menghendaki kebaikan seseorang bukan hanya yang terlihat dari luar melainkan kebaikan yang muncul dari dalam hati yang terdalam, bukan tindakan munafik atau pura-pura untuk menarik simpati orang saja. Dalam hal ini yang diperbuatnya atau sikap hidupnya terhadap orang lain harus dikaitkan dengan Tuhan yang dapat menilai hati manusia.
Tuhan Yesus mempunyai standar dalam bersikap terhadap sesama yang lebih tinggi dari pada standar yang berlaku didalam masyarakat pada umumnya. Hal ini menunjukan secara langsung 'kemuliaan' pengajaran Tuhan dari pada yang pernah diajarkan oleh manusia sepanjang sejarahnya.

Mat.6:1-4 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
 

Luk.16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.


Sikap terhadap Tuhan (Allah Bapa) 
Luk.6:46-49."Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."

Pada pengajaran yang terakhir Tuhan Yesus mengeritik sikap orang yang sering berlaku dualisme, dimana pada satu sisi orang rajin sekali berdoa dan beribadah didalam bait suciNya, dan mengira bahwa semua itu mereka lakukan untuk Tuhan Allah; tetapi disisi yang lain mereka tidak pernah berbuat baik, berbuat kasih pada sesamanya; tidak pernah mau membantu orang lain; tidak pernah mau menolong sesamanya yang sedang kesusahan; tidak mau perduli pada orang yang sedang menderita; dan mereka sudah merasa puas dengan melakukan simbol-simbol kesalehan yang mereka kenakan pada diri mereka. Mereka sudah merasa senang dan sudah merasa mempunyai iman yang dewasa apabila mereka sudah melayani jemaat di gereja, atau merasa senang dan bangga apabila menjadi majelis atau pendeta karena merasa lebih dekat dengan Tuhan; dan Ia mengira Tuhan sudah berkenan kepadanya. Contoh seperti inilah yang diceritakan oleh Tuhan Yesus untuk menggambarkan mereka sebagai yang sedang mendirikan rumah diatas tanah tanpa dasar dan ketika pada waktunya kelak dihadapkan pada tahta pengadilan Tuhan semua perbuatannya akan menjadi tidak berharga dan  menjadi sia-sia, sehingga yang tertinggal padanya hanya penyesalan belaka.

Minggu, 13 Januari 2013

Yesus Kristus dalam Kesaksian Sejarah (4)

5. HADRIANUS
Dalam pemerintahan Hadrianus (117-138 M), Serenius Granianus, Gubernur Asia, menyurat kepada kaisar memohon advisnya dalam menangani dakwaan-dakwaan terhadap orang Kristen. Barangkali ia sedang mengalami masalah-masalah yang sama yang telah disebut oleh Plinius. Dalam semangat hubungan baru mereka dengan Yesus yang sudah bangkit, orang-orang Kristen sedang membawa orang lain kepada Kristus, sehingga mereka tidak lagi melaksanakan kebiasaan-kebiasaan penyembahan berhala. Hal itu memukul pedagang-pedagang tertentu, seperti tukang perak, di tempat yang paling menyakitkan - yaitu di pundi-pundi. Sebagai akibatnya, orang-orang Kristen sering harus menghadap pengadilan hanya karena mereka mengikuti Allah yang tidak disetujui oleh negara. Hadrianus menyurat kembali kepada pengganti Granianus, yaitu Minucius Fundanus. Suratnya yang dipelihara oleh Eusebius, menjadi bukti tak langsung yang meneguhkan hal-hal sama yang dicatat oleh Plinius:
Oleh karena itu, saya tidak menghendaki perkara ini dilewati tanpa diselidiki, supaya orang-orang ini tidak diganggu, dan juga tidak diberi kesempatan kepada para informan untuk mengadakan pengaduan yang penuh dengki. Karena itu, apabila pemerintahan propinsi dengan jelas dapat menunjukkan dakwaan mereka terhadap orang Kristen, supaya dapat dipertanggung-jawabkan di hadapan pengadilan, biarlah mereka mengikuti proses ini saja, tetapi tidak dengan sekadar mengajukan petisi dan membuat gaduh terhadap orang-orang Kristen. Karena adalah jauh lebih pantas, apabila orang melemparkan tuduhan agar Anda yang harus memeriksanya.[25]
-------------------
Catatan :
[25] Eusebius, The History of the Church 4. 9. [AS]

6. SUETONIUS
Sekitar tahun 50 M, Rasul Paulus tiba di Korintus. Kisah Para Rasul 18:2 mencatat bahwa di sana ia berjumpa dengan "seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma." Rupanya, oleh kedewasaan rohani Akwila dan Priskila, yang tampak dalam Kisah Para Rasul 18:26, maka mereka pasti sudah menjadi orang Kristen ketika mereka berada di Roma sebelum tahun 49. pada tahun itulah Klaudius mengusir semua orang Yahudi dari Roma.

Suetonius, seorang sejarawan Romawi lain dan pencatat Tawarikh dari Istana Kaisar, menulis sekitar tahun 120 M, "karena orang-orang Yahudi terus-menerus mengadakan kerusuhan atas hasutan Chrestus, Kaisar memaksa mereka meninggalkan Roma." [26]

Siapakah "Chrestus itu? Ada sedikit perdebatan mengenai pertanyaan ini karena Chrestus rupanya sebuah nama yang cukup umum, terutama di antara para budak. Namun, ada beberapa petunjuk yang menunjukkan bahwa Chrestus boleh jadi salah ejaan dari kata Yunani "Christus":
Pertama, Chrestus adalah sebuah nama Yunani. Tentu saja, banyak orang Yahudi mempunyai nama-nama Yunani, entah dari lahir atau diambil kemudian (mis., murid-murid Yesus dari Galilea, Andreas dan Filipus. dan ketujuh "diaken" yang diangkat dalam Kis. 6:5, hanya seorang di antara mereka yang disebut seorang penganut agama Yahudi), tetapi selain dari itu Chrestus tidak dikenal sebagai nama Yahudi." [27] 
Dan kedua, Chrestus kedengaran mirip sekali dengan Christus, yang dengan artinya "diurapi," tidak lazim di dunia bukan Yahudi, sehingga menggantinya dengan Chrestus, sebuah nama Yunani yang lebih lazim, dengan mudah dilakukan. Tertullianus menjelaskan bahwa para penentang kekristenan, dengan cara salah mengucapkan nama itu sebagai "Chrestianus," sebenarnya memberi kesaksian tentang" sifat manis dan kebaikannya"! (FrRE 41)

Suatu petunjuk lain timbul dalam bagian sisa Kisah Para Rasul 18, yang menceritakan bagaimana Akwila dan Priskila melibatkan diri dalam misi Paulus untuk "bersaksi kepada orang Yahudi bahwa Yesus adalah Kristus." Banyak orang Yahudi memberi reaksi yang sengit, dan jikalau pasal-pasal lain dari Kitab Kisah Para Rasul merupakan pertanda yang khas tentang masa-masa itu, mungkin Akwila dan Priskila terlibat dalam persengketaan yang serupa di Roma pada tahun 49 M. Orang Kristen Yahudi yang bersaksi kepada orang-orang Yahudi lainnya mungkin mengakibatkan permusuhan-permusuhan yang mengakibatkan pengusiran semua orang Yahudi dari Roma. Sudah pasti, pencatat laporan polisi itu telah diberi tahu bahwa kekerasan itu terjadi atas hasutan "Kristus." Akan tetapi, karena ia tidak pernah mendengar tentang "Kristus," ia menulis "Chrestus," nama umum yang la kenal. Tujuh puluh tahun kemudian, ketika Suetonius mencari keterangan dari laporan ini, dengan teliti ia mencatat apa yang ditemukannya. Maka laporan ini dan laporan Suetonius mengenainya, hampir pasti telah membuktikan bahwa dalam waktu enam belas sampai dua puluh tahun setelah kematian Yesus, orang-orang Kristen Yahudi dan Yudea sedang menceritakan kepada orang-orang Yahudi lainnya di Roma mengenai kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

Suetonius juga menguatkan laporan Tacitus mengenai kebakaran besar di Roma. Dalam karyanya yang berjudul Life of Nero, Suetonius melaporkan bahwa sesudah kebakaran itu, "Hukuman dijatuhkan kepada orang-orang Kristen, sekelompok orang yang menganut suatu takhayul baru yang jahat." [28] Sekali lagi, sebuah sumber sekular bukan Kristen membuktikan bahwa hanya tiga puluh tahun setelah kematian Kristus, terdapat pria dan wanita di Roma yang dihukum mati karena keyakinan mereka bahwa Yesus telah hidup, mati, dan dibangkitkan dari antara orang mati.
-------------------
Catatan :
[26] Suetonius, Life of Claudius 25. 4 [AS]
[27] Misalnya, Yosefus tidak menyebut orang Yahudi yang bernama Chrestus.
[28] Suetonius, Life of Nero 16. [AS]

7. LUCIANUS DARI SAMOSATA
Sekitar tahun 170 M, Lucianus, seorang pengarang syair sindiran dalam bahasa Yunani, menulis tentang orang-orang Kristen yang mula-mula dan pemberi hukum mereka. Sifat bermusuhan dari kesaksiannya menjadikannya lebih berharga:
Ketahuilah, orang-orang Kristen memuja seorang pria sampai pada hari ini - tokoh tersohor yang memperkenalkan tata ibadah baru mereka, dan disalibkan karena hal tersebut... Orang-orang tersesat ini mulai dengan keyakinan yang umum bahwa mereka itu hidup kekal selamanya, yang menjelaskan pandangan rendah mereka terhadap kematian dan pengabdian diri secara sukarela yang umum terdapat di antara mereka; dan kemudian diingatkan kepada mereka oleh pemberi hukum asli mereka bahwa mereka semua bersaudara, dari saat mereka bertobat, dan menyangkal dewa-dewa Yunani, dan menyembah orang bijaksana yang disalibkan itu, serta hidup menurut hukum-hukum-Nya. Semua hal ini mereka terima dengan iman, dan sebagai akibatnya, mereka menganggap rendah semua harta duniawi, dan menganggapnya hanya sebagai harta bersama."[29]

Lucianus juga menyebutkan orang-orang Kristen beberapa kali dalam karyanya yang berjudul Alexander the False Prophet, bagian 25 dan 29.
-------------------
Catatan :
[29] Lucianus, The Death of Peregrine 11-13. [AS]

8. MARA BAR-SERAPION
Beberapa waktu sesudah tahun 70 M, seorang Siria, barangkali seorang filsuf aliran stoa, menulis dari penjara kepada putranya. Dalam usahanya untuk mendorong putranya untuk mengejar hikmat, ia merenungkan:
Keuntungan apakah yang diperoleh orang-orang Atena ketika mereka membunuh Sokrates? Kelaparan dan penyakit pes menimpa mereka sebagai hukuman karena kejahatan mereka. Keuntungan apa yang diperoleh orang-orang di Sames ketika mereka membakar Pitagoras? Dalam waktu sesaat negeri mereka tertutup pasir. Keuntungan apa yang diperoleh orang-orang Yahudi ketika menghukum mati raja mereka yang bijaksana? Tidak lama setelah peristiwa itu kerajaan mereka dibinasakan. Secara adil Allah membalas dendam atas kematian tiga orang bijaksana ini: orang Atena mati kelaparan; Orang Sames dibanjiri air laut; orang Yahudi mengalami kehancuran dan dihalaukan dari negeri mereka, serta hidup tersebar di seluruh dunia. Namun, Sokrates tidak mati untuk selama-lamanya; ia hidup terus dalam ajaran Plato. Pitagoras tidak mati untuk selama-lamanya; ia hidup terus dalam patung Hera. Demikian pula Raja yang bijaksana itu tidak mati untuk selama-lamanya; ia hidup terus dalam ajaran yang telah disampaikan-Nya.[30]

Nilai pengesahan surat ini terhadap fakta-fakta sejarah dikurangi oleh kenyataan bahwa Mara Bar-Serapion bisa saja memperoleh informasinya dari tradisi Kristen (yang belum tentu berarti bahwa tradisi itu salah) dan oleh kenyataan informasinya tentang Atena dan Sames itu tidak tepat. Tetapi surat ini mungkin saja ditulis sedini abad pertama dan penulisnya sudah pasti bukan orang Kristen karena di tempat lain ia merujuk kepada "dewa-dewa kami" dan menyamakan Yesus dengan Sokrates dan Pitagoras. Lagi pula, ia mengatakan bahwa Yesus hidup terus dalam ajaran-Nya dan bukan dalam kebangkitan-Nya. Rupanya ia telah dipengaruhi oleh orang Kristen bukan Yahudi, karena ia menyalahkan "orang Yahudi" karena telah "menghukum mati raja mereka yang bijaksana." Akan tetapi, bahkan Yohanes yang orang Yahudi, murid Yesus, berulang-ulang memakai kata "orang Yahudi" ketika merujuk kepada kelompok-kelompok atau para pemimpin Yahudi tertentu, yang kebanyakannya menentang Yesus, tetapi beberapa di antaranya juga mengagumi Yesus, dan yang lain bersikap masa bodoh terhadap Dia.

Kami tidak akan melanjutkan survei kami tentang rujukan-rujukan orang bukan Kristen sampai melampaui tahun 200 M. Dalam bab sebelumnya, kita telah melihat bahwa tidak mungkin seorang penulis bukan Kristen mengacu kepada Yesus atau para pengikut-Nya. Bukti dalam bab ini menunjukkan bahwa berita mengenai kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus, pasti telah mulai disebarkan ke seluruh kekaisaran Romawi segera setelah kematian Yesus, karena para penulis bukan Kristen telah melaporkan berbagai efeknya dalam waktu sembilan belas atau tiga puluh tahun setelah penugasannya.
-------------------
Catatan :
[30] British Museum Syriac MS. Addition 14, 658. Tanggal manuskrip ini ditetapkan pada abad ke-7, tetapi surat itu sendiri berasal dari abad ke-2 atau ke-3.

Sumber : Josh McDowell, Apologetika: Bukti yang Meneguhkan Kebenaran Alkitab, Vol 3, hlm 43-7

Yesus Kristus dalam Kesaksian Sejarah (3)

3. PLINIUS YUNIOR
Plinius Yr (Plinius Secundus) adalah keponakan dan anak angkat Plinius Sr, sarjana ilmu pengetahuan alam yang meninggal dunia dalam ledakan Gunung Vesuvius. Bruce berkata mengenai dirinya, "Plinius adalah seorang penulis surat yang hebat di dunia. Surat-suratnya berbeda dengan surat-surat pendek yang ditulis oleh kebanyakan di antara kita, yang dimaksudkan untuk dibaca oleh penerima saja, melainkan dengan memperhatikan publik yang lebih luas dan telah mencapai status sastra klasik." (BrF. Jeo 24)

Sepuluh jilid dari korespondensi Plinius telah bertahan sampai sekarang ini. Dalam jilid ke-10 terdapat sepucuk surat dari Plinius kepada Kaisar Trayanus mengenai orang-orang Kristen di propinsinya. Surat ini ditulis sekitar tahun 112 M sementara Plinius menjabat sebagai gubernur Bitinia di Asia kecil. Kami mengutip Plinius panjang lebar karena suratnya memberikan informasi yang baik sekali mengenai kekristenan mula-mula dari sudut pandang non-Kristen. Ia menulis:

Yang Mulia, ini suatu kebiasaan yang saya selalu lakukan, yaitu memohon petunjuk kepada Yang Mulia kapan saja saya merasa ragu-ragu; sebab siapakah yang lebih mampu untuk memberi tuntunan dalam kebimbangan saya atau memberi nasihat dalam ketidak-tahuan saya? Karena saya tidak pernah menghadiri pemeriksaan pengadilan orang-orang Kristen, saya tidak mengetahui cara atau batas-batas yang harus dipatuhi dalam hal memeriksa ataupun menghukum mereka; apakah perlu diadakan perbedaan karena usia, ataukah perlakuan yang sama diberikan kepada yang termuda dan yang dewasa; apakah penyesalan harus diampuni, ataukah jika seorang pernah menjadi Kristen tidak ada gunanya sama sekali untuk menarik kembali kepercayaannya; apakah sekadar mengakui menjadi Kristen, meskipun tidak melakukan kejahatan, ataukah hanya tuduhan-tuduhan yang berhubungan dengannya yang dapat dihukum - saya sangat bingung mengenai segala hal ini. 

Dalam pada itu, cara yang saya laksanakan terhadap orang-orang yang telah dilaporkan kepada saya sebagai orang Kristen, adalah sebagai berikut: saya menginterogasi mereka apakah mereka benar-benar orang Kristen; apabila mereka mengakuinya, saya mengulang pertanyaan itu dua kali, serta menambahkan ancaman hukuman mati; apabila mereka tetap bertekun saya memerintahkan untuk melaksanakan hukum mati. Karena apapun sifat kepercayaan mereka, paling tidak saya tidak merasa ragu-ragu bahwa ketidak-taatan yang membandel dan sikap keras kepala yang gigih pantas menerima hukuman. Ada juga orang lain dengan kepercayaan yang sama, tetapi karena mereka warga negara Roma, saya memerintah agar mereka dibawa ke Roma untuk diadili.  

Tuduhan-tuduhan menyebar (seperti biasanya terjadi) hanya dari kenyataan bahwa perkara itu sedang diselidiki, dan beberapa bentuk kejahatan mulai terbuka. Sebuah plakat dipasang, tanpa tanda-tangan, yang menuduh banyak orang dengan menyebut nama mereka. Orang-orang yang mengingkari bahwa mereka adalah, atau pernah menjadi, orang Kristen, dan yang mengikuti saya dengan mengucapkan kepada dewa-dewa, dan memuja secara formal dengan persembahan tumpahan dan kemenyan, di depan patung Yang Mulia, yang atas perintah saya telah dibawa ke balai pengadilan untuk tujuan tersebut, bersama dengan patung dewa-dewa, dan yang akhirnya mengutuk Kristus - saya menganggap orang-orang ini pantas dibebaskan. Konon, orang-orang yang sungguh-sungguh Kristen tidak dapat dipaksa untuk melakukan perbuatan-perbuatan di atas. Orang lain yang disebut oleh narasumber yang anonim itu mula-mula mengakui bahwa mereka orang Kristen, tetapi kemudian mengingkarinya; mereka mengatakan bahwa memang mereka pernah mengikuti kepercayaan itu, tetapi mereka telah meninggalkannya, ada yang tiga tahun, yang lain sudah bertahun-tahun, dan ada beberapa yang sudah meninggalkannya dua puluh lima tahun sebelumnya. Mereka semua memuja patung Yang Mulia dan patung dewa-dewa, serta mengutuk Kristus.  

Bagaimanapun, mereka menegaskan bahwa seluruh kesalahan atau kekeliruan mereka, adalah bahwa mereka sudah terbiasa berkumpul sebelum fajar pada hari yang telah ditetapkan, ketika secara bergantian mereka menyanyikan bait-bait dari sebuah himne kepada Kristus seperti kepada Allah. Mereka juga berikrar dengan sepenuh hati untuk tidak melakukan perbuatan jahat, tidak pernah melakukan penipuan, pencurian atau perzinahan, tidak memutarbalikkan perkataan mereka, tidak pernah mengingkari sesuatu yang dipercayakan kepada mereka ketika mereka diminta untuk menepatinya; setelah pertemuan itu mereka berpisah dan kemudian berkumpul kembali untuk makan bersama-sama tetapi makanan yang biasa dan tidak membahayakan. Akan tetapi, mereka juga telah meninggalkan kebiasaan ini setelah dekrit saya diumumkan, yaitu dekrit yang melarang semua perkumpulan politik, sesuai dengan perintah Yang Mulia. Karena itu saya menganggap perlu sekali untuk dapat mendengarkan kejadian yang sebenarnya, dengan bantuan siksaan, dari dua orang budak perempuan, yang disebut diaken wanita; tetapi saya tidak dapat menemukan apa-apa lagi kecuali takhayul yang berlebihan dan merusak.   

Oleh karena itu saya menangguhkan penuntutan perkara tersebut dan dengan segera memohon petunjuk pada Yang Mulia. Saya menganggap bahwa perkara ini patut diserahkan kepada Yang Mulia, terutama bila memikirkan banyaknya orang yang terancam. Orang dari bermacam-macam kedudukan dan usia, pria dan wanita, sedang dan akan terlibat dalam penuntutan perkara ini. Karena takhayul yang mudah menjalar ini tidak terbatas pada kota-kota saja, tetapi telah tersebar di desa-desa dan wilayah-wilayah pedalaman. Bagaimanapun, kelihatannya ada kemungkinan untuk mencegah dan melenyapkannya. Paling tidak sudah pasti bahwa kuil-kuil yang hampir sepi, sekarang mulai sering dikunjungi; dan sesudah lama tidak diadakan, pesta-pesta sakral mulai diselenggarakan lagi; sementara itu ada permintaan akan daging korban dari khalayak ramai, padahal selama beberapa waktu hanya sedikit orang yang membelinya. Dari semua ini dengan mudah dapat dibayangkan betapa banyaknya orang dapat diperoleh kembali, apabila pintu pertobatan dibiarkan terbuka[17]

Dalam jawabannya, Kaisar Trayanus setuju bahwa menjadi orang Kristen merupakan kejahatan yang patut dihukum:
Secundus yang terhormat: Anda telah bertindak dengan sangat tepat ketika memutuskan berbagai kasus orang-orang yang dituduh menjadi orang Kristen. Tentu saja, tidak dapat diambil keputusan umum yang dengannya dapat ditentukan bentuk yang tetap untuk menghadapi mereka. Mereka tidak boleh diuber-uber; apabila mereka dituduh dan terbukti bersalah, mereka harus dihukum, asalkan siapa saja yang mengingkari bahwa ia seorang Kristen dan memberi bukti praktis tentang hal itu dengan memohon doa kepada dewa-dewa kita, orang itu harus diampuni berdasarkan penolakan ini, tak peduli dasar-dasar kecurigaan apapun yang ada terhadap dirinya pada masa lalu. Bagaimanapun juga, dokumen-dokumen anonim yang diperhadapkan kepada Anda tidak perlu diperhatikan; itu merupakan preseden yang sangat buruk dan tidak pantas untuk zaman kita ini. [18] 

Kedua surat ini menegaskan sejumlah detail dari kekristenan yang mula-mula yang terdapat atau tersirat dalam Perjanjian Baru. Misalnya:
(1) Orang-orang Kristen yang menjadi warga negara Roma dikirim ke sana untuk diadili, seperti dalam hal Rasul Paulus;
(2) beberapa orang menarik kembali kepercayaannya sebagai orang Kristen, seperti yang dinubuatkan oleh Yesus dalam perumpamaan jenis-jenis Tanah;
(3) mereka menganggap Kristus adalah Allah;
(4) mereka memiliki perangai moral yang patut dicontoh;
(5) beberapa wanita dalam gereja memegang jabatan diaken wanita; dan
(6) Sejumlah besar orang sedang ditambahkan kepada gereja;
(7) Menyebarnya kekristenan mengakibatkan kerugian finansial bagi orang-orang yang usahanya berkaitan dengan berbagai kuil dan agama kafir (mis., tukang-tukang perak di Kisah 19).

Bagaimanapun, G.A. Wells berpendapat bahwa "kesaksian Plinius tidak ada sangkut paut dengan keberadaan Yesus ... Tak seorang pun meragukan bahwa pada tahun 112 orang-orang Kristen menyembah Kristus dan bahwa pernyataan Plinius menghasilkan kepercayaan Kristen." (WeG.HE 16) Akan tetapi, Wells melupakan bahwa Plinius dan Trayanus membuktikan fakta bahwa dalam delapan puluh tahun yang pertama kekristenan sejumlah besar pria dan wanita begitu yakin bahwa menurut sejarah Yesus benar-benar telah hidup, mati, dikuburkan, dan dibangkitkan sehingga mereka menyatakan keyakinan-keyakinan mereka meskipun sudah pasti mereka akan dihukum mati.
-------------------
Catatan :
[17] Plinius, Epistles 10. 96.
[18] Ibid., 10. 97.

4. CORNELIUS TACITUS
Para sejarawan masa kini telah terbiasa mengumpulkan keterangan dari kisah-kisah mengenai waktu dan tempat purbakala, meskipun orang-orang yang menulis kisah-kisah itu telah menggunakan sumber-sumber yang kurang baik, tidak seksama dalam menafsirkan atau menganalisis materi mereka, dan menyimpang dari fakta-fakta dalam laporan mereka oleh sebab prasangka yang terbentuk sebelumnya. Karena alasan ini, Tacitus "pada umumnya dianggap sejarawan yang paling dapat dipercayai. Ia memiliki kepekaan dan imajinasi yang giat, namun tak pernah mengganggu perasaan kritis yang langka pada zamannya dan kejujuran yang tinggi dalam menyelidiki dokumen-dokumen." (AmFSLC 16)

Tacitus, yang dilahirkan sekitar tahun 52-55 M, menjadi senator di bawah pemerintahan Vespasianus. Kemudian ia memegang jabatan konsul, dan pada tahun 112-113 M menjadi prokonsul atau Gubernur Asia. Dia seorang orator yang dihormati dan teman akrab Plinius Muda yang menjadi Gubernur Bitinia, sebuah propinsi yang berdekatan, sebelum Tacitus menjadi Gubernur Asia.

Ketika menulis dalam Annals sekitar tahun 116 M, Tacitus menggambarkan reaksi Kaisar Nero terhadap kebakaran besar yang melanda Roma pada tahun 64 M. Desas desus yang gigih beredar bahwa Nero sendiri yang berada dibalik kebakaran tersebut dan karena itu ia harus bertindak untuk melenyapkan cerita itu. Tacitus bercerita tentang tindakan-tindakan Nero untuk menghentikan desas-desus itu:
Sejauh ini, tindakan-tindakan pencegahan yang diambil telah dianjurkan oleh kebijaksanaan manusia: kini dicari cara-cara untuk menenangkan para dewa, dan petunjuk diminta dari kitab-kitab Cybele; atas nasihatnya, rakyat berdoa kepada Vulcan, Ceres, Proserpina, sedangkan ibu-ibu muda mengambil hati dewi Juno, pertama di Capitol, kemudian di tempat yang terdekat di pantai laut, tempat mengambil air untuk memercik kuil dari dewi tersebut. Jamuan-jamuan ritual dan berjaga-jaga semalam suntuk dilakukan oleh wanita-wanita yang sudah menikah. Tetapi baik bantuan manusia, maupun kemurahan hati Kaisar, dan segala cara untuk menenteramkan para dewa, tidak dapat mendiamkan skandal atau menghilangkan kepercayaan bahwa kebakaran itu terjadi karena diperintahkan. Oleh karena itu, untuk membasmi desas-desus tersebut, Nero menyalahkan sebagai pelaku kebakaran itu segolongan orang, yang dibenci karena perbuatan jahat mereka. yang disebut Kristen oleh orang banyak. Nero menghukum mereka dengan kekejaman yang luar biasa. Kristus, pendiri golongan Kristen, telah mengalami hukuman mati dalam masa pemerintahan Tiberius; atas keputusan Gubernur Pontius Pilatus. Dengan demikian takhayul yang merusak itu dikurangi sesaat lamanya, tetapi itu timbul kembali, bukan hanya di Yudea saja, tempat asal bencana ini, tetapi di ibukota juga, di mana segala sesuatu yang mengerikan dan memalukan dalam dunia ini berkumpul dan amat digemari. 
Mula-mula orang-orang yang mengaku menjadi anggota sekte itu ditangkap; berikutnya berdasarkan pernyataan mereka, amat banyak orang dihukum, bukan karena melakukan pembakaran dengan sengaja, melainkan karena membenci manusia. Dan cemoohan menyertai ajal mereka: tubuh mereka diselubungi kulit binatang buas dan dirobek-robek oleh kawanan anjing hingga mati; atau mereka diikat di kayu salib, dan ketika waktu siang berlalu mereka dibakar untuk menjadi lampu pada malam hari. Nero telah membuka taman-tamannya untuk tontonan ini, dan mengadakan pertunjukkan di sirkusnya, bergaul dengan orang banyak dengan mengenakan seragam pengemudi kereta perang, atau dengan menaiki keretanya. Karenanya sekalipun kesalahan yang patut dijatuhi hukuman, telah timbul perasaan kasihan, disebabkan kesan bahwa orang-orang Kristen itu dikorbankan bukan demi kesejahteraan negara, melainkan karena kegarangan satu orang.[19]

Di sini lagi, kita memiliki kesaksian tegas dari orang bukan Kristen mengenai asal-usul dan penyebaran kekristenan. Bahkan yang lebih penting, laporan Tacitus ini memberikan bukti sejarah yang kokoh bahwa orang-orang Kristen di Roma, hanya tiga puluh tahun sesudah kematian Kristus, telah dibunuh karena keyakinan mereka bahwa Yesus telah hidup, mati, dan dibangkitkan karena mereka.

Beberapa penulis telah berusaha menyerang keautentikan bagian ini, tetapi pada umumnya orang tidak bersimpati kepada penyanggahan mereka. Periksalah pendapat para ahli terkemuka di bidang sastra kuno yang menangani pokok persoalan ini (mis., Henry Furneaux, ahli sastra kuno dari Oxford dan spesialis terkemuka mengenai Tacitus), dan kesimpulannya ialah bahwa buktinya amat kokoh bahwa bagian ini telah ditulis oleh Tacitus sendiri. Hampir semua orang (termasuk Wells) mengakui bahwa gaya bahasanya sudah jelas "bahasa Latin Tacitus." Lagi pula, karena bagian ini tidak berbicara dengan baik tentang orang Kristen, tidak mungkin ada motif bagi orang lain kecuali Tacitus untuk menulis bagian tersebut.

Wells berusaha menyerang bagian ini dari sudut yang berbeda. Ia mendesak bahwa pernyataan Tacitus mengenai Yesus tidak mempunyai nilai sejarah, karena ia mungkin hanya mengulang informasi yang diperolehnya dari orang-orang Kristen itu sendiri. Karena menurut Wells kehidupan Yesus itu hanya sebuah legenda, maka orang-orang Kristen itu melaporkan kepada Tacitus sebuah legenda sebagai kenyataan bersejarah.

Wells memberikan tiga pokok sebagai bukti yang mendukung pikirannya.

Pertama, ia mengatakan bahwa Tacitus "memberi kepada Pilatus gelar 'procurator' yang umum dipakai dari paruh kedua abad pertama saja." (WeG. HE 16) Akan tetapi, apabila informasi ini berasal dari orang-orang Kristen, mengapa dalam Annals 4.5, Tacitus memanggil Lucilius Capito "procurator" ketika ia juga memegang jabatan itu sebelum pergantian nama itu? Ia juga menyebutkan kaisar "imperitante," yang bukan gelar yang tepat untuk para kaisar di masa lampau. Tacitus, sebagai senator, pasti sudah mengetahui hal ini. Namun, Tacitus memakai gelar-gelar yang dipakai pada zamannya hanya untuk menjelaskan kepada para pembaca pada zaman itu jabatan-jabatan yang dipegang oleh beberapa orang.

Kedua, Wells mengatakan bahwa jika Tacitus mendapat informasinya dari catatan-catatan resmi, ia pasti akan memanggil Yesus dengan namanya, bukan dengan gelar "Kristus." Akan tetapi, kalau Tacitus telah mengatakan "Yesus," ia akan perlu menambahkan informasi untuk menjelaskan bagaimana hubungan Yesus dengan orang-orang Kristen itu. Furneaux menandaskan bahwa "Christus," sebagai nama, adalah "nama yang cocok untuk dipakai dalam hal ini, sebagai penjelasan untuk 'Christianus.'" (FuH.A 374) Sebenarnya, apabila Tacitus telah menerima informasinya dari orang Kristen, mereka mungkin sekali akan memakai "Yesus" atau mungkin "Kristus Yesus" sebagai sebutan yang lebih akrab. Selanjutnya, Tacitus mungkin terdorong untuk memakai nama "Christus" jika sudah umum diketahui bahwa orang Yahudi memiliki "sabda Tuhan dari zaman purba bahwa akan terbit seorang Mesias penakluk." (GiE.D 1:603) Penggunaan istilah "Kristus" mungkin sekali akan menyalakan ketidaksenangan masyarakat umum terhadap orang-orang Kristen.

Ketiga, Wells menandaskan bahwa Tacitus "pasti senang untuk menerima dari orang Kristen pandangan mereka sendiri bahwa kekristenan baru saja berdiri, karena para penguasa Romawi hanya bersedia untuk bersikap menenggang terhadap kultus-kultus kuno." (WeG.HE 17) Wells sedang berusaha untuk memperlihatkan bahwa Tacitus baru saja menerima informasi dari orang Kristen bahwa Kristus mati di bawah Pontius Pilatus sementara pemerintahan Tiberius. Namun, ada banyak alasan untuk percaya bahwa Tacitus mempunyai informasi lain di samping apa yang didengarnya dari orang Kristen.

Pertama, ia membuat pernyataannya tentang kematian Kristus sebagai suatu fakta sejarah, bukan sebagai sesuatu yang dianggap benar oleh orang lain.
Kedua, seperti yang telah disebutkan dalam pasal sebelumnya, baik "Yustinus " maupun "Tertullianus" menantang para pembacanya untuk membaca sendiri dokumen-dokumen sekular yang resmi yang memperkuat detail-detail tertentu mengenai kehidupan Yesus.
Ketiga, karena ia seorang senator Romawi, sudah pasti Tacitus boleh mempergunakan dokumen-dokumen terbaik yang ada di Kekaisaran Romawi pada masa itu.
Keempat, dalam Annals 4. 10, di mana Tacitus membuktikan salahnya desas-desus tertentu, ia berkata bahwa ia telah melaporkan dari "sumber-sumber yang terbanyak dan terpercaya." Di 4.57 ia berkata, "Saya telah mengikuti mayoritas sejarawan."
Kelima, Tacitus amat teliti dalam hal mencatat berbagai pertentangan dalam sumber-sumbernya. Di 15. 38  ia berbicara tentang versi-versi yang bertentangan mengenai penyebab kebakaran besar di Roma.
Keenam, Tacitus bersikap kritis ketika mengutip sumber-sumbernya. Di Annals 4. 57 ia meragukan laporan kebanyakan sejarawan. Di 15.53 ia menganggap pernyataan Plinius tidak masuk akal, dan di 13.20 ia memperhatikan prasangka Fabius Rusticus. B. Walker mengomentari bahwa Tacitus "dengan gigih meragukan desas-desus yang bersifat umum, bahkan ketika desas-desus itu serupa dengan prasangka-prasangkanya sendiri" dan mengutip Annals 2. 68 sebagai contoh. (WaB.AT 142)
Ketujuh, Tacitus membatasi pendapatnya ketika orang lain tidak berbuat demikian. F
Kedelapan, Tacitus membedakan di antara desas-desus dan kenyataan dengan menggunakan ungkapan seperti, "Beberapa orang telah mencatat" atau "Sebagaimana umumnya dikisahkan."23 Ia juga memakai istilah-istilah seperti "Kabarnya" dan "Kata orang" ketika ia tidak ingin menjamin keterandalan suatu pernyataan. Maurice Goguel, mantan Profesor Teologi pada Universitas Paris, mencatat bahwa tidak adanya kata-kata seperti "kabarnya" di Annals 15.44 (bagian mengenai Kristus) seharusnya membuat kita percaya bahwa sumber Tacitus adalah sebuah dokumen. Ia menyatakan, "Satu hal sudah pasti, yaitu Tacitus mengetahui tentang sebuah dokumen, yang tidak ditulis oleh orang Yahudi ataupun orang Kristen, yang menghubungkan kekristenan dengan Kristus yang disalibkan oleh Pontius Pilatus." (GoMa.JN 40)
Akhirnya, sekalipun secara mandiri Tacitus sama sekali tidak membuat pernyataan tentang oknum Kristus, ia masih mencatat kenyataan bahwa pria dan wanita yang hidup tiga puluh tahun setelah Yesus disalibkan, rela untuk mati demi kepercayaan mereka bahwa Yesus telah hidup tiga puluh tahun sebelumnya. Beberapa di antara mereka, misalnya Petrus, bahkan telah mendengar, melihat, berbicara dan berjalan bersama Dia. Dan seperti yang dikatakan J. N. D. Anderson, mantan Profesor Hukum-hukum Timur pada Universitas London: "Hampir tidak dapat dikatakan ber khayal untuk menganjurkan bahwa ketika ia menambahkan" takhayul yang merusak itu dikurangi sesaat lamanya, tetapi timbul kembali," ia tanpa sadar sedang memberi kesaksian tak langsung kepada keyakinan jemaat yang mula-mula bahwa Kristus yang telah disalibkan itu telah bangkit dari kubur. (AnJ.CTW 19)
-------------------
Catatan :
[19] Tacitus, Annals. Edisi Loeb 15. 44.
[20] Yustinus Martyr, First Apology 34. 2; 48. 3 (ditemukan di RoA.ANF. [AS])
[21] Tertullianus, Against Marcion 4. 7, 19 (juga ditemukan di RoA.ANF [AS])
[22]Pertimbangkanlah berbagai pernyataannya tentang kebakaran di Roma bila dibandingkan dengan karya Suetonius Life of Nero 38 dan karya Plinius Natural Histories 17.5 [AS]
[23]Bacalah Annals of Tacitus 15. 15, 20,45,54, 64, 73 (WaB.AT). [AS]
[24]Bacalah Annals 15. 10 dan 16 (WaB.AT). [AS]