Kerajaan Allah adalah suatu bentuk pemerintahan oleh Allah sebagai rajanya. Dalam hal ini yang duduk di tahta raja adalah Tuhan Yesus Kristus, yang telah mengalahkan maut dan sekarang duduk di sisi Allah Bapa. Kerajaan Allah meliputi wilayah dunia fana dan dunia baka. Kerajaan Allah berdiri sejak Yesus Kristus memberitakan Injil dan menyatakan kuasa Kerajaan Allah dengan berbagai perbuatan ajaib menyembuhkan orang-orang sakit, mengusir setan dan melakukan berbagai mujizat. Penghuni Kerajaan Allah adalah orang-orang yang diselamatkan dari dosa, karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Dan keberadaan orang-orang yang diselamatkan itu dikelompokan menjadi tiga menurut gambar tabernakel, yaitu: Orang halaman/ pelataran, orang ruangan suci dan orang ruangan maha suci (lihat gambar di atas).
Orang-orang halaman/ pelataran adalah mereka yang selama hidupnya tidak mempunyai kesempatan bertumbuh maksimal. Contoh orang halaman ini adalah salah seorang penjahat yang disalib bersama-sama dengan Yesus dan dijanjikan akan bersama Yesus di Firdaus.
Orang-orang ruangan suci adalah mereka yang selama hidupnya memperhatikan pertumbuhan imannya, tetapi tidak menyerahkan hidup seutuhnya bagi Yesus. Contoh orang ruangan suci adalah mereka yang meninggal dalam usia tua atau karena sakit dan mereka tidak pernah menyerahkan hidupnya karena Kerajaan Sorga.
Orang-orang ruangan maha suci adalah mereka yang dari masa muda menyerahkan hidupnya seutuhnya bagi Yesus, tidak menikah atau mati martir dalam nama Yesus. Contoh orang ruangan maha suci adalah para rasul dan orang-orang yang martir mulai abad pertama sampai sekarang dan yang akan datang.
Mat. 19:11-12 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Orang-orang ruangan maha suci adalah :
a) Orang-orang yang pada pertumbuhan tahap1, tahap 2 dan tahap 3 (lihat peta pertumbuhan iman Kristiani) mati martir dalam nama Yesus.
b) Orang-orang yang menyerahkan hidup seutuhnya bagi Yesus (tidak menikah karena Yesus) belum mencapai pertumbuhan yang sempurna tetapi bertahan sampai dipanggil Tuhan (mati dalam usia yang lanjut atau mati pada usia yang telah ditentukan Tuhan).
c) Orang-orang yang menyerahkan hidupnya seutuhnya bagi Yesus yang mengalami pertumbuhan iman mencapai sempurna dan kemudian diangkat Tuhan ke surga.
Jadi ada tiga kemungkinan menjadi orang-orang ruangan maha suci.
Untuk orang yang tidak menyerahkan hidupnya bagi Tuhan masih mempunyai satu kesempatan untuk dapat menjadi orang ruangan maha suci, yaitu dengan mati martir. Kesempatan ini hanya ada dan dapat terjadi bila terjadi penganiayaan oleh Antikris yang mempunyai kekuasaan yang besar. Untuk orang yang menyerahkan hidupnya seutuhnya bagi Tuhan Yesus mempunyai tiga kesempatan untuk dapat menjadi orang ruangan maha suci, yaitu dengan mati martir, atau dipanggil Tuhan sampai batas usianya, atau mencapai sempurna dan diangkat ke sorga.
Orang-orang martir itu terdiri dari orang-orang yang mengalami pertumbuhan iman mencapai hampir sempurna, mereka terdiri dari orang-orang yang berada pada tahap satu, tahap dua dan tahap tiga pertumbuhan imannya (lihat Peta Pertumbuhan Iman Kristiani). Sehingga tepatlah perumpamaan tentang 'Orang-orang upahan di ladang anggur' yang dikatakan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (Mat.20:1-16), bahwa orang yang akan mendapatkan tempat di dalam kerajaanNya tidak didasarkan pada kapan ia bertobat atau berapa lamanya ia melayani Tuhan atau bekerja di ladang Tuhan, tapi tergantung pertumbuhan iman masing-masing. Bisa terjadi orang yang baru bertobat mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga mau menyerahkan hidupnya untuk Tuhan, menjadi martir dalam nama Tuhan Yesus, melebihi pertumbuhan iman orang yang sudah bertobat dan bekerja diladang Tuhan bertahun-tahun lamanya. Dalam hal ini sudah dikatakanNya bahwa "orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Mat. 20:1-16 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Disamping pengertian Kerajaan Allah secara obyektif di atas, secara subyektif Kerajaan Allah adalah juga merupakan suatu keadaan yang dapat dirasakan oleh orang yang telah mendapatkannya. Karena Kerajaan Allah adalah perasaan sukacita damai sejahtera yang memenuhi hati orang beriman, sehingga ia tidak terpengaruh oleh setiap keadaan yang datang dalam hidupnya, baik yang menguntungkan atau menyenangkan maupun yang merugikan atau masalah. Karena hidupnya tidak bergantung pada apa yang kelihatan oleh mata manusia, tetapi bergantung pada janji Allah, yang hanya dapat dilihat dengan mata hati atau dengan iman. Perasaan sukacita damai sejahtera itu berlangsung sejak masih di dunia sampai pada kehidupannya dalam Kerajaan Allah yang kekal. Jadi orang beriman mulai menjadi warga Kerajaan Allah sejak masih hidup di dunia dengan tubuh yang fana sampai pada kehidupan yang kekal di dalam Kerajaan Allah dengan tubuh kemuliaan. Tetapi adalah sangat sulit untuk mendapatkan Kerajaan Allah itu bagi orang-orang yang hidup dengan menikah, mempunyai anak dan istri atau suami, karena pada situasi yang seperti itu seseorang terikat oleh berbagai kepentingan yang tidak mungkin dapat diabaikannya begitu saja.
Jadi bilamana seseorang mempunyai panggilan untuk mengikut Tuhan maka ia akan lebih mudah mendapatkan Kerajaan Allah, bilamana ia hidup tidak kawin atau menyerahkan hidupnya bagi Tuhan Yesus Kristus seutuhnya, karena dengan keadaannya itu tidak ada lagi kepentingan-kepentingan yang menghambatnya mengikuti Tuhan Yesus Kristus.