'Berpuasa' dilakukan oleh murid-murid Yohanes Pembaptis dan orang-orang Farisi dan hal ini diberitakan di dalam ketiga injil selain Injil Yohanes; tetapi Injil Matius memberikan keterangan bahwa yang mengajukan pertanyaan itu adalah murid Yohanes, dalam Injil Markus yang bertanya adalah orang umum; sedangkan Injil Lukas yang menanyakan adalah orang Farisi. Tetapi ketiganya memberitakan perkataan Tuhan Yesus yang membicarakan tentang hal berpuasa dengan kalimat yang sama persis. Hal ini bukan karena kesalahan dari penulis Injil melainkan karena mereka mempunyai sumber cerita yang berbeda. Dengan demikian maka hal ini bisa dijadikan dasar untuk mengambil satu kesimpulan, bahwa perihal 'berpuasa' dalam banyak kesempatan, sering sekali ditanyakan orang kepada TuhanYesus ; baik oleh murid-murid Yohanes Pembaptis, orang awam , maupun oleh orang-orang Farisi. Dengan jawaban Tuhan Yesus yang konsisten terhadap pertanyaan itu berulang-ulang maka menjadikannya satu pokok pengajaran Tuhan Yesus yang sangat jelas.
Mat.9:14-15
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Mrk.2:18-20
Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Luk.5:33-35 Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Penggalan perkataan Tuhan Yesus di atas merupakan petunjuk bahwa orang beriman setelah ditinggalkanNya naik ke sorga akan 'berpuasa' seperti yang biasa juga dilakukan oleh penganut agama lain, yang bagi mereka tindakan itu dilakukan sebagai tindakan penyucian diri atas semua dosa-dosa yang telah mereka lakukan sebelumnya. Atau merupakan suatu usaha untuk melakukan pendekatan kepada Sang Pencipta agar diberikan berkah di dalam hidupnya (Luk.2:36-37). Tetapi 'berpuasa' yang dimaksud oleh Tuhan Yesus sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh penganut agama-agama itu.
Luk.2:36-37 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
Berpuasa yang dimaksudkanNya adalah berpuasa untuk tujuan tertentu dan dilakukan hanya cukup sekali saja seumur hidupnya. Karena berpuasa yang dilakukan adalah berpuasa untuk mengalahkan setan dan iblis, dan lama berpuasa adalah empat puluh hari empatpuluh malam tanpa makan dan minum (Mat.4:2). Seorang yang berpuasa menurut perintah Tuhan Yesus itu hanya diharuskan bagi murid-muridNya yang sudah dianggap layak, sebagai persiapan untuk pelayanan yang akan diberikan Tuhan kepadanya. Jadi puasa yang diperintahkan Tuhan itu sangat berbeda sifatnya dengan puasa yang dilakukan oleh murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi. Dan murid Tuhan Yesus yang dianggap belum layak tidak akan diperintahkanNya melakukan puasa itu.
Mat.4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya lapar lah Yesus.
Mat.6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Dalam pengajaran gereja yang dianggap murid Yesus adalah semua orang yang percaya dan beriman kepadaNya, namun dalam hal ini yang dianggap murid adalah orang yang menyerahkan hidupnya dan berikrar tidak kawin karena namaNya serta sudah dibaptis roh, mereka adalah murid lingkaran dalam (lihat pemuridan oleh Tuhan Yesus (9). Bagi mereka yang mejadi murid lingkaran dalam akan mendapatkan pengajaran langsung dari Nya (Gal.1:11-12) dengan melalui penglihatan dan mimpi serta karunia-karunia Roh yang diberikan kepadanya.
Gal.1:11-12 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.