Minggu, 23 Maret 2014

Lebih Lanjut Tentang Karunia Berbahasa-roh

Karunia Berbahasa roh adalah karunia Roh pertama yang diberikan Tuhan Yesus kepada orang beriman, yaitu orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat manusia; yang telah hidup di Bumi sebagai manusia, yang telah mengajar murid-muridNya, yang telah menderita dan mati di kayu salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia, yang telah bangkit dari kubur dan naik ke Sorga dengan disaksikan oleh murid-murid Nya, dan yang akan turun kembali ke Bumi untuk menjemput semua orang kudus Nya.

Seperti yang telah saya ungkapkan pada tulisan tentang "Bermacam-macam Karunia Roh Kudus" dan "Baptis dengan Roh Kudus dan Karunia Berbahasa roh", bahwa "Karunia Berbahasa roh adalah karunia untuk berkomunikasi kepada Tuhan dengan menggunakan bahasa-bahasa lain yang tidak dimengerti oleh manusia maupun setan. Yang mengerti hanya roh manusia dan Tuhan. Dengan karunia ini rohnya mengungkapkan perasaan-perasaannya yang terdalam, yang tidak dapat diungkapkan dengan bahasa manusia kepada Tuhan, yaitu keluh-kesah atau puji-pujian kepada Tuhan.
Dan Tuhan juga dapat menyampaikan firmanNya melalui bahasa-bahasa lain itu, yang isinya penghiburan, nasihat, atau teguran. Dalam hal ini perlu diterjemahkan oleh orang yang mempunyai karunia mengartikan bahasa roh, bisa oleh orang itu sendiri atau oleh orang lain" (baca: Bermacam-macam Karunia Roh Kudus)
"Baptis dengan Roh Kudus atau Baptis Roh adalah suatu pengalaman yang sangat penting bagi jemaat gereja, karena orang yang dibaptis dengan Roh Kudus akan mendapat tanda karunia bahasa roh yang berguna bagi pertumbuhan imannya. Hal ini sudah dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel dan kemudian juga dikatakan oleh rasul Paulus dalam surat Korintus bahwa siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya atau imannya, sehingga dapat bertumbuh subur dan menghasilkan buah Roh yang disukai Tuhan." (baca: Baptis dengan Roh Kudus dan Karunia Berbahasa roh)
Maka dapat disimpulkan bahwa Karunia Berbahasa Roh adalah merupakan Karunia Roh Kudus pertama yang diberikan Tuhan Yesus kepada orang beriman, sebagai "tanda Baptis Roh" yang berguna untuk membangun diri orang beriman agar dapat bertumbuh menjadi manusia rohani yang sempurna.

Dalam perjalanan hidup orang beriman yang menerima Baptis Roh Kudus, selanjutnya akan mengalami banyak pengalaman-pengalaman rohani dari Tuhan Yesus, mulai dari mendapat mimpi ketika sedang tidur; mendapat penglihatan ketika sedang berdoa dan menyembah Tuhan; mendengar suara Tuhan pada saat sedang tidak tidur (bangun); mendapat pembukaan Firman ketika sedang dalam suasana teduh atau sedang membaca firman Tuhan; menerima Karunia Bernubuat; menerima Karunia Mengartikan Bahasa roh; menerima Karunia Hikmat; menerima Karunia Makrifat; sampai menerima karunia-karunia Roh kudus yang lain (Karunia membuat mukjizat, Karunia mengadakan kesembuhan, dan Karunia membedakan roh).

Ketika seorang beriman telah menerima Baptis Roh Kudus, ia akan mengetahui cara kerja roh mengungkapkan perasaaannya kepada Allah, yaitu dengan menggunakan berbagai ucapan-ucapan lidah yang tidak direncanakan sebelumnya, karena ucapan-ucapan lidah itu keluar diluar akalnya.

Seorang beriman yang sedang mempraktekkan Karunia Berbahasa roh, ia akan merasa sebagai orang ke tiga atau sebagai pendengar dari perkataan-perkataan yang keluar dari mulutnya sendiri, yang merupakan ungkapan perasaan atau keluhan-keluhan dari roh yang disampaikan kepada Allah melalui bahasa roh tersebut, walaupun perasaan dan keluhan itu secara akal tidak pernah disadarinya.

Dan ketika ia berusaha untuk mengintervensi ucapan-ucapan lidahnya dengan kata-kata yang direncanakan, maka yang akan diucapkan lidahnya adalah perkataan-perkataan lain, perkataan yang tidak pernah terpikirkannya.

Dalam kasus ini seperti terdapat tiga pribadi yang sedang berada disana; yaitu dirinya sendiri, yang hanya sebagai pendengar; roh (dari orang beriman itu sendiri), yang aktif berbicara mengungkapkan perasaan hatinya; dan  Tuhan Yesus.

Dalam pengalaman-pengalaman mendapat mimpi, penglihatan, mendengar suara Tuhan, pembukaan Firman, bernubuat, mengartikan bahasa roh, mendapat hikmat, dan pengalaman karunia-karunia Roh Kudus yang lain mempunyai cara kerja yang sama dengan cara kerja Karunia Berbahasa roh, yaitu tidak melibatkan akal manusia (orang beriman itu sendiri). Oleh karena itu Karunia Berbahasa roh adalah karunia Roh Kudus yang pertama diberikan Tuhan Yesus kepada orang beriman dan menjadi dasar bagi orang beriman untuk dapat mengerti bagaimana cara kerja karunia-karunia Roh lain yang akan diterimanya dari Tuhan Yesus, ketika ia telah bertumbuh semakin dewasa. Dari pengertian di atas itu maka dapat dimengerti apabila seorang beriman tidak mungkin mendapat Karunia-karunia Roh Kudus yang lain sebelum mendapat Karunia Berbahasa-roh yang merupakan tanda "Baptis Roh Kudus".

Pada masa sekarang banyak orang beriman melakukan praktek-praktek kesembuhan dan mengusir setan yang dilakukan didalam ibadah gereja, didalam ibadah rumah jemaat, dan didalam ibadah KKR (Kebangkitan Kebangunan Rohani); tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa yang dipraktekkan sebenarnya bukan Karunia Roh Kudus melainkan "doa" memohon kesembuhan bagi orang sakit dan orang yang kesurupan. Apabila Tuhan Yesus berkenan, maka doa itu akan dikabulkan dan disembuhkanlah orang yang yang sakit atau orang yang kesurupan itu. Oleh karena itu yang terjadi dalam prakteknya kadang-kadang ada orang sakit yang disembuhkan, tetapi banyak pula yang tidak disembuhkan. Dalam praktek KKR seorang hamba Tuhan yang berdoa di mimbar memohon kesembuhan kepada Tuhan Yesus bagi orang-orang yang hadir pada saat itu secara umum (dengan harapan Tuhan akan berkenan mengabulkan doanya itu), dan apabila ada salah seorang atau beberapa orang yang disembuhkan dari sakitnya akan diminta untuk bersaksi di atas podium.


Jadi ada perbedaan antara orang beriman yang telah menerima karunia Roh Kudus dan orang beriman yang belum menerima karunia Roh Kudus. Perbedaannya adalah bahwa pada saat orang beriman itu mempraktekkan karunia itu, bagi orang beriman yang telah mempunyai karunia Roh Kudus, ia akan tahu dengan pasti dan yakin bahwa yang dipraktekkannya adalah dari Tuhan maka ia akan berkata-kata dengan penuh keyakinan dan yang dikatakannya adalah benar; sedangkan bagi orang beriman yang belum mempunyai karunia Roh, ia tidak tahu dengan pasti, maka ia hanya berkata-kata sebatas pengetahuannya dan yang dikatakannya bisa saja salah. 
Oleh karena itu hasil praktek yang dilakukan dua orang beriman itu pun berbeda. Dari orang beriman yang mempunyai karunia Roh Kudus, akan dihasilkan suatu pengalaman dan pengetahuan yang bersifat membangun dan tetap, baku, tidak berubah-ubah, yang tersusun menjadi satu pengenalan akan Tuhan dari pengalaman rohani yang satu kepada pengalaman rohani berikutnya, dan semua pengalaman yang diperolehnya itu merupakan pengetahuan firman Allah yang membentuk satu pengajaran rohani yang utuh, sistematis, dan masuk akal. Disamping itu juga selaras dengan pengalaman dan pengetahuan orang-orang beriman lain yang menerima karunia-karunia Roh Kudus, baik pengalaman dan pengetahuan orang-orang beriman yang tertulis dalam Alkitab (Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Daud, Salomo, nabi-nabi, Yesus, dan para rasul) maupun pengalaman dan pengetahuan orang-orang beriman yang tidak tertulis dalam Alkitab; baik yang terjadi pada masa lampau maupun yang terjadi masa sekarang dan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Berkenaan dengan karunia Roh Kudus yang berhubungan dengan kuasa menyembuhkan, kuasa membuat mukjizat, dan kuasa membedakan roh; maka bagi orang beriman yang telah menerima karunia kuasa itu, akan tahu dengan pasti bahwa semua yang dilakukannya akan terjadi, dan semuanya berasal dari Tuhan; semua yang didoakannya akan didengar Tuhan dan dikabulkanNya, karena sesuai dengan kehendak Tuhan. dan juga telah dijanjikan oleh Tuhan Yesus Kristus 
(Mat.21:18-22; Mrk.11:20-26). Sebagai contohnya adalah yang dilakukan rasul Petrus yang menyembuhkan orang lumpuh di pintu masuk Bait Allah (Kis.3:1-8).

Mat.21:18-22. Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

Mrk.11:20-26. Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering." Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)

Kis.3:1-8. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami." Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah benar bahwa Karunia Berbahasa roh merupakan karunia pertama bagi orang beriman yang diberikan Tuhan Yesus kepada jemaatnya, sebab dengan melalui Karunia Berbahasa roh ini orang beriman dilatih untuk belajar hidup dengan iman; tidak hidup dengan mengandalkan akalnya, kepintarannya, atau kekuatannya sendiri, melainkan hidup dengan hanya mengandalkan Tuhan saja. Dan menjadi pengalaman dasar bagi orang beriman agar dapat menggunakan Karunia-karunia Roh yang lain yang akan diberikan Tuhan Yesus kepadanya. 

  

Tidak ada komentar: