"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu," adalah satu perkataan Tuhan Yesus Kristus yang sering dikutip jemaat gereja untuk mengingatkan sesamanya yang sedang mempunyai masalah dalam hidupnya. Karena jemaat mempunyai pemahaman bahwa orang beriman yang mempunyai masalah akan mendapat pertolongan Tuhan dan akan dilepaskan dari masalahnya bila rajin bergereja dan aktif mengikuti kegiatan gerejani; mulai dari Ibadah Kebaktian Gereja; Pendalaman Alkitab (PA); Pekhabaran Injil (PI); Doa Pagi; Kebaktian Doa dan Penyembahan; Pelayanan Sekolah Minggu; Pembacaan Alkitab dan Doa pribadi setiap hari; mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR); dan kegiatan-kegiatan gereja yang lain.
Orang beriman percaya, bahwa Tuhan akan memberkati hidup mereka bila mereka melakukan semua itu, sehingga semuanya akan dimudahkan, baik dalam usaha atau dalam pekerjaannya; dalam berdagang atau dalam berkarier di tempatnya bekerja.
Pemahaman tersebut di atas adalah pemahaman yang sangat naif, dan tidak sesuai dengan Injil Tuhan. Kesalahan ini diakibatkan karena pusat perhatian mereka hanya pada satu ayat itu saja, dan mengabaikan sembilan ayat lainnya, yang merupakan satu kesatuan perikop dalam Injil Matius pasal 6:25-34 itu. Ayat di atas akan dapat dipahami dengan benar bila memperhatikan sembilan ayat yang lain, terutama ayat pertama yang merupakan pembukaan dari perikop ini: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai."
Pesan Tuhan Yesus Kristus dalam perikop ini, pada intinya adalah supaya orang percaya menjalani hidupnya dengan penuh sukacita dan damai sejahtera; tidak kuatir akan makanan, pakaian, dan masa depan mereka; menjalani hidup dengan sepenuh iman kepadaNya, dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan, karena percaya bahwa Tuhan akan mencukupkan makanan, pakaian, dan akan memelihara masa depannya.
Pelajaran Tuhan Yesus Kristus itu sulit dimengerti oleh orang yang masih berpikiran duniawi, karena hatinya tidak penuh sukacita dan damai sejahtera, hatinya selalu dihantui perasaan kuatir. Hidup mereka hanya untuk mengejar keinginan-keinginan duniawi supaya mendapat pengakuan manusia (orang lain), baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan kerjanya. Topik mengenai hal seperti inilah yang ditulis rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus. Dikatakannya, seorang yang berpikiran duniawi hanya akan memusatkan perhatiannya pada perkara-perkara duniawi; tetapi orang yang berpikiran rohani akan memusatkan perhatiannya pada perkara-perkara Tuhan, yaitu bagaimana agar Tuhan berkenan kepadanya (1Kor.7:32-34).
1Kor.7:32-34. Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Perkataan rasul Paulus itu mempunyai pesan bahwa "Seorang beriman hanya akan dapat berserah kepada Tuhan, dan hidup tanpa kekuatiran, apabila ia tidak menikah (tidak beristri atau tidak bersuami)," kesimpulan itu muncul oleh karena rasul Paulus membandingkan dua orang yang mempunyai status berbeda, yaitu orang yang menikah dengan orang yang tidak menikah. Kesimpulan itu menjadi jembatan bagi pembaca Injil kepada pemahaman akan perkataan Tuhan Yesus Kristus di atas;
Dengan demikian maka perkataan Tuhan Yesus Kristus di atas dapat diartikan "Hanya orang yang tidak menikah saja yang dapat hidup tanpa kekuatiran." Dalam hal ini yang dimaksud dengan "orang yang tidak menikah" adalah orang yang tidak kawin karena Kerajaan Allah, bukan karena cacat dari lahir atau karena dibuat tidak dapat kawin oleh orang lain (Mat.19:10-12).
Mat.19:10-12. Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Dengan memahami sembilan ayat yang pertama (Mat.6:25-32) maka kalimat selanjutnya akan dapat dimengerti dengan benar. Kalimat "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" terdiri dari dua pokok pikiran yang merupakan sebab-akibat (causa-prima), dimana kalimat "carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya" menjadi sebab bagi kalimat yang mengikutinya. Kalimat ini dapat dimengerti dengan terang perkataan Tuhan Yesus Kristus yang merupakan salah satu dari sepuluh hukum baru yang diperintahkanNya dalam khotbah di bukit, yaitu: "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan" (Mat.5:6) yang menunjuk kepada orang yang senantiasa berusaha hidup sesuai dengan firman Tuhan (Mat. 4:4); karena Tuhan adalah sumber kebenaran (Yoh. 14:6) maka bagi yang mencari akan mendapatkannya (Mat.7:7) dan ia yang mendapat akan dimampukan hidup di jalan Tuhan (Mzm. 119:105).
Mat. 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Mat. 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Mat.7:7-11. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Mzm. 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Kalimat yang mengikuti, yaitu: "semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" adalah akibat yang timbul karena penyebab dari padanya terpenuhi, yaitu apabila seorang beriman hidup sesuai dengan firman Tuhan, tidak kuatir akan hidupnya, dan hatinya selalu penuh sukacita dan damai sejahtera.
Orang beriman yang masih berpikiran duniawi hanya memikirkan dan mengharapkan kekayaan harta-benda duniawi; uang, kekuasaan dan kehormatan selama hidupnya. Tetapi Tuhan Yesus Kristus kepada orang beriman yang berpikiran rohani memberikan lebih dari pada itu, karena Ia akan mengganti semua yang telah ditinggalkannya karena mengikut Dia, seratus kali lipat banyaknya. Dan semuanya itu diterimanya pada masa sekarang, semasa ia masih hidup di dunia; dan hidup kekal di sorga kelak (Mat.19:27-30; Mrk.10:28-31).
Mat.19:27-30. Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Mrk.10:28-31. Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Dengan pemahaman diatas maka perkataan Tuhan Yesus Kristus "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu," tidak dapat diberlakukan untuk semua orang, melainkan hanya akan berlaku bagi orang beriman yang mempunyai pikiran yang rohani. Dan semuanya itu berlaku pada masa sekarang, selama ia hidup di dunia. Ia akan mendapat ganti semua yang ditinggalkannya seratus kali lipat; Ia akan menerima beratus-ratus rumah ganti rumah yang ditinggalkannya; ia akan menerima beratus-ratus saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang ganti saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang yang ditinggalkannya. Dan yang lebih berharga daripada segalanya itu Allah akan memberinya hidup kekal di sorga.
Orang beriman percaya, bahwa Tuhan akan memberkati hidup mereka bila mereka melakukan semua itu, sehingga semuanya akan dimudahkan, baik dalam usaha atau dalam pekerjaannya; dalam berdagang atau dalam berkarier di tempatnya bekerja.
Pemahaman tersebut di atas adalah pemahaman yang sangat naif, dan tidak sesuai dengan Injil Tuhan. Kesalahan ini diakibatkan karena pusat perhatian mereka hanya pada satu ayat itu saja, dan mengabaikan sembilan ayat lainnya, yang merupakan satu kesatuan perikop dalam Injil Matius pasal 6:25-34 itu. Ayat di atas akan dapat dipahami dengan benar bila memperhatikan sembilan ayat yang lain, terutama ayat pertama yang merupakan pembukaan dari perikop ini: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai."
Pesan Tuhan Yesus Kristus dalam perikop ini, pada intinya adalah supaya orang percaya menjalani hidupnya dengan penuh sukacita dan damai sejahtera; tidak kuatir akan makanan, pakaian, dan masa depan mereka; menjalani hidup dengan sepenuh iman kepadaNya, dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan, karena percaya bahwa Tuhan akan mencukupkan makanan, pakaian, dan akan memelihara masa depannya.
Pelajaran Tuhan Yesus Kristus itu sulit dimengerti oleh orang yang masih berpikiran duniawi, karena hatinya tidak penuh sukacita dan damai sejahtera, hatinya selalu dihantui perasaan kuatir. Hidup mereka hanya untuk mengejar keinginan-keinginan duniawi supaya mendapat pengakuan manusia (orang lain), baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan kerjanya. Topik mengenai hal seperti inilah yang ditulis rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus. Dikatakannya, seorang yang berpikiran duniawi hanya akan memusatkan perhatiannya pada perkara-perkara duniawi; tetapi orang yang berpikiran rohani akan memusatkan perhatiannya pada perkara-perkara Tuhan, yaitu bagaimana agar Tuhan berkenan kepadanya (1Kor.7:32-34).
1Kor.7:32-34. Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Perkataan rasul Paulus itu mempunyai pesan bahwa "Seorang beriman hanya akan dapat berserah kepada Tuhan, dan hidup tanpa kekuatiran, apabila ia tidak menikah (tidak beristri atau tidak bersuami)," kesimpulan itu muncul oleh karena rasul Paulus membandingkan dua orang yang mempunyai status berbeda, yaitu orang yang menikah dengan orang yang tidak menikah. Kesimpulan itu menjadi jembatan bagi pembaca Injil kepada pemahaman akan perkataan Tuhan Yesus Kristus di atas;
Dengan demikian maka perkataan Tuhan Yesus Kristus di atas dapat diartikan "Hanya orang yang tidak menikah saja yang dapat hidup tanpa kekuatiran." Dalam hal ini yang dimaksud dengan "orang yang tidak menikah" adalah orang yang tidak kawin karena Kerajaan Allah, bukan karena cacat dari lahir atau karena dibuat tidak dapat kawin oleh orang lain (Mat.19:10-12).
Mat.19:10-12. Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Dengan memahami sembilan ayat yang pertama (Mat.6:25-32) maka kalimat selanjutnya akan dapat dimengerti dengan benar. Kalimat "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" terdiri dari dua pokok pikiran yang merupakan sebab-akibat (causa-prima), dimana kalimat "carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya" menjadi sebab bagi kalimat yang mengikutinya. Kalimat ini dapat dimengerti dengan terang perkataan Tuhan Yesus Kristus yang merupakan salah satu dari sepuluh hukum baru yang diperintahkanNya dalam khotbah di bukit, yaitu: "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan" (Mat.5:6) yang menunjuk kepada orang yang senantiasa berusaha hidup sesuai dengan firman Tuhan (Mat. 4:4); karena Tuhan adalah sumber kebenaran (Yoh. 14:6) maka bagi yang mencari akan mendapatkannya (Mat.7:7) dan ia yang mendapat akan dimampukan hidup di jalan Tuhan (Mzm. 119:105).
Mat. 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Mat. 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Mat.7:7-11. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Mzm. 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Orang beriman yang masih berpikiran duniawi hanya memikirkan dan mengharapkan kekayaan harta-benda duniawi; uang, kekuasaan dan kehormatan selama hidupnya. Tetapi Tuhan Yesus Kristus kepada orang beriman yang berpikiran rohani memberikan lebih dari pada itu, karena Ia akan mengganti semua yang telah ditinggalkannya karena mengikut Dia, seratus kali lipat banyaknya. Dan semuanya itu diterimanya pada masa sekarang, semasa ia masih hidup di dunia; dan hidup kekal di sorga kelak (Mat.19:27-30; Mrk.10:28-31).
Mat.19:27-30. Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Mrk.10:28-31. Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Dengan pemahaman diatas maka perkataan Tuhan Yesus Kristus "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu," tidak dapat diberlakukan untuk semua orang, melainkan hanya akan berlaku bagi orang beriman yang mempunyai pikiran yang rohani. Dan semuanya itu berlaku pada masa sekarang, selama ia hidup di dunia. Ia akan mendapat ganti semua yang ditinggalkannya seratus kali lipat; Ia akan menerima beratus-ratus rumah ganti rumah yang ditinggalkannya; ia akan menerima beratus-ratus saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang ganti saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang yang ditinggalkannya. Dan yang lebih berharga daripada segalanya itu Allah akan memberinya hidup kekal di sorga.