'Doa Bapa Kami' yang diajarkan Tuhan Yesus dimengerti orang beriman yang membacanya dengan bermacam-macam cara. Ada orang beriman yang mengira bahwa doa
yang diajarkan Tuhan Yesus adalah doa yang baku, sehingga menggunakannya sebagai doa secara utuh, tepat sebagaimana adanya dan menirukan setiap kata perkataanNya. Bahkan ada gereja yang mengajarkan untuk
mengucapkan doa itu berulang-kali sampai puluhan-ratusan kali, bahkan sampai ribuan kali.
Bila diperhatikan dengan teliti kalimat per kalimat dalam "Doa Bapa Kami" yang diajarkan Tuhan Yesus , maka Ia mengajarkan cara berdoa yang benar kepada keduabelas muridNya pada saat itu dan orang beriman pada masa sekarang (Luk.11:2-4).
Bila diperhatikan dengan teliti kalimat per kalimat dalam "Doa Bapa Kami" yang diajarkan Tuhan Yesus , maka Ia mengajarkan cara berdoa yang benar kepada keduabelas muridNya pada saat itu dan orang beriman pada masa sekarang (Luk.11:2-4).
Luk.11:2-4. Jawab
Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskan
lah namaMu; datanglah KerajaanMu. Berikanlah kami setiap hari makanan
kami secukupnya, dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun
mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa
kami ke dalam pencobaan.”
Injil Lukas yang ditulis dalam bentuk laporan dokter Lukas kepada Theofilus yang memuat 'Doa Bapa Kami' dapat diyakini sebagai doa yang tepat sama dengan doa yang diajarkan Tuhan Yesus pada waktu itu, mengingat bahwa profesinya sebagai dokter mempunyai kebiasaan mengamati, mencatat dan meneliti dengan cermat dan seksama.
Dan dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus (Luk.11:2-4) terdapat lima hal yang harus diperhatikan murid-muridNya ketika mereka berdoa, yaitu:
1. Bapa, dikuduskanlah namaMu.
2. Datanglah KerajaanMu.
3. Berikanlah kami setiap hari makanan
kami secukupnya.
4. Ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun
mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami.
5. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.
5. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.
1. Bapa, dikuduskanlah namaMu.
Hal pertama yang diucapkan dalam doa orang beriman adalah mengucapkan puji-pujian kepada Allah yang maha kudus, sebagai ucapan syukur karena telah mendapat kasih karuniaNya. Puji-pujian mengingatkan bahwa ia adalah orang yang sebenarnya tidak pantas mendapat kasih karunia dari Allah. Karena ia tidak mempunyai sesuatu yang berharga, yang pantas dan sepadan untuk membalas kasihNya itu, ia hanya bisa membalas kasih Allah dengan selalu mengingat firmanNya dan melakukannya.
Tuhan Yesus murid-muridNya untuk memanggil Allah, 'Bapa', karena pada saat seseorang bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, Roh Kudus masuk dan diam di dalam dirinya dan ia telah dilahirkan kembali oleh Roh; ia dilahirkan sebagai manusia baru, yang mempunyai pikiran rohani dan bertumbuh dalam roh dan kebenaran ( Yoh.3:1-8), dan setelah dewasa menghasilkan buah Roh sebagai persembahan yang berbau harum dan menyenangkan Nya.
Yoh.3:1-8. Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Dalam doa itu, Ia mengajarkan dengan kalimat pembuka: "Bapa, dikuduskanlah namaMu" yang secara implisit dapat menjadi kalimat yang berbunyi: "Bapa, dikuduskanlah Engkau dalam nama Yesus."
'Yesus' adalah nama Allah yang sebelumnya dirahasiakanNya bagi bangsa Israel jasmani (dan baru diungkapkan kepada bangsa Israel rohani). Karena sesungguhnya adalah benar bahwa Allah tidak memerlu nama bagi diriNya, tetapi karena banyak illah (allah buatan) manusia, maka Ia memberi nama bagi diriNya.
Nama 'Yesus' adalah penyesuaian dalam bahasa Yunani yang berasal dari bahasa Aram: 'Yesua' atau dari bahasa Ibrani: 'Yehosua' yang berarti 'Allah menyelamatkan' (Mat.1:21). Oleh karena itu seorang beriman yang berdoa harus mengawalinya dengan menyebut nama 'Yesus' dengan kalimat: "Bapa yang kusembah dalam nama Yesus". Dengan menyebutkan namaNya maka akan selalu mengingatkan orang beriman bahwa ia telah diselamatkanNya. Dan dengan menyebut nama "Yesus" dalam doa orang beriman maka Tuhan Yesus Kristus yang akan hadir, sehingga roh lain tidak dapat masuk menyesatkannya.
Mat.1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
2. Datanglah KerajaanMu.
Hal ke dua yang harus diucapkan dalam doa orang beriman adalah memohon kepada Allah supaya Kerajaan Allah hadir dalam hatinya sehingga suka-cita dan damai sejahtera selalu hidupnya. Dengan demikian ia dapat menjalani hidupnya dengan penuh rasa syukur dan diberi kemampuan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik sesuai dengan firmanNya dan Allah berkenan kepadanya.
Setiap orang yang beriman akan merasakan kehadiran Kerajaan Allah dalam hatinya sejak ia masih hidup di dunia yang fana sampai ke dalam dunia yang kekal. Karena Kerajaan Allah telah hadir di dunia sejak kedatangan Tuhan Yesus Kristus dan akan menjadi nyata ketika Ia datang kembali untuk yang ke dua kalinya. Oleh karena itu orang beriman akan hidup tidak mengikuti aturan-aturan biasa yang berlaku dalam dunia orang yang hidup secara duniawi, untuk mengejar segala sesuatu yang ada dalam dunia. yang dilakukan orang beriman adalah perintah Tuhan Yesus yang berfirman: "Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala" (Luk.10:1-12).
Luk.10:1-12. Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Luk.10:1-12. Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
3. Berikanlah kami setiap hari makanan
kami secukupnya.
Hal ke tiga yang diajarkan Tuhan Yesus adalah bahwa seorang beriman tidak kuwatir akan makan, minum, pakaian dan masa depannya ( Mat.6:25-34), karena semua itu sudah diberikan Allah kepada semua manusia yang hidup di dunia tanpa membeda-bedakan; baik ia seorang yang telah beriman atau tidak beriman, baik ia seorang perempuan atau laki-laki, atau ia seorang yang baik atau seorang yang jahat.
Mat.6:25-34. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Dengan perkataan ini Tuhan Yesus mengajarkan bahwa seorang beriman cukup bersyukur atas berkat duniawi yang sudah diperolehnya dan tidak perlu berdoa meminta segala sesuatu yang bersifat duniawi, melainkan meminta hal yang rohani. Karena dengan demikian ia sedang mengumpulkan harta di sorga yang bersifat kekal; dan harta yang dikumpulkannya itu tidak dapat dicuri orang (
Mat.6:19-24).
Mat.6:19-24. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Mat.6:19-24. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Bagi orang beriman yang sudah berkecukupan yang masih berdoa tentang hal makan, minum dan pakaian menunjukan bahwa ia sebenarnya masih tetap orang duniawi, dan roh Allah belum diam di dalam dirinya; ia masih manusia lama yang belum lahir kembali menjadi manusia baru ( Yoh.14:15-17; Rm.8:9).
Yoh.14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Rm.8:9. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
4. Ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun
mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami.
Hal ke empat yang diajarkan Tuhan Yesus adalah menjadikan doa sebagai saat untuk merefleksikan diri atas apa yang diperbuat dan dilakukannya sepanjang hari, dan bila mana menemukan ada sesuatu hal yang salah segera meminta pengampunan kepadaNya. Dan mau bermurah hati mengampuni orang yang bersalah kepadanya sebagaimana Allah telah bermurah hati kepadanya (Mat.18:21-35).
Mat.18:21-35. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Adalah tidak mungkin Allah mengampuni orang yang tidak mau bermurah hati mengampuni kesalahan orang lain kepadanya. Seorang yang mau bermurah hati mengampuni kesalahan orang lain menunjukan
bahwa Roh yang tinggal diam dalam diri
orang itu telah bertumbuh dan berbuah. Dan buah Roh yang dihasilkannya sesuai dengan yang diperbuat dan dilakukan dalam hidupnya.
Seringkali orang beriman melupakannya dan egois, menganggap orang lain yang selalu bersalah kepadanya dan ia yang paling benar dan tidak pernah melakukan kesalahan pada orang lain (
Mat.7:1-5). Sehingga Tuhan Yesus Kristus mengajar orang beriman untuk selalu melakukan instropeksi diri dalam doanya .
Mat.7:1-5. "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
5. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.
Hal ke lima yang diajarkan adalah memohon diberi kekuatan supaya dapat hidup menurut yang diperintahkanNya, dan terhindar dari perbuatan dosa yang dimurkaiNya. Sehingga ketika ia dihadapkan pada keadaan yang menyesakkan hatinya, ia pun tidak sampai melakukan perbuatan diluar firman Tuhan.
Bermacam-macam orang yang harus ditemuinya, ada yang baik, ada yang jahat , tetapi banyak juga yang munafik, dan Tuhan Yesus mengingatkan orang beriman untuk melakukan segala sesuatu dengan berhikmat (Mat.10:16), agar dapat terhindar dari segala tipu daya dan jerat Iblis yang mengintai anak-anak Tuhan (1Ptr.5:8). Sehingga tidak jatuh dalam dosa dan
hatinya
tidak menjadi tawar terhadap Tuhan.
Mat.10:16. "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
1Ptr.5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Mat.10:16. "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
1Ptr.5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.