Senin, 08 April 2013

BAIT ALLAH ( 2 )

Akankah Bait Suci Orang Yahudi Dibangun Kembali?

(Pasal 9 buku "Exploding the Israel Deception). 

Saat ini (pada waktu artikel ini di tulis-red) beberapa organisasi berkebangsaan Yahudi di Yerusalem sedang mempersiapkan pembangunan kembali Bait Suci (Kaabah) yang ketiga . Sebuah buku rohani Kristen yang terkenal berjudul "The Edge of Time (Di penghujung Waktu) oleh Peter dan Patti Lalonde, memberikan laporan sebagai berikut: "Sebuah model (maket) dari Bait Suci yang ketiga telah dibuat dan dipajang di kota Yerusalem kuno. Bahkan daftar calon-calon imam yang akan melayani di Bait Suci tersebut telah dibuat secara komputerisasi, dan pelajar-pelajar rabbinik telah di'training' untuk menjalankan ritual dan tata cara pengorbanan di Bait Suci seperti yang pernah berlangsung jaman dahulu." Jutaan orang Kristen sekarang percaya bahwa memang betul Alkitab menubuatkan akan hal itu. Tapi apakah itu benar? Mungkinkah bahwa teori "Bait Suci yang ketiga" adalah suatu penipuan besar lainnya di akhir zaman ini?


Pertama-tama, mari kita fokuskan pada apa yang terjadi sebelum Bait yang kedua dihancurkan. Ketika Yesus Kristus mati, "tirai di Kaabah terbelah dua dari atas sampai ke bawah; dan terjadi gempa bumi." (Matius 27:51). Dengan merobek tirai itu, Allah yang Maha Kuasa memperlihatkan kepada umat manusia bahwa nilai dari korban-korban binatang sudah berakhir. Pelayanan dari Kaabah duniawi telah tiba pada kesudahannya. Mengapa? Karena sudah ada Korban Agung yang dipersembahkan! Beberapa tahun kemudian, Paulus menulis dalam kaitannya dengan Kaabah duniawi, 'Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya." Ibrani 8:13. Pada tahun 70 Masehi, Kaabah yang kedua dihancurkan oleh prajurit Roma.
 

Sekarang pikirkan sebentar. Akankah tangan pemeliharaan Tuhan membawa bangsa Yahudi untuk membangun Kaabah ketiga? Akankah Bapa di surga memprakarsai dimulainya kembali pengorbanan-pengorbanan yang telah diakhiri oleh AnakNya? Ketika Yesus berteriak "Sudah selesai" (Yohanes 19:30), Dia mengakhiri semua upacara korban. Dia adalah Korban yang akhir (final)! Dengan demikian, tidakah dengan memulai kembali upacara korban berarti menyangkal Yesus Kristus sebagai Mesias? Jika Israel benar-benar membangun Kaabah ketiga dan mulai mempersembahkan korban-korban, akankah ini merupakan penolakan resmi secara nasional terhadap Juruselamat? Apa yang terjadi 2000 tahun lalu ketika pemimpin-pemimpin Israel secara resmi menolak Mesias mereka? Akibatnya adalah bencana! Lebih dari satu juta orang Yahudi mati terbunuh.


Ada tiga bagian dari Alkitab yang digunakan saat ini oleh umat Kristen untuk mendukung teori 'Kaabah ketiga". Yaitu:
Daniel 9:27; Berbagai kata-kata "Bait Suci" yang terdapat di kitab Wahyu; dan II Tesalonika 2:4. Namun dalam ketiga bagian tersebut tidak disebutkan apapun mengenai Kaabah yang akan "dibangun kembali". Dalam Perjanjian Lama, mayoritas dari Alkitab diarahkan kepada pembangunan kepada pembangunan Kemah Suci (tabernakel) di padang belantara, Kaabah pertama dan Kaabah kedua (keluaran pasal 25-40; I Raja-raja 6, Ezra 3-6). Tapi untuk pembangunan Kaabah ketiga, tidak ditemukan dalam Alkitab.


Argumentasi I : Daniel 9 :27

Pelajar-pelajar nubuatan menyatakan bahwa Daniel 9:27 menggambarkan datangnya seseorang yang akan "menghentikan korban-korban (menghentikan korban sembelihan dan korban santapan)". Menurut mereka ini pasti menunjuk kepada sosok Antikris di akhir jaman yang akan menghentikan korban-korban dalam Kaabah yang telah dibangun kembali. Tapi dalam bab 5 buku ini ( 70 minggu khayal Daniel), telah dibuktikan bahwa adalah Yesus Kristus yang telah menghentikan korban atau menyebabkan korban-korban berhenti (to cause sacrifice to cease), yang dibuatNya 2000 tahun lalu melalui kematianNya di kayu salib. Dengan mempersembahkan diriNya sebagai korban, yang hanya sekali untuk selamanya, Dia mengakhiri semua upacara korban.


Argumentasi 2 : Teks mengenai "Bait Suci" dalam kitab Wahyu

Semua teks-teks tersebut berkenaan dengan Kaabah atau Bait Suci Surgawi, bukan mengenai Kaabah ketiga yang dibangun kembali di bumi. Wahyu 11: 19 mengatakan "Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga"; Wahyu 14:17 mengatakan "Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga"; Wahyu 15:5 menyatakan bahwa "... aku melihat orang membuka Bait Suci--kemah kesaksian--di sorga"; dan Wahyu 16: 17 mengatakan "... dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu ...". 
Jadi memang ada sebuah Bait Suci di sorga. Dan di Bait Suci inilah Yesus Kristus, Imam Besar Agung kita, saat ini mempersembahkan darahNya untuk kepentingan kita (Ibrani 8 : 1,2; 9:12,14). Kepada Bait Suci inilah kita harus mengarahkan pandangan kita (Ibrani 10:19-22). Mengenai topik ini akan dibahas lebih dalam dalam bab 12 buku ini (Exploding the Israel Deception)


Argumentasi  3 : II Tesalonika 2: 4

Mungkin ini adalah ayat yang paling mendukung teori "Bait Suci ketiga". Di sini Paulus menulis bahwa Antikris akan "duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah". Hal Lindsey mengomentari:"Sudah dipastikan bahwa Bait Suci akan dibangun kembali. Nubuatan menyatakannya. Antikris akan duduk di Bait Allah dan menyatakan diri sebagai Allah (II Tes 2:4). Kita harus menyimpulkan bahwa Bait Suci ketiga akan dibangun di tempatnya semula di kota Yerusalem kuno." 
II Tessalonika 2: 1-8 adalah perikop yang paling sering dipertentangkan di Alkitab. Sekarang saatnya untuk menganalisa bagian ini dengan hati-hati. Saya akan membawa kita semua kepada sejarah dari kaum Protestan, doktrin yang banyak diterima di Eropa, Inggris dan Amerika selama 300 tahun sejak jaman Reformasi.



Analisa II Tesalonika  2: 1-8


Ayat 1 : "Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,...".
Yesus akan datang dan mengumpulkan umatNya. Kata Yunani yang digunakan untuk "datang" adalah "parousia" yang secara jelas menunjuk kepada Kedatangan Kristus yang kedua (Matius 24:27).


Ayat 2 "supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba." 
Disini Paulus memperingatkan jemaat di Tesalonika agar jangan dibuat susah oleh siapapun yang menyatakan bahwa "hari Tuhan" dimana Dia akan "mengumpulkan" umatNya "telah tiba" pada abad pertama saat itu, tidak..., sesuatu yang besar harus terjadi dahulu.


Ayat 3 "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,"
Disini Paulus jelas menyatakan bahwa hari itu (dimana Yesus datang mengumpulkan umatNya) tidak akan datang sebelum datangnya "murtad" dan Antikris dinyatakan. Jadi, berlawanan dengan opini yang banyak dianut orang yang menyatakan bahwa umat Tuhan akan dikumpulkan (diangkat) sebelum Antikris dinyatakan (sebelum masa Antikris). Paulus me'wanti-wanti' "Janganlah kamu disesatkan dengan cara bagaimanapun juga". 

Kata "murtad" berasal dari kata Yunani "apostasia" yang artinya "murtad" dari kebenaran. Jadi, akan ada dalam sejarah ke Kristenan, seperti juga dalam sejarah israel, "kemurtadan" terhadap Firman Tuhan yang berakibat kepada bangkitnya Antikristus. Paulus menyebut Antikris sebagai "manusia durhaka". Sebutan ini sebenarnya menunjuk kepada nubuatan yang lebih awal dalam Daniel pasal 7.
 

Daniel pasal 7 menubuatkan bangkitnya sebuah "tanduk kecil" dengan "mata seperti mata manusia". Daniel 7:8. Daniel tidak berkata bahwa tanduk kecil itu seorang manusia, tetapi mempunyai "mata seperti mata manusia". Tanduk ini akan muncul dari "binatang yang ke empat", atau "kerajaan keempat" (ayat 23), yang adalah Kekaisaran Romawi. Dia akan muncul "diantara" sepuluh tanduk di Eropa (ayat 8), akan berbicara dengan sombong menentang Tuhan (ayat 8, 25) dan akan "memerangi orang-orang kudus" (ayat 21) dalam sejarah kekristenan.
 

Paulus juga menyebut Antikris "yang harus binasa", sebutan mana yang Yesus pakai untuk Yudas (Yohanes 17:12). Yudas adalah "orang dalam", seorang rasul, satu diantara dua belas. Yudas mencium Yesus, menyebut dia "Rabi" (Markus 14:45). Tapi itu merupakan ciuman penghianatan. Dengan menyebut Antikris "yang harus binasa", Paulus memberikan kita petunjuk bahwa penipu ini bukanlah diktator kafir seperti Adolf Hitler, tetapi merupakan "rasul" Kristus yang dikenal orang. Tapi kenyataannya, dia adalah rasul palsu. (Lihat II Korintus 11:13).


Ayat 4 : "yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah."

Paulus tidak mengatakan (seperti yang dipercaya banyak orang ) bahwa Antikris akan memasuki Bait Suci dan berkata "Akulah Allah". Tetapi, dia akan duduk "menyatakan diriNya sebagai Allah". Perbedaan ini memang tidak kentara, tapi sangat penting. Antikris tidak akan mengatakan secara demikian (secara eksplisit mengatakan diriNya adalah Allah), sebab hal itu akan terlalu jelas di mata orang. Antikris akan "duduk". Tidak berarti dia akan duduk di atas sebuah kursi. Bahasa Alkitab "duduk" berarti "duduk di posisi yang berwenang". Yesus Kristus sekarang "duduk" di sebelah kanan Allah (Markus 16:19). Dia memegang wewenang tertinggi, satu-satunya 'Pengantara' antara Allah dan manusia (I Timotius 2:5). Menurut Paulus, Antikris akan secara licik "duduk" di posisi yang berwenang, suatu posisi yang menentang wewenang tertinggi yang ada pada Yesus Kristus!

Antikris "duduk di Bait Allah". Ini teks kuncinya. Jutaan umat Kristen yang tulus, seperti Hal Lindsey, mengaplikasikan ini kepada Bait ketiga yang akan didirikan di Yerusalem. Tapi apakah itu benar? Pikirkanlah! Jika ada sekelompok orang Yahudi, yang tidak mempercayai korban Agung dari Yesus Kristus, dimana mereka akan membangun Bait ketiga, dapatkah Bait yang mereka bangun disebut "Bait Allah"? Tidak! Karena Bait itu sendiri merupakan pernyataan penolakan terhadap Yesus Kristus. Perhatikan apa yang dikatakan komentator Alkitab terkenal Adam Clarke terhadap tulisan Paulus: "Rasul tidak bermaksud bahwa Bait Allah adalah bait di Yerusalem, karena dia tahu bait tersebut akan dihancurkan beberapa tahun lagi. Setelah kematian Kristus Bait di Yerusalem tidak pernah disebut oleh para rasul sebagai Bait Allah."


Kata Yunani yang digunakan Paulus di sini untuk "Bait Allah" adalah "naos". Suatu kenyataan bahwa setiap kali Paulus menggunakan kata "naos" dalam surat-suratnya, dia selalu mengaplikasikannya BUKAN kepada bangunan di Yerusalem, tetapi kepada Gereja (jemaat)! Paulus menulis kepada Jemaat Allah di Korintus, demikian : "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait (naos) Allah? (I Kor 1:2; 3:16; lihat juga II Kor 6:16; Efesus 2: 19-22). Jadi bagi Paulus, "Bait Allah" adalah Jemaat Allah. Inilah tempat di mana Antikris akan duduk! Dia akan memasuki jemaat dengan tipu daya, seperti Yudas, satu diantara duabelas. Kemudian dia akan "duduk" di posisi yang ditinggikan, mempunyai kewenangan mutlak, yang akan secara halus dan tidak kentara meniru atau memalsukan kewenangan dari Yesus Kristus.


Jika misalnya Anda adalah iblis, tidakkah Anda akan berbuat seperti itu? Anda tidak akan menghabiskan banyak waktu Anda untuk berkeliaran di bar. Sasaran Anda adalah menipu umat Kristen! Jika Anda setan, akankah Anda terang-terangan melawan Allah atau Anda akan menyelinap ke gereja, masuk ke belakang mimbar, dan kemudian membawakan khotbah? (lihat Kisah 20:28-31; I Timotius 4:1; II Tim 4:3,40). Inilah yang sebenarnya Paulus hendak katakan mengenai apa yang Antikris akan perbuat! yang dengan kepandaiannya akan memasuki Bait Allah, yaitu jemaat Tuhan, dan kemudian akan "duduk" di posisi yang berwenang mutlak untuk menyatakan hal-hal yang berkaitan dengan doktrin kekristenan.


Matthew Henry, yang mempunyai kepercayaan yang berakar kuat dalam sejarah Protestanisme, memberikan komentar: "(Paulus) membicarakan beberapa kemurtadan besar. Orang itu akan disebut manusia durhaka, yang harus binasa. Sebutan-sebutan ini hanya bisa diaplikasikan dengan tepat pada kepausan. Bishop Roma tidak hanya menentang otoritas Tuhan, tetapi telah meninggikan dirinya mengatasi Tuhan. Antikris disebut di sini sebagai perampas otoritas milik Tuhan dalam gereja Kristen, dan kepada siapa lagi hal ini diterapkan kalau bukan kepada Bishop Roma?"
Pandangan di atas juga dimiliki oleh John Wycliffe, William Tyndale, Martin Luther, John Calvin, para penerjemah Alkitab versi King James, John Wesley, Sir Isaac Newton, Charles Spurgeon, Bishop J.C. Ryle, Dr. Martyn Lloyd-Jones, dan para pengikut reformasi Protestan yang tak terhitung banyaknya.


Ayat 5 dan 6 : "Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu? Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya."

Kalimat ini sangat banyak diperdebatkan. Kebanyakan pelajar-pelajar nubuatan masa kini mempercayai bahwa yang "menahan" adalah Gereja Kristen. Mereka mengajarkan, ketika Gereja diangkat (pada pengangkatan rahasia), maka kemudian Antikris akan muncul. Mereka juga mengajarkan bahwa setelah Antikris menyatakan diri, dia akan memasuki Bait yang dibangun kembali oleh bangsa Israel di Yerusalem, dan menyatakan dirinya Allah. Hal ini akan terjadi pada masa "7 tahun kesusahan besar". Namun dari apa yang telah kita pelajari, dapatkah Anda melihat adanya kesalahan dari gambaran tersebut? Paulus tidak menyebutkan secara khusus apa yang menahan Antikris. Tapi orang-orang Thesalonika mengetahuinya sebagaimana yang Paulus tulis di ayat 6.


Suatu studi terhadap tulisan-tulisan dari bapa-bapa gereja mula-mula, yang merupakan pemimpin-pemimpin kekristenan sepeninggal para rasul, mengungkapkan dengan tepat apa yang sebenarnya dipercaya oleh gereja mula-mula. "Gereja mula-mula yang adalah satu-satunya sumber dimana kita dapat mempelajari apa yang Paulus katakan, ... bahwa kekuasaan yang menahan adalah kekuasaan kaisar-kaisar Romawi; dimana ketika mereka berkuasa di Roma, maka berkembangnya kuasa yang dinubuatkan tidaklah dimungkinkan. Pada masa kaisar-kaisar berkuasa, maka Antikris tidak dapat muncul, tapi ketika mereka sudah meninggal (masa kekaisaran berlalu) maka dia (Antikris) akan menjadi penerusnya."
 

Berdasarkan atas penelitian sejarah, Matthew Henry menyetujui. "Inilah yang dipercaya yaitu kekuasaan dari kekaisaran Romawi, yang mana sang rasul (Paulus) merasa tidak baik untuk menyebutnya secara terang-terangan pada masa itu. Dan sudah umum diketahui bahwa ketika kuasa kekaisaran ini masih ada, itu mencegah bishop-bishop Roma untuk menjadi tirani (seperti yang ternyata kemudian mereka lakukan segera sesudah mereka berkuasa). "
Jadi betul kuasa yang menahan adalah kekaisaran Romawi. Setelah Roma jatuh tahun 476 M, para Paus bebas memerintah. Interpretasi ini sudah umum di kalangan pelajar-pelajar Alkitab baik itu Lutheran, Baptis, Presbiterian maupun Metodis, selama 300 tahun setelah Reformasi. Tetapi sekarang waktu telah berubah. Pelajar-pelajar Alkitab yang baru pada masa kini membawa ide-ide yang baru pula. 


Ayat 7 "Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan," 
Pada masa rasul Paulus kekuasaan kekaisaran Romawi masih menahan bangkitnya Antikris. Meskipun begitu nabi Daniel telah menubuatkan kejatuhan dari binatang yang ke-empat (kekaisaran Romawi), yang kemudian memberi jalan bagi "tanduk kecil" (Antikris) untuk sepenuhnya beraksi (Daniel 7 :7,8). Dalam suratnya kepada jemaat Thesalonika, Paulus tidak secara spesifik menyatakan bahwa kekaisaran Romawi akan berakhir. Alasannya karena kemungkinan surat itu akan ditemukan oleh petinggi-petinggi Romawi, dan akan mengakibatkan lebih banyak "penderitaan dan aniaya" karena dianggap membangkang terhadap Kaisar (lihat II Tesalonika 1:4). Perkataan ini cocok dengan nubuatan dan sejarah.
 

Pada masa Paulus "rahasia kedurhakaan" telah mulai bekerja. Tetapi masih sangat tersebunyi. Sampai jatuhnya kekaisaran Romawi tahun 476 M, misteri ini baru terungkap sepenuhnya di mata dunia. Kemudian tiba Jaman Kegelapan (Dark Ages), ketika Eropa berada dalam cengkeraman teror selama hampir 1000 tahun. Para ahli sejarah memperkirakan bahwa "Inkuisisi dari Holy Office" bertanggung jawab terhadap penyiksaan brutal dan kematian terhadap 50 - 100 juta orang Kristen. Dan ini dilakukan dalam nama Yesus Kristus! Benarlah, Antikris telah memasuki Bait Allah.


Ayat 8 "pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. (Inggris :shall destroy with the brightness of his coming)" 
Ini berarti "rahasia kedurhakaan" yang dimulai pada masa Paulus akan terus berlangsung sampai akhir jaman. Baru kemudian dibinasakan oleh "terang kemuliaan dari kedatanganNya". Kata Yunani untuk "kedatangan" pada ayat 8 adalah sama dengan kata "kedatangan" pada ayat 1 yaitu "parousia" yang secara jelas menunjuk pada kedatangan Kristus yang kedua. Jadi berarti, sesuai ayat 1 dan 8, kedatangan Kristus, dimana Ia akan mengumpulkan umatNya, berlangsung setelah Antikris dinyatakan.


KESIMPULAN SINGKAT DARI II THESALONIKA 2:1-8

Ayat 1 : Yesus Kristus segera "datang (parousia)" untuk "mengumpulkan" umatNya.
Ayat 2 : Paulus memberi tahu jemaat Thesalonika agar tidak "digoncangkan" oleh pengajaran-pengajaran palsu yang mengatakan bahwa kedatangan Kristus telah berlangsung pada abad pertama.
Ayat 3 : Sebelum "Kristus datang", "harus datang lebih dahulu "murtad" dan nubuatan "manusia durhaka" diungkapkan.
Ayat 4 : "Manusia durhaka" ini akan meninggikan dirinya bahkan duduk di "Bait Allah", yaitu gereja, menyatakan dirinya sebagai Allah.
Ayat 5 : Paulus sebelumnya telah memperingatkan akan hal ini.
Ayat 6 : Jemaat Thesalonika telah mengetahui "apa" yang menahan Antikris.
Ayat 7 : Antikris sudah mulai bekerja secara diam-diam pada abad pertama. Kuasa yang menahannya akan segera diangkat.
Ayat 8 : Maka Antikris akan sepenuhnya "diungkapkan". Hal ini akan terus berlanjut sampai kedatangan Kristus yang kedua. Yang akan "membinasakan" Antikris dengan "cahaya kemuliaan" dari kedatangan (parousia)-Nya.
Dan pada saat kedatanganNya yang kedua saat "paraousia", setelah Antikris diungkapkan, maka Yesus Kristus akan mengumpulkan umatNya yang tetap setia berada pada kebenaran.
 

Kita telah mempelajari bahwa Alkitab tidak pernah berbicara tentang dibangunnya bait yang ketiga oleh bangsa Israel. Jika kitab Wahyu berbicara mengenai Bait Suci, selalu menunjuk kepada "bait suci di surga" (Wahyu 16:17). Dan ketika Paulus menulis tentang Antikris memasuki Bait Allah, yang dimaksud adalah memasuki gereja! Jika sebagian orang yang menolak korban final dari Yesus Kristus kemudian membangun kembali bait ketiga di Yerusalem, itu pasti bukanlah "Bait Allah". Jadi janganlah tertipu. Jutaan orang pada masa kini berharap bahwa Antikris akan memperlihatkan diri setelah umat Tuhan diangkat dari dunia ini. Tapi tulisan Paulus memperingatkan kita "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan dengan cara bagaimanapun juga". Kiranya Tuhan menolong kita untuk tetap erat dengan Yesus Kristus dan untuk menghindari penipuan-penipuan dari mereka yang "murtad" dari kebenaran.

BAIT ALLAH ( 1 )

MASJID AL AQSA VS PEMBANGUNAN BAIT ALLAH KE TIGA




Kitab Wahyu
Pasal 11
“Membangun kembali bait suci”
Injil mengatakan bahwa bait Allah ketiga akan dibangun di Israel

Yang Pertama tekah dibangun Raja Salomo, anak raja Daud dan telah dihancurkan oleh Nebukadnezar saat ia menginvasi Israel pada tahun 586 SM. Bait Allah yang kedua dibangun oleh Zerubabbel antara tahun 520-516 SM. Bait Allah ini yang berdiri pada saat Yesus datang Ke dunia.
Markus 13:1-2
13:1Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: “Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!”
13:2Lalu Yesus berkata kepadanya: “Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan.”

38 tahun kemudian, Titus datang dengan tentara Romawinya dan membakar bait suci dan selama kebakaran ini, semua emas dan perak di bait suci ini meleleh dan menempel di dinding bait Allah.


Dengan keinginan untuk mendapatkan Emas dan perak, setiap prajurit roma membawa batu dinding atau tembok dari bait suci Allah yang menempel emas dan perak yang meleleh akibat kebakaran. Sehingga, seperti yang dikatakan Yesus; “tidak ada satu batupun yang akan tinggal diatas batu yang lain.”
Seperti yang dikatakan dalam nubuatan injil,bahwa bait Allah ketiga akan dibangun menjelang kiamat diawal 7 tulah atau malapetaka selesai dilaksanakan atau 7 tahun masa kesukaran.
Dalam Pasal 11 dari kitab Wahyu, kita lihat rasul Yohanes di suruh bangkit dan mengukur bait suci dan mengukur bait suci yang ketiga.
Ini sangat menarik, karena dalam Pasal 12 dan juga dalam 2 Tesalonika, kita dengan jelas mendapat penjelasan tentang ini. Bahwa awal mula penderitaan dan masa kesusahan, bait Allah ketiga harus sudah dibangun di Yerusalem.dan itu adalah bait Allah ketiga
Dalam Kitab 2 Tesalonika, Antikris, yang adalah penguasa seluruh dunia yang akan masuk bait Allah yang baru dalam statusnya sebagai penguasa dunia dan menyatakan bahwa dia adalah Allah.
dalam 2 Tesalonika 2:2-3
2:2supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
2:3Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
Mari kita ikuti Gambaran Rasul Yohanes dalam Wahyu 11:
Wahyu 11
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”
(wahyu 11:1-2)
Ini adalah Perkataan yang sangat menakjubkan yang dikatakan Allah lewat Rasul Yohanes dimana kita hidup sekarang dan menantikan bahwa bait Allah ketiga akan dibangun
Wahyu ini di tulis tahun 90 M lebih dari 1900 tahun yang lalu dan Nubuatan ini berkata pada saat Bait suci ketiga sudah dibangun. Jadi, dengan kata lain, Nubuatan ini bisa terjadi jika bait suci Allah yang ketiga sudah dibangun. Pada saat Rasul Yohanes menulis ini (pada thn 90 M) bait Allah sudah hancur tahun 70 M oleh titus dan tentara Roma. Rasul Yohanes melihat Bait suci yang akan datang atau bait suci Allah yang ketiga.dan sebagai catatan bahwa Bait Allah tidak akan dibangun sampai awal 7 tahun masa kesusahan
Tetapi untuk membangun bait Allah ketiga, kita mendapat sedikit kesusahan dengan berdirinya bangunan Islam “ Dome of The Rock ”, Tepat di posisi bait suci di Yerusalem.

Bagaimana Rasul Yohanes dapat mengetahui 1900 tahun lalu, bahwa ada bangunan lain yang berdiri diatas bait suci Yerusalem, jika kita memikirkan tentang itu, ini diluar kemampuan Yahudi Fundamental untuk menulis seperti ini. Bahwa bangunan itu akan berdiri dan dibiarkan berdiri (wahyu 11:2) dan itu di tulis 1900 tahun lalu dan Yohanes melihat ini sudah berdiri berdampingan anatara Dom Of rock dan bait suci Yerusalem. Bagaimana Manusia dapat menulis seperti ini.


sekali lagi kita hidup sekarang untuk menantikan nubuatan Allah ini bener–benar terjadi. Dan kalau Nubauatan ini benar – benar terjadi, ”saudara, jangan keraskan hati anda untuk mengabaikan panggilan Allah”. ”kita mungkin sering mengabaikan Allah tetapi, jangan sampai Allah mengabaikan kita, sekali saja”
Kepada yohanes diberikan sebatang “bulu” untuk mengukur
Ia beranjak dan mengukur bait suci Allah dan dikatakan untuk tidak mengukur pelataran bait suci sebelah luar sebab mereka telah diberikan kepada bangsa-bangsa asing.
Yehezkiel 40:5, Yehezkiel melihat tembok keliling bait suci Allah
Yehezkiel 40:5
Lihat, di luar bangunan itu ada tembok, seluruh keliling bangunan itu. Dan di tangan orang itu ada tongkat pengukur, yang panjangnya enam hasta. –Hasta ini setapak tangan lebih panjang dari hasta biasa–. Ia mengukur tembok itu, tebalnya satu tongkat dan tingginya satu tongkat.
Bait Allah akan dibangun kembali di Yerusalem pada hari-hari terakhir menjelang kedatangan Yesus.
Sebagaian pekerjaan seperti konstruksi dan penyempurnaan bangunan dimulai di awal masa kesusahan selama 7 tahun tersebut. dan Antikris memperkenalkan dirinya dan antikris ini membuat dunia bertekuk lutut dibawah kakinya selama 3 ½ tahun. Kita percaya bahwa masa damai ini adalah masa damai antara Israel dan bangsa-bangsa arab. Penting untuk diketahui adalah mereka yang paling susah berkompromi dan selalu berkesan eksklusif sekarang, Seseorang harus bisa mendamaikan antara bangsa-bangsa arab dengan Israel sekarang.
Untuk Perdamaian dengan bangsa arab, Israel akan melakukan usaha agar mereka mendapat izin untuk membangun Bait Allah mereka yang ketiga. (aneh, rumah nenek moyang mereka dari zaman nabi-nabi, mereka harus minta ijin segala untuk membangun di sana)
Bangsa Arab-Palestina ingin merdeka dan memiliki Negara sendiri dan yang menjadi masalah adalah tanah ini diberikan Tuhan kepada Abraham pada kejadian 12.
Kejadian 12: 7: ”………….. ”Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.”……….



Tuhan mengatakan Tanah itu akan menjadi milik Israel selamanya. Sebagai Orang kristen kita harus sadar bahwa Tuhan tidak akan mengizinkan tanah yang sudah dijanjikan kepada Abraham diberikan kepada bangsa lain. ”Sebab lebih mudah langit dan bumi ini runtuh daripada satu perkataan Allah tidak terjadi, dan apalagi itu adalah janjinya kepada Abraham yang pasti ditepati.” ini Tuhan yang berjanji kepada Abraham, pasti akan di tepati.
Saat ini aktivitas di Israel meningkat terkait rencana pembangunan bait Allah ke 3
Beberapa grup dan organisasi seperti ”The Temple Mount Faithful” terus meningkatkan kerja mereka untuk membangun kembali bait suci Allah ke 3. Bahkan bangsa Yahudi telah mempersiapkan tata cara pengorbanan seperti pada bait suci lama (1 dan 2). Beberapa group lain berusaha membangun Bait Allah ketiga dengan jalan damai dan kompromi sedangkan yang lain berusaha untuk menghancurkan “Dome Of The Rock”
Dr. Asher Kaufman telah meniliti di lokasi bait suci dan mempelajari Dokumen selama bertahun
Dia mengatakan bahwa lokasi asli bait suci adalah 322 feet ke utara dari “dome Of the Rock”. Jika anda melihat, disana ada sebuah batu datar dalam banguan yang kecil yang disebut “dome of the spirit” atau juga “dome of the tablets”. Dr. Kaufman percaya bahwa inilah tempat yang maha suci dan kudus dari bait Allah dari bait Allah pada masa Salomo.
Mengkuti illustrasi dan gambaran lokasi bait suci sekarang, Dengan “Dome Of The Rock” dan bait Allah ke 3 akan dibangun disebelahnya.

Ilustrasi berikut menunjukan area sekitar bait suci Yerusalem. Anda dapat melihat bahwa area yang terbuka dari kubah emas “Dome Of The Rock” ke sebelah utara, bahwa ada jarak diantara bangunan Islam ini untuk membangun bait suci Allah yang ketiga.

Garis biru pada gambar diatas menunjukan bahwa Tembok akan dibangun untuk memisahkan antara bait suci Allah dengan “Dome Of The Rock”dan memisahkan keduanya seperti yang dikatakan (wahyu 11:2). dan itu bukan area di luar bait suci yang telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain.
Ada satu fakta menarik jika bait Allah ketiga dibangun kembali dimana jalur timur-barat dari dome Of tablets akan berhadapan langsung dengan Pintu Gerbang Kuno dibagian Timur lokasinya dibawah pintu bagian selatan yang digunakan sekarang
Kita tahu bahwa Bait suci asli menghadap ke pintu gerbang bagian timur
Foto ini diambil dari bukit Zaitun, terlihat pintu gerbang bagian timur dengan bait suci Yerusalem dibelakangnya. “Dome Of spirits” yang adalah tepat kudus dari Bait suci asli zaman salomo dengan anak panah merah pada gambar di bawah ini.

Jika bait suci Allah sudah dibangun,dan jika anda berdiri di bukit Zaitun dan lihat melewati lembah menuju bait suci yang baru ke arah pintu gerbang timur (yang disebut juga Shushan atau Gerbang Hakohan) dan meluaskan pandangan (ke arah dome of the rock) dan melihat bahwa semua pintu gerbang memiliki tinggi yang berbeda-beda dengan pengaturan yang sempurna.
Gambar berikut menunjukkan Bait suci, dengan bangunan Islam “Dome Of the Rock” dengan illustrasi bangunan baru bait Allah sudah dibangun dan mungkin terlihat seperti ini.
Dengan jalan masuk menuju bait suci adalah pintu gerbang sebelah timur:

Semua tembok yang mengeliling Yerusalem adalah tembok yang tinggi, kecuali tembok disebelah timur. Hal ini di maksud supaya, yang mengorbankan sapi atau hewan korban dapat melihatnya dari bukit Zaitun melewati pintu gerbang sebelah timur selama hari penebusan [Mishnah, Middot 2:4]
that the east-west line aligning the Mount of Olives with the Eastern Gate and the Temple bisect on a small shrine called the Dome of the Spirits.

Lokasi tempat paling kudus atau pusat kaabah telah diketahui yaitu tempat dimana berdirinya dome of the Spirits. Dr. Kaufman menulis bahwa batu datar didalam dome of the spirits hanya muncul di bait suci – Tongkat untuk mendorong Tabut perjanjian pada bait suci yang pertama, yang modelnya juga dibangun pada bait suci kedua.

Lantai disekitar “Dome of the rock” sudah di paving (di aspal). Ini adalah “Eben Shetiyyah” (Fondasi batu) yang adalah lantai dasar pada tempat suci kuno. seperti yang ditulis:
Dr. Asher Kaufman, Biblical Archeology Review, Vol IX No.2, Mar./Apr. 1983, Where the Ancient Temple of Jerusalem Stood, Extant “Foundation Stone” for the Ark of the Covenant Is Identified
“JUST PUBLISHED: The 4-inch-wide, 3.5-inch-tall ostracon, or inscribed potsherd, shown contains the oldest complete extra-Biblical mention of the House (or Temple) of Yahweh ever found. The 8 Hebrew letters are read right to left. Lamed, Bayit, Yod, Tau La-Bayit = The House Biblical Archaeology Review, Nov./Dec. 1997, Vol. 23, No. 6, p. 30 (p. 28-32) -
Menurut Rabbi Moses ben Maimon (maimonides) tercatat dalam Talmud pada waktu sebelum penghancuran(titus pada tahun 70 M) bait suci yang di renovasi oleh Herodes. Bait suci tidak dibangun ditengah (dilokasi Dome Of The Rock) [Encyclopedia Judaica CD, "Temple Mount"]
Bahwa Lokasi bait suci memang tidak tepat ditengah-tengah bait suci tetapi jauh dari dinding sebelah selatan dibandingkan dengan jarak ke dinding yang lain [Mishnah, Middot 2:1] ini menjelaskan bahwa lokasi tepatnya bait suci adalah sebelah utara dari Dome of the Rock dan Sebelah barat dari Gerbang timur yang ada sekarang
“Sejak dibangun Salomo, Bait suci berdiri di posisi paling tinggi dari lokasi bait sucinya.
Area yang kosong setelah situs Islam Dome Of The Rock, hanya lokasi ini yang bisa dibangun yang kita lihat dari gerbang timur dan dari bukit Zaitun, yang menunjukan lokasi yang tepat untuk membangun bait suci Allah.


Ada perkataan menarik dalam kitab Yehezkiel tentang Gerbang ini:
Yehezkiel 44:1
Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu gerbang luar dari tempat kudus, yang menghadap ke timur; gerbang ini tertutup.

Pintu Gerbang timur merupakan Pintu gerbang penting di Yerusalem, dan hanya lewat sini untuk masuk ke kota Yerusalem dari timur. Pintu gerbang Timur merupakan Pintu Gerbang yang tertua dan tidak dibangun kembali oleh penguasa Islam Sulaiman Agung pada tahun 1539-1542. Sulaiman mengerti dari injil Bahwa Mesias akan datang kembali melintasi Gerbang ini ketika dia kembali ke bumi jadi Pintu Gerbang bagian Timur ditutup oleh penguasa islam tersebut pada tahun 810. Ini berarti, mendekati 1200 tahun.
Injil mengatakan, ketika Yesus datang, Turun dari Surga (wahyu 19) dan Turun menginjakkan kakinya diatas Bukit Zaitun, tempat yang sama ketika Dia terangkat ke Sorga.
Kis 1:11
………. “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Zakharia 14:4
Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
700 Tahun sebelum Yesus lahir, Nabi Allah Maleakhi mengatakan ketika Yesus datang, Dia akan menuju bait Allah dan segera.
Maleakhi 3:1
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
Ini adalah kedatangan Yesus pertana kali, ketika dia memasuki Bait suci pada saat masih bayi, dan malaekhi mengatakan bahwa ia akan datang kembali, seperti yang di katakan Maleakhi ketika Yesus datang kedua kali
Mat 24:27
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Sekali ketika Yesus datang, Dia akan turun di bukit Zaitun dan berjalanmenuju Pintu Gerbang timur.
Zakharia 14:1-4
14:1Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan TUHAN, maka jarahan yang dirampas dari padamu akan dibagi-bagi di tengah-tengahmu.
14:2Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu.
14:3Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran.
14:4Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
Ketika kaki Yesus menyentuh Bukit Zaitun, akan terjadi Gempa buni yang dahsyat, sehingga bukit Zaitun terbelah menjadi Dua…Perbukaan bumi bergetar dan patah dengan pergerekan konstan, dan itu kita sebut sebagai gempa bumi. Dua lempeng bumi yang berbeda bergerak sehingga menimbulkan patahan akibat gesekan sehingga terjadi Gempa bumi.
Sungai Jordan dan Lembah Jordan tetap Eksis sebab patahan atau gempa tektonik terjadi di sekitar laut Merah, melalui seluruh tanah Israel dibawah sungai jordan
Peta berikut menunjukan garis hitam sebagai perbatasan antra lempeng bumi atau Plate bumi di sekitar Israel dan Arab Saudi. Garis bulat Merah adalah lokasi Bukit Zaitun

Ketika Yesus naik Ke sorga, adalah dari bukit Zaitun:
Kis 1:9-12
1:9Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
1:12Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
Dengan kata lain, bukit Zaitun adalah tempat Yesus meninggalkan Dunia dan mungkin juga tempat ketika Dia kembali ke Dunia.
Wahyu 11:1-2
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”
Yerusalem akan dikuasai selama 42 bulan (3 1/2 tahun)
Pelataran sebelah luar adalah “the dome Of the Rock, selama 3 ½ tahun masa kesusahan, bangunan baru bait Allah ke 3 akan berdampingan dengan bangunan Islam “Dome Of the Rock”. Pada saat artkel ini di tulis, Israel sedang mempersiapkan pembangunannya yang segera dibangun.
Pada saat ini sekolah-sekolah Israel sedang melatih anak-anak di “Yasheva”. Mereka di latih bagaimana mengorbankan Hewan di bait Allah dan juga upacara lain yang tertulis dalam Injil.

Sapi Merah (Red Heifer) dibutuhkan untuk pemurniaan segala macam perkakas didalam bait Allah yang baru nanti di Yerusalem. Baru-baru ini telah ditemukan.jika sapi Merah telah benar-benar berwarna merah, maka siap digunakan untuk menyucikan bait Allah.
Menurut sumber yahudi, Tidak ada sapi yang benar-benar berwarna merah yang sudah lahir di Israel sejak Yerusalem jatuh tahun 70 M. Salah seorang aktivis yahudi mengatakan “Kami telah menunggu 2000 tahun untuk tanda dari tuhan, dan sekarang telah terbukti dengan lahirnya sapi merah. ”Kelahiran sapi Merah dilihat sebagai tanda kedatangan Mesias dan melanjutkan kembali Upacara Korban di bumi di bait Allah ke 3, ketika dia datang kembali.
Sapi Merah telah lahir di Israel, yang hanya terjadi satu kelahiran untuk setiap generasi. Ini adalah Mujizat. Sangat langka, Itu sudah cukup sebab abu lembu merah ini dengan air murni sudah cukup untuk penabisan atau pemurnian. Sejauh ini jumlah sapi atau lembu merah yang lahir adalah sembilan. 10 lembu merah diperkirakan lahir pada akhir bait Allah ke 3 selesai dibangun.

Sapi atau lembu merah harus berumur 3 tahun sebelum dia bisa di korbankan
Selain itu beberapakriteria yang harus di penuhi tentang lembu merah tersebut:
Lembu harus benar-benar berwarnah merah
Tidak memiliki cacat
Belum pernah digunakan untuk membajak atau dipasang alat pembajak tanah
(kalau poin ketiga, jelas sekarang membajak tanah tidak menggunakan sapi lagi bukan!)
Ini adalah Tujuan utama dari tujuh tahun masa kesukaran. awal periode 7 tahun tersebut, Tuhan akan mengirim dua saksinya seperti yang tercatat dalam wahyu 11.
Jadi kita harus bersiap untuk kedatangan Yesus Kedua kali…..

Tafsir Cerita Yesus (2)

Yesus Berpuasa

Mat.4:1-11. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."  Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. 

Yesus pergi ke padang gurun yang sepi dan berpuasa siang dan malam; tidak makan dan juga tidak minum selama empat puluh hari. Hal ini tidak mungkin dapat dilakukan oleh manusia jika tidak ditopang oleh kuasa-roh, karena tubuh manusia hanya akan dapat bertahan selama sepuluh hari tidak makan dan minum, lebih dari pada itu maka ia akan mengalami dehidrasi dan mati kehabisan cairan tubuh. 
Dalam kenyataannya seorang yang berpuasa tidak makan dan minum setelah  tujuh hari tidak lagi buang air kecil dan air besar lagi, dan tidak akan merasakan lapar lagi. Seluruh tubuhnya akan terasa lemas seperti baju yang teronggok dilantai, ia tidak mempunyai tenaga lagi untuk berdiri, apalagi untuk berjalan. Tetapi adalah lain halnya apabila mendapat kekuatan dari kuasa Roh Allah, ia akan dapat bertahan dan tidak mengalami hal diatas, ia tidak merasa lapar dan haus lagi, tapi badan tetap berenergi, dapat berdiri dan berjalan bahkan dapat melakukan aktifitas sehari-hari seperti biasa. Ini terjadi karena Allah menopangnya dan memberinya kekuatan sehingga dapat hidup tanpa mengalami gangguan biologis, yang secara alami seharusnya terjadi pada manusia, yang tubuhnya terdiri dari darah dan daging.

Injil menceritakan bahwa setelah empat puluh hari Yesus merasa lapar, ini berarti bahwa Ia saat itu tidak ditopang Allah lagi, yang selama lebih dari tiga puluh hari telah menopangNya. Hal ini terjadi karena Yesus harus menjalani ujian dari Iblis yang harus dikalahkanNya. Ia harus mengalahkan Iblis dengan kekuatanNya sendiri sebagai manusia pada umumnya. Ia harus dapat mengalahkan keinginan dagingNya secara biologis, yaitu rasa lapar dan haus; Ia harus dapat mengalahkan perasaan akan sifat 'ego' Nya sendiri; Dan Ia juga harus dapat mengalahkan keinginanNya untuk menguasai dunia. Dan semuanya itu sepenuhnya merupakan ujian bagi diriNya secara lahir dan batin, tanpa dipengaruhi oleh keadaan luar dari diriNya. Yang tampil pada waktu itu adalah benar-benar murni diri pribadiNya sendiri berhadapan dengan Iblis yang mencobaiNya.

Semua ujian yang terjadi pada Yesus, bukanlah terjadi di dunia nyata, melainkan terjadi di dalam dunia roh. Setelah Ia tidak ditopang Allah maka kelemahan badani menguasainya lagi, dan dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar, Ia bertemu dengan Iblis yang datang mencobaiNya. Ia tidak berada di atas bumbungan bait Allah yang tingginya tidak kurang dari sepuluh meter; Dan Ia juga tidak berada di atas gunung yang sangat tinggi sehingga dapat melihat seluruh kota di dunia, karena tidak ada tempat yang demikian. Yang terjadi adalah Yesus  masih berada di padang gurun, mungkin dalam keadaan terbaring lemas dan lemah seperti orang tertidur atau setengah pingsan, tidak sadar penuh, dan dalam angan-anganNya atau dalam dunia roh, Ia mengalami semua kejadian itu.

Berpuasa yang demikian inilah yang akan diperintahkan oleh Yesus kepada pengikutNya yang telah mencapai kedewasaan iman tertentu dan yang dipersiapkan Tuhan untuk melakukan pelayanan dan untuk melakukan pekerjaan berat, yang akan diberikan Yesus kepadanya. Maka dalam berbagai kesempatan Ia mengungkapkan perkataan yang dapat ditafsirkan maknanya berkenaan dengan hal berpuasa untuk mengalahkan Iblis dan mendapatkan kuasa atas sorga dan dunia yang telah diberikan kepada Nya. Yesus mengatakan bahwa muridNya akan melakukan perbuatan 'puasa' seperti halnya murid Yohanes Pembaptis. (Mat.9:14-17; Mark.2:18-22) 

Mat.9:14-17. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Yesus mengatakan bahwa muridNya juga akan melakukan perkerjaan seperti yang dilakukanNya ketika menjadi manusia (Yoh.14:12-14). Dalam pekerjaanNya itu Yesus banyak melakukan mujizat dan kesembuhan di dalam kumpulan orang banyak. Dan Hal ini juga akan dilakukan oleh murid-muridnya yang telah lulus mengalahkan Iblis, yang mencobainya di dalam puasa yang empat puluh hari itu.(Mat.2816-20; Mrk.16:14-18; Mat.10:16-33)

Mat.14:12-14. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Mat.28:16-20. Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Mrk.16:14. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
 

Mat.10:16-33. "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." 

Minggu, 07 April 2013

Tafsir Cerita Yesus (1)

Pengalaman Yesus yang diceritakan didalam Injil sering menjadi suatu cerita yang sulit untuk dimengerti oleh orang Kristen pada masa sekarang; atau bahkan mungkin juga oleh orang-orang yang mendengar dan membaca Injil pada masa awal kekristenan. Ada beberapa cerita tentang pengalaman Yesus yang sering ditafsirkan dengan berbagai macam versi, misalnya : Pengalaman Yesus pada saat dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis; Pengalaman Yesus dicobai oleh Iblis pada saat Ia berpuasa di padang gurun;  Pengalaman Yesus pada saat bersama-sama dengan Elia dan Musa; Pengalaman Yesus pada saat berdoa di bukit Zaitun; dan beberapa cerita lain. Cerita-cerita diatas itu sulit dimengerti orang yang membaca Injil, karena semua itu merupakan cerita tentang 'fenomena (dunia) roh'. Dan fenomena seperti itu masih terus terjadi dan akan terus terjadi sampai kedatangan Tuhan Yesus yang ke dua nanti.

Yesus di Baptis.

Mat.3:13-17. Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Dalam cerita diatas terdapat tiga hal yang diceritakan Tuhan Yesus, yaitu: tentang langit yang terbuka; tentang Roh Allah yang turun ke atas Nya; dan tentang suara Allah Bapa yang dari sorga. Semua itu tentunya tidak diceritakan kepada orang banyak yang datang kepada Nya, melainkan diceritakan oleh Yesus kepada murid-murid terdekat Nya saja, mereka adalah kedua belas murid Nya atau mungkin hanya diceritakan Yesus kepada tiga orang murid terdekatnya saja, yaitu: Yohanes, Petrus dan Yakobus.

Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Ia diselamkan ke dalam air dalam posisi terlentang dengan melenturkan pinggang kebelakang sehingga mukanya sampai tenggelam di bawah permukaan air beberapa inci dengan muka menengadah menghadap ke atas langit; setelah beberapa detik dibawah permukaan air (mungkin dengan mata terpejam) dan kemudian wajahnya keluar dari permukaan air (tentunya sambil membuka mata), Ia melihat langit terbuka dan ada sinar yang terang menyerupai burung merpati turun ke atas kepala Nya. Pada saat itu Ia juga mendengar suara Allah Bapa berkata kepada Nya.

Semua yang dilihat dan didengar Yesus tentunya tidak dapat dilihat dan didengar oleh orang-orang yang ada disana pada waktu itu, tidak terkecuali juga Yohanes Pembaptis. Hal ini dapat disimpulkan karena pada kesempatan lain, ketika Yohanes Pembaptis dipenjarakan oleh Herodes, ia menyuruh muridnya untuk menanyakan kepada Yesus tentang siapakah Dia?

Mat.11:2-6. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Kemungkinan pada saat Yesus dibaptis, yang dilihat orang-orang yang berada disana hanya sebuah kilat dilangit dengan diiringi suara guruh (yang terjadi beberapa saat saja), dan kejadian ini dianggap sebagai fenomena alam yang biasa saja dan tidak terlalu mengesankan mereka, karenanya peristiwa tersebut tidak dicatat didalam Injil, kemungkinan pada saat itu langit sedang dalam keadaan teduh dan berawan.
Sedangkan suara Allah yang terdengar lebih dapat diterima dengan susunan kalimat seperti yang tertulis dalam Injil Markus dan Injil Lukas dari pada yang tertulis dalam Injil Matius di atas (mungkin karena Markus yang adalah keponakan Barnabas (Kol.4:10; Kis.12:12) dan Lukas yang seorang dokter (Kol.4:14.) mendapatkan cerita ini dari sumber pertama, karena mereka dekat dengan rasul Petrus), dimana Injil Markus dan Injil Lukas menggunakan kata ganti orang pertama untuk Allah dan kata ganti orang ke dua untuk Yesus.

Mrk.1:10-11 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Luk.3:21-22. Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Berkenaan dengan cerita Yesus itu terdapat pula kesaksian dari Yohanes Pembaptis tentang pengalaman yang dialaminya sebelum membaptis Yesus. Karena pengalamannya inilah maka ia sempat menolak untuk membaptis Nya.

Kesaksian Yohanes Pembaptis.

Yoh.1:29-42. Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." 
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

Dua orang murid Yohanes itu adalah Andreas dan Yohanes (dalam Injil Yohanes tidak pernah menulis namanya sendiri dan keberadaannya disamarkan dengan kata ganti orang ketiga atau dengan keterangan tentang pengalamannya bersama Yesus tanpa menyebut nama) yang kemudian menjadi rasul Yesus, mereka yang kemudian menceritakan  kepada rasul-rasul yang lain tentang kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus yang dikatakannya itu kepada mereka.
Kesaksian Yohanes Pembaptis adalah merupakan pengalamannya pribadi berkomunikasi dengan Allah Bapa yang membimbingnya dan memerintahkannya untuk mengadakan baptisan pertobatan bagi orang-orang banyak, sebagai langkah untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanan Nabi yang akan datang seperti yang dijanjikan Musa.
Dari  kesaksian Yohanes Pembaptis yang tertulis dalam Injil Yohanes inilah kemudian gereja mengenal Yesus adalah Anak Allah.

Ul.18:15-22. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? -- apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Dikatakan Yohanes bahwa ia tidak mengenal nabi yang akan datang itu, dan ia mendapat petunjuk nabi yang dimaksud oleh tanda Roh Kudus yang turun atas seseorang yang. Dalam hal ini Yohanes Pembaptis tentunya secara pribadi sudah kenal atau pernah bertemu atau paling sedikitnya mengetahui perihal Yesus, karena Elizabeth bundanya masih mempunyai hubungan keluarga yang dekat, ia adalah saudara sepupu Maria, bunda Yesus. Yohanes Pembaptis tidak tahu sebelumnya bahwa Yesus adalah nabi yang dimaksudkan itu.

Dalam perkataan Yohanes pembaptis di ayat diatas menyatakan tiga kejadian, yaitu:
1. Ia pernah mendapat firman yang menyuruhnya menyelenggarakan pembaptisan di sungai Yordan sebagai tanda pertobatan dosa-dosa, sebagai persiapan bagi penyelamatan dosa-dosa manusia yang akan dilakukan oleh Yesus.
2. Ia mendapat firman yang memberitahukan kepadanya bahwa nabi yang dimaksud oleh Musa itu adalah Anak Allah dan tanda yang akan menyertainya.
3. Ia telah melihat tanda Roh Kudus yang berbentuk seperti burung merpati turun  dan berada diatas kepala Yesus.

Dari tiga hal di atas dapat diterangkan, bahwa firman yang diterima Yohanes Pembaptis dapat melalui pendengaran langsung, atau bisa juga melalui nubuat ketika ia sedang berdoa, atau melalui mimpi ketika ia sedang terlelap tidur. Dan ketiganya terjadi pada waktu yang berbeda, mungkin kejadian satu dengan kejadian lainnya berjarak berapa hari sampai beberapa bulan atau mungkin sampai bahkan berjarak sampai beberapa tahun.

Luk.1:35-38 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Selasa, 22 Januari 2013

Garis Besar Pengajaran Tuhan Yesus (Luk.6:20-49)

Tuhan Yesus Kristus secara garis besar mengajarkan tiga hal kepada murid-murid dan pendengarNya; yaitu bagaimana mereka harus bersikap terhadap dirinya sendiri, bagaimana mereka harus bersikap terhadap orang lain (sesama manusia); dan bagaimana mereka harus bersikap terhadap Tuhan (Allah Bapa), sehingga mereka dapat berkenan di hatiNya.

Sikap terhadap diri sendiri.
Luk.6:20-26. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.  Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.  Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.  Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu." 

Sikap yang harus diambil terhadap diri sendiri adalah menyangkut hati mereka masing-masing secara pribadi dalam menjalani kehidupannya di dunia. Tuhan Yesus menghibur orang yang sedang mengalami kesulitan hidup, yang hidup miskin harta duniawi, yang tidak mempunyai makanan yang cukup, yang harus menjalani hidupnya dengan penuh air mata; dan bahkan bila mereka dibenci, dikucilkan dan difitnah karena mereka hidup menuruti firman Tuhan. Mereka yang dalam keadaan demikian justru dikatakanNya 'berbahagia', karena dalam keadaannya mereka mempunyai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Allah, mau mengakui kelemahan dan ketidak-mampuan mereka sehingga selalu mengharapkan pertolongan Nya.
Sedangkan mereka yang kaya, yang berkelimpahan makanan, yang menjalani hidupnya dengan penuh tawa; bahkan bila mereka yang mendapatkan banyak penghargaan dan pujian dari manusia, karena prestasi dan kebaikan yang ditunjukannya. Mereka yang dalam keadaan demikian justru dikatakanNya 'celaka', karena dalam keadaannya itu mereka akan mudah sekali jatuh dalam perangkap iblis dan mudah menjadi lupa kepada Tuhan Allah. Mereka akan merasa kuat dan gagah, semua dalam kendalinya dan mereka tidak memerlukan pertolongan orang lain atau bahkan pertolongan  Tuhan sekalipun. Karena mereka mengganggap bahwa mereka adalah Tuhan sendiri.

Sikap hati yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah sikap hati yang lebih mengutamakan perkara-perkara rohani dibandingkan  perkara-perkara jasmani. Adalah suatu panggilan hidup atau karunia bagi orang yang menetapkan sikap hidup rohani. Seseorang mempunyai keputusan untuk memilih sikap hidup yang rohani, bukan berarti bahwa ia tidak boleh kaya. Karena keberadaan seseorang menjadi kaya atau miskin adalah karunia Tuhan pula, yang sudah ditetapkan Allah Bapa sejak semula; hanya saja bagi mereka yang mempunyai sikap hidup  rohani akan menggunakan kekayaannya untuk berbuat baik, berbuat kasih terhadap orang lain; dan tidak menggunakannya untuk menuruti sifat kedagingannya atau untuk memuaskan keinginan nafsunya, seperti yang dilakukan oleh orang-orang kaya pada umumnya yang masih berpikiran duniawi. Oleh karena itu kepada orang-orang kaya yang terakhir ini Tuhan Yesus mengatakan mereka adalah orang yang akan 'celaka'. Tetapi bagi orang kaya yang mempunyai sikap hidup rohani akan mengalami pertumbuhan iman yang baik dan cepat mencapai kedewasaan iman atau mencapai iman yang sempurna.

Kekayaan bukanlah tujuan hidup bagi seorang yang mempunyai sikap hidup rohani, tetapi dalam kesehariannya ia tetap harus bekerja dan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia tidak bermalas-malasan dan apatis menjalani hidupnya, melainkan penuh suka-cita, semangat dan bergairah. Seseorang yang mendapat karunia dari Tuhan Allah dan menjadi kaya-raya maka ada saja jalannya yang akan menghantarkan dirinya menjadi orang kaya dan berkelimpahan harta dunia. Sedangkan seseorang yang bekerja dengan keras, berlaku hemat, atau bahkan ada orang yang menjadi kikir sepanjang hidupnya tidak pernah menjadi kaya raya. Ia tetap tidak akan bisa menambahkan jumlah hartanya lebih banyak dari pada jumlah yang telah ditetapkan oleh Allah Bapa. Ia hanya akan dapat menambahkan predikat sebagai orang kikir dibelakang namanya.

Mat.6:26-27 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Jadi seseorang  kaya atau miskin tidak menjadi ukuran untuk menentukan seseorang akan memilih sikap hidupnya, tetapi ditentukan oleh hatinya masing-masing. Dan dalam keberadaannya masing-masing, mereka dapat memuliakan Tuhan Allah, baik yang dalam keadaan kaya maupun dalam keadaan miskin. Bagi yang kaya, ia dapat memuliakan Tuhan Allah dengan kekayaan yang ada padanya, yaitu dengan kedermawanannya, kemurahannya, kebaikannya dan kesabarannya. Bagi yang miskin pun dapat memuliakan Tuhan Allah dengan kemiskinannya, yaitu dengan kejujuran, kerajinan dan keiklasannya. Hal ini jelas sekali seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus tentang bagaimana mereka harus bersikap terhadap orang lain.

Sikap Terhadap orang lain/ sesama manusia
Luk.6:27-45. "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;  mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.  Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.  Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." 

Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." 

"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." 

Dari pengajaran Tuhan Yesus ini dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang menginginkan pujian, penghormatan dan penghargaan dari orang lain, ia adalah seorang yang tidak tahu kehendak Tuhan. Karena Tuhan menghendaki kebaikan seseorang bukan hanya yang terlihat dari luar melainkan kebaikan yang muncul dari dalam hati yang terdalam, bukan tindakan munafik atau pura-pura untuk menarik simpati orang saja. Dalam hal ini yang diperbuatnya atau sikap hidupnya terhadap orang lain harus dikaitkan dengan Tuhan yang dapat menilai hati manusia.
Tuhan Yesus mempunyai standar dalam bersikap terhadap sesama yang lebih tinggi dari pada standar yang berlaku didalam masyarakat pada umumnya. Hal ini menunjukan secara langsung 'kemuliaan' pengajaran Tuhan dari pada yang pernah diajarkan oleh manusia sepanjang sejarahnya.

Mat.6:1-4 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
 

Luk.16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.


Sikap terhadap Tuhan (Allah Bapa) 
Luk.6:46-49."Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."

Pada pengajaran yang terakhir Tuhan Yesus mengeritik sikap orang yang sering berlaku dualisme, dimana pada satu sisi orang rajin sekali berdoa dan beribadah didalam bait suciNya, dan mengira bahwa semua itu mereka lakukan untuk Tuhan Allah; tetapi disisi yang lain mereka tidak pernah berbuat baik, berbuat kasih pada sesamanya; tidak pernah mau membantu orang lain; tidak pernah mau menolong sesamanya yang sedang kesusahan; tidak mau perduli pada orang yang sedang menderita; dan mereka sudah merasa puas dengan melakukan simbol-simbol kesalehan yang mereka kenakan pada diri mereka. Mereka sudah merasa senang dan sudah merasa mempunyai iman yang dewasa apabila mereka sudah melayani jemaat di gereja, atau merasa senang dan bangga apabila menjadi majelis atau pendeta karena merasa lebih dekat dengan Tuhan; dan Ia mengira Tuhan sudah berkenan kepadanya. Contoh seperti inilah yang diceritakan oleh Tuhan Yesus untuk menggambarkan mereka sebagai yang sedang mendirikan rumah diatas tanah tanpa dasar dan ketika pada waktunya kelak dihadapkan pada tahta pengadilan Tuhan semua perbuatannya akan menjadi tidak berharga dan  menjadi sia-sia, sehingga yang tertinggal padanya hanya penyesalan belaka.