Kehidupan kekal setelah kebangkitan orang-orang mati, banyak digambarkan
orang sebagai kehidupan yang nyaman, tidak perlu bekerja, semua
kebutuhan sudah disediakan, makan enak; rumah bagus dan nyaman,
istri-anak berkumpul dan hidup bahagia selama-lamanya. Bila gambaran
kehidupan di sorga sedemikian, lalu bagaimana dengan orang tua kita dan
anak-cucu-cicit serta keturunan kita apakah semua berkumpul dalam satu
rumah? Lalu rumah seperti apa yang dapat menampung orang yang sebegitu
banyaknya, yang mungkin bisa mencapai ratusan sampai ribuan orang. Dan
bila kemudian di urut kan ke atas, kepada nenek moyang kita maka
akhirnya semua menjadi satu keluarga karena semua manusia adalah
keturunan Adam dan Hawa, jadi kalau begitu dalam kehidupan disorga hanya
ada satu rumah saja. Bila demikian jelas yang dimaksud bukan seperti
gambaran seperti di atas, pendek kata gambaran orang itu salah. Itu
hanya merupakan imajinasi manusia saja, yang tidak tahu tentang
rancangan Allah yang sebenarnya.
Di atas itu semua Tuhan Yesus Kristus telah memberikan sedikit
keterangan tentang kehidupan kekal itu; dikatakannya bahwa dalam
kehidupan yang akan datang itu semua manusia terlepas dari ikatan
keluarga di dunia, mereka hidup seperti malaikat; mereka tidak
makan dan tidak minum; mereka tidak kawin dan tidak dikawinkan; mereka
tidak mengalami sakit, tidak lapar, tidak haus, tidak merasa panas,
tidak merasa dingin, tidak mengalami letih, tidak mengalami lemah, tidak
mengalami lesu, dan tidak mengalami perasaan-perasaan lainnya; yang
dirasakan mereka hanya perasaan sukacita damai sejahtera sepanjang
hidupnya sampai kekal. Karena dalam kehidupan kekal tidak ada yang
dilahirkan dan tidak ada yang mati.
Semua orang mempunyai bentuk tubuh yang sama, yaitu bentuk tubuh dewasa
mereka yang sempurna. Pada saat pertama bertemu mereka dapat mengenali
diri mereka sendiri dan diri orang lain, tetapi setelah itu mereka
hanya merasakan sukacita damai sejahtera dan memuliakan Allah dengan puji-pujian yang indah yang tidak pernah ada di dunia,
sepanjang hidupnya sampai kekal. Jadi setiap orang yang ada di sorga
semuanya berada pada keadaan yang sempurna , tidak ada anak-anak atau
orang tua. Orang yang pada saat di dunia meninggal pada usia lanjut atau
masih anak-anak, ketika berada dalam kehidupan kekal ada dalam bentuk
tubuh dewasanya yang sempurna; dan tidak ada yang cacat; tidak ada yang
buta, tidak ada yang bisu, tidak ada yang tuli, tidak ada yang buntung
tangan atau kakinya, tidak ada yang botak, tidak ada yang sumbing, tidak
ada yang kurus, tidak ada yang gendut, tidak ada yang tingi, tidak ada
yang cebol dll, semuanya sempurna.
Mat.22:24-32 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati
dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya
itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Tetapi di antara
kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian
mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya
itu bagi saudaranya. Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai
dengan yang ketujuh. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itu
pun mati. Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami
perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah
beristerikan dia." Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak
mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Tetapi
tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang
difirmankan Allah, ketika Ia bersabda: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak
dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang
hidup."
Dalam kehidupan kekal terdapat tingkatan, dimana semakin suci seseorang
pada saat hidupnya di dunia maka semakin mulia keberadaannya di sorga,
dalam arti semakin dekat keberadaannya dengan Tuhan Yesus. Kristus. Dan
yang paling mulia adalah mereka yang selalu bersama-sama dengan Tuhan
Yesus Kristus. Ia akan senantiasa mengikutiNya dimana saja Tuhan Yesus
berada. Mereka adalah yang termasuk dalam seratus empat puluh empat ribu orang kudus yang dipilih Tuhan Yesus. Mereka adalah orang yang menyerahkan hidupnya atau nyawa bagi Tuhan.
Why. 14:1-3 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di
bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu
orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku
mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan
deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi
pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.Mereka menyanyikan suatu
nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua
itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain
dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Mat. 22:1-14 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Tubuh yang dikenakannya adalah tubuh kemuliaan yang mempunyai massa dan bermateri, dapat dilihat, dapat dipegang, dapat makan, dapat minum; tapi tidak berkeringat, tidak buang air. Dapat pindah tempat dalam sekejap, dan dapat berada pada waktu/ masa yang diinginkannya, karena ia tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Dan ia dapat berpindah dari dunia alam fana ke dunia baka, atau sebaliknya sekehendak hatinya, ketika ia diutus memberitakan Injil kepada manusia di bumi dan di alam penantian/ alam barsyah pada masa sebelum hari terakhir/ kiamat..
Kis.1:2-5 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Luk.24:30-31 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Luk.24:34-43 Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.