Mat.5:13-16. "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Setiap orang percaya yang menjadi murid Yesus Kristus adalah "Garam Dunia" dan juga "Terang Dunia"; demikian yang dikehendaki Tuhan terhadap semua muridNya, oleh karenanya yang tidak memenuhi harapan itu kelak akan ditolakNya, walaupun ia mengaku sebagai orang yang beriman kepada Yesus (Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang). Dan bagi orang percaya yang memenuhi harapanNya berarti telah memberi kesaksian sebagai murid Yesus Kristus, dan kesaksiannya itu akan memuliakan Allah (Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga). Pada kenyataannya banyak orang percaya yang gagal memenuhi harapan Tuhan, itu disebabkan oleh karena orang percaya salah mengerti firman Tuhan, sehingga usahanya untuk memenuhi harapan itu tidak sesuai seperti yang dikehendaki Tuhan.
Pada umumnya yang dipahami orang percaya, menjadi "Garam Dunia" dan "Terang Dunia" adalah menjadi saksi Kristus; dalam arti mereka harus bersaksi mengabarkan Injil kepada orang-orang yang belum percaya dan memuridkannya, yang berarti menjadikan mereka anggota jemaat gereja, sesuai dengan amanat perintah Yesus Kristus dalam Injil (Mat.28:16-20). Keadaan ini yang dipraktekkan gereja selama beratus-ratus tahun yang (mungkin) menjadikan jemaat pada masa sekarang mempunyai pemahaman yang keliru seperti di atas.
Mat.28.16-20. Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata:"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Garam Dunia
Yang dimaksud Yesus Kristus dengan "Garam Dunia" dapat ditemukan dalam Injil Markus (Mrk.9:42-50) yang dikatakanNya dengan menggunakan organ tubuh manusia dalam perumpamaanNya, seperti mulut, tangan, kaki, dan mata. Perumpamaan itu memberikan pemahaman tentang bagaimana seharusnya menjadi "Garam Dunia"; apa yang harus dilakukan dan dihindari oleh orang percaya secara berurutan dari yang paling luar, yang kasat mata, sampai dengan yang paling dalam, yang tidak dapat dilihat yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan Tuhan.
Mrk. 9:42-50. "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. Karena setiap orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Dari Injil Markus di atas terdapat empat hal yang yang dikatakan Yesus Kristus yang harus diperhatikan orang percaya agar dapat memenuhi harapan Tuhan dan menjadi "Garam Dunia."
Yang pertama Yesus Kristus berkata: "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut." Dengan perkataan itu Ia memperingatkan kepada setiap orang percaya untuk memperhatikan kegiatan belajar-mengajar firman Tuhan yang dilakukannya, bilamana yang dipelajarinya itu tidak benar dan mengajarkannya kepada orang lain sehingga menyesatkannya, maka ia akan menanggung hukuman kekal.
Agar tidak menjadi sesat maka setiap orang percaya yang belajar firman Tuhan harus meminta bimbingan Roh Kudus agar mereka dapat mengerti setiap firman Tuhan dengan benar, bukan dengan menafsirkannya menurut akal dan pengertiannya sendiri, dan mengajar firman Tuhan bukan untuk memperoleh keuntungan duniawi.
Yang ke dua Yesus Kristus berkata: "Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan." Dengan perkataan itu Ia memperingatkan kepada setiap orang percaya agar mereka memperhatikan perbuatan mereka dan tidak melakukan perbuatan dosa yang dimurkai Tuhan, karena mereka akan menanggung hukuman kekal.
Perbuatan dosa yang dimaksud disini adalah perbuatan yang menentang Allah Rohul Kudus, yaitu mengajar sesuatu ajaran yang sesat dan menentang Nya (Mat.12:31; Mrks.3:29; Luk.12:10).
Yang ke tiga Yesus Kristus berkata: "Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka." Dengan perkataan itu Ia memberikan peringatan kepada setiap orang percaya agar mereka dapat mengambil-langkah yang benar dalam menentukan suatu ajaran yang dianutnya, karena apabila salah menentukan langkahnya, mereka akan menanggung hukuman kekal.
Agar orang percaya tidak salah-langkah maka mereka harus meminta pertolongan Roh Kudus, tidak menggunakan pertimbangan nya sendiri atau karena pengaruh orang lain.
Yang ke empat Yesus Kristus berkata: "Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam." Dengan perkataan itu Ia memberikan peringatan kepada setiap orang percaya agar mereka tidak sampai salah langkah dengan menganut ajaran sesat, yang ditentukan oleh bagaimana menggunakan mata mereka. Mata yang dimaksud disini bukan mata secara inderawi tetapi menyatakan cara orang percaya melihat suatu ajaran tentang firman Tuhan. Bagi seorang percaya yang bisa menilai ajaran yang benar dan ajaran yang sesat disebut Yesus Kristus sebagai seorang yang mempunyai mata yang baik (Luk.11:33-36).
Luk.11:33-36. "Tidak seorangpun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya. Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya."
Setiap orang percaya yang menjadi murid Yesus Kristus adalah "Garam Dunia" dan juga "Terang Dunia"; demikian yang dikehendaki Tuhan terhadap semua muridNya, oleh karenanya yang tidak memenuhi harapan itu kelak akan ditolakNya, walaupun ia mengaku sebagai orang yang beriman kepada Yesus (Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang). Dan bagi orang percaya yang memenuhi harapanNya berarti telah memberi kesaksian sebagai murid Yesus Kristus, dan kesaksiannya itu akan memuliakan Allah (Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga). Pada kenyataannya banyak orang percaya yang gagal memenuhi harapan Tuhan, itu disebabkan oleh karena orang percaya salah mengerti firman Tuhan, sehingga usahanya untuk memenuhi harapan itu tidak sesuai seperti yang dikehendaki Tuhan.
Pada umumnya yang dipahami orang percaya, menjadi "Garam Dunia" dan "Terang Dunia" adalah menjadi saksi Kristus; dalam arti mereka harus bersaksi mengabarkan Injil kepada orang-orang yang belum percaya dan memuridkannya, yang berarti menjadikan mereka anggota jemaat gereja, sesuai dengan amanat perintah Yesus Kristus dalam Injil (Mat.28:16-20). Keadaan ini yang dipraktekkan gereja selama beratus-ratus tahun yang (mungkin) menjadikan jemaat pada masa sekarang mempunyai pemahaman yang keliru seperti di atas.
Mat.28.16-20. Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata:"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Garam Dunia
Yang dimaksud Yesus Kristus dengan "Garam Dunia" dapat ditemukan dalam Injil Markus (Mrk.9:42-50) yang dikatakanNya dengan menggunakan organ tubuh manusia dalam perumpamaanNya, seperti mulut, tangan, kaki, dan mata. Perumpamaan itu memberikan pemahaman tentang bagaimana seharusnya menjadi "Garam Dunia"; apa yang harus dilakukan dan dihindari oleh orang percaya secara berurutan dari yang paling luar, yang kasat mata, sampai dengan yang paling dalam, yang tidak dapat dilihat yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan Tuhan.
Mrk. 9:42-50. "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. Karena setiap orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Dari Injil Markus di atas terdapat empat hal yang yang dikatakan Yesus Kristus yang harus diperhatikan orang percaya agar dapat memenuhi harapan Tuhan dan menjadi "Garam Dunia."
Yang pertama Yesus Kristus berkata: "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut." Dengan perkataan itu Ia memperingatkan kepada setiap orang percaya untuk memperhatikan kegiatan belajar-mengajar firman Tuhan yang dilakukannya, bilamana yang dipelajarinya itu tidak benar dan mengajarkannya kepada orang lain sehingga menyesatkannya, maka ia akan menanggung hukuman kekal.
Agar tidak menjadi sesat maka setiap orang percaya yang belajar firman Tuhan harus meminta bimbingan Roh Kudus agar mereka dapat mengerti setiap firman Tuhan dengan benar, bukan dengan menafsirkannya menurut akal dan pengertiannya sendiri, dan mengajar firman Tuhan bukan untuk memperoleh keuntungan duniawi.
Yang ke dua Yesus Kristus berkata: "Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan." Dengan perkataan itu Ia memperingatkan kepada setiap orang percaya agar mereka memperhatikan perbuatan mereka dan tidak melakukan perbuatan dosa yang dimurkai Tuhan, karena mereka akan menanggung hukuman kekal.
Perbuatan dosa yang dimaksud disini adalah perbuatan yang menentang Allah Rohul Kudus, yaitu mengajar sesuatu ajaran yang sesat dan menentang Nya (Mat.12:31; Mrks.3:29; Luk.12:10).
Yang ke tiga Yesus Kristus berkata: "Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka." Dengan perkataan itu Ia memberikan peringatan kepada setiap orang percaya agar mereka dapat mengambil-langkah yang benar dalam menentukan suatu ajaran yang dianutnya, karena apabila salah menentukan langkahnya, mereka akan menanggung hukuman kekal.
Agar orang percaya tidak salah-langkah maka mereka harus meminta pertolongan Roh Kudus, tidak menggunakan pertimbangan nya sendiri atau karena pengaruh orang lain.
Yang ke empat Yesus Kristus berkata: "Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam." Dengan perkataan itu Ia memberikan peringatan kepada setiap orang percaya agar mereka tidak sampai salah langkah dengan menganut ajaran sesat, yang ditentukan oleh bagaimana menggunakan mata mereka. Mata yang dimaksud disini bukan mata secara inderawi tetapi menyatakan cara orang percaya melihat suatu ajaran tentang firman Tuhan. Bagi seorang percaya yang bisa menilai ajaran yang benar dan ajaran yang sesat disebut Yesus Kristus sebagai seorang yang mempunyai mata yang baik (Luk.11:33-36).
Luk.11:33-36. "Tidak seorangpun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya. Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya."
Dari keempat perumpamaan itu Yesus Kristus mengatakan bahwa seorang percaya dapat disebut "Garam Dunia" bilamana ia menggunakan mata yang benar untuk menilai suatu ajaran tentang firman Tuhan; sehingga ia dapat mengambil langkah dengan menganut ajaran yang benar; ia tidak berbuat dosa yang dimurkai Tuhan; ia mengerti firman Tuhan dengan benar sehingga imannya bertumbuh dan dapat membimbing orang percaya di dalam Tuhan.
Terang Dunia.
Yang dimaksud dengan "Terang Dunia" oleh Yesus Kristus adalah orang percaya yang mengajar firman Tuhan yang benar secara terbuka dan terang-terangan, tidak secara ekslusif, dan mengajarkannya dengan cuma-cuma sebagai mana ia telah memperolehnya juga dengan cuma-cuma seperti yang dikatakan Yesus Kristus dalam Injil Lukas (Luk.8:16-18). Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang percaya yang menjadi "Terang Dunia" adalah orang percaya yang menjadi "Garam Dunia." Karena menjadi "Terang Dunia" berarti menjadi pengajar firman Tuhan, dan untuk itu seorang percaya harus menjadi "Garam Dunia." Ia mengajarkan rahasia firman yang diajarkan Allah kepadanya (Yoh.6:25-59), melalui karunia-karunia Roh Kudus (Luk.8:10) setelah ia menyerahkan seluruh hidupnya menjadi murid Tuhan. (Mrk.10:28-31)
Luk.8:16-18. "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Yoh.6:25-59. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup ; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga." Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: "Aku telah turun dari sorga?" Jawab Yesus kepada mereka:"Jangan kamu bersungut-sungut. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Luk.8: 10. Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti."
Mrk.10:28-31. Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."