Sabtu, 20 September 2014

Unta dan Lobang Jarum

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mat.19:23-24)

       
Bila kita mendengar atau membaca pernyataan Tuhan Yesus di atas maka yang terbayang adalah bahwa yang bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga hanya orang-orang miskin saja, sedang orang kaya tempatnya di neraka. Sebenarnya maksud perkataan Tuhan itu tidak demikian, karena semua orang mempunyai hak yang sama untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Yang dimaksudkan dengan perkataan di atas adalah bahwa orang yang berpikiran duniawi akan sangat sulit masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Apakah berarti mereka (yaitu orang yang kaya) tidak dapat memasukinya ? tentunya tidak demikian, karena bagi orang kaya yang berpikiran duniawi memang sangat sulit, tapi bila mereka mau berusaha untuk berubah dan bertobat tentu saja mereka dapat memasukinya walau dengan susah payah. Keadaan ini digambarkan oleh Tuhan Yesus dengan seekor unta dan lobang jarum. Bagi pendengar pada waktu Tuhan Yesus hidup dan pembaca Injil pada abad pertama yang hidup di Timur-Tengah ungkapan Tuhan itu tentu dapat dimengerti dengan jelas. Tapi bagi pembaca Injil pada masa sekarang dan yang berasal diluar Timur-Tengah menjadi suatu ungkapan yang sulit dimengerti. Karena bagaimana mungkin seekor unta yang mempunyai ukuran lebih besar dari kuda dapat masuk melalui lobang jarum yang semut saja tidak bisa melewatinya. Adanya pikiran seperti itulah yang kemudian menjadikan perkataan Tuhan Yesus tidak mudah dipahami orang Kristen pada masa sekarang.

Istilah ‘lobang jarum’ adalah pintu kecil yang terdapat pada pintu gerbang kota Kerajaan pada masa itu. Dan pintu gerbang kota bila malam hari ditutup rapat untuk menahan dan menghambat pasukan musuh yang hendak menyerang kota. Bagi orang luar yang hendak memasuki kota atau orang yang hendak keluar kota pada malam hari, mereka harus melewati pintu kecil yang dijaga prajurit bersenjata dan diperiksa dengan ketat. Pada masa kini pintu kecil seperti itu sering dijumpai pada pintu-pintu gerbang rumah atau bangunan yang besar. Dimana pintu kecil dibuat pada satu bagian dari pintu gerbang yang besar itu, agar bila ada orang yang akan masuk atau keluar rumah tidak perlu membuka pintu gerbang. Pintu kecil seperti ini yang dimaksudkan Tuhan Yesus dengan ‘Lobang jarum’.

Jadi sebenarnya bukanlah hal yang mustahil bagi seekor unta untuk memasuki pintu yang demikian, karena seekor unta mempunyai kemampuan untuk merunduk, yaitu merendahkan tubuhnya dengan menekuk kaki depannya dan memasuki pintu kecil itu. Demikian pula dengan seorang yang kaya, bukanlah hal yang mustahil baginya untuk memasuki Kerajaan Sorga bila ia dapat meniru perbuatan unta yang menekukan kakinya itu. Ia juga harus mau merendahkan dirinya dihadapan Tuhan, mau bertobat dan tidak mengandalkan pada kekuatannya sendiri. Karena banyak orang yang berpikiran duniawi beranggapan bahwa mereka dapat melakukan segalanya dengan uang/ kekayaan yang mereka miliki; beranggapan segalanya dapat dibeli dengan uang, beranggapan segala masalah dapat diselesaikan dengan uang, beranggapan kebenaran dapat dibeli dengan uang, beranggapan kehormatan dapat dibeli dengan uang, bahkan beranggapan orang pun bisa dibelinya dengan uang.

Tuhan Yesus menyatakan bahwa ‘orang kaya sangat sulit masuk kedalam Kerajaan Sorga’ bukan berarti bahwa orang miskin mudah masuk Kerajaan Sorga. Orang kaya dan orang miskin keduanya dapat masuk Kerajaan Sorga bila mereka dapat melakukan kehendak Tuhan, yaitu mau bertobat dan hidup menurut tuntunan Roh. Karena masing-masing mempunyai keberatannya sendiri, baik yang kaya maupun yang miskin mempunyai kekuatirannya sendiri. Yang kaya kuatir hartanya berkurang, sedangkan yang miskin kuatir akan hidupnya. Jadi baik orang yang kaya maupun orang yang miskin sama sulitnya untuk masuk Kerajaan Allah bila mereka masih berpikiran duniawi.

Minggu, 31 Agustus 2014

DOSA MENGHUJAT ROH KUDUS


Istilah "Menghujat Roh Kudus" adalah istilah yang sangat familiar dalam jemaat Kristen, walaupun dimengerti dengan pengertian yang beragam. Pada umumnya pengajar dalam gereja menafsirkannya menurut Injil Markus (Mrk.3:29-30); namun penafsiran itu masih menimbulkan pertanyaan dari orang-orang beriman yang kritis, karena mereka tidak mendapatkan jawaban yang yang memuaskan dan baku. Oleh karena itu untuk mendapatkannya maka konteks cerita yang melatar-belakangi perkataan Tuhan Yesus itu harus menjadi dasar dalam menafsirkannya, sehingga arti yang dimaksudkanNya dapat dimengerti dengan tepat dan sesuai dengan ajaran Tuhan. 

Mrk.3:29-30. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. 

Cerita yang melatar-belakangi perkataan Tuhan Yesus Kristus itu adalah ketika Ia sedang berada dalam kerumunan orang banyak dan baru saja menyembuhkan orang yang dirasuk setan. Ia mengetahui ada seorang Farisi berkata kepada seseorang yang berada di dekatnya, yang karena takjub oleh perbuatanNya telah mengucapkan: "Ia adalah anak Daud." Tetapi orang Farisi itu mengatakan bahwa "Yesus Kristus menyembuhkan orang yang kerasukan setan itu dengan menggunakan kuasa penghulu setan, Beelzebul" (Mat.12:22-37). 

Mat.12:22-37. Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat. Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud." Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, iapun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa siapakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak. Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Beelzebul adalah ilah orang Filistin yang disembah di kota Ekron dalam Perjanjian Lama (2Raj.1:2). BEELZEBUL berasal dari bahasa Aram yang dihubungkan dengan bahasa Ibrani - BA'AL ZEVUV yaitu kata - BA'AL yang berarti - BAAL atau tuan (Mat.10:25) dan kata - ZEVUV, lalat. BEELZEBUL, secara harfiah berarti "majikan dari lalat". Ada banyak nama yang agak searti di dalam Alkitab: Pendakwa, Musuh, Beelzebul, penghulu setan, Belial (Binatang), Iblis, Naga, Lawan, Pembunuh manusia, Si Jahat, Jahat, Pembohong, Dunia, Pangeran dunia ini, Penggoda, Ular, Pencoba.*

*   SarapanPagi Biblika; Bible Study / Christian Library

2 Raj.1:2. Pada suatu hari jatuhlah Ahazia dari kisi-kisi kamar atasnya yang ada di Samaria, lalu menjadi sakit. Kemudian dikirimnyalah utusan-utusan dengan pesan: "Pergilah, mintalah petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, apakah aku akan sembuh dari penyakit ini." 

Matius.10:25. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya.

Tuhan Yesus Kristus tidak mendengar perkataan orang Farisi itu, karena pada saat itu ia sedang berada dalam kerumunan orang banyak dan perkataan itu tentunya dikatakan dengan berbisik-bisik. Hal itu dengan sangat jelas tertulis dalam Injil Matius bahwa "Yesus mengetahui pikiran mereka," bukan "mendengar perkataan mereka." Hal ini memberi petunjuk bahwa dalam cerita di atas, Tuhan Yesus Kristus telah mendemonstrasikan karunia membedakan roh, setelah Ia mendemostrasikan karunia kesembuhan dan karunia membuat mukjizat ketika menyembuhkan orang kerasukan setan, yang menyebabkannya menjadi buta dan tuli.

Adalah sangat naif apabila seorang beriman menafsirkan istilah "Menghujat Roh Kudus" hanya berarti "Mengucapkan kata-kata yang menentang Roh Kudus." Dengan jelas Tuhan Yesus menguraikannya dengan panjang-lebar pada ayat-ayat selanjutnya bahwa orang yang mengucapkan kata-kata menghujat itu tidak sekedar hanya mengucapkan saja karena ketidak-tahuannya, melainkan karena ia memang mempunyai hati yang jahat dan tidak pernah berbuat kebenaran. Dalam hal ini Tuhan Yesus Kristus mengajarkan agar setiap orang beriman untuk menjaga ucapan perkataannya, karena perkataan orang yang benar akan digenapi Allah dan menjadi kenyataan. Tetapi perkataan orang jahat akan mengucapkan kata-kata yang sia-sia yang harus dipertanggung-jawabkannya pada hari penghakiman.

Perikop yang cukup panjang di atas merupakan argumen yang dilontarkan Tuhan dengan sengit, sebagai tanggapan atas dakwaan seorang Farisi. Ia menyelingi argumen itu dengan perumpamaan-perumpamaan sebagai penjelasannya; yang intinya terdiri dari dua pokok pikiran, yaitu:
1. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.
2. Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

1. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

Dalam kalimat ini Tuhan Yesus Kristus mengatakan bahwa setiap orang yang tidak percaya atas semua perkataan dan mujizat yang diperbuatNya adalah melawanNya atau antikristus (1Yoh.2:18-29; 2Yoh.1:7-9), dan orang yang percaya kepada Nya berarti juga harus mau melakukan perintahnya untuk bersaksi tentang Kerajaan dan keselamatan yang dibawaNya bagi umat manusia. Sedangkan yang tidak mau melakukannya, ia sama dengan orang yang menyangkalNya dan dikelompokan sebagai orang yang melawanNya juga.

1Yoh.2:18-29. Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya.

2Yoh.1:7-9. Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.

Menurut rasul Yohanes, orang yang melawan Tuhan Yesus Kristus atau antikristus adalah mereka yang berusaha mencerai-beraikan orang beriman; mereka dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) Orang yang berasal dari jemaat Tuhan Yesus Kristus, tetapi tidak sungguh-sungguh beriman kepadaNya.

Mereka adalah benih lalang yang dimaksudkan Tuhan Yesus Kristus dalam perumpamaanNya tentang "Orang yang menaburkan benih baik di ladang" (Mat.13:24-30). Mereka adalah orang yang berlaku tidak ubahnya seperti orang yang benar-benar beriman kepada Yesus; rajin berdoa, rajin membaca Alkitab, rajin beribadah, rajin dalam kegiatan-kegiatan gereja, bahkan diantara mereka ada yang menjadi majelis gereja dan pendeta; tetapi mereka sebenarnya tidak pernah bertobat dan masih hidup dengan caranya yang lama, yang duniawi. Dan orang yang disebut terakhir (majelis gereja atau pendeta) oleh Tuhan Yesus Kristus diumpamakan sebagai pohon ara yang tumbuh di kebun anggur (Luk.13:6-9).

Mat.13:24-30. Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Luk.13:6-9. Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" 

2) Orang yang menyangkal baik Bapa maupun Anak, dan yang tidak tinggal di dalam ajaran itu, ia tidak memiliki Bapa maupun Anak. 

Mereka adalah orang yang menyangkal Allah yang memperkenalkan diriNya sebagai Allah Trinitas. Allah yang datang dalam nama Yesus. Mereka tidak hidup menurut ajaran dan perintah Tuhan Yesus Kristus yang berkata-kata tidak dari diriNya sendiri melainkan yang didengarNya dari Allah Bapa (Yoh.8:25-26).

Yoh.8:25-26. Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia."

Banyak orang yang mengaku sebagai pengikut Yesus (orang Kristen), tetapi mereka menyangkal Allah Trinitas yang diperkenalkan Yesus. Mereka lebih percaya pada ajaran manusia yang menurut mereka lebih masuk akal, lebih logis, dan lebih nalar. Mereka lebih percaya pada ajaran yang mengajarkan bahwa Yesus adalah nabi, bukan Tuhan; bahwa Yesus tidak mati dan bangkit, melainkan yang disiksa dan mati adalah orang lain yang disamarkan oleh Allah; bahwa Allah yang benar bukan Allah Trinitas, melainkan Allah Ekanitas (Allah yang Tunggal); dan pernyataan-pernyataan lain yang intinya adalah menyangkal Allah yang benar, yang memperkenalkan diriNya dengan nama 'Yesus' (Yesaya = Yehosua = Yosua = Yesua = Yesus, yang berarti: YHWH (Yehovah) adalah penyelamat).

Adalah hal yang tidak masuk nalar apabila seorang manusia yang diciptakan Allah kemudian membatasi keberadaan Allah sendiri. Bagaimana mungkin Allah yang tidak terbatas dibatasi oleh nalar manusia yang terbatas; dan Allah yang maha kuasa diatur oleh keinginan manusia. Bila demikian allah yang disembah manusia, maka sesungguhnya ia adalah 'Allah' ciptaan manusia, 'Allah' palsu, bukan 'Allah' yang sebenarnya; bukan 'Allah' yang hidup; yang menciptakan alam semesta, langit, bumi beserta isinya; dan bukan 'Allah' yang sama dengan 'Allah' yang disembah Abraham, Ishak, dan Yakub.

Pada dasarnya orang yang termasuk kelompok ini adalah orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, dan karenanya Roh Kudus tidak tinggal dalam dirinya. Ia tidak mengenal Allah yang datang ke dunia dalam nama 'Yesus,' yang datang untuk menyelamatkan umat manusia.

3) Orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.

Mereka adalah para pengajar, para guru, para pemimpin, dan para pendeta yang mengajarkan ajaran lain yang tidak berasal dari Tuhan, tetapi berasal dari pikirannya sendiri. Mereka membaca Alkitab dan menafsirkannya menurut pikirannya sendiri, yang katanya adalah atas ilham Roh Kudus. Mereka menafsirkan Alkitab dan menerangkannya dengan dukungan ayat-ayat dalam Alkitab, tetapi yang diajarkan bukan mengenai hal yang rohani, melainkan mengenai hal yang duniawi.

Mereka mengajarkan bagaimana supaya dapat menjadi orang yang sukses jasmani (dan tentunya juga sukses rohani); makmur dengan berkelimpahan harta duniawi dan hidup dengan damai sejahtera di bumi (dan tentu juga di sorga); dan hal-hal lain yang menjadi keinginan dan impian manusia duniawi (dan tidak lupa tentunya juga dengan menambahkan keselamatan di sorga).

Dengan berbagai ajaran yang menarik hati itu, banyak orang yang datang dan mereka berhasil mengumpulkan ribuan jiwa untuk menjadi pengikut Kristus, tetapi bukan untuk menyelamatkan jiwanya melainkan untuk menyesatkannya; karena ia tidak mengajarkan bagaimana supaya imannya bertumbuh menjadi dewasa dan menghasilkan buah Roh, seperti yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus.

Ribuan orang berbondong-bondong beribadah ke gereja, tetapi yang mereka cari sesungguhnya adalah 'Mamon'. Mereka berbondong-bondong mempersembahkan persepuluhan kepada Tuhan sepeti yang diajarkan kepadanya, tetapi yang diharapkannya adalah tingkap-tingkap langit yang dibukakan bagi mereka. Mereka diajar untuk memberi kepada gereja (atau pendeta?) agar Tuhan memberi mereka berlipat kali ganda dari jumlah yang mereka berikan. Mereka yang 'diberkati' Tuhan (dalam arti mendapatkan kekayaan duniawi) setelah ia memberikan persembahan persepuluhan, dinilai imannya sudah dewasa dan didorong untuk bersaksi kepada jemaat di atas mimbar gereja; dan yang mendapatkan keuntungan adalah pendetanya, karena kesaksian itu akan mendorong semakin banyak anggota jemaat yang memberikan persembahan kepada gereja (atau pendeta?).

Pendeta yang bersangkutan tidak pernah berpikir bahwa dirinya sedang bertindak sebagai 'penyesat', karena ia rajin berdoa, rajin membaca Alkitab, dan rajin melayani jemaatnya. Tetapi pada kenyataannya ribuan orang yang dibawanya kepada Tuhan tidak mengalami pembaharuan budi-pekertinya, mereka masih tetap orang duniawi, mereka masih orang lama yang sama dengan ketika ia belum ber'tobat,' yang hidup hanya melayani nafsu dagingnya. Hal demikian yang dikatakan Tuhan Yesus Kristus sebagai "orang buta yang menuntun orang buta" (Mat.15: 10-20). Karena pendeta itu hanya mengajarkan hal-hal yang kelihatannya rohani tetapi yang sebenarnya masih hal-hal yang duniawi juga; pengajarannya tidak sampai merasuk ke dalam hati, yang dapat mengubah budi-pekertinya menjadi seperti yang dikehendaki Allah. Pengajaran yang merasuk sampai ke dalam hati akan mengubah cara berpikir manusia; mengubahnya dari seorang yang berpikiran duniawi menjadi orang yang berpikiran rohani. Orang yang berpikiran duniawi hanya menghasilkan segala pikiran jahat, yaitu: pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu, dan hujat. Sedangkan orang yang berpikiran rohani menghasilkan buah Roh dalam hidupnya (Gal.5:22-23).

Mat.15:10-20. Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?" Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang." Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami." Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

Gal.5:22-23. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.


Pendeta seperti ini yang dimaksudkan Tuhan Yesus sebagai orang yang akan berseru kepadaNya pada hari terakhir (Mat.7:21-23). Ia tidak menyangka sama sekali bahwa segala yang dilakukannya dalam nama Tuhan Yesus Kristus mendapat ganjaran di neraka jahanam, padahal ia berpikir akan mendapat tempat terhormat dalam Kerajaan Sorga lengkap dengan mahkota kemuliaannya, seperti yang diajarkannya kepada orang banyak yang telah berhasil "dibawanya" kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia akan kaget dan 'shock' ketika Tuhan Yesus berkata padanya: "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Mat.7:21-23. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" 

2. Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

Dari hasil pembahasan pokok pikiran Tuhan Yesus yang pertama dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan "menghujat Roh Kudus" adalah perbuatan yang melawan Tuhan Yesus Kristus (antikristus). Mereka adalah orang-orang yang menjadi bagian dari gereja Tuhan, tetapi melakukan perbuatan yang melawan perintah dan firmanNya, mereka adalah:

1) Orang yang berasal dari jemaat Tuhan Yesus Kristus, tetapi tidak sungguh-sungguh beriman kepadaNya. 

Mereka adalah jemaat Tuhan yang mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamatnya; rajin berdoa, rajin membaca Alkitab, rajin beribadah, rajin mengikuti kegiatan gereja, bahkan diantara mereka ada yang telah menjadi majelis gereja, atau pendeta. Mereka sebenarnya tidak pernah bertobat dengan sungguh-sungguh, dan masih hidup dengan cara yang lama, hidup dengan pikiran duniawi. Oleh karena itu walaupun seumur hidupnya berada dalam gereja, imannya tidak bertumbuh dan tidak berbuah (Roh); Karena pada dasarnya ia tidak pernah bertobat dan Roh Kudus tidak pernah tinggal diam dalam dirinya. Mereka adalah yang dimaksudkan Tuhan Yesus sebagai benih lalang diantara benih gandum (Mat.13:24-30). 

2) Orang yang mengaku sebagai pengikut Yesus (orang Kristen), tetapi mereka menyangkal Allah Trinitas.

Mereka adalah anggota jemaat dari gereja lain yang menyangkal Allah Trinitas. Mereka lebih suka memilih Allahnya sendiri. Mereka memilah-milah ajaran Tuhan Yesus dan hanya menggunakan sebagian saja yang sesuai dengan keinginannya. Walaupun mereka mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi pada dasarnya mereka sama dengan kelompok pertama, mereka adalah lalang di ladang yang lain. 

3) Para pengajar, para guru, para pemimpin, dan para pendeta yang mengajarkan ajaran lain hasil pikirannya sendiri, bukan dari Tuhan. 

Mereka adalah orang-orang yang tidak secara sadar menjadi penyesat bagi banyak orang, dengan ajarannya yang kelihatannya benar tetapi bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus. Karena mereka mengajarkan hal duniawi yang berlawanan dengan ajaran Tuhan, yang mengajarkan hal rohani. Mereka adalah orang-orang yang pada hari terakhir akan berseru-seru kepada Tuhan, seperti yang diceritakan Tuhan Yesus Kristus dalam perumpamaan kepada murid-muridNya (Mat.7:21-23).

Terdapat satu kesamaan dari orang-orang yang "menghujat Roh Kudus" itu, yaitu walaupun mereka mengaku menjadi pengikut Yesus Kristus atau mengaku orang Kristen tetapi yang dilakukannya adalah melawan Kristus (antikris). Jadi yang dimaksudkan Tuhan yesus sebagai "dosa menghujat Roh Kudus yang tidak terampunkan" adalah dosa karena melawan ajaran Tuhan Yesus Kristus yang dilakukan oleh orang-orang yang secara jasmani termasuk dalam gereja. Mereka tidak mengerti telah melawan Tuhan Yesus Kristus dan melakukan dosa yang tidak terampuni, karena mereka justru berpikir melakukan yang terbaik bagi Tuhan Yesus. Tetapi bilamana mereka sebelum mati kemudian bertobat dan mengikuti ajaran Tuhan Yesus dengan benar, maka padanya masih ada pengampunan dan tidak lagi dihitung sebagai penghujat Roh Kudus. Dalam hal "Dosa menghujat Roh Kudus" adalah dikenakan kepada orang-orang yang berada di dalam gereja, bukan kepada orang yang di luar gereja; karena Tuhan Yesus tidak memperhitungkan orang yang tidak percaya, dimana baginya Tuhan telah mempersiapkan hukuman kekal dalam neraka meskipun mereka tidak menghujat Roh Kudus 
(Yoh.3:1-36).

Yoh.3:1-36.  Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembaliia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatasBapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Minggu, 10 Agustus 2014

MARTIR

Kamus Besar Bahasa Indonesia* (KBBI) memberi penjelasan arti kata "martir" adalah: n 1 orang yg rela menderita atau mati dp menyerah krn mempertahankan agama atau kepercayaan; 2 orang yg mati dl memperjuangkan kebenaran agama. Dari arti kata yang pertama menerangkan bahwa ada dua arti dari kata "martir" yaitu "orang yg rela mati" dp menyerah krn mempertahankan agama atau kepercayaan/ imannya; tetapi bisa pula kata "martir" berarti "orang yang rela menderita" karena mempertahankan agama atau kepercayaannya/ imannya. 
*KBBI Edisi ke dua; cet.I-1991;Balai Pustaka; BP no. 3658

Injil sendiri mengutip berulang kali perkataan Tuhan Yesus Kristus yang mempunyai makna "martir" dalam arti yang pertama bahwa "martir" adalah "orang yang rela menderita atau mati" demi mempertahankan kepercayaan atau imannya. Dalam arti kata "martir" itu ada kemungkinan orang disebut "martir," yaitu:
1) Orang yang rela mati demi mempertahankan agama atau kepercayaannya/ imannya.
2) Orang yang rela menderita mempertahankan agama atau kepercayaannya/ imannya.


1) orang yang rela mati demi mempertahankan agama atau kepercayaannya/ imannya.

Tuhan Yesus Kristus menyinggung dan mengulang kalimat yang mempunyai makna "martir" dalam arti ini sampai empat kali dalam kesempatan yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa pengajaran tentang "martir" adalah salah satu pengajaran yang penting dan sentral dalam khotbahNya, selama tiga tahun pelayananNya di muka Bumi. Mungkin saja dalam pelayanan Yesus Kristus itu, Ia menyinggungnya berulangkali dalam berbagai kesempatan, tetapi Injil hanya yang mengutipnya empat kali saja; seperti yang tertulis dalam Injil Matius (Mat.10:34-42; 16:21-28) dan dalam Injil Lukas (Luk.9:22-27; 17:20-37) .

Mat.10:34-42. "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Mat.16:21-28. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."

Luk.9:22-27. Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri? Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah ."

Luk.17:20-37. Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

2) Orang yang rela menderita mempertahankan agama atau kepercayaannya/ imannya.

"Martir" dalam arti yang ke dua ini, mereka masih hidup di dunia tetapi harus memikul salib sampai tiba saatnya dipanggil Tuhan ke sorga. Mereka adalah murid-murid yang mendapat uraian-uraian firman (pembukaan firman) secara tersendiri dan mereka dapat mengerti uraian firman itu karena mendengar dengan hatinya.
Murid-murid seperti ini yang disebut sebagai orang yang diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah; dan mereka bersedia menyerahkan hidupnya seutuhnya (tidak kawin) bagi Kerajaan Allah.* Tuhan Yesus menyebutnya sebagai "orang yang mempunyai" dan mereka akan diberi pengertian firman Tuhan sampai berkelimpahan. Sedangkan orang yang diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi tidak bersedia menyerahkan hidupnya seutuhnya bagi Kerajaan Allah, disebutNya sebagai "orang yang tidak mempunyai," apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya (Mat.11:1-23Mrk.4:1-34).
* baca: Karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah

Mat.11:1-23. Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburPada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberisehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

Mrk.4:1-34. Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Lalu Ia berkata lagi:"Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."
Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba. "
Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

"Martir" dalam arti yang ke dua ini adalah mereka yang masih hidup di dunia tetapi sudah "mati dalam hidup," dalam arti bahwa mereka tidak lagi hidup bagi dirinya sendiri, melainkan Tuhan Yesus Kristus yang hidup didalamnya; oleh karena itu mereka mempunyai nilai atau kwalitas yang sama dengan orang beriman yang "martir" dalam arti yang pertama ("orang yang rela mati" demi mempertahankan kepercayaan atau imannya), yaitu apabila ia dapat menyelesaikannya sampai batas akhir hidupnya di dunia, sebagaimana seorang atlet yang berlari-lari sampai ke garis finish yang digambarkan rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus (1Kor.9:1-27).

1Kor.9:1-27. Bukankah aku rasul?  Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan? Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku. Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku. Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum? Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas? Atau hanya aku dan Barnabas sajakah yang tidak mempunyai hak untuk dibebaskan dari pekerjaan tangan? Siapakah yang pernah turut dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur dan tidak memakan buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang tidak minum susu domba itu? Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian? Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan? Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya. Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu? Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil ituTetapi aku tidak pernah mempergunakan satupun dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya akupun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada...! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapapun juga! Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya. Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnyaTiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Mereka yang menyerahkan hidupnya seutuhnya demi Kerajaan Allah harus menyatakan janjinya itu kepada Tuhan Yesus dalam doa; dan Tuhan Yesus Kristus akan berfirman menjawab ikrar yang dinyatakannya dalam doa itu dalam berbagai cara, antara lain dengan melalui mimpi, nubuat, penglihatan, atau pembukaan firman.* Apabila Tuhan belum berfirman berarti ikrar yang dinyatakannya dinilai masih belum sungguh-sungguh dengan segenap hatinya, belum tulus. Bila Tuhan Yesus berfirman dan menyatakan berkenan, maka ia harus berani menyatakan ikrarnya itu secara terbuka kepada orang lain dan tidak boleh mengingkari seumur hidupnya.
* baca: Mimpi, Penglihatan,  Nubuat, dan Pembukaan Firman

Sebelum berikrar sebaiknya seorang beriman harus mempertimbangkannya masak-masak terlebih dahulu, tidak dengan emosional dan ceroboh, karena ikrarnya itu akan terikat di sorga (Mat.18:15-20) dan akan mengubah seluruh jalan hidupnya, karena ia akan dituntut untuk hidup dengan pikiran rohani dan meninggalkan pikiran-pikiran duniawi (2Kor.5:11-20). Bila ia tidak melakukannya maka ia akan mudah ditangkap Iblis dan dijadikan sebagai tawanan, karena pernyataan "ikrar" yang diucapkan adalah merupakan maklumat "perang" kepada setan dan Iblis, yang kemudian akan mengintainya setiap waktu untuk menunggu kelengahannya dan berusaha menangkapnya dengan berbagai tipu daya. Peringatan ini disampaikan Tuhan Yesus dalam perumpamaan tentang "menara, raja, dan garam" (Luk.14:25-35) dan "roh jahat" (Luk.11:24-26).

Mat.18:15-20. "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

2Kor.5:11-20. Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu. Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah. Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu. Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Luk.14:25-35. Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"


Luk.11:24-26. "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula."

Mereka yang telah berikrar dan diterima oleh Tuhan Yesus adalah orang-orang beriman yang telah menjadi murid Tuhan Yesus Kristus; dan Ia akan membimbingnya secara tersendiri dan akan memberikan pengertian-pengertian tentang firman Tuhan. Ia akan memberinya  pengajaran rohani, penghiburan, nasihat, dan teguran, untuk membangun imannya. Dan Tuhan Yesus akan berkenan untuk memerintahkannya melakukan puasa,* tidak boleh makan-minum selama empat puluh hari empat puluh malam, untuk mengalahkan Iblis. Dan pada saat ia melewati hari ke sepuluh dalam puasanya ia akan dibawa ke dalam Kerajaan Sorga dan dihadapkan pada tahta Kristus untuk dilantik secara resmi menjadi "perwira Kristus" dan kepadanya diberikan juga karunia-karunia Roh Kudus.** Sembilan karunia Roh Kudus diberikan kepadanya dalam satu paket sekaligus pada saat itu, namun akan matang (efektif dapat digunakan) secara bertahap satu persatu, sesuai pertumbuhan ( kedewasaan dan kematangan) imannya (waktunya sangat  relatif). Yang dimulai sejak hari ke sebelas dalam masa puasanya sampai waktu yang tidak ditentukan, karena waktu untuk "mematangkan" karunia-karunia Roh Kudus itu bisa cepat atau lambat, tergantung pada bakat dan usaha keras masing-masing orang beriman itu, yang lamanya bisa dalam ukuran hari, minggu, bulan, atau tahun.
*   baca: Berpuasa
** baca: Bermacam-macam Karunia Roh Kudus

Dan pada tahap terakhir apabila semua karunia-karunia Roh Kudus sudah "matang", ia akan mendapat tugas untuk melayani jemaat dengan dilengkapi sembilan karunia Roh sebagai tanda penyertaan Tuhan, untuk bersaksi tentang Injil Tuhan dan membimbing orang-orang beriman supaya dapat menjadi murid Tuhan, seperti dirinya (Mat.28:16-20; Luk.24:36-53 dan Kis.1:1-11; Mrk.16:9-20).

Mat.28:16-20. Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Luk.24:36-53. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati merekaDan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

Kis.1:1-11. Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa,yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Mrk.16:9-20. Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Tugas melayani jemaat adalah tahapan yang berguna untuk menyempurnakan iman murid Tuhan,* dimana dalam pelayanan itu karakternya yang sejati akan diuji dan dimurnikan oleh banyak kejadian yang dialaminya; baik yang menyenangkan maupun yang menyesakannya dan ia dipaksa untuk berinteraksi dengan banyak orang yang mempunyai karakter yang bermacam-macam; ada yang saleh, ada banyak yang munafik, dan ada juga orang yang berbuat jahat kepadanya. Pelayanannya harus dilakukan sepanjang sisa hidupnya sampai ia dipanggil Tuhan ke sorga; dengan tiga kemungkinan yaitu:  menjadi martir, mengalami pengangkatan tubuhnya ke sorga, atau meninggal pada usia lanjut.
*baca: Studi Yusuf; Iman Yang Dewasa dan Iman Yang Sempurna