Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(Rm.8:3-6)
Hidup menurut Roh mempunyai banyak istilah yang maknanya sama, antara lain: hidup oleh iman; hidup oleh Roh; hidup dipimpin oleh Roh; hidup baru; hidup menurut kehendak Allah; atau hidup menurut perintah Allah; tetapi perlu ada penjelasan tentang apa yang dimaksudkannya itu. Hidup menurut Roh adalah suatu cara hidup yang berdasarkan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, sehingga seorang beriman akan hidup menurut tuntunan Roh Kudus yang datang kepadanya, tuntunanNya itu biasanya disampaikan melalui pembukaan firman, nubuat, mimpi dan penglihatan. Ketika ia mendapatkannya, ia segera sadar dan mengetahui bahwa itu firman Tuhan dan tanpa keraguan ia segera melakukannya sesuai dengan petunjuk dari firman itu; yang isi pesannya adalah suatu perintah, nasihat, pengajaran, penghiburan atau teguran kepadanya.
Rm.1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Gal.5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Rm.6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Ptr.4:6 Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.
2Yoh.1:6 Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.
Ay.33:14-16 Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur, maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran
Seorang beriman yang mendapatkan "pembukaan firman" dan melakukannya sesuai dengan firman itu akan mendapat lagi "pembukaan firman" yang lain. Semakin rajin ia melakukannya semakin sering ia mendapatkan "pembukaan firman", ini yang dimaksudkan dengan perkataan Tuhan Yesus dalam perumpamaannya tentang talenta.
Mat. 25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Karena seorang yang diberi "pembukaan firman" adalah seperti seseorang yang masuk kedalam suatu gedung yang sangat panjang, yang terdiri dari banyak kamar yang bersambung-sambungan dan kamar-kamar itu dihubungkan satu dengan yang lain oleh satu pintu yang masih tertutup. Seseorang yang berjalan masuk kedalam kamar-kamar itu harus mulai dari kamar pertama; untuk masuk kamar ke dua harus berjalan masuk melalui kamar pertama sampai pada pintu ke dua, dan untuk masuk kamar yang ke tiga ia harus berjalan melalui kamar ke dua sampai pada pintu yang ke tiga, demikian secara berturut-turut ia harus berjalan dari satu kamar kepintu kamar selanjutnya sampai pada kamar yang terdalam.
Pembukaan firman yang diberikan kepadanya ibarat pintu kamar pertama yang dibukakan, bilamana ia mau melakukannya, ia sama dengan melangkahkan kakinya memasuki kamar pertama itu. Ketika ia melangkahkan kakinya sampai di depan pintu kamar ke dua, ia akan diberi pembukaan yang ke dua, demikian seterusnya ia akan diberikan pembukaan firman yang ke tiga dan pembukaan-pembukaan firman yang selanjutnya.
Mazmur Daud juga menggambarkan pengalaman Daud mendapat bimbingan TUHAN Allah melalui "pembukaan firman" dimana ia kemudian menyampaikannya dalam satu mazmur dengan mengibaratkannya sebagai seorang yang sedang berjalan pada malam hari menggunakan pelita yang di pasangkan pada kedua ujung kasut kakinya, bila ia berjalan di dalam gelapnya malam maka sekitar jalan didepannya sejauh dua tiga langkah di depanya akan diterangi oleh terang dari pelita itu, tetapi jarak yang lebih jauh dari itu masih gelap, demikian setiap ia melangkah maka jalan yang di depannya akan menjadi terang, sehingga ia dapat berjalan selangkah demi selangkah dengan selamat sampai tujuan; terhindar dari lobang, genangan air, atau tersandung batu dan cabang pohon yang menghalang, bila ia tidak menggunakan pelita itu, dan terhindar dari malapetaka.
Maz. 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Seiring dengan seringnya ia melakukan "pembukaan firman", imannya akan bertumbuh, sesuai dengan pengetahuannya tentang firman Tuhan dan pembaharuan hidupnya. Dan perubahan itu akan nampak oleh orang yang ada disekitarnya sebagai "manusia baru" yang selalu bersyukur karena hidupnya dipenuhi dengan perasaan sukacita dan damai sejahtera. Dalam hidupnya tidak ada lagi perasaan kuatir atau tertekan hal-hal dunia lagi, karena seluruh beban hidupnya sudah diserahkannya kepada Tuhan; sebagaimana ajakan Tuhan Yesus yang telah difirmankanNya dalam Injil:
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Mat.11:28)
Hidup menurut Roh bukan suatu hal yang mudah, karena seseorang yang mau menjalaninya harus meninggalkan semua keinginan dagingnya dan lebih mementingkan kehendak Allah; tetapi bukan hal yang mustahil yang tidak mungkin dilakukan, karena bila ada kemauan untuk melakukannya dan setelah terbiasa ia akan dapat melakukan semua perintah Tuhan yang datang kepadanya dengan ringan dan seperti tanpa beban, karena ia melakukannya dengan senang-hati.
"Pikulah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." (Mat.11:29-30)