Pemuridan yang dilakukan Tuhan Yesus pertama kali dilakukan dengan memanggil dua belas orang murid, mereka adalah Simon yang disebut Petrus dan Andreas, Yakobus ben Zebedeus dan Yohanes ben Zebedeus, Filipus dan Natanael atau yang dipanggil Bartolomeus (Yoh.1:45), Tomas atau yang dipanggil Didimus (Yoh.11:16) dan Matius pemungut cukai, Yakobus ben Alfeus dan yudas ben Yakobus atau yang dipanggil Tadeus (Luk.6:16) , Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot (Mat.10:2-4). Kemudian ia juga mengutus tujuh puluh orang murid (Luk.10:1). Dan disamping murid-murid itu Tuhan Yesus juga mengajar banyak orang yang berbondong-bondong datang kepada Nya (Luk.8:4). Jadi Tuhan Yesus mengelompokan murid-muridnya dalam tiga lingkaran, yaitu:
1. Murid Lingkaran Dalam, yang terdekat denganTuhan Yesus, terdiri dari dua belas murid yang disebutNya rasul (Luk.6:13).
2. Murid Lingkaran Tengah, yang terdiri dari tujuh puluh orang murid , mereka tidak disebutkan masing-masing namanya.
3. Murid Lingkaran Luar, yang terdiri dari banyak orang yang datang kepadaNya.
Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia juga masih memilih dan mengangkat murid-murid yang jumlahnya tak terhitung banyaknya sampai kedatangan Nya kembali kelak. Dan pola pemuridan yang dipraktekan Nya juga masih sama, yaitu seperti yang dilakukan Nya ketika Ia hidup di bumi sebelum kenaikanNya ke sorga.
Murid Lingkaran Dalam.
Murid Lingkaran Dalam adalah murid-murid Tuhan Yesus yang dipilih dan yang mau menyerahkan hidup seutuhnya bagi Tuhan Yesus, karena Ia meminta mereka meninggalkan seluruh miliknya dan masa depannya untuk mengikuti Dia. Mereka harus berikrar atau berjanji kepada Tuhan Yesus, hidup selibat/ hidup tidak menikah untuk Tuhan Yesus/ untuk Kerajaan Allah, bukan untuk organisasi atau untuk yang lain, paling tua pada usia 30 tahun untuk seorang wanita dan 35 tahun untuk seorang pria.
Mat. 19:11-12 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”
Mat.19:21-22 Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Murid Lingkaran Dalam akan diperintahkan untuk berpuasa empat puluh hari empat puluh malam tanpa makan dan minum, bila Tuhan Yesus menganggap imannya sudah cukup (lihat peta pertumbuhan iman Kristiani). Hal ini harus dilakukan, sebab mempunyai tujuan untuk mengalahkan iblis dan untuk mendapatkan kuasa Roh Kudus, sebagai perlengkapan di dalam pelayanannya. Karena Tuhan Yesus sudah mengatakan akan melengkapi murid-muridNya dengan tanda atau kuasa Roh Kudus di dalam pelayanan mereka memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Mrk.16:15-18 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Murid Lingkaran Dalam dan murid Lingkaran Tengah diberikanNya karunia untuk mengetahui rahasia Firman Tuhan, sehingga mereka mengerti kehendak Tuhan dengan tepat dan diberikan karunia yang membuatnya mampu melakukan Firman Tuhan. Hal ini sangatlah menentukan pertumbuhan imannya, karena untuk dapat bertumbuh dengan benar, iman memerlukan pengetahuan Firman Tuhan. Tanpa pengetahuan Firman Tuhan maka iman seseorang akan mudah tersesat dan bantat atau mati.
Mrk. 4:10-12 Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun.”
2 Ptr. 1:5 -7 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Murid Lingkaran Dalam mempunyai kesempatan untuk mendapatkan tempat disisi kiri dan sisi kanan Tuhan Yesus dalam KerajaanNya (Mat.20:21). Hal ini dapat dicapai mereka dengan tiga jalan. Pertama: imannya tumbuh sampai sempurna ketika masih hidup di dunia, Ketika murid Lingkaran Dalam mengalami tahap pertumbuhan iman sampai sempurna, ia akan dikenakan tubuh kemuliaan dan terangkat ke sorga, seperti nabi Elia (2 Raj.2:1-11).
Ke dua: Ketika murid Lingkaran Dalam harus berhadapan dengan Antikris dan ia bersedia menyerahkan nyawanya utuk Tuhan Yesus , dalam arti meninggal dunia menjadi martir (Mat.10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya). Ia memperoleh posisi terhormat disisi Tuhan, yang sebenarnya ia belum sampai pada pertumbuhan iman yang sempurna. Ia mendapatkan suatu keuntungan, seperti Stefanus (Kis.7:59).
Ketika murid Lingkaran Dalam harus menyelesaikan hidupnya sampai batas akhir usia yang telah ditentukan Allah Bapa dalam arti meninggal dunia secara alamiah. Ia merupakan seorang murid yang sangat terpuji karena mampu menyelesaikan seluruh rintangan, halangan, dan godaan sepanjang hidupnya. Ia tetap hidup sesuai dengan ikrarnya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia adalah juara sejati yang mampu menyelesaikan semua pertarungan iman dengan penuh kemenangan seperti rasul Yohanes ben Zebedeus.
Ke dua: Ketika murid Lingkaran Dalam harus berhadapan dengan Antikris dan ia bersedia menyerahkan nyawanya utuk Tuhan Yesus , dalam arti meninggal dunia menjadi martir (Mat.10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya). Ia memperoleh posisi terhormat disisi Tuhan, yang sebenarnya ia belum sampai pada pertumbuhan iman yang sempurna. Ia mendapatkan suatu keuntungan, seperti Stefanus (Kis.7:59).
Ketika murid Lingkaran Dalam harus menyelesaikan hidupnya sampai batas akhir usia yang telah ditentukan Allah Bapa dalam arti meninggal dunia secara alamiah. Ia merupakan seorang murid yang sangat terpuji karena mampu menyelesaikan seluruh rintangan, halangan, dan godaan sepanjang hidupnya. Ia tetap hidup sesuai dengan ikrarnya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia adalah juara sejati yang mampu menyelesaikan semua pertarungan iman dengan penuh kemenangan seperti rasul Yohanes ben Zebedeus.
Murid Lingkaran Tengah.
Adalah murid-murid Tuhan Yesus yang mau mengikuti Nya tapi tidak hidup selibat, mereka mengalami pertumbuhan yang sama dengan murid Lingkaran Dalam, tetapi mereka hanya mempunyai satu kesempatan saja untuk dapat duduk disisi Tuhan Yesus dalam KerajaanNya, yaitu lewat martir. Mereka tidak perlu berpuasa untuk mengalahkan iblis , tapi masih bisa melakukan pekhabaran Injil dan Tuhan Yesus tetap menyertai didalam pekerjaan mereka.
Murid Lingkaran Luar.
Adalah murid-murid Tuhan Yesus yang datang sebagai pendengar saja. Mereka walaupun mendengar firman Tuhan tetap tidak mengerti dan tidak menanggapi firman Tuhan. Akibatnya pertumbuhan iman mereka sangat lambat dan bahkan banyak yang layu dan mati oleh berbagai macam pencobaan dan godaan dunia.
Pola pemuridan yang diterapkan Tuhan Yesus di atas prinsipnya telah diterangkan Nya dengan perumpamaan tentang talenta dan perumpamaan tentang seorang penabur. Dimana pada perumpamaan tentang Talenta diterangkan bahwa masing-masing orang diberikan kebebasan untuk memilih talenta yang akan diambilnya sesuai dengan kesanggupannya masing-masing, tetapi mereka yang mengambil talenta lebih banyak tanggung-jawabnya lebih berat. Pada kenyataannya justru yang mengambil talenta yang lebih banyak menghasilkan lebih baik dari pada yang hanya mengambil satu talenta saja. Dalam hal ini orang yang diberi lima talenta mewakili orang yang mau mengikut Yesus sebagai murid pada Lingkaran Dalam, orang yang diberi dua talenta mewakili mereka yang mau mengikut Yesus sebagai murid pada Lingkaran Tengah, sedangkan orang yang diberi satu talenta mewakili mereka yang mengikut Yesus sebagai murid pada Lingkaran Luar.
Mat. 25:14-30 “Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”
Sedangkan perumpamaan tentang seorang penabur menerangkan bagaimana masing-masing orang yang mendengar firman Tuhan dan mengerti lalu menanggapinya, mempunyai pertumbuhan iman yang berbeda-beda sesuai dengan masing-masing hati orang itu. Hal ini digambarkan Tuhan Yesus dengan tanah ladang yang ada di pinggir jalan. Mereka yang mempunyai hati yang sungguh-sungguh tulus mengikut Tuhan digambarkan sebagai tanah yang subur, mereka inilah yang dimaksud Tuhan Yesus sebagai murid. Yang menghasilkan buah seratus kali lipat adalah mereka yang adalah murid Lingkaran Dalam, yang menghasilkan buah enam puluh kali lipat adalah murid Lingkaran Tengah, dan yang menghasilkan buah tiga puluh kali lipat adalah murid Lingkaran Luar.
Mat. 13:3-9 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!“
Dari pengajaran ini, Tuhan Yesus jelas memberikan kepada orang beriman untuk bebas memilih apakah mau menjadi murid Lingkaran Dalam, atau murid Lingkaran Tengah, atau murid Lingkaran Luar. Tetapi sebelum menentukan pilihan Tuhan mengingatkan agar orang beriman memikirkan dengan baik-baik keputusannya, agar sesuai dengan kemampuannya. Jangan sampai kemudian mengalami nasib seperti benih yang jatuh di pinggir jalan, atau benih yang jatuh di tanah berbatu-batu, atau benih yang jatuh di tengah semak duri. Hal ini Tuhan Yesus ingatkan dengan sebuah perumpamaan :
Luk. 14:26-35 “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salib nya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar