Minggu, 12 Oktober 2014

Pertolongan TUHAN

Kisah tentang "Yesus Kristus yang membangkitkan Lazarus." (Yoh.11:1-44) adalah kesaksian tentang "Pertolongan Tuhan" dalam Alkitab Perjanjian Baru yang sangat familiar dalam jemaat orang percaya.  Dan bukan hal yang kebetulan apabila Lazarus mendapat "Pertolongan Tuhan," sebagai simbol pertolongan terbesarNya bagi umat manusia, yaitu menyelamatkan manusia dari hukuman kekal. Karena nama "Lazarus" yang berasal dari singkatan bahasa Ibrani: אלעזר, Elʿāzār, Eleazar yang artinya "Allah (telah) menolong." Dan nama "Yesus,"  yang merupakan alihaksara dari bahasa Latin Iesus, yang berasal dari bahasa Yunani Ἰησοῦς (Iēsoûs), yang merupakan Helenisasi dari bahasa Ibrani יְהוֹשֻׁעַ (Yĕhōšuă‘Yosua) atau bahasa Aram יֵשׁוּעַ (Yēšûă‘), berarti "Yahweh menyelamatkan."*
*Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas; 
   Kamus Alkitab, Herbert Haag, Penerbit Nusa Indah,Jl. Katedral 5, Ende, Flores-NTT, 1989.

Pada peristiwa kebangkitan Lazarus itu, Yesus Kristus menyatakan diri sebagai Anak Allah, yang adalah Allah; seperti yang dikatakanNya kepada murid-muridNya: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."

Yoh.11:1-44. Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?" Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru  ada di sana dan Ia memanggil engkau." Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah YesusKata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." 

Nats Alkitab di atas memberi petunjuk kepada orang beriman, bahwa "Pertolongan Tuhan" diberikan kepada orang yang dekat dengan Nya; "Pertolongan Tuhan" itu sudah direncanakanNya;  "Pertolongan Tuhan" untuk menguji orang beriman; "Pertolongan Tuhan" terjadi pada saat terakhir; dan "Pertolongan Tuhan" memuliakanNya. Dengan demikian maka lima petunjuk di atas dapat menjadi dasar bagi orang beriman untuk menyatakan dengan jelas pengalaman orang beriman yang dapat disebut sebagai "Pertolongan Tuhan."

1. "Pertolongan Tuhan" diberikan kepada orang yang dekat dengan Nya.

Lazarus adalah orang yang dekat dengan Tuhan Yesus Kristus, karena ia disebut oleh Marta dan Maria saudara Lazarus sebagai orang yang dikasihiNya (Yoh.11:3). Dan mereka yang dikasihi Tuhan adalah orang yang hidup menuruti firmanNya (Yoh.14:21), yaitu orang yang hidup menurut Roh atau orang yang hidup dengan pikiran rohani,  tidak hidup secara duniawi.

Yoh.11:3. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."

Yoh.14:21. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."

Adalah hal yang sangat subyektif sifatnya apabila berbicara tentang "kedekatan orang beriman dengan Tuhan," karena hampir semua orang beriman akan merasa dirinya mempunyai hubungan yang dekat dengan Tuhan Yesus Kristus. Apalagi bagi orang beriman yang rajin; berdoa, membaca firman Tuhan, aktif mengikuti ibadah di gereja, aktif dalam pelayanan gereja, dan telah menjadi pelayan gereja full timer. Tetapi apa yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus dalam Injil (Mat.7:12-23) dengan tegas menolak anggapan yang demikian. Karena kedekatan orang beriman dengan Tuhan bukan diukur dengan melakukan yang ritual, seperti anggapan orang umum; melainkan melakukan yang spiritual, dalam kehidupan pribadinya.
Yang dimaksud dengan kegiatan ritual adalah menjalankan tatacara upacara suatu agama yang dibuat manusia sesuai dengan budaya suatu kelompok, suku, atau bangsa tertentu. Sedangkan kegiatan spiritual adalah kegiatan yang berhubungan dengan kejiwaan, rohani atau batin manusia.

Mat.7:12-23. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yangmasuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.""Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu  yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yangbuas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohonyang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohonyang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

2. "Pertolongan Tuhan" itu sudah direncanakanNya.

Setelah Yesus Kristus mendapat kabar tentang sakitnya Lazarus, Ia tidak segera pergi kepadanya, melainkan dengan sengaja menangguhkan keberangkatanNya (Yoh.11:7-8). Bagian kalimat ini tentu akan membingungkan bagi pembaca Injil Yohanes, karena memberikan kesan seolah-olah Tuhan Yesus tidak perduli kepada Lazarus yang dalam keadaan sakit keras dan sedang kritis.

Yoh.11:7-8. Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;

Dan ketika Ia mengetahui bahwa Lazarus telah mati, Ia baru mengajak murid-muridNya pergi kepada Lazarus (Yoh.11:11-16). Sementara itu murid-muridNya belum mengetahui bahwa Lazarus telah mati dan mengira Lazarus masih hidup. Keadaan ini terjadi karena Tuhan Yesus Kristus dapat mengetahui keadaan Lazarus yang sebenarnya melalui "Karunia membedakan roh," sehingga Ia dengan menggunakan kemampuan roh, dapat melihat (menerawang) sesuatu di tempat yang jauh tanpa harus pergi ke tempat yang diinginkanNya. Kemampuan "Karunia membedakan roh" ini dilakukan Tuhan Yesus ketika ia pertama kali bertemu dengan Natanael dan mengatakan kepadanya bahwa Ia telah melihatnya dibawah pohon ara sebelum Filipus memanggilnya (Yoh.1:47-51).

Pada saat Natanel sedang berteduh seorang diri dibawah pohon ara yang besar dan berdaun lebat, sehingga orang merasa sejuk dibawah naungannya pada siang hari yang panas, Filipus menemuinya dan mengabarkan tentang Yesus; yang dikatakannya adalah mesias yang ditunggu orang Yahudi. Oleh sebab itu maka Natanael menjadi terkejut dan takjub ketika Yesus mengetahui keberadaannya saat itu, karena ia tidak bertemu seorang pun disana sebelum Filipus menemukannya; sehingga ia kemudian percaya kepada perkataan Filipus, bahwa Yesus adalah mesias yang akan melepaskan bangsanya dari pejajahan dan mendirikan kerajaan yang lebih besar dari kerajaan Israel dimasa Daud. 

Yoh.11:11-16. Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."


Yoh.1:47-51. Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka  dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Dari kronologi itu maka tampak sangat jelas bahwa Tuhan Yesus Kristus dengan sengaja menunggu saat kematian Lazarus dan menangguhkan keberangkatanNya agar tiba di Betania tepat setelah tiga hari kematiannya. Keberadaan Tuhan Yesus Kristus di seberang Yordan (Betania) hanya berjarak beberapa puluh mil saja, yang membutuhkan waktu sehari berjalan kaki. Apabila kurir yang telah menyampaikan berita dari Marta dan Maria menempuh perjalanan sehari dari Betania, berarti Lazarus meninggal dunia keesokan harinya, beberapa waktu sebelum atau setelah ia bertemu Yesus Kristus. Dengan menangguhkan selama dua hari keberangkatanNya ke Betania, berarti Ia dan rombongan berangkat setelah Lazarus meninggal selama tiga hari. Sehingga Tuhan Yesus Kristus tiba di Betania pada hari yang ke empat, karena harus berjalan kaki sehari dari tempatNya di seberang sungai Yordan (Yoh.10:40).

Yoh.11:11-16. Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

Yoh.10:40. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.

Adalah juga bukan suatu kebetulan melainkan sudah direncanakan Tuhan sehingga Ia dapat membangkitkan Lazarus pada hari ke empat, setelah Lazarus tepat mati selama tiga hari lamanya. Kematian Lazarus sendiri adalah merupakan peristiwa biasa yang sangat alamiah yang dapat dialami semua manusia, yaitu mati karena sakit keras. Kesimpulan itu adalah berdasarkan argumen bahwa "Tuhan tidak pernah merencanakan yang jahat bagi manusia, melainkan merencanakan yang baik saja bagi manusia." Sehingga pada peristiwa ini, yang terjadi adalah bahwa Tuhan Yesus Kristus telah mengetahui jalan hidup Lazarus dan menggunakan penyakit yang dideritanya untuk memuliakan Allah (Yoh.11:4).

Yoh.11:4. Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."

3. "Pertolongan Tuhan" untuk menguji orang beriman.

Adalah hal yang mengheran bilamana seorang yang sangat dekat berhubungan dengan Tuhan Yesus, tetapi cerita mengenai dirinya dalam Injil sangat terbatas, ia hanya muncul dalam dua pasal dalam Injil Yohanes saja (Yoh.11 dan Yoh. 12). Dan kemunculannya pun tidak menonjol dan tidak pernah terdengar suaranya. Ia hanya muncul bak figuran dalam film saja, padahal ia adalah orang yang sangat dikasihi Tuhan Yesus, orang yang sangat dekat denganNya. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa Lazarus seorang yang rendah hati dan tidak pernah menonjolkan diri. Ia adalah seorang pribadi yang halus, sangat dewasa dan baik budinya, sehingga tidak pernah melakukan tindakan yang tercela. Pendek kata Lazarus adalah seorang yang sangat berbeda dengan murid-murid Yesus yang lain, seperti Yudas Iskariot, Simon Petrus, Thomas, dan yang lainnya. Ia mempunyai iman yang jauh lebih maju dari murid-murid yang lain, sehingga Tuhan berkenan menguji imannya sampai kematiannya. Pengalamannya mungkin dapat disejajarkan dengan cerita tentang Ayub yang harus menderita sakit penyakit karena Tuhan menguji kesetiaannya. Walaupun tidak terdapat catatan yang terperinci mengenai dirinya, namun dapat dipastikan bahwa ia tidak pernah mengeluh ketika penyakit menyiksa tubuhnya sampai ajal menjemputnya. Setelah itu Tuhan berkenan memulihkan kesehatan dan hidupnya; dan menjadikannya sebagai saksi hidup bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus (Yoh.12:1-2).

Yoh.12:1-2. Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

4. "Pertolongan Tuhan" terjadi pada saat terakhir.

Tuhan datang membangkitkan Lazarus yang telah mati selama tiga hari adalah terjadi tepat pada saat terakhir, karena pada saat itu tubuh jasmani orang mati sudah mulai membusuk. Berdasarkan kisah tentang "kebangkitan Tuhan Yesus" maka manusia yang mati rohnya masih berada dalam alam fana selama tiga hari, dan pada hari yang ke empat roh orang mati harus kembali ke alam baka, kepada Allah Bapa. Dalam kisah itu Yesus Kristus yang bangkit pada hari ke tiga, menemui Maria di dalam kuburNya pada hari yang ke empat, saat Ia hendak pergi kepada Allah Bapa di sorga (Yoh.20:17). 

Yoh.20:17. Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Yesus Kristus membangkitkan Lazarus adalah peristiwa yang sangat mengejutkan orang banyak, baik orang yang percaya maupun orang yang menentangNya, karena "Pertolongan Tuhan" yang dilakukan itu adalah merupakan perbuatan mujizat yang menakjubkan orang yang menyaksikan atau mendengarnya. Sehingga semua orang tahu dan mengerti, bahwa itu adalah perbuatan Tuhan; dan orang yang menentangnya sekali pun tidak dapat memungkirinya.

5. "Pertolongan Tuhan" memuliakanNya.


"Pertolongan Tuhan" yang diberikan kepada orang beriman yang dikasihiNya merupakan perbuatan mujizat yang spektakuler, bukan perbuatan biasa yang dapat dilakukan manusia; sehingga semua orang merasa takjub dan heran atas perbuatanNya itu. Keadaan ini yang kemudian membuat orang yang melihat dan mendengarkanNya menjadi percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan memuliakanNya. Karena tanpa melihat perbuatanNya yang spektakuler itu orang tidak mungkin dapat percaya bahwa Tuhan benar-benar telah turun ke dunia dan telah hadir diantara manusia untuk menyelamatkan mereka. 


Banyak kisah tentang pengalaman tokoh-tokoh iman dalam Alkitab yang dapat menjadi acuan orang beriman pada masa sekarang untuk mengerti "Pertolongan Tuhan" dalam hidup mereka, diantaranya adalah pengalaman "Pertolongan Tuhan" kepada Abraham (Kej.22:1-19) ketika ia mendapat perintah Allah untuk mempersembahkan Ishak, anaknya sebagai korban. Dan pengalaman "Pertolongan Tuhan" kepada Musa (Kel.14:1-31) ketika ia mendapat perintah TUHAN untuk membelah laut Teberau.

Dalam kedua kisah itu juga ditemukan lima petunjuk yang sama dengan yang dilakukan Yesus Kristus ketika membangkitkan Lazarus, yaitu: "Pertolongan Tuhan" diberikan kepada orang yang dekat dengan Nya (Abraham dan Musa dikenal mempunyai hubungan yang dekat Nya); "Pertolongan Tuhan" itu sudah direncanakanNya (Kej.22:1; Kel.14:1); "Pertolongan Tuhan" untuk menguji orang beriman (Kej.22:2; Kel.14:2); "Pertolongan Tuhan" terjadi pada saat terakhir (Kej.22:11-13; Kel.14:10-12); "Pertolongan Tuhan" memuliakanNya (Kej.22:13-14; Kel.14:15-31). 


Dari ketiga kisah itu membuktikan bahwa "Pertolongan Tuhan" nyata dalam hidup orang yang beriman kepadaNya; dan juga membuktikan bahwa Allah yang menolong Abraham menyediakan kambing korban sebagai pengganti anaknya adalah sama dengan TUHAN yang menolong Musa membelah laut Teberau. Ia juga adalah sama dengan Yesus kristus yang telah membangkitkan Lazarus. Ia adalah Tuhan dan Juru Selamat yang telah menjadi manusia.


Kej.22:1-19. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan. Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu." Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kau apa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan "; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan." Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.


Kel.14:1-31. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, demikian: "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka balik kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot, antara Migdol l  dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut. Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka. Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian. Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: "Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?" Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta. Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya. Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan. Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN, dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kau perbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati l  orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda." Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka--segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda --sampai ke tengah-tengah laut. Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir.Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda." Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut. Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

Sabtu, 20 September 2014

Unta dan Lobang Jarum

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mat.19:23-24)

       
Bila kita mendengar atau membaca pernyataan Tuhan Yesus di atas maka yang terbayang adalah bahwa yang bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga hanya orang-orang miskin saja, sedang orang kaya tempatnya di neraka. Sebenarnya maksud perkataan Tuhan itu tidak demikian, karena semua orang mempunyai hak yang sama untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Yang dimaksudkan dengan perkataan di atas adalah bahwa orang yang berpikiran duniawi akan sangat sulit masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Apakah berarti mereka (yaitu orang yang kaya) tidak dapat memasukinya ? tentunya tidak demikian, karena bagi orang kaya yang berpikiran duniawi memang sangat sulit, tapi bila mereka mau berusaha untuk berubah dan bertobat tentu saja mereka dapat memasukinya walau dengan susah payah. Keadaan ini digambarkan oleh Tuhan Yesus dengan seekor unta dan lobang jarum. Bagi pendengar pada waktu Tuhan Yesus hidup dan pembaca Injil pada abad pertama yang hidup di Timur-Tengah ungkapan Tuhan itu tentu dapat dimengerti dengan jelas. Tapi bagi pembaca Injil pada masa sekarang dan yang berasal diluar Timur-Tengah menjadi suatu ungkapan yang sulit dimengerti. Karena bagaimana mungkin seekor unta yang mempunyai ukuran lebih besar dari kuda dapat masuk melalui lobang jarum yang semut saja tidak bisa melewatinya. Adanya pikiran seperti itulah yang kemudian menjadikan perkataan Tuhan Yesus tidak mudah dipahami orang Kristen pada masa sekarang.

Istilah ‘lobang jarum’ adalah pintu kecil yang terdapat pada pintu gerbang kota Kerajaan pada masa itu. Dan pintu gerbang kota bila malam hari ditutup rapat untuk menahan dan menghambat pasukan musuh yang hendak menyerang kota. Bagi orang luar yang hendak memasuki kota atau orang yang hendak keluar kota pada malam hari, mereka harus melewati pintu kecil yang dijaga prajurit bersenjata dan diperiksa dengan ketat. Pada masa kini pintu kecil seperti itu sering dijumpai pada pintu-pintu gerbang rumah atau bangunan yang besar. Dimana pintu kecil dibuat pada satu bagian dari pintu gerbang yang besar itu, agar bila ada orang yang akan masuk atau keluar rumah tidak perlu membuka pintu gerbang. Pintu kecil seperti ini yang dimaksudkan Tuhan Yesus dengan ‘Lobang jarum’.

Jadi sebenarnya bukanlah hal yang mustahil bagi seekor unta untuk memasuki pintu yang demikian, karena seekor unta mempunyai kemampuan untuk merunduk, yaitu merendahkan tubuhnya dengan menekuk kaki depannya dan memasuki pintu kecil itu. Demikian pula dengan seorang yang kaya, bukanlah hal yang mustahil baginya untuk memasuki Kerajaan Sorga bila ia dapat meniru perbuatan unta yang menekukan kakinya itu. Ia juga harus mau merendahkan dirinya dihadapan Tuhan, mau bertobat dan tidak mengandalkan pada kekuatannya sendiri. Karena banyak orang yang berpikiran duniawi beranggapan bahwa mereka dapat melakukan segalanya dengan uang/ kekayaan yang mereka miliki; beranggapan segalanya dapat dibeli dengan uang, beranggapan segala masalah dapat diselesaikan dengan uang, beranggapan kebenaran dapat dibeli dengan uang, beranggapan kehormatan dapat dibeli dengan uang, bahkan beranggapan orang pun bisa dibelinya dengan uang.

Tuhan Yesus menyatakan bahwa ‘orang kaya sangat sulit masuk kedalam Kerajaan Sorga’ bukan berarti bahwa orang miskin mudah masuk Kerajaan Sorga. Orang kaya dan orang miskin keduanya dapat masuk Kerajaan Sorga bila mereka dapat melakukan kehendak Tuhan, yaitu mau bertobat dan hidup menurut tuntunan Roh. Karena masing-masing mempunyai keberatannya sendiri, baik yang kaya maupun yang miskin mempunyai kekuatirannya sendiri. Yang kaya kuatir hartanya berkurang, sedangkan yang miskin kuatir akan hidupnya. Jadi baik orang yang kaya maupun orang yang miskin sama sulitnya untuk masuk Kerajaan Allah bila mereka masih berpikiran duniawi.

Minggu, 31 Agustus 2014

DOSA MENGHUJAT ROH KUDUS


Istilah "Menghujat Roh Kudus" adalah istilah yang sangat familiar dalam jemaat Kristen, walaupun dimengerti dengan pengertian yang beragam. Pada umumnya pengajar dalam gereja menafsirkannya menurut Injil Markus (Mrk.3:29-30); namun penafsiran itu masih menimbulkan pertanyaan dari orang-orang beriman yang kritis, karena mereka tidak mendapatkan jawaban yang yang memuaskan dan baku. Oleh karena itu untuk mendapatkannya maka konteks cerita yang melatar-belakangi perkataan Tuhan Yesus itu harus menjadi dasar dalam menafsirkannya, sehingga arti yang dimaksudkanNya dapat dimengerti dengan tepat dan sesuai dengan ajaran Tuhan. 

Mrk.3:29-30. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. 

Cerita yang melatar-belakangi perkataan Tuhan Yesus Kristus itu adalah ketika Ia sedang berada dalam kerumunan orang banyak dan baru saja menyembuhkan orang yang dirasuk setan. Ia mengetahui ada seorang Farisi berkata kepada seseorang yang berada di dekatnya, yang karena takjub oleh perbuatanNya telah mengucapkan: "Ia adalah anak Daud." Tetapi orang Farisi itu mengatakan bahwa "Yesus Kristus menyembuhkan orang yang kerasukan setan itu dengan menggunakan kuasa penghulu setan, Beelzebul" (Mat.12:22-37). 

Mat.12:22-37. Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat. Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud." Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, iapun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa siapakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak. Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Beelzebul adalah ilah orang Filistin yang disembah di kota Ekron dalam Perjanjian Lama (2Raj.1:2). BEELZEBUL berasal dari bahasa Aram yang dihubungkan dengan bahasa Ibrani - BA'AL ZEVUV yaitu kata - BA'AL yang berarti - BAAL atau tuan (Mat.10:25) dan kata - ZEVUV, lalat. BEELZEBUL, secara harfiah berarti "majikan dari lalat". Ada banyak nama yang agak searti di dalam Alkitab: Pendakwa, Musuh, Beelzebul, penghulu setan, Belial (Binatang), Iblis, Naga, Lawan, Pembunuh manusia, Si Jahat, Jahat, Pembohong, Dunia, Pangeran dunia ini, Penggoda, Ular, Pencoba.*

*   SarapanPagi Biblika; Bible Study / Christian Library

2 Raj.1:2. Pada suatu hari jatuhlah Ahazia dari kisi-kisi kamar atasnya yang ada di Samaria, lalu menjadi sakit. Kemudian dikirimnyalah utusan-utusan dengan pesan: "Pergilah, mintalah petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, apakah aku akan sembuh dari penyakit ini." 

Matius.10:25. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya.

Tuhan Yesus Kristus tidak mendengar perkataan orang Farisi itu, karena pada saat itu ia sedang berada dalam kerumunan orang banyak dan perkataan itu tentunya dikatakan dengan berbisik-bisik. Hal itu dengan sangat jelas tertulis dalam Injil Matius bahwa "Yesus mengetahui pikiran mereka," bukan "mendengar perkataan mereka." Hal ini memberi petunjuk bahwa dalam cerita di atas, Tuhan Yesus Kristus telah mendemonstrasikan karunia membedakan roh, setelah Ia mendemostrasikan karunia kesembuhan dan karunia membuat mukjizat ketika menyembuhkan orang kerasukan setan, yang menyebabkannya menjadi buta dan tuli.

Adalah sangat naif apabila seorang beriman menafsirkan istilah "Menghujat Roh Kudus" hanya berarti "Mengucapkan kata-kata yang menentang Roh Kudus." Dengan jelas Tuhan Yesus menguraikannya dengan panjang-lebar pada ayat-ayat selanjutnya bahwa orang yang mengucapkan kata-kata menghujat itu tidak sekedar hanya mengucapkan saja karena ketidak-tahuannya, melainkan karena ia memang mempunyai hati yang jahat dan tidak pernah berbuat kebenaran. Dalam hal ini Tuhan Yesus Kristus mengajarkan agar setiap orang beriman untuk menjaga ucapan perkataannya, karena perkataan orang yang benar akan digenapi Allah dan menjadi kenyataan. Tetapi perkataan orang jahat akan mengucapkan kata-kata yang sia-sia yang harus dipertanggung-jawabkannya pada hari penghakiman.

Perikop yang cukup panjang di atas merupakan argumen yang dilontarkan Tuhan dengan sengit, sebagai tanggapan atas dakwaan seorang Farisi. Ia menyelingi argumen itu dengan perumpamaan-perumpamaan sebagai penjelasannya; yang intinya terdiri dari dua pokok pikiran, yaitu:
1. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.
2. Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

1. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

Dalam kalimat ini Tuhan Yesus Kristus mengatakan bahwa setiap orang yang tidak percaya atas semua perkataan dan mujizat yang diperbuatNya adalah melawanNya atau antikristus (1Yoh.2:18-29; 2Yoh.1:7-9), dan orang yang percaya kepada Nya berarti juga harus mau melakukan perintahnya untuk bersaksi tentang Kerajaan dan keselamatan yang dibawaNya bagi umat manusia. Sedangkan yang tidak mau melakukannya, ia sama dengan orang yang menyangkalNya dan dikelompokan sebagai orang yang melawanNya juga.

1Yoh.2:18-29. Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya.

2Yoh.1:7-9. Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.

Menurut rasul Yohanes, orang yang melawan Tuhan Yesus Kristus atau antikristus adalah mereka yang berusaha mencerai-beraikan orang beriman; mereka dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) Orang yang berasal dari jemaat Tuhan Yesus Kristus, tetapi tidak sungguh-sungguh beriman kepadaNya.

Mereka adalah benih lalang yang dimaksudkan Tuhan Yesus Kristus dalam perumpamaanNya tentang "Orang yang menaburkan benih baik di ladang" (Mat.13:24-30). Mereka adalah orang yang berlaku tidak ubahnya seperti orang yang benar-benar beriman kepada Yesus; rajin berdoa, rajin membaca Alkitab, rajin beribadah, rajin dalam kegiatan-kegiatan gereja, bahkan diantara mereka ada yang menjadi majelis gereja dan pendeta; tetapi mereka sebenarnya tidak pernah bertobat dan masih hidup dengan caranya yang lama, yang duniawi. Dan orang yang disebut terakhir (majelis gereja atau pendeta) oleh Tuhan Yesus Kristus diumpamakan sebagai pohon ara yang tumbuh di kebun anggur (Luk.13:6-9).

Mat.13:24-30. Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Luk.13:6-9. Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" 

2) Orang yang menyangkal baik Bapa maupun Anak, dan yang tidak tinggal di dalam ajaran itu, ia tidak memiliki Bapa maupun Anak. 

Mereka adalah orang yang menyangkal Allah yang memperkenalkan diriNya sebagai Allah Trinitas. Allah yang datang dalam nama Yesus. Mereka tidak hidup menurut ajaran dan perintah Tuhan Yesus Kristus yang berkata-kata tidak dari diriNya sendiri melainkan yang didengarNya dari Allah Bapa (Yoh.8:25-26).

Yoh.8:25-26. Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia."

Banyak orang yang mengaku sebagai pengikut Yesus (orang Kristen), tetapi mereka menyangkal Allah Trinitas yang diperkenalkan Yesus. Mereka lebih percaya pada ajaran manusia yang menurut mereka lebih masuk akal, lebih logis, dan lebih nalar. Mereka lebih percaya pada ajaran yang mengajarkan bahwa Yesus adalah nabi, bukan Tuhan; bahwa Yesus tidak mati dan bangkit, melainkan yang disiksa dan mati adalah orang lain yang disamarkan oleh Allah; bahwa Allah yang benar bukan Allah Trinitas, melainkan Allah Ekanitas (Allah yang Tunggal); dan pernyataan-pernyataan lain yang intinya adalah menyangkal Allah yang benar, yang memperkenalkan diriNya dengan nama 'Yesus' (Yesaya = Yehosua = Yosua = Yesua = Yesus, yang berarti: YHWH (Yehovah) adalah penyelamat).

Adalah hal yang tidak masuk nalar apabila seorang manusia yang diciptakan Allah kemudian membatasi keberadaan Allah sendiri. Bagaimana mungkin Allah yang tidak terbatas dibatasi oleh nalar manusia yang terbatas; dan Allah yang maha kuasa diatur oleh keinginan manusia. Bila demikian allah yang disembah manusia, maka sesungguhnya ia adalah 'Allah' ciptaan manusia, 'Allah' palsu, bukan 'Allah' yang sebenarnya; bukan 'Allah' yang hidup; yang menciptakan alam semesta, langit, bumi beserta isinya; dan bukan 'Allah' yang sama dengan 'Allah' yang disembah Abraham, Ishak, dan Yakub.

Pada dasarnya orang yang termasuk kelompok ini adalah orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, dan karenanya Roh Kudus tidak tinggal dalam dirinya. Ia tidak mengenal Allah yang datang ke dunia dalam nama 'Yesus,' yang datang untuk menyelamatkan umat manusia.

3) Orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.

Mereka adalah para pengajar, para guru, para pemimpin, dan para pendeta yang mengajarkan ajaran lain yang tidak berasal dari Tuhan, tetapi berasal dari pikirannya sendiri. Mereka membaca Alkitab dan menafsirkannya menurut pikirannya sendiri, yang katanya adalah atas ilham Roh Kudus. Mereka menafsirkan Alkitab dan menerangkannya dengan dukungan ayat-ayat dalam Alkitab, tetapi yang diajarkan bukan mengenai hal yang rohani, melainkan mengenai hal yang duniawi.

Mereka mengajarkan bagaimana supaya dapat menjadi orang yang sukses jasmani (dan tentunya juga sukses rohani); makmur dengan berkelimpahan harta duniawi dan hidup dengan damai sejahtera di bumi (dan tentu juga di sorga); dan hal-hal lain yang menjadi keinginan dan impian manusia duniawi (dan tidak lupa tentunya juga dengan menambahkan keselamatan di sorga).

Dengan berbagai ajaran yang menarik hati itu, banyak orang yang datang dan mereka berhasil mengumpulkan ribuan jiwa untuk menjadi pengikut Kristus, tetapi bukan untuk menyelamatkan jiwanya melainkan untuk menyesatkannya; karena ia tidak mengajarkan bagaimana supaya imannya bertumbuh menjadi dewasa dan menghasilkan buah Roh, seperti yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus.

Ribuan orang berbondong-bondong beribadah ke gereja, tetapi yang mereka cari sesungguhnya adalah 'Mamon'. Mereka berbondong-bondong mempersembahkan persepuluhan kepada Tuhan sepeti yang diajarkan kepadanya, tetapi yang diharapkannya adalah tingkap-tingkap langit yang dibukakan bagi mereka. Mereka diajar untuk memberi kepada gereja (atau pendeta?) agar Tuhan memberi mereka berlipat kali ganda dari jumlah yang mereka berikan. Mereka yang 'diberkati' Tuhan (dalam arti mendapatkan kekayaan duniawi) setelah ia memberikan persembahan persepuluhan, dinilai imannya sudah dewasa dan didorong untuk bersaksi kepada jemaat di atas mimbar gereja; dan yang mendapatkan keuntungan adalah pendetanya, karena kesaksian itu akan mendorong semakin banyak anggota jemaat yang memberikan persembahan kepada gereja (atau pendeta?).

Pendeta yang bersangkutan tidak pernah berpikir bahwa dirinya sedang bertindak sebagai 'penyesat', karena ia rajin berdoa, rajin membaca Alkitab, dan rajin melayani jemaatnya. Tetapi pada kenyataannya ribuan orang yang dibawanya kepada Tuhan tidak mengalami pembaharuan budi-pekertinya, mereka masih tetap orang duniawi, mereka masih orang lama yang sama dengan ketika ia belum ber'tobat,' yang hidup hanya melayani nafsu dagingnya. Hal demikian yang dikatakan Tuhan Yesus Kristus sebagai "orang buta yang menuntun orang buta" (Mat.15: 10-20). Karena pendeta itu hanya mengajarkan hal-hal yang kelihatannya rohani tetapi yang sebenarnya masih hal-hal yang duniawi juga; pengajarannya tidak sampai merasuk ke dalam hati, yang dapat mengubah budi-pekertinya menjadi seperti yang dikehendaki Allah. Pengajaran yang merasuk sampai ke dalam hati akan mengubah cara berpikir manusia; mengubahnya dari seorang yang berpikiran duniawi menjadi orang yang berpikiran rohani. Orang yang berpikiran duniawi hanya menghasilkan segala pikiran jahat, yaitu: pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu, dan hujat. Sedangkan orang yang berpikiran rohani menghasilkan buah Roh dalam hidupnya (Gal.5:22-23).

Mat.15:10-20. Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?" Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang." Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami." Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

Gal.5:22-23. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.


Pendeta seperti ini yang dimaksudkan Tuhan Yesus sebagai orang yang akan berseru kepadaNya pada hari terakhir (Mat.7:21-23). Ia tidak menyangka sama sekali bahwa segala yang dilakukannya dalam nama Tuhan Yesus Kristus mendapat ganjaran di neraka jahanam, padahal ia berpikir akan mendapat tempat terhormat dalam Kerajaan Sorga lengkap dengan mahkota kemuliaannya, seperti yang diajarkannya kepada orang banyak yang telah berhasil "dibawanya" kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia akan kaget dan 'shock' ketika Tuhan Yesus berkata padanya: "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Mat.7:21-23. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" 

2. Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

Dari hasil pembahasan pokok pikiran Tuhan Yesus yang pertama dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan "menghujat Roh Kudus" adalah perbuatan yang melawan Tuhan Yesus Kristus (antikristus). Mereka adalah orang-orang yang menjadi bagian dari gereja Tuhan, tetapi melakukan perbuatan yang melawan perintah dan firmanNya, mereka adalah:

1) Orang yang berasal dari jemaat Tuhan Yesus Kristus, tetapi tidak sungguh-sungguh beriman kepadaNya. 

Mereka adalah jemaat Tuhan yang mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamatnya; rajin berdoa, rajin membaca Alkitab, rajin beribadah, rajin mengikuti kegiatan gereja, bahkan diantara mereka ada yang telah menjadi majelis gereja, atau pendeta. Mereka sebenarnya tidak pernah bertobat dengan sungguh-sungguh, dan masih hidup dengan cara yang lama, hidup dengan pikiran duniawi. Oleh karena itu walaupun seumur hidupnya berada dalam gereja, imannya tidak bertumbuh dan tidak berbuah (Roh); Karena pada dasarnya ia tidak pernah bertobat dan Roh Kudus tidak pernah tinggal diam dalam dirinya. Mereka adalah yang dimaksudkan Tuhan Yesus sebagai benih lalang diantara benih gandum (Mat.13:24-30). 

2) Orang yang mengaku sebagai pengikut Yesus (orang Kristen), tetapi mereka menyangkal Allah Trinitas.

Mereka adalah anggota jemaat dari gereja lain yang menyangkal Allah Trinitas. Mereka lebih suka memilih Allahnya sendiri. Mereka memilah-milah ajaran Tuhan Yesus dan hanya menggunakan sebagian saja yang sesuai dengan keinginannya. Walaupun mereka mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi pada dasarnya mereka sama dengan kelompok pertama, mereka adalah lalang di ladang yang lain. 

3) Para pengajar, para guru, para pemimpin, dan para pendeta yang mengajarkan ajaran lain hasil pikirannya sendiri, bukan dari Tuhan. 

Mereka adalah orang-orang yang tidak secara sadar menjadi penyesat bagi banyak orang, dengan ajarannya yang kelihatannya benar tetapi bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus. Karena mereka mengajarkan hal duniawi yang berlawanan dengan ajaran Tuhan, yang mengajarkan hal rohani. Mereka adalah orang-orang yang pada hari terakhir akan berseru-seru kepada Tuhan, seperti yang diceritakan Tuhan Yesus Kristus dalam perumpamaan kepada murid-muridNya (Mat.7:21-23).

Terdapat satu kesamaan dari orang-orang yang "menghujat Roh Kudus" itu, yaitu walaupun mereka mengaku menjadi pengikut Yesus Kristus atau mengaku orang Kristen tetapi yang dilakukannya adalah melawan Kristus (antikris). Jadi yang dimaksudkan Tuhan yesus sebagai "dosa menghujat Roh Kudus yang tidak terampunkan" adalah dosa karena melawan ajaran Tuhan Yesus Kristus yang dilakukan oleh orang-orang yang secara jasmani termasuk dalam gereja. Mereka tidak mengerti telah melawan Tuhan Yesus Kristus dan melakukan dosa yang tidak terampuni, karena mereka justru berpikir melakukan yang terbaik bagi Tuhan Yesus. Tetapi bilamana mereka sebelum mati kemudian bertobat dan mengikuti ajaran Tuhan Yesus dengan benar, maka padanya masih ada pengampunan dan tidak lagi dihitung sebagai penghujat Roh Kudus. Dalam hal "Dosa menghujat Roh Kudus" adalah dikenakan kepada orang-orang yang berada di dalam gereja, bukan kepada orang yang di luar gereja; karena Tuhan Yesus tidak memperhitungkan orang yang tidak percaya, dimana baginya Tuhan telah mempersiapkan hukuman kekal dalam neraka meskipun mereka tidak menghujat Roh Kudus 
(Yoh.3:1-36).

Yoh.3:1-36.  Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembaliia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatasBapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."