Minggu, 23 Maret 2014

Kayu Penaga untuk Membuat Papan Kemah Suci



Kayu Penaga (acacia nilotica atau acacia seval) = kayu pohon akasia.

Pohon Akasia


Dikenal oleh orang Yahudi dengan nama 'kayu Syittim' atau 'kayu shitim' adalah kayu keras yang tidak mudah berubah, mudah dikerjakan, tekstur seratnya indah, digunakan untuk membuat mebel atau konstruksi rumah sebagai pengganti kayu jati yang sulit diperoleh dan mahal, tidak mudah pecah, dan sifat kembang-susutnya kecil. Berat jenis kayu akasia adalah 0,75, yang berarti setiap satu meter kubik kayu akasia mempunyai berat 750 kilogram.

Pohon akasia cepat bertumbuh, mempunyai umur produksi yang relatif pendek (hanya puluhan tahun saja), tahan hidup dalam berbagai kondisi alam pada ketinggian dibawah 300 meter dpl. Berduri, batang lurus dan dapat mencapai lebih dari 10 meter.


KAYU AKASIA
Kayu Akasia (acacia mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan mebel/furniture.

Kel.26:15-24 Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak, sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan. Tiap-tiap papan harus ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah harus kauperbuat dengan segala papan Kemah Suci. Haruslah engkau membuat papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan. Dan haruslah kaubuat empat puluh alas perak di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya. Juga untuk sisi yang kedua dari Kemah Suci, pada sebelah utara, kaubuatlah dua puluh papan dengan empat puluh alas peraknya: dua alas di bawah satu papan dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan. Untuk sisi belakang Kemah Suci, pada sebelah barat, haruslah kaubuat enam papan. Dua papan haruslah kaubuat untuk sudut Kemah Suci, di sisi belakang. Kedua papan itu haruslah kembar pasaknya di sebelah bawah dan seperti itu juga kembar pasaknya di sebelah atas, di dekat gelang yang satu itu; demikianlah harus kedua papan itu; haruslah itu merupakan kedua sudutnya.


Papan untuk membuat Kemah Suci berukuran : 10 hasta x 1,5 hasta x tebal papan (450 centimeter x 67,5 centimeter x tebal papan). Kemungkinannya seorang pria Israel mampu mengangkat papan yang mempunyai berat maksimal 100 kilogram, jadi bila papan harus diangkat dua orang pria, maka berat papan maksimal adalah 200 kilogram. Berat alas perak adalah 1 talenta dan masing masing papan mempunyai dua alas, jadi berat alas perak pada sebuah papan adalah 2 talenta x 34,2 kilogram = 68,4 kilogram. Berat kayu yang mungkin adalah 200 kilogram - 68,4 kilogram = 131,6 kilogram.




Berat papan      = volume papan x berat jenis papan 
                           = (450 x 67,5 x tebal papan) centimeter kubik x 0,75
131,6 kilogram = 30375 centimeter persegi x tebal papan x 0,75

Tebal papan (maksimal) = 131,6 kilogram / 30375 centimeter persegi x 0,75
                                           = 131,6 kilogram / 22781,25 centimeter persegi
                                           = 131,6 kilogram / 227,8125 desimeter persegi
                                           = 0,577668 desimeter
                                           = 5,8 centimeter
                                           = 6 centimeter (dibulatkan)

Jumlah kubikasi 48 papan kemah suci = 48 x 450 x 67.5 x 6 centimetr kubik
                                                                   = 8748000 centimeter kubik
                                                                   = 8,748  meter kubik



Berat 1 meter kubik kayu akasia = 1000 decimeter kubik 

                                                         = 1000 liter air 
                                                         = 1000 x 0,75 kilogram 
                                                         = 750 kilogram.

Berat 48 papan Kemah Suci = 8,748 x 750 kilogram = 6561 kilogram atau dibulatkan kira-kira 6,6 ton; atau kurang-lebih 7 ton setelah dilapis dengan emas murni.



1 talenta = 34,2 kilogram, jadi perak yang diperlukan untuk membuat satu papan kemah suci = 2 x 34,2 kilogram = 68,4 kilogram.

Jadi emas murni yang digunakan untuk melapisi papan kira-kira seberat (7 - 6,6 ) ton = 0,4 ton = 400 kilogram, dan perak yang digunakan untuk membuat alas 48 papan Kemah Suci = 48 x 68,4 kilogram = 3283,2 kilogram = 3,3 ton.

Jumlah kubikasi kayu gelondong =   8,748 meter kubik : 60 %
                                                 = 14,580 meter kubik

Diameter pohon akasia yang dibutuhkan rata-rata adalah 90 centimeter (lebih 22,5 centimeter dari lebar papan = 67,5 centimeter, untuk pasak papan), maka satu batang kayu gelondong berdiameter rata-rata 90 centimeter dengan panjang 460 centimeter adalah (90 x 90 x 4,6 x 0,7854) : 10.000 = 2,9264 meter kubik.
Jadi untuk membuat 48 papan kemah suci dibutuhkan kayu gelondong berdiameter rata-rata 90 centimeter sebanyak 14,580 : 2,9264 = 5, 324 batang atau dibulatkan menjadi 6 batang.

Pertumbuhan batang pohon akasia antara 2-3 centimeter per tahun, sehingga untuk dapat mencapai diameter sebesar 90 centimeter dibutuhkan pohon yang berumur lebih dari 30 tahun.

Dari hasil 'googling' dan hitung-hitungan di atas maka bisa diperoleh pelajaran atau kesimpulan bahwa untuk membangun KerajaanNya; Tuhan Yesus membutuhkan orang-orang (kayu) yang mempunyai karakteristik seperti kayu akasia (kayu penaga); mudah tumbuh dimana saja, cepat  menjadi dewasa / besar, kuat, tidak mudah pecah, dan awet / tahan lama.