Jumat, 10 April 2015

Marah Yang Kudus


Cerita tentang "Yesus mengusir orang-orang yang berdagang di Bait-Allah" adalah satu cerita yang sangat populer dalam jemaat Kristen, dan sering digunakan untuk membela diri apabila mereka dicela karena telah marah kepada sesamanya karena sesuatu hal, baik dalam pergaulannya di dalam lingkungan gereja maupun di luar lingkungan gereja; dalam lingkungan keluarganya sendiri atau dalam lingkungan masyarakatnya. Mereka berdalih bahwa sebagai pengikut Kristus, mereka juga tidak salah bila sekali-kali marah, karena Tuhan Yesus juga pernah marah. Dan orang yang mencela akan mengatakan bahwa kemarahanya itu tidak dapat dibandingkan dengan kemarahan Tuhan Yesus, karena yang dilakukan Yesus Kristus adalah "marah yang kudus," suatu istilah untuk "membela" Yesus Kristus yang "marah" kepada pedagang-pedagang di Bait-Allah, untuk membedakan antara "marah" yang dilakukan Tuhan Yesus dengan marah yang mereka lakukan. Dengan menggunakan istilah itu secara tidak langsung mereka telah memberitahu bila "marah" adalah perbuatan yang kurang terpuji, perbuatan yang mencerminkan ketidakmampuan mengendalikan diri dari emosi dan ego nya, dan memperlihatkan iman yang belum dewasa.

Kejadian seperti tersebut di atas adalah peristiwa yang biasa terjadi dalam hidup orang-orang Kristen, karena Yesus dalam cerita itu dipahami telah "marah" kepada orang-orang yang berdagang di Bait-Allah, dengan perbuatanNya menunggang-langgangkan semua meja-kursi para pedagang di Bait-Allah. Inilah p
emahaman yang tidak sesuai dengan Injil, tetapi telah umum menjadi pemahaman orang Kristen; sebab dengan mudah dapat ditemukan dalam tulisan-tulisan renungan, khotbah, dan pendalaman alkitab di forum-forum kristiani, salah satunya adalah yang terdapat pada catatan "Alkitab SABDA" yang menerangkan cerita "Yesus mengusir orang-orang yang berdagang di Bait-Allah" dengan kalimat"Dalam kemarahan yang menyala-nyala Ia mengusir dari rumah Allah orang fasik, orang tamak dan mereka yang merusak tujuan rohani yang benar dari Bait Suci itu," yang kutipan selengkapnya (co-pas) seperti dibawah ini:

9 Full Life : MENGUSIR SEMUA PEDAGANG DI SITU.

Nas : Luk 19:45

Pembersihan Bait Allah menjadi tindakan besar pertama pelayanan Yesus di muka umum (Yoh 2:13-22) dan tindakan besar terakhir pelayanan-Nya di muka umum (bd. Mat 21:12-17; Mr 11:15-17). Dalam kemarahan yang menyala-nyala Ia mengusir dari rumah Allah orang fasik, orang tamak dan mereka yang merusak tujuan rohani yang benar dari Bait Suci itu. Tindakan Yesus yang dua kali membersihkan Bait Allah selama tiga tahun pelayanan-Nya menunjukkan betapa pentingnya pelajaran rohani itu:
1) Kristus sangat menginginkan kekudusan dan ketulusan yang saleh di dalam gereja-Nya (bd. Yoh 17:17,19). Ia mati untuk "menguduskannya ... menyucikannya ... dan menempatkan jemaat ... kudus dan tidak bercela" (Ef 5:25-27).
2) Ibadah di dalam gereja haruslah dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:24). Gereja harus menjadi suatu tempat doa dan persekutuan dengan Allah (bd. Mat 21:13).
3) Kristus akan menghukum semua orang yang menggunakan gereja, Injil atau Kerajaan-Nya demi keuntungan, kemuliaan atau kemajuan diri pribadi.
4) Kasih yang tulus bagi Allah dan bagi tujuan penebusan-Nya akan menghasilkan "semangat" yang menyala-nyala bagi kebenaran rumah Allah dan Kerajaan-Nya (Yoh 2:17). Keserupaan yang sejati dengan Kristus meliputi sikap tidak bertoleransi terhadap yang tidak benar di dalam gereja (bd. pasal Wahy 2:1-3:22).
5) Penting bagi semua pelayanan Kristen yang benar untuk menentang mereka yang mencemarkan dan merendahkan Kerajaan Allah (bd. 1Kor 6:9-11; Gal 1:6-10; Wahy 2:1-3:22).
6) Kita bisa memilih salah satu, yakni mengizinkan Kristus masuk ke dalam jemaat-jemaat untuk membersihkannya dari kebohongan, kemesuman, keduniawian, dan kenajisan (lih. pasal Wahy 2:1-3:22) atau pada kedatangan-Nya yang kedua kali dengan hukuman ilahi Ia akan membersihkan gereja-Nya secara tuntas (lih. Mal 3:2).

Kutipan di atas adalah pemahaman gereja secara umum mengenai cerita "Yesus mengusir para pedagang di Bait-Allah," yang biasa diajarkan dalam jemaat. Dalam cerita itu Tuhan Yesus dianggap benar-benar telah "marah" yang dinyatakan seperti "api yang menyala-nyala." Seolah-olah kemarahanNya itu sangat mengerikan dan mampu meluluh-lantakan semua yang dijumpainya. Pada kenyataannya keempat penulis Injil yang di kanon, tidak pernah menulis tentang Yesus yang "marah," baik dalam ketiga Injil sinopsis (Mat.21:12-17; Mrk.11:15-19; Luk.19:45-48) maupun dalam Injil Yohanes (Yoh.2:13-25), karena di dalam perikop itu tidak ditemukan satu pun kata "marah."

Mat.21:12-17. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel, lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?" Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.

Mrk.11:15-19. Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada- Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.

Luk.19:45-48. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

Yoh.2:13-25. Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia,  sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ma.rah berarti: a sangat tidak senang (krn dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dsb); berang; gusar: aku--mendengar ucapannya yg kasar itu; bangkit (naik--, timbul--) ki menjadi marah. Dalam arti kata "marah" yang demikian maka orang yang marah adalah orang yang sudah tidak dapat mengendalikan dirinya karena emosi yang meluap-luap, lepas kendali, dan membabi buta karena "ego" nya direndahkan. Dengan demikian pemahaman bahwa Yesus Kristus "marah" dalam cerita itu tidak tepat, sebab Yesus Kristus tidak dalam keadaan "sangat tidak senang" atau "berang," apalagi "gusar" karena tersinggung harga diriNya oleh perlakuan atau perkataan orang yang merendahkan Nya.

Seperti diketahui dalam perikop-perikop sebelumnya Yesus dielu-elukan oleh orang-orang banyak, yang telah mendengar segala tanda dan mujizat yang telah diperbuatNya sebelumnya di Galilea, Samaria dan Yudea. Jadi sebagai seorang yang sudah mendapat simpati begitu banyak orang, Yesus tentu tidak akan melakukan perbuatan marah-marah seperti yang dibayangkan oleh pembaca Injil pada umumnya.

Dalam cerita itu Yesus mengusir orang yang berdagang itu tidak dengan cara yang kasar, seperti yang dibayangkan orang Kristen pada umumnya. Yang dilakukanNya adalah menghalau hewan-hewan kurban itu dengan cambuk yang dibuatNya dan menghamburkan uang penukar, tetapi setelah itu Ia menyuruh mereka mengambil dan membawanya ke luar dari Bait Allah; dan Ia juga masih sempat melayani orang-orang Yahudi yang protes terhadapNya. Setelah peristiwa yang terjadi pada hari pertama perayaan Paskah itu, Ia selama tujuh hari berturut-turut membuat tanda-tanda dan mujizat untuk menyembuhkan orang yang buta dan orang yang timpang. Selama hari-hari itu Ia juga mengajar Firman Allah kepada orang-orang yang ada disana sampai petang hari. Dari keadaan yang demikian maka menjadi janggal dan tidak masuk akal apabila Yesus sebelum memulai semua yang dilakukanNya dengan marah-marah, karena bila demikian orang-orang banyak itu tentu tidak akan menaruh simpatik lagi pada Nya dan tidak tertarik mendengarkan segala perkataan yang diajarkanNya.

Disamping itu ke empat Injil walaupun menceritakan tentang "Yesus mengusir para pedagang di Bait-Allah," dengan cara yang berbeda tetapi menyajikannya bak paduan suara yang harmonis dan indah. Anggapan orang yang membaca Injil bahwa Yesus telah "marah" dalam cerita itu terjadi karena mereka sudah mempunyai "praduga" yang salah, karena tidak meneliti terlebih dahulu dengan mendalam. Mereka menganggap perbuatan Yesus Kristus yang menjungkir balikkan meja dan kursi para pedagang sebagai ekspresi kemarahan. Perbuatan mereka itu ibarat mengukur baju Yesus Kristus dengan ukuran bajunya sendiri,  sehingga gagal paham.

Penelitian yang seharusnya dilakukan adalah dengan mendalami cerita "Yesus mengusir para pedagang di Bait-Allah" dari keempat Injil, sehingga dapat direka-ulang kejadian yang sebenarnya. Dengan demikian pembaca Injil dapat mengerti kesalahan yang sudah dilakukan selama ini dan meluruskannya dengan pemahaman yang benar. Dan yang perlu diketahui lebih dahulu sebelum penelitian adalah latar belakang cerita itu, yaitu perayaan Paskah. 

Menurut Ensiklopedia Alkitab Praktis, Paskah atau Pasah* adalah salah satu hari raya bangsa Ibrani yang terpenting (Kel.12:27 TKB), dirayakan setiap tahun sekali pada musim semi (bulan Maret atau April); sama dengan adat makan apam fatir (Kel:11, 17 TKB), hari raya fatir (Kel.23:15 TKB), hari raya makan roti yang tidak beragi (Kel.12:17), hari raya Roti Tidak Beragi (Ul.16:16), hari raya roti yang tiada beragi (Kis.12:3 TKB), masa raya roti fatir (2Taw.8:13 TKB), atau Paskah (Luk.2:41). Kata Pasah berarti "lalu." Nama itu berasal dari peristiwa ketika maut "melalui" setiap rumah tangga bangsa Israel di Mesir yang bertanda darah anak domba (yang disembelih bagi pesta itu) pada jenang pintunya. Pasah menolong bangsa Ibrani untuk selalu mengingat bahwa Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan. Cara merayakan hari besar itu berbeda-beda sesuai dengan tempat dan masa. Pada masa Yesus, semua orang Yahudi yang dapat, patut merayakan Pasah di kota Yerusalem (Luk.2:41-43). Anak domba disembelih di Bait Allah, dibawa pulang, dan dipanggang seluruhnya. Lalu dagingnya itu dimakan dengan apam fatir (semacam roti yang dibuat tanpa ragi), sayur pahit (untuk mengingat masa perbudakan yang pahit), selai terbuat dari buah-buahan dan buah keras (untuk mengingatkan gala-gala yang dipakai dengan batu bata di Mesir), dan air anggur. Seorang anak laki-laki dalam setiap keluarga wajib bertanya:"Mengapa malam ini berbeda daripada segala malam lainnya?" (Lihat Kel.12:26-27). Maka diulangilah kembali kepadanya kisah Pasah yang pertama-tama diadakan itu.
Ensiklopedia Alkitab Praktis, W.N McElrath - Billy Mathias, Lembaga Literatur Baptis (Yayasan Baptis Indonesia), 1989, Bandung.
TKB = Terjemahan Klinkert-Bode (Terjemahan lama)

Injil Matius menceritakan bahwa Yesus langsung masuk dan mengusir para pedagang yang berjualan di halaman Bait Allah dengan membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati, setelah itu Ia menyembuhkan orang buta dan orang timpang yang datang. Uang penukar** yang dimaksud adalah uang perak khusus untuk membayar pajak Bait-Allah (pada zaman Perjanjian Baru) dengan segala jenis uang lainnya (Yoh.2:14-16). dimana untuk jasa ini ditetapkan sejumlah uang sebagai upahnya; kadang-kadang jumlah itu sangat besar (Mat.21:12-13). 
** Ensiklopedia Alkitab Praktis, W.N McElrath - Billy Mathias, Lembaga Literatur Baptis (Yayasan Baptis Indonesia), 1989, Bandung.

Burung merpati adalah korban yang diberikan oleh orang yang kurang mampu sebagai korban bakaran,*** yaitu salah satu upacara keagamaan yang penting bagi bangsa Ibrani (Im.1:1-17). Para penyembah membawa korban yang hidup berupa lembu, domba, kambing, burung tekukur, atau burung merpati, sesuai dengan kekayaan masing-masing. Orang itu meletakkan tangannya di atas binatang itu sebagai tanda yang menyatakan bahwa: "Makhluk ini telah menggantikan diri saya. Saya menyerahkan semuanya pada mezbah Allah, sebagai tanda bahwa segala sesuatu yang saya miliki itu adalah milik Allah." Binatang itu kemudian disembelih dan dibakar seluruhnya.
*** Ensiklopedia Alkitab Praktis, W.N McElrath - Billy Mathias, Lembaga Literatur Baptis (Yayasan Baptis Indonesia), 1989, Bandung.

Setelah terjadi perdebatan dengan para imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, Ia pergi ke Betania kota dimana Lazarus dan dua saudarinya, Maria dan Marta tinggal, yang terletak dua mil (3,2 km) di sebelah timur Yerusalem dan bermalam disana (Yoh.11:1-44 ).

Yoh.11:1-44. Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan LazarusNamun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia beradatetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?" Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."  Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia. Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"  Maka menangislah YesusKata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

Injil Markus bercerita hampir serupa dengan yang diceritakan Injil Matius, perbedaannya pada keterangan bahwa Yesus juga tidak memperbolehkan orang membawa barang melintasi halaman Bait-Allah; Yesus mengajar orang banyak yang datang kepadaNya; dan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat berusaha membinasakanNya.

Injil Lukas bercerita hampir serupa dengan yang diceritakan Injil Matius dan Injil Markus, perbedaannya pada keterangan bahwa Yesus mengajar di Bait-Allah berhari-hari lamanya. Sedangkan Injil Yohanes bercerita dengan lebih lengkap, menerangkan bahwa sebelum mengusir pedagang dari Bait-Allah, Ia terlebih dahulu membuat sebuah cambuk dari tali, dan menceritakan perdebatan lebih terperinci antara Yesus Kristus dengan orang-orang Yahudi. Disamping itu Injil Yohanes juga memberi keterangan bahwa peristiwa itu terjadi selama hari-hari dalam perayaan Paskah, yang dilaksanakan selama tujuh hari lamanya (Yeh.45:18-25).

Yeh.45:18-25. Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Pada bulan yang pertama, pada tanggal satu bulan itu ambillah seekor lembu jantan muda yang tidak bercela dan sucikanlah tempat kudus itu. Imam harus mengambil sedikit dari darah korban penghapus dosa dan membubuhnya pada tiang-tiang Bait Suci dan pada keempat sudut jalur keliling yang ada pada mezbah dan pada tiang-tiang pintu gerbang pelataran dalam. Demikianlah engkau harus perbuat pada hari pertama bulan yang ketujuh demi orang-orang yang berbuat dosa dengan tidak sengaja dan tanpa diketahui. Dengan demikian engkau mengadakan pendamaian bagi Bait Suci. Pada bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu haruslah kamu merayakan hari raya Paskah, dan selama tujuh hari kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari itu raja harus mengolah lembu jantan sebagai korban penghapus dosa karena dirinya dan karena seluruh penduduk negeri. Selama tujuh hari hari raya itu ia harus mengolah korban bakaran bagi TUHAN: tiap hari tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan yang tidak bercela dan untuk korban penghapus dosa tiap hari seekor kambing jantan. Sebagai korban sajian ia harus mengolah satu efa tepung dengan seekor lembu dan satu efa tepung dengan seekor domba jantan dan minyak satu hin untuk satu efa. Pada bulan ketujuh, pada tanggal lima belas bulan itu, yaitu pada hari raya, ia harus mengolah seperti ini selama tujuh hari: korban penghapus dosa, korban bakaran, korban sajian dan minyak.

Dengan adanya kesamaan berita  yang disampaikan oleh Injil-Injil itu dan keterangan-keterangan yang saling melengkapi kekurangan masing-masing Injil, maka berita yang disampaikan dalam cerita "Yesus mengusir para pedagang di Bait-Allah," menjadi utuh dan cerita yang sebenarnya akan dipahami sebagai berikut : 
Setelah Yesus sampai di Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah di Bait-Allah seperti yang biasa dilakukan oleh bangsa Ibrani. Ketika Ia masuk ke dalam Bait-Allah dilihatnya banyak orang berdagang uang dan hewan kurban dalam halaman Bait-Allah, maka Ia membuat cambuk dari tali yang kemudian digunakanNya untuk mengusir hewan yang ada disana, baik lembu, kambing-domba, maupun merpati. Disamping itu Yesus Kristus juga menghamburkan uang penukar yang digunakan untuk persembahan korban; menjungkir-balikan meja-kursi yang digunakan untuk berjualan; dan menyuruh pedagang itu membawa keluar semua hewan itu dari halaman Bait-Allah. Bahkan orang yang mmbawa barang pun dilarang melintasi halaman Bait-Allah. Hal itu menyebabkan banyak orang-orang Yahudi yang memprotes tindakanNya itu, juga terjadi perdebatan dengan ahli-ahli Taurat dan Imam-imam kepala di Bait-Allah.
Kemudian Yesus Kristus mengajar orang-orang banyak sambil melakukan tanda-tanda dan mujizat menyembuhkan orang-orang sakit yang datang atau yang dibawa ke hadapanNya; Semua itu dilakukanNya di dalam Bait-Allah selama perayaan Paskah, mulai hari pertama sampai hari yang ke tujuh. Pada petang hari Ia pergi keluar dari Bait-Allah meninggalkan Yerusalem berjalan ke arah Timur menuju kota kecil bernama Betania, yang berjarak dua mil (3,2 km) dan bermalam disana. Selama itu banyak orang yang menjadi percaya dan beriman kepadaNya karena semua yang diajarkan dan tanda-tanda mujizat yang dibuatNya, sehingga ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala berusaha membinasakanNya tetapi mereka tidak berani melakukannya, karena begitu banyak orang yang telah menjadi percaya.

Jumat, 03 April 2015

Firman Hidup

Istilah "Firman Hidup" disebut dua kali hanya di dalam kanon Perjanjian Baru, yang pertama terdapat dalam Kisah Para Rasul yang ditulis oleh dokter Lukas (Kis.5:17-25); dan yang ke dua terdapat dalam surat rasul Yohanes yang pertama kepada jemaat Kristen mula-mula (1Yoh.1:1-4). Pada umumnya jemaat Kristen masa sekarang mengerti "Firman Hidup" untuk menunjuk kepada "Tuhan Yesus Kristus" saja; tetapi dalam kedua perikop yang tersebut di atas, "Firman Hidup" selain untuk menunjuk kepada "Yesus kristus sebagai pribadi" juga untuk menunjuk kepada "perkataan Yesus Kristus" yang diajarkan kepada murid-murid dan orang banyak selama pelayananNya di Bumi.

Kis.5:17-25. Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: "Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak." Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, katanya: "Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya." Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: "Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak."

1Yoh.1:1-4. Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami . Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Kisah Para Rasul ditulis berdasarkan cerita yang diperoleh dokter Lukas dari murid-murid Yesus dan dari rasul Paulus, disamping juga yang didasarkan pada pengalamannya sendiri; sedangkan rasul Yohanes menuliskan suratnya berdasar pada apa yang dilihat dan didengarnya sebagai salah satu murid yang menjadi saksi hidup tentang semua yang diperbuat dan dikatakan Yesus Kristus. 

Istilah "Firman Hidup" pertama disebutkan oleh malaikat Tuhan ketika memberi perintah kepada rasul Yohanes dan murid-murid yang lain, setelah melepaskan mereka keluar dari dalam penjara kota secara gaib. Dikatakan secara "gaib" karena menurut laporan pejabat-pejabat yang disuruh mengambil para tahanan untuk dihadapkan pada pengadilan Mahkamah Agama, mereka tidak mendapati semua tahanan itu, sedangkan pintu penjara masih dalam keadaan terkunci rapi dan semua penjaga penjara yang mengawal masih berada di tempatnya masing-masing.

Dalam kisah yang ditulis dokter Lukas, istilah "Firman Hidup" menunjuk kepada "Perkataan yang diajarkan Yesus Kristus kepada murid-murid Nya" saja, karena diawali dengan kata keterangan "seluruh," sedangkan dalam surat rasul Yohanes istilah "Firman Hidup" menunjuk kepada "Perkataan Tuhan Yesus kristus" yang diwakili dengan kalimat "yang telah kami dengar" tetapi juga menunjuk kepada "pribadi Tuhan Yesus Kristus" yang diwakili dengan kalimat "yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup." Yang terakhir ini merupakan iman yang diyakini rasul Yohanes yang dengan jelas diuraikan di dalam Injil yang ditulisnya. Mengingat Injil Yohanes ditulis lama setelah penulisan Kisah Para Rasul, maka dapat dimengerti bila rasul Yohanes mempunyai tujuan untuk meluruskan pengajaran Tuhan, disamping untuk melengkapi sejumlah Injil lain yang telah beredar di dalam jemaat Kristen mula-mula.

Dengan demikian maka istilah "Firman Hidup" yang dipahami jemaat Kristen telah mengalami pergeseran dan reduksi mulai dari masa gereja mula-mula sampai gereja di masa sekarang, yaitu dari yang semula menunjuk kepada "Perkataan Yesus Kristus" saja (Kis.5:17-25) kemudian oleh rasul yohanes diberi makna selain untuk menunjuk kepada "Perkataan Yesus Kristus" juga untuk menunjuk kepada pribadi "Yesus Kristus." Setelah persekutuan Kristen berkembang menjadi agama negara (Katholik) istilah "Firman Hidup" direduksi kembali menjadi hanya untuk menunjuk kepada "Yesus Kristus" saja. 

Di dalam Injil yang ditulisnya, rasul Yohanes menerangkan pribadi Yesus Kristus yang menjadi dasar pengajaran keallahan Tuhan Yesus Kristus, yang oleh gereja dijadikan dasar dari doktrin "Trinitas." Dalam Injilnya itu rasul Yohanes menerangkan bahwa Yesus adalah Firman Allah yang sudah ada bersama-sama dengan Allah sejak pada mulanya, yang mempunyai kuasa untuk memberi hidup; karena dalam Firman Allah ada hidup, dan Firman Allah menjadi terang hidup manusia (Yoh.1:1-18). Uraian rasul Yohanes dalam Injilnya itu memberi jalan bagi makna yang lebih mendalam dari istilah "Firman Hidup" yang pada mulanya hanya sekedar untuk menunjuk kepada "Perkataan dan sosok Yesus Kristus" saja. Dari Injil Yohanes itu terdapat pengertian bahwa "Perkataan Yesus Kristus" menjadi terang hidup orang beriman, apabila ia mau melakukan perkataan yang diajarkanNya itu; yaitu apabila ia menjadikan perkataanNya (Firman Allah) sebagai pedoman atau dasar semua perbuatan yang dilakukan dalam berhubungan dengan sesamanya, baik dalam hubungan kemasyarakatan (sosial) maupun dalam hubungan pekerjaan (profesional), sepanjang hidupnya.

Yoh.1:1-18. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan AllahSegala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-NyaIa datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Firman Allah dikatakan sebagai "Firman Hidup"  apabila telah merasuk dan menjadi bagian dalam hidup orang beriman. Dengan kata lain Firman Allah menjadi hidup karena telah dihidupi dan mendarah-daging dalam diri orang beriman itu. Sebagaimana Firman Allah telah menjadi daging dalam diri Yesus Kristus yang hidup di Bumi pada awal abad pertama masehi, maka setelah kebangkitan dan kenaikanNya ke sorga dapat menjadi daging dalam diri orang percaya, dan menjadikannya serupa dengan Yesus Kristus. Hal itu dapat terjadi karena Tuhan Yesus Kristus hidup di dalam diri orang beriman itu dan senantiasa bersama-samanya, baik dalam dunia yang fana sekarang maupun dalam dunia yang baka kelak. Keadaan ini adalah sesuai dengan yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus, bahwa satu biji gandum yang jatuh ke dalam tanah akan menghasilkan banyak biji gandum, yaitu orang-orang beriman yang menjadi sempurna yang selalu mengiringiNya kemana saja Ia pergi dan dimana saja Ia berada (Yoh.12:20-36; Why.14:1-5).

Yoh.12:20-36. Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?" Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka.

Why. 14:1-5. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Peristiwa Firman Allah menjadi daging adalah sesuatu yang mustahil bagi manusia, namun bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin (Mat.19:16-30); Dan bagi orang beriman yang mendapat makanan rohani dari Tuhan  Yesus Kristus akan menghasilkan buah Roh (Gal.5:16-26) yang adalah karakter  murid Tuhan (Luk.14:27; Yoh.8:31; 13:35; 15:8). Peristiwa serupa itu yang dikatakan Tuhan Yesus Kristus, bahwa ranting-ranting yang mendapat makanan dari pokok anggur yang benar, dapat bertumbuh subur dan menghasilkan buah (Yoh.15:1-8). Peristiwa Firman Allah menjadi daging adalah juga sesuai dengan yang dikatakanNya: "Aku di dalam dia, dan dia di dalam Aku" (Yoh.6:56).

Mat.19:16-30. Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Gal.5:16-26. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Luk.14:25-35. Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Yoh.8:30-36. Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."

Yoh.13:31-35. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Yoh.15:1-8. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak. sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."


Yoh.6:25-59. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga." Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?" Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.